Ya memang reflex harus dilatih supaya tepat kalau gak dilatih nanti kalau diperlukan, bisa lupa. Inilah bedanya antara ilmu yang didapat dari usaha keringat sendiri dengan ilmu 'isian' yang cenderung : kapentok ing pancabaya, ubayane mbalenjani.
Almarhum Suhu Subur Raharja pernah bilang, "Silat itu gerakan yang gak normal, dibikin normal" maksudnya ya itu, latihan (jurus dsb) harus dilakukan terus-terusan sehingga semua pola gerak itu ada 'di bawah kulit' dan bisa mengalir tanpa dipikirkan. Jadi antisipasi itu dibutuhkan pada saat latihan. Pada saat gelut yang dibutuhkan adalah respon tepat yang mengalir, tanpa dipikir.
Teorinya begitu, berhasil tow nggaknya tergantung minimal 2 hal: 1) mutu gerak-gerak dan metode latihan yang dilatih dan dibawa ke bawah sadar dan 2) jam terbang latihan, hingga betul-betuk gerakan itu ada di bawah sadar.
Salam hangat,
Bram