Ada kemiripan filosofi antara Jambia di Yaman, dengan beberapa daerah di Nusantara. Misalnya, Jambia itu diberikan kepada seorang anak laki-laki apabila ia telah dewasa, menyatakan ia telah hidup dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Dalam konflik, orang Yaman dipandang bisa lebih cepat menghunus Jambia dari pada memasang logika, sekalipun belum tentu Jambia itu dipakai untuk menusuk. Ini karena warna hidup yang disiplin dan waspada, sekaligus mengandung filosofi akan kehormatan yang harus dijunjung tinggi. Kemana pergi, Jambia itu dibawa.
Warna hiudp kaum pria di Palembang, Makassar, Madura dan Betawi, sedikit banyak hampir serupa dengan ini, khususnya pada masa-masa silam dimana pengaturan senjata tajam tidak diperketat seperti sekarang. CMIIW