Tapi statemen anda soal lebih baik belajar dari toya dulu sebelum pegang senjata lain, ini bisa didiskusikan lagi. Kami dulu di perguruan pamur diajarkan pegang senjata toya, pisau dan clurit. Tapi sebelum pegang clurit memang toya dulu yang harus dipelajari. Saya baru sadar setelah statemen anda itu.
Juga pendapat mas hartcone, sebagai pelaku utama stick fighting.
Pastinya juga ditunggu pendapat sobatsilat tercinta lainnya.
ini adalah satu filosofi memberikan dasar pelatihan dulu krurikulum senjata...
senjata pendek itu bisa diartikan sebagai toya yang patah, inget rakushaku-bo (tongkat 6 shaku) jepang yang patah jadi dua trus dikasih teknik tersendiri kan? yang pada akhirnya dikasih nama sebagai han-bo (setengah tongkat)
cerita ttg arnis eskrima nih, dalam pelatihan double stick itu ditaruh di depan (walaupun saat ini memang banyak yang tidak mengikutinya dg begitu banyak alasan), disitu penekanannya adalah menciptakan keseimbangan antara kiri dan kanan (symetri), disini tangan yang ga dominan (biasanya kiri) dipacu untuk bisa setidaknya menyamai keahlian tangan yang dominan, begitu banyak gerakan yang diajarkan termasuk salah satu yang namanya adalah "redondo" yaitu menciptakan putaran pada stick di sisi kiri dan sisi kanan badan, redondo sendiri artinya adalah lingkaran, nah gerakan redondo ini adalah sama persis dg cara kita muter toya, jadi itu adalah ibarat dua stick tadi dijadikan satu menjadi sebuah toya...
pengalaman saya mengajarkan redondo pada siswa, begitu banyak yang miss karena sulitnya menerangkan konsep perputaran, hasil yang ada adalah kedua tangan jadi nyantol2, perputaran arahnya ga jelas dll, saya sempet putus asa, kemudian pada akhirnya karena ada kaitannya dg toya, saya bawa toya ke tempat pelatihan dan menunjukkan pada mereka kesesuaian gerak yang harus dilakukan pada stick tetapi pakai toya, plong dah, dg lebih mudah mereka bisa menerima dan mencerna apa yang dikehendaki, itu seklumit pengalaman hubungan dg toya dg stick arnis.
Secara Hirarki:Toya >> Toya dipertajam : tombak, guan dao dll
Toya di potong2 dalam sambungan >> Jie bien (ada macam2 ruas, ruas 9, ruas 7, ruas 5, ruas 3, dll) >> Mas Gogi kayaknya lebih tau banyaj ttg ini...
Separuh Toya >> Stick Pendek >> Stick Pendek dipertajam : Pedang, Parang, Golok dll
Pedang, Parang dll diperpendek >> Pisau dan sejenisnya >> Pisau dibuang: Tangan Kosong
dari kesemua senjata diatas,ada penyesuaian2 tetapi dalam satu konsep yang sama, hal ini disadari atau enggak sapa para praktisi beladiri, ya harusnya begitu! bila mau nengembalikan konsep seharusnya memakai hirarki turunan terdekat, misalnya belajar tangan kosong, otomatis belajar pisau jadi lebih mudah, tetapi tidak mudah untuk menjangkau pedang dan tongkat pendek, malah lebih sulit lagi ujug2 menuju toya...
IMHO semua diatas bisa diajarkan terpisah, tetapi akan menghemat tenaga dan pikiran bila diajarkan secara berurutan...
Salam,
HC
*duh kebanyakan ngomong...