Forum Sahabat Silat
Bahasa Indonesia => Teknik, Jurus dan Senjata => Topic started by: srdananjaya on 15/11/2008 20:00
-
salam hormat
kayaknya thread toya langsung di sambung disini aja deh.. bingung juga mulainya mau darimana :D
ok.. mungkin dari posisi pegangan toya dulu.. pengalaman saya mempelajari dan latihan toya.. ada 2 posisi pegangan yang biasa digunakan, di tengah .. dan di ujung.. menurut mas-mas, mbak2, mana yang lebih enak, apa plus minusnya, kalau kondisional penggunaannya, pada kondisi seperti apa posisi pegangan tersebut digunakan?
monggo member2 pepaya, dimulai sharing2 nya :)
salam
sunan
-
Mantaphhh bung srdananjaya.
dari letak pegangannya memang yg umum itu ada di tengah atau di ujung/pangkal. Kalau di ujung, maka jangkauannya bisa lebih panjang daripada kalau letak pegangannya ada di tengah. Tapi kedua letak pegangan itu menurut aye sama-sama perlu dipelajari/dilatih. Misalnya, untuk latihan putaran. Begitu.. mangga dilanjut.. beli kopi dulu nee :)
-
Cara memegang toya yang benar bagaimana?
Menurut saya tidak ada aturan baku disini, sebab permainan toya pada dasarnya adalah kelihaian tangan kita memainkannya dan disesuaikan dengan tehnik atau gerakan yang di mainkan.
Pernah dalam discovery chanel di bahas mengenai gerakan/ serangan toya yang efektiv dan ergonomis sehingga akan memaksimalkan pemakaian senjata toya dalam melumpuhkan lawan.
Cara memegang untuk menghasilkan pukulan/seranagan toya yang hebat bisa di sesuaikan dengan tehnik/gerakan yang akan di lakukan. Bisa dimanapun sepanjang toya tersebut (diujung, di tengah, 1/4 panjang toya, dstnya)
Ergonomisnya gerakan menggunakan toya sering di lakukan salah oleh penciptanya. Mereka suka lupa bahwa pendekar atau petarung yang handal dan berpengalaman biasanya akan menghadapi senjata ini dengan posisi menjauh.
Dan ini sering di lupakan oleh mereka yang menciptakan gerakan ergonomis rangkaian toya.
Oleh sebab itu jika saya menciptakan sebuah rangkaian ergonomis katakanlah, akan banyak variasinya seperti yang sudah saya pelajari di tingkatan saya (PD).
Maaf jika ada saudara PD yang tidak berkenan, sebab sudah saya buktikan dalam perkembangannya (tehnik dan situasi beladiri) bahwa yang ergonomis bagi saya warga PD adalah yang ada di tehnik toya (di tulis oleh guru besar).
Saya suda mencoba beberapa gerakan ergonomis yang lain, tetapi malah kepala saya kepentung-pentung dan kaki saya kesabet.
Dalam pertarungan toya bebas, jarak juga harus di perhatikan dan modal nafas tetap penunjang utama pemain toya.
itu dulu nanti akan di tambahinlagi...
(mau Isya' dulu nih..)
-
Horeee... ude dimulaiin mas Sunan..
Lapor .. pepaya04 (#1 kang sunan, #2kang QB, #3 mbak Pete) mo nyaut dah..
Cara pegang:
pegangan persiapan (ini istilah ane ndirik, pas beguru di new yorkarto ga disebut istilahnya :'( ), toya/tongkat dipegang disisi kanan tubuh jika anda memakai kuda2 kiri depan (seliwa/suliwa? very-very probable). Tangan kanan memegang juluran tongkat didepan dengan posisi telapak menghadap ke atas. Tgn ki bersilang didada memegang dengan telapak terbuka menghadap keluar. Posisi ini siap menghadapi serangan dg tangkisan ujung toya yg disabetkan dg gerak sirku;ler ke kiri (asumsi serangan dari arah kiri kita), bersamaan dg pantat toya dikeluarin matuk dr arah ketiak, jd sangat hidden. Jika serangan dr kanan, maka nangkis pake pantat toya dg gerakan sirkuler ke arah kanan, dg melewati kepala, ujung yg sekarang jd pantat bisa nyaut dr belakang ketiak dr kiri or putar balik berputar vertikal disisi kanan dan mematuk ke depan (bingung nih ane... nanti dah ane coba coret2 dan upload di photobucket biar bisa kasi link ke sini)
Note:
bbrp keunggulan tongkat selain jarak; Gerakan tongkat harus fluid, menangkis (parry) dengan gerakan sirkuler menambah momen "mentalin" serangan lawan ke arah luar, dan tangkisan toya bisa diikuti serangan dari arah yg sama berurutan dan cepat; nagkis dr kanan, serangan dateng juga dr kanan.
Btw:
mempelajari tongkat dan melihat permainan alat ini di kejurnas seni, mau tidak mau, suka tidak suka, sangat terlihat kemungkinan silat mendapat pengaruh dari kung fu di bbrp perguruan, termasuk di perguruan saya.
Silakan dilanjut yg laen..
Pepaya #4 rehat dulu, abis review gawean nih..
Wassalam,
-
Salam Rekans dan Seniors..
Mo nanya nih ttg. tekhnik Toya kalau boleh:
1. Apakah tekhnik-2x puteran-2x toya ditangan, lewat belakang, dan dileher berguna utk dipakai aplikasi atau hanya utk latihan saja utk mengenal lintasan toya ?
Kan senjata itu katanya perpanjangan dari tangan, mo nanya:
1. Selain utk memukul dan menangkis apakah tekhnik-2x toya dlm Silat bisa dipakai utk mengunci senjata yg dipegang lawan ataupun lawan itu sendiri (misalnya. dgn toya mengunci tangan lawan)
2. Selain utk memukul dan menangkis apakah tekhnik-2x toya dlm Silat bisa dipakai utk membanting lawan (dgn puteran, atau tekanan pada daerah tertentu spt halnya dgn tekhnik tangan)?
Terima kasih sebelumnya.
Wasalam,
Faiz
-
Salam...
Menjawab pertanyaan Mas Faiz sebatas pengetahuan saya:
1. Berguna. Paling ga, buat nakut2in orang yang ga bisa silat dan batal berantem kalo ngeliat kitanya jago mainin toya. Ini salah satu efek daya tangkal yang disebut Mas Sabrang Kidul. :)
Sebagai perpanjangan tangan:
1. Bisa.
2. Bisa
Salam...
-
Salam...
Menjawab pertanyaan Mas Faiz sebatas pengetahuan saya:
1. Berguna. Paling ga, buat nakut2in orang yang ga bisa silat dan batal berantem kalo ngeliat kitanya jago mainin toya. Ini salah satu efek daya tangkal yang disebut Mas Sabrang Kidul. :)
Salam Mas Don..gimana kabarnya ?!
Iya ya bener..apalagi kalo ada sound effectnya :)
Wasalam,
Faiz
-
Iya mas Faiz, betul kata mas Don, cuman kalau buat saya hanya buang2 waktu saja, kecuali utk show, karena saya tidak bisa he he he.... Terus terang aja muter2 seperti itu suatu hal yg tidak pernah saya latih secara serius.
Kembali ke teknik Toya, dan cara memegang toya. Menurut saya sbb:
1. Toya dibagi 3 bagian yg kurang lebih sama panjangnya, tangan kiri di posisi 1/3 tangan kanan di posisi 2/3 (atau sebaliknya).
2. Utk menyerang atau bertahan / menangkis, bisa dipakai posisi ini atau posisi di ujung. Masing2 mempunyai kelebihan dan kekurangan. Utk posisi 1/3 & 2/3 pegangan stabil, kuat, tdk mudah lepas kalau dipukul. Posisi di ujung lebih labil, tetapi jangkauan lebih jauh dan momentum lebih besar. Di acara yg dikemukakan mbak PT (bukan pete atau jengkol :) ) diteliti daya rusak toya yg luar biasa kalau posisi tangan di ujung.
3. Posisi 1/3 & 2/3 juga lebih lincah utk memainkan toya, berpindah posisi dalam menyerang dan bertahan.
O ya, posisi megang toya, kalau yg saya dapat dr PD ya tangan kanan "mlumah" dan yg kiri "mengkurep".
gitu dulu....
salam
Chandrasa
-
Mengapa posisi tangan kanan "mlumah" sedangkan tangan kiri "mengkurep"?
Kenapa bukan sebaliknya?
-
Salam Rekans dan Seniors..
Terima kasih Mas Chandrasa dan Mas Don atas penjelasannya.
Saya mo nanya toya itu kan ada jenisnya yg rada lentur spt. rotan dan yg keras.
Yang lentur itu sering saya liat dipakai di aliran-2x dari Cina.
Yang keras (agak lebih berat) biasanya dipakai di aliran Jepang atau Korea.
Apakah kedua jenis toya tsb ada kelebihannya atau kekurangannya.
Untuk tekhnik toya Silat yg biasa dipakai yang mana ya ?
Wasalam,
Faiz
-
iyaa...saya di ledekin yaa sama mas chandra,
kalo soal muterin toya sih, masih ada sisa-sisa kahlian saya di waktu muda. Ntar di posting di facebook atau multiply saya. Lumayan pas latihan kemarin sama si Dudin sempat di shoot sama mbak Evy.
::)
dicuekin deh...
-
heheheh khan saya cuman 'ngebenerin' kang Mantri aja biar nggak panggil mbak Pete, soalnya nanti bisa ketuker ama jengkol :D.
Iya deh ditunggu videonya, nanti saya cari2 juga video main toya, kayaknya masih ada deh video kejurnas PD, toya beregu.
Salam
Chandrasa
P.S.: oot, mbak PT saya kirim email ke japri
-
siip mas Chandra..dah aku baca,
Videonya di tunggu nih buat koleksi padepokan saya.
Salam,
PTHS
-
Mengapa posisi tangan kanan "mlumah" sedangkan tangan kiri "mengkurep"?
Kenapa bukan sebaliknya?
ini sikap dasar.. nantinya praktisi toya mesti bisa melakukan kebalikannya, pergantian pukulan yg mblebet (sirkular) dengan dua tangan ke kanan ke arah kebalikannya membutuhkan kecekatan/keterampilan untuk berpindah posisi tangan
2. Utk menyerang atau bertahan / menangkis, bisa dipakai posisi ini atau posisi di ujung. Masing2 mempunyai kelebihan dan kekurangan. Utk posisi 1/3 & 2/3 pegangan stabil, kuat, tdk mudah lepas kalau dipukul. Posisi di ujung lebih labil, tetapi jangkauan lebih jauh dan momentum lebih besar. Di acara yg dikemukakan mbak PT (bukan pete atau jengkol Smiley ) diteliti daya rusak toya yg luar biasa kalau posisi tangan di ujung.
masalahnya mungkin mas.. kalo pegangan di ujung ini.. bertenaga besar tapi liar dan tidak terkendali.. dan... butuh tenaga besar
adakah posisi pegangan yang merapat dan menjauh dari badan juga punya pengaruh terhadap tenaga putaran? (umumnya kan kalo mblebet posisi tangan membuka sekali kesamping)
untuk mengontrol akurasinya sendiri bagaimana?
terimakasih sebelumnya
salam
-
permisi ikut nyimak....(seruput kopi dan makan pisang goreng)...@Sunan mau ga?
debuls
-
jangan nyimak doang dong.. kasih masukan juga dong biar seru :o
sini in kopi nya [lucu]
-
ayoo dodol, tunjukin toya mu...
toya kecil atau panjang, pokoknya obarl habis dah disini ilmunya.
-
akhirnya... forum pepaya muncul juga [yahoo]
disini ane cuma ngasih tambahan, gimana caranya teknik latian toyak untuk pemula.. boleh2 aja kan?? [hihihi]
karena titik berat permainan toyak ini adalah tangan(khususnya pergelangan tangan), maka yg dapat dilakukan antara lain:
1. lakukan pelemasan pergelangan tangan dengan menggunakan toyak. misal, dengan memegang toyak dengan posisi ujung toyek menghadap ke depan, pegang bagian ujung belakang toyak lalu kibas2kan toyak ke arah vertikal&horizontal (dengan syarat: yg digerakkan hanya sebatas pergelangan tangan - jangan sampe melibatkan lengan) jadi prinsipnya seperti mendribbel bola basket
2. setelah dirasa cukup pelemasan pergelangannya, maka dapat dilanjutkan dengan latian lompat toyak. prinsipnya seperti maen lompat tali, jadi kedua tangan memegang toyak dengan posisi tangan "mengkurep", terus lewatkan toyak ke posisi bawah badan sambil kita loncat pake 2 kaki(ini untuk melatih koordinasi antara sikap tangan & kaki saat bermain toyak, terutama jika sudah masuk materi jurus toyak)
3. bisa juga setelah itu, dilakukan latian jatuhan toyak. maksudnya melakukan gerakan jungkir balik ke depan/belakang dengan bertumpu pada toyak. ini untuk melatih koordinasi antara tangan - tubuh
dan masiiiih buanyak yg lain ttg gimana cara berlatih toyak, ini untuk dasarnya aja bagi sobat2 yg mungkin baru tertarik menggunakan toyak.
ahhh.. jadi semangat ada beberapa penggemar toyak disini 8) 8)
salam persaudaraan
-
terima kasih sharing2nya mas warga terate [top]
metode latihan dasar toyanya unik juga ya.. tapi bermanfaat sekali untuk koordinasi tubuh nih..
oya.. berarti dari dasar ini nantinya tenaga toya bersumber dari pergelangan ya mas?
salam
-
Buat Warga Terate, saya hanya bisa ngasih GRP.
TOYA (TOngkatYangAsyik) [top]
-
toya nye buat jemur baju mbakk..ehehehe..aye pengen tau neh, keefektifan cara memegang toya...denger2 misal salah satu dari jemari tangan hanya mengandalkan jempol dan telunjuk...apakah cara pegang tersebut bener adanya??
mohon bimbingannyahhhh
debuls
-
iya sih, sebagian besar tekniknya memerlukan kelemasan pergelangan toyak(jelas, karena pergelangan itu kan lentur)
tapi pada akhirnya, tenaganya nanti juga bersumber dari lengan juga koq (coz impossible kalo ngambil tenaga dari pergelangan aja, bisa2 nanti dah pegel2 pergelangannya,hehehe...)
disini cuma untuk teknik dasarnya aja biar pemula2 nanti merasa gak kesulitan klo udah mau belajar teknik2 lanjutan toyak seperti sikutan toyak, pedangan toyak, slewah, sabetan toyak dsb.
salam persaudaran
-
toya nye buat jemur baju mbakk..ehehehe..aye pengen tau neh, keefektifan cara memegang toya...denger2 misal salah satu dari jemari tangan hanya mengandalkan jempol dan telunjuk...apakah cara pegang tersebut bener adanya??
mohon bimbingannyahhhh
debuls
jempol dan telunjuk?? kayake kok agak sulit yaa...
misal klo dipake untuk serangan, jangan2 toya nya malah lepas klo dipegang cuma pke jempol & telunjuk. iya kalo toya nya ringan, lha coba kalo toya nya dari kayu jati? (btw, tapi kurang tau juga klo ada yg bisa melakukan itu - ane sih belum bisa,hehehe...)
klo ane sih, pegang nya ya pake semua jari2 tangan, digenggem erat pake posisi dasar, baru deh ntar bisa dipake teknik2 laen yg diperlukan.
salam persaudaraan
-
wuih, jadi pengen belajar maen toya nih..
ikutan nyimak teori dulu ah
siapa tau ntar om sunan berkenan ngajarin...
-
toya itu kan ada jenisnya yg rada lentur spt. rotan dan yg keras.
Yang lentur itu sering saya liat dipakai di aliran-2x dari Cina.
Yang keras (agak lebih berat) biasanya dipakai di aliran Jepang atau Korea.
Apakah kedua jenis toya tsb ada kelebihannya atau kekurangannya.
Untuk tekhnik toya Silat yg biasa dipakai yang mana ya ?
Faiz
Hallo Mas Faiz,
kalau saya pribadi lebih suka toya rotan yg enteng, lentur dan liat. Kalau pakai yg kayu, puegel semua kalau latihan :). Tapi masalahnya di sini rada susah dapat yg rotan, jadi terpaksa saya pakai kayu utk latihan, gak papalah gak ada rotan kayu pun jadi :). Menurut saya kalau kayu selain berat juga getas (bhs. jawa) artinya mudah patah. Kalau rotan lebih enak dan energinya tdk hilang begitu saja kalau tertangkis. Selain itu kalau menurut saya daya rusaknya malah lebih besar dr pada toya kayu, kalau makainya bener :), kalau dipakai mukul2 biasa ya toya kayu lebih bagus karena lebih berat hehehehe. Jadi kesimpulannya apa....
Salam
Chandrasa
-
masalahnya mungkin mas.. kalo pegangan di ujung ini.. bertenaga besar tapi liar dan tidak terkendali.. dan... butuh tenaga besar
lha kalau dipegang di ujung terus ya berat to kang Sunan. Pindah2 dong, ojok "mekengkeng" (jawa). Jangan toyanya yg mengikuti gerakan anda, tapi andalah yg "seolah-olah" dibawa oleh toya, jadinya enteng buat kita, tapi sangat bertenaga dan berbahaya buat lawan..
adakah posisi pegangan yang merapat dan menjauh dari badan juga punya pengaruh terhadap tenaga putaran? (umumnya kan kalo mblebet posisi tangan membuka sekali kesamping)
untuk mengontrol akurasinya sendiri bagaimana?
Kang Sunan ini nanya kok dijawab sendiri... hehehe. Saya kasih hint ya, ntar di coba sendiri, kalau blebet coba deh tangannya jangan lurus kaya pramuka hormat pakai tongkat, tapi sikunya ditekuk. Rasain bedanya.
terimakasih sebelumnya
salam
Sama-sama kang Sunan. Semoga gak makin bingung dgn jawaban saya ya...
Salam
Chandrasa
-
siip.. dapet juga ilmunya mas chandra :D
anu mas.. soal siku ditekuk untuk mblebet diujung ini.. mana yang lebih baik/efektif.. ditekuk saja, atau dirapetkan sekalian kebadan (seperti orang lagi sidakep) jadi pukulannya dengan putaran badan?
makasih yo mas :-P
-
siip.. dapet juga ilmunya mas chandra :D
Ilmu opo, tak apusi yo gak ngerti he he he.....
Nanya terus nih kang Sunan, ntar habis dong barang dagangan di borong sama kang Sunan. Latihan dulu, coba dulu, baru nanya lagi.....
Jadi jawabannya... latihan dulu lah.... he he he
*pelit mode on*
Salam
Chandrasa
-
ayoo..kang sunan, buruan iku ujian..tuh dah dapet bocorannya dari mas Chandra.
[lucu]
-
hahaha.. haduh.. kon latihan disik..
latihan dullu ah..
pemanasan [muter] [kupu2] [erobik]
siap-siap [muka] [ancur]
dan.. cabut.. [asik] (pulang dulu.. udah bubaran kerja.. sekalian mau latihan)
hehehe
makasih mas.. ntar aku cobain ;D
-
Hoahoa... mulai anget nih diskusi Pepaya..
Btw bahasa nyang dipake di thread ini kok banyak daripada semangkin menggunaken boso jowo: mengkurep, mlumah, mekengkeng, etc.. :D
Mas Chandrasa tanggungjawab tuh bikin glossary x-)), biar gak pade ndomblong gitu lho mas...
Wassalam
-
Mas Chandrasa tanggungjawab tuh bikin glossary x-)), biar gak pade ndomblong gitu lho mas...
he he he Sorry om, soalnya rasa pas gitu,
misalnya
1. "mekengkeng" = kaku. Kok aneh ya, bilang kaku, kalau bilang mekengkeng, khan pas :D.
2. mlumah = tengadah (posisi seperti orang minta2 :) )
3. mengkurep = telungkup (posisi orang ngasih yg minta2 :) )
lah bahasaku kok gak seperti bahasa persilatan ya.....
Salam
Chandrasa
-
ayoo..kang sunan, buruan iku ujian..tuh dah dapet bocorannya dari mas Chandra.
[lucu]
he he he, bocoran ni ye...
satu lagi kang Sunan trik dr saya, beli 2 macam Toya yg kurang lebih diameternya sama, tapi beratnya beda. Yg berat buat latihan sehari-hari, yg ringan buat demo atau ujian, nanti asyik deh bisa bunyi2 kaya main gasing (atau gangsingan dlm bahasa Jawa) :D.
Salam
Chandrasa
-
untuk mengontrol akurasinya sendiri bagaimana?
@Salam Mas Sunan..
Kalau menurut Kitab eh maksudnya filem The 10 Chambers of Shaolin starring Gordon Liu :)
Latihan toya supaya akurat make spt. kipas/kincir atau silinder yg diputar pakai toya dan toyanya dipegang diujung.
Kalo dari hasil filemnya sih efektif soalnya jagoannya menang setelah menguasai tekhnik toya *hahaha*
Wasalam,
Faiz
-
@mas Chandra,
latihan toya pakai barbel aja ... 5 kiloan lumayan deh, ntar mak wuuttt...
Bocoran yang lainnya mana nih di tunggu,
salam,
PTHS
Aku tambahin HS biar gak ketukar ama jengkol
-
Iya mas Faiz, betul kata mas Don, cuman kalau buat saya hanya buang2 waktu saja, kecuali utk show, karena saya tidak bisa he he he.... Terus terang aja muter2 seperti itu suatu hal yg tidak pernah saya latih secara serius.
Saya setuju dengan Mas Chandrasa. Bagi saya pribadi, hal itu juga hanya buang-buang tenaga. Kalo saya bedanya, sering saya latih (dulu), biar pun tidak serius. Tujuannya hanya untuk memperkuat tangan. Saya gunakan toya kayu yang keras dan berat untuk latihan di rumah. Kalo latihan di PLN, bawanya yang ringan dan lentur.
Salam...
-
sebenarnya gak juga buang-buang waktu,
seperti yang di lakukan jet lee, dia melakukan banyak variasi latihan untuk mengusir kebosanannya danjustru latihan yang sepele akan menambah kreativitas seorang pesilat dalam melakukan gerakan silat (menyerang, menghindar, dsbnya)
Latihan putaran justru akan menimbulkan putaran energi yang akan meringankan permainan toya tersebut, sehingga tidak kaku dan malah luwes.
Maknanya untuk serangan adalah menjauhkan lawan dari kita sehingga kita leluasa bergerak serta menyusun strategy menyerang.
Itu semua sudah terbukti, percaya atau tidak terserah. Tetapi kami (group latihan di PD) sudah mencobanya. Di telaah kembali dari acara di Discovery Chanel, kalo ada yang punya kopian videonya.
Thanks,
Salam,
PTHS
-
Di thread sebelah (Waktu kita ngusulin bikin thread khusus Toya) saya pernah nanya tentang senjata yang mirip toya tapi juga mirip double stick. Senjata ini terdiri dari 3 bilah stick (seukuran stick arnis kira-kira) terus disambung sama rantai. Senjata ini mirip banget double stick hanya aja sticknya ada 3 dan panjang.
Dulu sih saya nyebut senjata ini Ruyung, tapi kayaknya salah deh... :'(
Ada yang tau gak ya, apa nama senjata ini? trus kira-kira ada gak perguruan yang ngajarin senjata ini..
Mbak PeTe, di PD di ajarin gak senjata ini?
Kalau di PD diajarin,... boleh dong di share ilmunya :)
Kalau bingung toya apa yang saya maksud. coba deh liat di sini:
[youtube=425,350]<object width="425" height="344"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/yr73m_M0kIs&hl=en&fs=1"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/yr73m_M0kIs&hl=en&fs=1" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object>[/youtube]
Makasih lho kalau ada yang mau jelasin. :)
-
triple stick?
di PD kita tidak diajarin senjata khusus tetapi dasar pelajaran senjata yang di ajarkan oleh guru dari pisau, pedang dan toya memungkinkan murid untuk belajar dan menguasai senjata yang ada.
Oleh sebab itu clurit, kipas, abir, pecut, selendang, ruyung, double stick, teken (tongkat dengan ujung melengkung)dsbnya juga bisa kita mainkan.
Karena tehnik PD mulai dari unsur menguasai philosophi tehnik binatang dalam membela dan mempertahankan diri sampai tehnik yang mengandung unsur manusiapun bisa di gunakan dan di terapkan pada penggunaan senjata. Dari tehnik meliwis kita bisa mainkan ruyung, tehnik satria dan geruda kita bisa mainkan kipas dan double stick (tongkat dua)sebagai senjata dstnya.
Pendapat saya pribadi mengenai triple stick ini, pola permainannya adalah mengkombinasikan permainan toya dan ruyung.
Itu yang saya tahu mas Abu Zaka.
Salam,
PTHS
-
@mas Chandra,
latihan toya pakai barbel aja ... 5 kiloan lumayan deh, ntar mak wuuttt...
Jangan latihan dgn barbel yg berat!! Nanti akan kesulitan kalau mau belajar teknik yg alusan. Sudah terbukti ada saudara PD yg suka latihan dgn barbel 5 kilo dan sekarang kesulitan utk latihan teknik yg halus. Mas Java pernah posting mengenai hal ini.
salam
Chandrasa
-
Ada yang tau gak ya, apa nama senjata ini? trus kira-kira ada gak perguruan yang ngajarin senjata ini..
Mas Abu, triple stick banyak dipelajari di perguruan kung fu. Coba deh tanya ke perguruan2 kungfu terdekat.
Salam
Chandrasa
-
sebenarnya juga latihan barbel gak di lakukan terus menerus dan ada tenggang waktunya mas.
Misalnya pada saat latihan senjata untuk pertandingan, masanya paling cuma 1 bulan saja lalu di beri latihan toya sungguhan selama 2 bulan.
Hal ini untuk kekuatan tangan dan otot saja, sementara yang dua bulan tadi adalah driling senjata (memutar,memblebet, mengayun, dsnya) sesuatu gerakann yang di laksanakan. Di dua bulan itu juga termasuk speed juga di latihkan.
Belajar alusan di rangsang dengan senam senjata digabung dengan pernasafan. Yang kalo mau tahu modelnya seperti taichi gitu.
Ini setahu saya loh, oh ya faktor usia juga mempengaruhi metode latihan.
Kalo masih usia-usia dibawah 40 seh fisik dan barbel masih bisa di jalankan, untuk menunjang pernafasan yang bagus. Asal rutin dan tidak stop sama sekali. Gak akan ada efeknya.
Kalo sudah diatas 40 tahu latihan beban di kurangi begitu juga dengan latihan fisik. Tetapi justru latihan pernafasan di banyakin untuk menunjang fisiknya.
Ok itu dulu deh..
salam,
PTHS
-
Selama ini saya belajar silat tangan kosong.
Di Arnis lah saya mengenal toya.
Thread ini sangat membantu saya untuk memahami pemakaian toya lebih baik.
GRP dah buat TS-nya!
-
Di Arnis lah saya mengenal toya.
Belajar Arnis dimana mas? Setahu saya arnis gak pernah main toya, tapi lebih ke pisau, tongkat satu atau dua, pedang.
Tapi Om Harto mungkin bisa lebih menjelaskan, barangkali saya yg kurang informasi.
salam
Chandrasa
-
sebenarnya juga latihan barbel gak di lakukan terus menerus dan ada tenggang waktunya mas.
Menurut saya ya latihan dgn barbel boleh2 saja, hanya jangat yg berat, lebih baik ringan dgn repetisi yg banyak, makanya saya bilang jangan latihan dgn Barbel yg berat. Selain masalah alusan (nanti saya japri aja deh spy lebih bisa mengerti), latihan dgn barbel yg berat akan membuat gerakan kita menjadi lebih lambat.
Salam
Chandrasa
-
Saya belajarnya di Filipina!
Untuk jelasnya memang lebih baik tanya Mas HC!
Maklum ilmu saya masih rendah, sehingga takut kalau salah dalam menjelaskannya.
Salam dari Jauh!
-
Salam Rekans dan Seniors..
Maaf ya ikutan nimbrung.
Di beladiri filipina ada perguruan-2x yg memakai toya.
Kalau tidak salah disebutnya toya disebut Toyok. Dari temen-2x yg latihan Arnis katanya perguruan-2x yg memakai Toyok gak sebanyak baston/stick ataupun pisau.
Waktu itu saya pernah liat peragaannya di Hari Filipina.
Mungkin karakteristik perguruan yg demo sih..gerakannya banyak memutar toya spt. memainkan baston/stick ganda.
Wasalam,
Faiz
-
Kalau tidak salah disebutnya toya disebut Toyok. Dari temen-2x yg latihan Arnis katanya perguruan-2x yg memakai Toyok gak sebanyak baston/stick ataupun pisau.
Koreksi..toya bukan Toyok, tapi Sibat namanya.
Toyok = Nunchaku/Double Stick.
-
Karena tehnik PD mulai dari unsur menguasai philosophi tehnik binatang dalam membela dan mempertahankan diri sampai tehnik yang mengandung unsur manusiapun bisa di gunakan dan di terapkan pada penggunaan senjata. Dari tehnik meliwis kita bisa mainkan ruyung, tehnik satria dan geruda kita bisa mainkan kipas dan double stick (tongkat dua)sebagai senjata dstnya.
Salam,
PTHS
Salam Rekans dan Seniors..
Salam Mba Putri T,
Mo nanya Mba kalau boleh..
Pisau mewakilkan senjata jarak pendek, Pedang Jarak menengah, dan Toya Jarak agak jauhan.
Ketiga senjata tsb. dasar dari pembelajaran senjata-2x lainnya.
Yang saya mau tanya, untuk senjata yg lentur sifatnya spt. pecut, rantai, tali pinggang, atau tali yg ada besi ujungnya (gak tau namanya) itu dasarnya dari senjata dasar yang mana ya Mba ? Kan ketiga senjata dasar itu sifatnya solid.
Terima kasih sebelumnya.
Wasalam,
Faiz
-
Saya tidak pernah berlatih toya dan saya ingin menanyakan.
Saya hanya melihat orang bermain toya di film2 silat Mandarin. Dalam beberapa adegan terlihat toya mampu menahan potongan2 pedang.
Apa benar toya itu tahan senjata tajam? Maksudnya tidak patah jika beradu dengan senjata tajam?
-
ikutan nimbrung ah, lama gak nengok SS..
Apa benar toya itu tahan senjata tajam? Maksudnya tidak patah jika beradu dengan senjata tajam?
betul mas Abraham.. thoya dari rotan tahan terhadap sabetan dan bacokan pedang/golok.. tp hati-hati terhadap irisan pedang/golok, bisa2 jarinya putus semua..
mba PeTe:
Pendapat saya pribadi mengenai triple stick ini, pola permainannya adalah mengkombinasikan permainan toya dan ruyung.
mba Pete tepat sekali.. Dan saya pun pernah mempelajari senjata ini. Beli di Australi, belajarnya pakai helm sepeda dan penutup dengkul, kemudian merangkai teknik kombinasi triple-stick ini.. Dasarnya ya menggunakan dasar senjata thoya, ruyung(rantai) dan pedang. Ditambah dengan gerakan2 putaran stick untuk memperindah rangkaian. Sayang, begitu sampe Indonesia, triple-stick ini umurnya gak sampe 5 bulan, hancur2an dipake demo..
Pernah demo didepan orang banyak, saking semangatnya keilangan kontrol, potongannya nyasar ke kepala saya sendiri pas di jidat.. [lucu] [lucu] [lucu]
-
Salam Rekans dan Seniors..
Salam Mba Putri T,
Mo nanya Mba kalau boleh..
Pisau mewakilkan senjata jarak pendek, Pedang Jarak menengah, dan Toya Jarak agak jauhan.
Ketiga senjata tsb. dasar dari pembelajaran senjata-2x lainnya.
Yang saya mau tanya, untuk senjata yg lentur sifatnya spt. pecut, rantai, tali pinggang, atau tali yg ada besi ujungnya (gak tau namanya) itu dasarnya dari senjata dasar yang mana ya Mba ? Kan ketiga senjata dasar itu sifatnya solid.
Terima kasih sebelumnya.
Wasalam,
Faiz
ini bukan ngetes kan?
Pecut, rantai, tali pinggang, tali... itu tidak termasuk permainan senjata seperti pedang, pisau.
Tapi pecut, rantai, tali pinggang dan tali bisa memakai dasar tehnik permainan toya dan beberapa tehnik yang ada di PD (satria, garuda dan tehnik putri
Sedangkan rantai kan ada beratnya jadi permainan toya dan ruyung bisa juga di pakai.
itu saja dulu.
-
[top]di test kan juda ga papa mbak, kalo lulus naek tingkat atawa dapet sertipikat :-P
-
Pendapat saya pribadi mengenai triple stick ini, pola permainannya adalah mengkombinasikan permainan toya dan ruyung.
Itu yang saya tahu mas Abu Zaka.
Makasih lho atas penjelasannya, sayang ruyung dan toya saya baru belajar dasarnya banget, itupun jarang di deres (di latih)
Mas Abu, triple stick banyak dipelajari di perguruan kung fu. Coba deh tanya ke perguruan2 kungfu terdekat.
Salam
Chandrasa
Emang sih senjata ini banyak dipelajari di perguruan kung fu, justru karena itulah saya bertanya sama orang PD, soalnya kan PD, (setau saya) pengaruh Kung fu nya kuat (betul gak ya?). biasanya juga kalau kita belajar diperguruan, kita diharuskan belajar semua materi, bahkan dari dasar lagi :'(, padahal saya cuma mau belajar Triple Sticknya doang. Kalau di PD di ajarin, saya kan jadi bisa minta temen untuk ajarin saya mainin triple stick ini :D :D :)(Nama aslinya Triple stick apa ya?)
Kayaknya Triple stick mempunyai manfaat gabungan dari double stick dan Toya serta arnis (ini sih sok taunya saya aja :D)
Salam
-
kalo mau datang ke surabaya nanti saya minta saudara seperguruan sayamegajari mas. Saya dulu siajari juga oleh beliau main ruyung, dan juga bela diri senjata lainnya.
Dia TOP banget diSUrabaya, harusnya dia bisa terkenal loh (maaf saya tidak bis menyebutkan namanya).
Senjata eksotik, seperti ruyung, double dan triple stick dia lahap.
Belajarnya dari mengolah tehnik di PD.
Ok deh,
Desember saya pulang nih, ntar kalo mau saya kenalin.
Salam,
PTHS
-
wahhh makin seru aja neee pembahasannya soal Toya...
sekedar nambahin dan konfirmasi aja neeh..
soal Putaran-putaran senjata Toya, saya pikir itu sangat berguna. Bukan untuk variasi atau sekedar untuk menguasai lintasan senjata Toya, namun untuk "menguasai" senjata Toya itu sendiri agar ia menyatu dengan organ tubuh si praktisi, sehingga toya bukan lagi bagian/alat yg terpisah dari organ tubuh si praktisi. Koreksi untuk pemain Toya, masih suka terlihat bhw antara Toya dengan dirinya itu sebagai dua bagian yg terpisah, belum menyatu. Dari penguasaan Putaran ini juga cukup menjadi dasar untuk putaran segala jenis senjata yang ada.
Tentang beradu dengan senjata tajam, bisa jadi Toya akan putus. Kemungkinan itu selalu terbuka. Apalagi apabila pemain senjata tajamnya memang menguasai permainan dan paham momentum saat terjadinya kontak. Beradu dengan sesama Toya saja bisa jadi Toya kita yang retak tepat di titik kontak/perkenaan. Saran saya, Toya jangan digunakan untuk lontaran yg sifatnya Benturan.
duduk dulu.... minum kopi sebentar..
-
...
puffhhh,... ini kopi belum dikasih gula..pantess pahittt..
heheh...
Kajian tentang dasar senjata, saya pernah tahu bahwa salah satu perguruan yaitu TAPAK SUCI mendefinisikan ada 3 jenis senjata, yaitu: Senjata pendek, senjata panjang, dan senjata lentur. Rante, Bandul, dkk, dimasukkan dalam kategori senjata lentur.
Tentang mengunci lawan dengan Toya, membanting lawan, sangat terbuka kemungkinan untuk bisa dilakukan. Salah satu cara belajar teknik kuncian, bahkan menggunakan alat bantu Toya ini. Tentang mengunci senjata lawan, kita lihat dulu karakteristik senjata yg dipakai lawan itu senjata apa. Itu kalau maksudnya: mengunci, dalam waktu yg relatif lebih lama. Tapi kalau membelit senjata lawan, itu dimungkinkan. Membuka/melepas pegangan senjata lawan, juga sangat dimungkinkan.
sekarang duduk ajah.. minum kopi, udah dicampur gula, enak tenan... heheh
-
soal Putaran-putaran senjata Toya, saya pikir itu sangat berguna. Bukan untuk variasi atau sekedar untuk menguasai lintasan senjata Toya, namun untuk "menguasai" senjata Toya itu sendiri ....
nah ini baru [top], benar sekali, makanya saya bilang gak ada gunanya karena saya gak bisa he he he [ngeles nih :D]. Bermain2 dgn senjata menurut saya ya gunanya utk membiasakan tangan kita dgn senjata, supaya kita lebih trampil dan menyatu dgn senjata, sedang kalau utk pertarungan ya, sekali lagi menurut saya, gak ada gunanya, kecuali utk nakut2in orang yg gak tahu saja. Cuman ya itu tadi, buat yg gak bakat (gak trampil) seperti saya ini muter2 itu sangat susah, makanya gak setelah coba2 utk latihan dan gak bisa, akhirnya saya berhenti, dan lebih mengkhususkan diri utk mempelajari karakteristik senjata, bagaimana lintasannya, bagaimana bisa memaksimalkan serangan, bagaimana cara menangkis dsb. Gitu.
GRP dulu lah buat mas Iqbal. Anak2 TS memang jago2 kalau main senjata [top].
Salam
Chandrasa
-
justru karena itulah saya bertanya sama orang PD, soalnya kan PD, (setau saya) pengaruh Kung fu nya kuat (betul gak ya?).
. . . .
Kalau di PD di ajarin, saya kan jadi bisa minta temen untuk ajarin saya mainin triple stick ini :D :D :)
Kalau mau main ke Jerman mas, nanti saya ajarin mas, he he he, berat di ongkos nich....
Salam
Chandrasa
-
... nanti dah ane coba coret2 dan upload di photobucket biar bisa kasi link ke sini)
Dab Mantri, hasil corat-coretnya mana nih, ditunggu-tunggu lho. Pengen lihat juga ilmu toya-nya PH nih.
Salam
Chandrasa
-
nah ini baru [top], benar sekali, makanya saya bilang gak ada gunanya karena saya gak bisa he he he [ngeles nih :D]. Bermain2 dgn senjata menurut saya ya gunanya utk membiasakan tangan kita dgn senjata, supaya kita lebih trampil dan menyatu dgn senjata, sedang kalau utk pertarungan ya, sekali lagi menurut saya, gak ada gunanya, kecuali utk nakut2in orang yg gak tahu saja. Cuman ya itu tadi, buat yg gak bakat (gak trampil) seperti saya ini muter2 itu sangat susah, makanya gak setelah coba2 utk latihan dan gak bisa, akhirnya saya berhenti, dan lebih mengkhususkan diri utk mempelajari karakteristik senjata, bagaimana lintasannya, bagaimana bisa memaksimalkan serangan, bagaimana cara menangkis dsb. Gitu.
GRP dulu lah buat mas Iqbal. Anak2 TS memang jago2 kalau main senjata [top].
Salam
Chandrasa
Terimakasih mas Sedyaleksana... heheheh... Bisa ga bisa, yg penting pas berkelahi bisa.. gitu yah.. siipp... Ah... pesilat2 lain banyak kok yg jago main senjata Mas.. malah di PD ada arbir, teken, kipas, dll. Kl soal putaran, kl bukan senjatanya yg muter2, ya sudah kepala kita aja yg muter2 kan nanti kelihatan juga tuh putaran2nya. Puciiink... hehehe..
-
Sorry kelupaan, To mas Sedyaleksana, udah saya balikin gelas cendolnya. Makasih yahhh...
-
he..he..he...
TOP banget dah seniorku...
GRP buat mas Chandra dah :)
-
@Mas Chandrasa, tadi saya bingung mo coret2 kok susah nggambar-e!! akhirnya kite (saya dan koreografer;bang De boels) mem-foto saja gerakan dasarnya mas..
(http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/toya-1a.jpg)
(http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/toya-1.jpg)
ini Posisi awal
-
(http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/toya-2.jpg)
tangan ka-ki diputer 360 derajat. Disisi kanan tubuh
(http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/toya-3.jpg)
(http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/toya-3a.jpg)
tangan ki memutar horizontal(kaya backhand), pegangan kanan mengikuti dg arah blok sekitar kepala
-
(http://i458.photobucket.com/albums/qq306/pasarngasem/toya-4.jpg)
pegangan ka-ki melakukan putaran 360 derajat utk menangkis dan menyerang sekaligus.
Note:
Toya assorted version dr tongkat pel, janitor kantor y saya culik. :D
Berhubung mase piyik, mohon maap sodara2 sekalian kalo salah ya...
silakan di comment, jangan sungkan2.
Wassalam
-
wow...keren banget tuh..
ini dia yang disebut memanfaatkan barang yang ada untuk senjata..
ga ada toya tongkat buat ngepel juga bisa dipake, hehehee.. :)
TOP banget Mas,
gambar nya sangat menjelaskan..
saluuut..
emang si debul bise motoh???
-
wahhh makin seru aja neee pembahasannya soal Toya...
sekedar nambahin dan konfirmasi aja neeh..
soal Putaran-putaran senjata Toya, saya pikir itu sangat berguna. Bukan untuk variasi atau sekedar untuk menguasai lintasan senjata Toya, namun untuk "menguasai" senjata Toya itu sendiri agar ia menyatu dengan organ tubuh si praktisi, sehingga toya bukan lagi bagian/alat yg terpisah dari organ tubuh si praktisi. Koreksi untuk pemain Toya, masih suka terlihat bhw antara Toya dengan dirinya itu sebagai dua bagian yg terpisah, belum menyatu. Dari penguasaan Putaran ini juga cukup menjadi dasar untuk putaran segala jenis senjata yang ada.
Tentang beradu dengan senjata tajam, bisa jadi Toya akan putus. Kemungkinan itu selalu terbuka. Apalagi apabila pemain senjata tajamnya memang menguasai permainan dan paham momentum saat terjadinya kontak. Beradu dengan sesama Toya saja bisa jadi Toya kita yang retak tepat di titik kontak/perkenaan. Saran saya, Toya jangan digunakan untuk lontaran yg sifatnya Benturan.
duduk dulu.... minum kopi sebentar..
he..he..he.. maaf mas,
penjelasan anda mungkin juga ada yang tidak saya setujui,
putaran itu sebenarnya akan banyak bermanfaat jika anda sudah menguasai senjata tersebut (toya), saya sebagai manusia beladiri dan berpegang pada ajaran perisai diri selalu mengatakan apapun bisa sebab dasarnya sudah ada dan diajarkan.
Ini juga berlangsung pada perguruan lain, tinggal masing-masing individu yang melakukan bagaimana dia memaksimalkan ajaran guru maupun perguruan.
Bukankah putaran itu juga mewakili kemampuan anda atau penguasaan anda terhadap senjata toya?
jika di gabungkan dengan nafas apakah juga akan tidak bermanfaat?
kalo di gabung dengan nafas dan jika di lihat dengan kasat mata maka akan menimbulkan alur energy yang sungguh indah.
Toya tidak akan retak jika yang main tau betul bagaimana cara menolak, menangkis dan melemparkan serangan. He.he..he.. material apapun, selama yang main menguasai (bener-bener gak cuma teory aja) maka gak sampai retak.
Sorry kalo gak sama pendapatnya, saya dapet toya sejak usia 12 tahun, dan bukan berarti saya sudah menguasai 100% malah masih harus terus belajar.
Salam,
PTHS
-
@ Bang Mantri, Mukenye mane bang mukenye... kok di penggal? pengen tau & kenal pendekar ganteng nih tampangnye kek gimane...
Soalnya penasaran baca2 cerita di thread blademaster :o
[fruit] [fruit] [fruit]
-
Huehue mas tadinya ane mo dandan biar ganteng mandraguna, cuma pas dipoto bang Dodol dikomentari" wah ini mah ganteng mandrabokir!" ane jadi minder mas!! :'(, akhirnya stuntman diambil alih mas DB dan beliau merelakan "dipenggal" katenye :"Biar ga riya." :-X
@ kang Dodol, waktu ame tempat ane persilahken...
Wassalam,
-
ooo itu kang Da Bul... gapapa sih gak usah dipenggal biar pade kenal (takut dipelet ane ape? ) [lucu]
[fruit] [fruit] [fruit]
-
oalah foto ne bang debul toh.. pantesan kok kurus amat ya? [lucu]
itu pegangan toyanya emang 2 jari begitu ya mas mantri? apa kuat buat mukul tuh? maksudnya bisa bertenaga? (nanya beneran..siapa tahu ada trik tersembunyi yg emang sedang dipancing2 mas mantri :D)
-
Toya tidak akan retak jika yang main tau betul bagaimana cara menolak, menangkis dan melemparkan serangan. He.he..he.. material apapun, selama yang main menguasai (bener-bener gak cuma teory aja) maka gak sampai retak.
bener juga nih..
pernah waktu main pedang vs toya sama temen latihan, toya nya dipake buat nolak, malah pedangnya yang bengkok.. mungkin teori kasat matanya.. kalo nolaknya diam (pasif) resiko toya koyak / putus cukup besar, tapi kalo tolakannya aktif dan titik benturan ke pedangnya tepat ga bakal berdampak ke toya rusak/putus
kalo saya seringnya ngalamin toya retak itu bukan pas nolak, tapi pas mukul, terutama waktu pukulan ayunan dari atas kebawah (pukulan garuda vertikal/naga)ga ke rem tenaganya.. apalagi kalo pake toya halu :D (istilah temen2 buat toya latihan yg diameternya k.l. 6-7 cm)
-
Jadi kepengen coba belajar toya nih. Cuma carinya dimana?
Kalo doublestick agak gampang dicari ditoko olahraga jg pasti ada.
Kalo sy skrg ini cuma pake bambu aja belajar jurusnya jg cuma dr film. --> asal2an ;D
-
Jadi kepengen coba belajar toya nih. Cuma carinya dimana?
Pake gagang sapu aja *jawaban gak bertanggung jawab*
Gue jurus toya tahunya cuma Tongkat 6 Setengahnya Wing Chun, itu pun modal baca buku doang, wakakakakakaka...
-
kalo untuk latihan pertama tongkat pramukapun jadi mas Abraham,
nanti kalo udah paham betul cara memegang dan sedikit mainnya baru deh beli toya rotan.
-
Pake gagang sapu aja *jawaban gak bertanggung jawab*
eh ini jawabannya ok kok mas Dasa, tuh lihat kang Mantri aja nyontohin jg pakai gagang sapu :). saya jadi inget ngelatih anak2 di Berlin, krn cuman punya 1 toya, anak2 ya nyomot gagang sapu dan gagang pel :), untung modelnya yg bisa dicopot2 jadi multi fungsi deh.
Mas Abraham, coba latihan dulu dgn apa aja yg ada, nanti2 kalau main ke Bandung bisa minta diantarin kang Sunan beli rotan di Setiabudi (masih ada gak sih yg jualan mebel di situ?) atau cari2 tukang bikin mebel di deket2 anda, biasanya kalau mereka buat mebel rotan pasti punya juga rotan panjang (lonjoran dlm bahasa jawa) yg bisa dibeli.
Salam
Chandrasa
-
[img]Berhubung mase piyik, mohon maap sodara2 sekalian kalo salah ya...
silakan di comment, jangan sungkan2.
Maturnuwun Dab Mantri,
secara prinsip mirip "blebet satria" di PD. Coba deh lihat film jet lie yg jaman "baheula", shaolin temple. Disitu banyak dilihatin teknik2 permainan senjata, termasuk Toya, yg orisinal.
Salam
Chandrasa
-
Saya coba latihan pakai bambu. Jurusnya asal2an --> ngikutin kya yg di film2 ;D
Kira2 jurus dasarnya dulu apa ya? Kira2 ada yg bs kasih gambar/foto gerakannya ga?
-
Kira2 jurus dasarnya dulu apa ya? Kira2 ada yg bs kasih gambar/foto gerakannya ga?
Coba aja ini dulu, Tongkat 6,5-nya Wing Chun.
http://books.google.com/books?id=Y14I4PBsKlgC&pg=PA65&lpg=PA65&dq=wing+chun+six+and+a+half+pole+form&source=bl&ots=AcHaNBiOcc&sig=xU-aXVEmUaKC07PSrPKSMd7YrnQ&hl=en&sa=X&oi=book_result&resnum=10&ct=result#PPA71,M1
-
oalah foto ne bang debul toh.. pantesan kok kurus amat ya? [lucu]
itu pegangan toyanya emang 2 jari begitu ya mas mantri? apa kuat buat mukul tuh? maksudnya bisa bertenaga? (nanya beneran..siapa tahu ada trik tersembunyi yg emang sedang dipancing2 mas mantri :D)
well,...seperti yang pernah aye utarakan..hehehehe...cukup jempol dan telunjuk...untuk keluwesan..dalam sepersekian detik untuk gebuk..putar haluan untuk pegangannya... :o :o
aye ganteng kagak ye??? :-P
debul
-
ic..ic.. I got the point..
emang ane pernah dapet.. semacam ada 2 aliran dalam penggunaan toya, aliran kecepatan dan aliran power..
yang aliran kecepatan biasanya pegangannya ditengah toya dan greep-nya g terlalu kuat, tapi sangat cepat perpindahan posisi dan perputaran toya nya.. landasan pikirannya ga perlu mukul keras2 karena toya itu udah keras, ga dipukul keras2 juga udah sakit kalo kena ke lawan
adapun aliran power biasanya pegangan di ujung toya, ga terlalu banyak rubah posisi greep, dan terlihat kokoh.. prinsipnya makin jauh radius makin besar tenaga pukulan yang tercipta, dan biasanya ditambah dengan sistem kuncian toya dengan badan dan tangan, untuk toya yg kecil dan lentur berdampak kepada lecutan toya yang mana punya daya hancur yg luar biasa
bener ga nih, mas2/mbak2?
salam
-
aye ganteng kagak ye??? :-P
debul
tergantung bayarannya dong.. pengen di bilang ganteng yah agak tinggi dikit, kl lumayan boleh lah diturunin harganya, kl alternatif lainnya dikasih gratis deh, no charge :w
-
Wahh terima kasih kiriman gambarnya... salut atas niat dan usahanya, bro... [top]
-
Saya coba latihan pakai bambu. Jurusnya asal2an --> ngikutin kya yg di film2 ;D
Kira2 jurus dasarnya dulu apa ya? Kira2 ada yg bs kasih gambar/foto gerakannya ga?
coba, lihat bpa gerakan senam pernafasan toya di multiply saya. Nanti Desember videonya akan menyusul jika saya pulang..he.he..he.. susah di jelasinnya kalo gak ada gambar. Nanti saya coba menyusun kalimatnya dulu supaya enak di cerna walaupun gak ada gambar. (alur gerakannya).
http://hpoerwanti.multiply.com/photos/album/8/TQBM_-_Senam_pernafasan_senjata_toya
Thanks ya?
Salam,
PTHS
-
Waaah keren foto2 senam pernafasan Toya-nya mbak... sipp... GRP [top]
-
@Mbak Putri Teratai..
foto2nya cukup untuk jadi referensi.
-
Postingan pertama saya ^_^
hm... klo menurut saya banyak sekali teknik bermain tongkat yang bisa dikembangkan dan digunakan sesuai dengan kemampuan pribadi masing2. Semua teknik bermain senjata tercipta dari hasil uji coba yang membutuhkan kecerdasan otak untuk berpikir dan memilah2 mana yang paling efektif untuk menangkis dan menyerang terutama untuk diri pemain itu sendiri dan diikuti gerakan alunan tubuh beserta senjatanya.
Dalam pengalaman saya pribadi bermain tongkat, aturan memegangnya di tengah di ujung, ato di 3/4 tongkat itu sebenernya lebih kepada penyesuaian posisi tubuh kita, karena seharusnya kita yang tau bagaimana cara terenak memegang tongkat yang proposional dengan posisi kita.
Cara menyerang dan menangkis dengan tongkatpun tak bisa hanya sembarang-an, gunakan otak kita untuk berpikir apa yang kita lakukan setelah kita melakukan pukulan atau tangkisan, berpikir secara cepat sesuai dengan pengalaman yang sudah kita miliki, (makanya banyak2 membaca dan berlatih :D) pikirkan minimal 2,3, atau 4 langkah kedepan setelah kita melakukan gerakan agar kita tidak terjebak dalam dead position.
Kecepatan dan ketepatan kita dalam mengolah gerakan tubuh diiringi dengan cepat dan tepatnya ayun-an tongkat kita juga perlu di perhatikan, karena di situlah seninya. Dan itu hanya bisa diperoleh dari membaca dan latihan. Semakin kita sering membaca dan berlatih Insya Alloh kita juga akan banyak mendapat banyak pengalaman yang bisa kita gunakan sebagai senjata paling ampuh menurut versi kita.
Itu dari saya pribadi... :)
Cara bertarung yang tepat adalah mengetahui siapa lawan kita... ;D
-
oh ya, lupa...
Salam kenal dari saya untuk semua para penggemar Stick Fighting...
Semoga perkenalan ini bisa bermanfaat. :-*
-
Wah menarik, toya,tombak,pedang,golok,pisau senjata dasar paling sering dipakai zaman baheula. Tp susah jg kalo lewat tulisan.
Ada yang tertarik sharing langsung bertemu bisa hub aku.
Aku paling suka senjata euy.
Kalau ada yang bisa senjata keris aku mau donk belajar.
Gogi.
Harmonywushuindonesia.com
-
1. Apakah tekhnik-2x puteran-2x toya ditangan, lewat belakang, dan dileher berguna utk dipakai aplikasi atau hanya utk latihan saja utk mengenal lintasan toya ?
Kan senjata itu katanya perpanjangan dari tangan, mo nanya:
1. Selain utk memukul dan menangkis apakah tekhnik-2x toya dlm Silat bisa dipakai utk mengunci senjata yg dipegang lawan ataupun lawan itu sendiri (misalnya. dgn toya mengunci tangan lawan)
2. Selain utk memukul dan menangkis apakah tekhnik-2x toya dlm Silat bisa dipakai utk membanting lawan (dgn puteran, atau tekanan pada daerah tertentu spt halnya dgn tekhnik tangan)?
Selamat malam mas Faiz, semoga celotehan saya masih relevan.
Tehnik toya muter-muter lewat belakang dan leher lebih cocok sebagai fashion ketimbang function.
Toya bisa digunakan untuk mengunci ataupun merampas senjata lawan. Tapi kalau toh digunakan untuk mengunci sama artinya mubazir. Toya merupakan senjata panjang jadi sayang kalau dipakai maen kuncian. Meski begitu dalam kondisi tertentu toya bisa digunakan dalam pertempuran jarak dekat.
Meski toya senjata panjang bisa digunakan untuk membanting lawan. Contoh sederhana pukul kepala lawan dg kuat, saat sempoyongan tolak dengan toya, pasti lawan njungkel >:(
salam
-
Sedikit masukan, memutar toya di belakang badan sebenarnya buakn gerakan asal bagus (fashion), gerakan itu bisa berguna untuk membuka kepungan sehingga kita bisa melanjutkan gerakan atau teknik selanjutnya.
Toya bisa mengunci lawan? Bisa
Sayang bila hanya digunakan utk mengunci? Kadang dalam pertempuran ada hal2 ygtidak perlu mengunakan pukulan. Melumpuhkan lawan tanpa mencderai jauh lebih sulit dan aman buat kedua belah pihak dibanding dengan menjatuhkan lawan dgn pukulan.
-
betul putaran bukan hanya sekedar fashion, selain melepas dari kepungan bisa berfungsi sebagai tangkisan atau tipuan untuk menyerang pada posisi yang tidak terduga ...mohon koreksi kalo ada yg salah 8)
-
...mohon koreksi kalo ada yg salah 8)
Tidak ada yg salah dan perlu dikoreksi. Dalam diskusi di SS tidak ada yg salah.
Ihwal betul dan salah itu urusan pengadilan. :D
salam
-
Toya ini senjata banyak dipake di belahan dunia manapun sebagai alat membela diri, mulai jaman kuno sampe sekarang ini masih tetep ajah up to date, ada yang mengatakan dari alat pikul, alat penggembala, alat dayung dll, (silahkan nanti di ceck di literatur). klo ditajemin ujungnya jadi tombak lah...
Dari beberapa beladiri yang saya pelajari keberadaan tongkat selain untuk memukul juga untuk menusuk (secara teori menusuk lebih cepet dibanding dg memukul dari faktor jarak), toya dapat dimainkan secara single point (dipegang secara memegang pedang, untuk jarak panjang), secara double point (ini adalah keuntungan tongkat krena bisa dipengang dimana ajah).
di FMA sendiri pelajaran ttg tongkat banyak macamnya:
- tongkat sejengkal >> dulo-dulo, tabak malit (15 cm)
- tongkat pendek >> olisi/baston (71 cm)
- tongkat sedang >> tapado (120 cm)
- tongkat panjang >> sibat/bangkaw/sumbling/palupad
khusus untuk tongkat panjang biasanya dipertajam ujungnya (inget sama bambu runcing?), dari bahan kayu/rotan, tongkat panjang di FMA (tergantung daerah asalnya) ada yang lebih panjang dari Rokushaku Bo (jepang), karena asal keberadaannya lebih sebagai tongkat untuk mendorong rakit.
ttg toya bisa sebagai alat untuk mengunci/menjatuhkan ini juga banyak sekali tekniknya.
note:
blocking system, yang sering dilupakan dalam permainan toya adalah perletakan tangan yang ga bener pada sudut jatuh yang bisa terpukul akibat slidingnya senjata lawan, terutama untuk tangkisan vertikal...
(susah nih menjelaskannya klo ga praktek langsung)
Salam,
Stick Fighting Practitioner
-
Didepan ada disebutin, untuk latihan toya ada baiknya latihan pake dumbell 5 kiloan dulu...
no problem, lain lubuk lain belalang, lain padang lain ikannya [lucu]
kalau di beberapa aliran beladiri lain, yang digedhein itu toyanya sendiri...
saya pribadi juga punya dua macam toya, yang satu diameter standar 3 cm dg bahan kayu merbau (kayu besi irian), sedangkan yang lainnya diameter 5 cm juga dari bahan kayu yang sama, kalau pengen mencoba silahkan dibikin sendiri. x-))
Salam,
HC
-
kalo bang jali lain lain,
bang jali bisa pasang beban > 20 kg
kanan kiri lagi
:D
-
Mantabh thread ini,
Memang salut buat temen PD, TS juga tentunya Kali (FMA) yang tehnik toyanya sip jos ganjos [top]
Cuma mau nambah tehnik fashion stick ala majorette, x-))
Resultnya : toya berputar kayak kincir di satu sisi (kanan bila right handed) dengan 3-4 putaran
Caranya :
Grip : Ditengah tongkat dengan posisi tangan dan tongkat saling menyiku
1. Diputar ke arah kiri (kalau right hand) dengan awalan pegangan mengkurep (posisi buku tangan diatas)
2. Dari awalan ini akan didapat momen putaran yang dibawa ke arah kanan.
3. Selanjutnya putaran ini dengan pegangan melumah diarahkan ibu jari untuk mengelilingi telunjuk dan jari tengan sebagai as-nya.
4. Sampai jari manis dikembalikan ke posisi pegangan melumah tadi.
5. Siap untuk diputar lagi seperti nomer 1 lagi.
Ini agak pure fashion karena ketika diputar di jari, posisi toya lemah bila diserang. Beda dengan putaran dengan menggunakan kelenturan pergelangan tangan (1 putaran kanan, 1 putaran kiri) yang punya momen bagus, stabil dan kuat. Biasa diguna untuk membuka jarak pertarungan banyak orang. Tapi bolehlah buat show of force. :P
Salam silat,
-
Makin mantabh nih pembahasannye abang2 sekalian...
Ane tertarik ttg ttg catetan pakde Hart ttg antisipasi slidingnya senjata lawan jika ditangkis vertikal (atau menurut saya tangkisan dg membentuk sudut kira2 tegak lurus dg senjata lawan). Soalne slama ane ngelmu toya (temtu saja kagak sempet rampung :-[) ane di kasi verbodden buat tangkisan yg beginian dg akibat spt nyang pakde sebutken. Jadi tangkisan yg khas adalah dengan memberikan momen putaran, dus disusul serangan dg ujung toya yg laen. Waktu entu aye blom masuk plajaran tenaga dalem, jadi daripada dikhawatirkan tangkisan tegak lurus jika yg diadepin adalah praktisi sajam, make daripade adalah kite harus berhitung ttg adanye risiko toya "pruthul" AKA kebelah or kalopun jika tenaga dalem sudah daripada mencukupi grip kite bise somplak di sliding senjata tajem lawan. Belakangan saat aye ngelmu sajam di Seliwa incorporated, emang terbukti ade teknik nyang sengaja digelincirkan sepanjang toya lawan buat nglepasin tuh jari2..
Any comments man teman, ora usah sungkan2....
wassalam,
(jowo -betawi kebelet mudik*)
-
ikut nimbrung ya..
:)
pengalamanku..
jurus toya untuk aplikasi tentu harus lah sederhana dan efisien.
tetapi dalam tahap menguasai toya agar menyatu dengan rasa, dimulai dari berbagai gerakan koordinasi rumit yg berguna melatih saraf motorik, otot koordinasi, kesinambungan, power, speed, irama, dan fisik/nafas.
untuk tahap ini diperlukan gerakan toya yg berliku2.
setelahnya masuk ke tahap palikasi, gerakan toya yg efisien, langsung, efektif, rahasia/tak diduga, dll.
-
Kang mantri, secara teory tegak lurus itu momentumnya akan mandek di tengah, klo tenaganya besar toya prutul jadi dua, tapi dalam aplikasi apa selalu dapet sudut 90 derajat? kan susyah! saya setuju sama tangkisan momen putar! tapi kan sebagai aheli toya kudu punya banyak variasi dalam tangkisan, nah salah satunya adalah tangkisan pake dua tangan, lha untuk keperluan itu emang sengaja menggelincirken serangan musuh dg sudut tertentu, untuk itu cara pegang pada bagian arah gelinciran, jari2 kudu disembunyiken.
lalu, apa yang dikatakan mas Gogi, cocok puool deh! gimana mo dibilang aheli senjata kalo senjatanya sendiri tidak dikuasai dengan mahir, itu jadinya sama seperti hanya orang di kasih gebuk ya otomatis bisa menggebuk! tetapi apa bisa menggebuk itu berarti menguasai alat gebuknya?
hihi, ini saya nulis hanya sebatas tulisan teoritis, saya bisa menggebuk pake alat gebuk, tapi tidak aheli, soale juga belum rampung ngelmunyah...
salam,
(stick fighter yang blom aheli*)
-
Heheh makin mangstabh nih pakde Hart.. [top]
teknik ndelikke jari2 grip toya juga dipake di teknik trisula/ sai, mencegah mungsuh yg memangfaatken tangkisan dan menelusur ke dalam ke arah jari2. Emang ayunan sajam dalam keadaan cepat bertarung gak akan sekuat kalo sampeyan tamesighiri yg emang ayunan untuk nebas putus. Tapi dg momentum yg tepak, body mechanic yg tepak dan kalo toya terbuat dr bahan yg lapuk plus pengapesan... hihi... toya yg patah akan melanjutkan tebasan senjata lawan ke arah kita.... nah iki piye ngantisipasine pakde?
Aku juga setuju dg berbagai gerakan rumit even freestyle ini akan memperkaya khasanah praktek, tinggal kita cucok2kan, mana yg cucok dan masuk di akal panjenengan then there goes the technique! Perkara stabil atao ndak saat pergerakan memang jadi pertimbangan. Jika dikasih compensating control rak yo jadi "agak" setabil dua tabil to yo...
just my limanggelo...
wassalam,
-masih tiyang njawi*
-
toya terkenal sebagai ibu dari segala senjata.
karena awal senjata yg dipakai, nah kalo pendapatku batu adalah bapak senjata hahaha.. karena jg awal senjata tuh..
kembali ke toya,
toya adalah senjata tumpul, bagus untuk melatih kekuatan..karena tumpul,harus kuat mukulnya.
kalau senjata tajam, bagus untuk melatih kecepatan, karena sudah tajam, cukup cepat saja.
toya bagus untuk melatih koordinasi dipadukan kekuatan.
pukulan kuat selaras dengan mekanisme tubuh.. nah hasilnya kecepatan seperti tornado.
ada contoh video yg bagus.
http://www.youtube.com/watch?v=YEaF_4P2SjQ&feature=channel
-
Waduh Kang Mantri, materi testingnya makin berat ki... [top]
emang dalam maen toya kudu pake gerakan dinamis, ini dalam artian tangkisan dalam keadaan bergerak, bukan tangkisan mati tetapi merubah arah senjata lawan, dalam keadaan tangkisan berbasis pada dua tangan dg mengoptimalkan bagian tengah toya pun itu bisa dilakukan, kemudian kan biasanya diteruskan dg memanfaatkan kelebihan "dua ujung" untuk nyerang balik.
masalah toya prutul jadi dua, ternyata jaman dulu inipun sudah dipikirken, lha kok begitu? klo kita set back kembali pada jaman okinawa, dalam ilmu kobudo ada satu bentukan senjata yang mirip sama olisi/baston stick-nya arnis/eskrima, namanya kalo ga salah itu "hanbo", pernah denger dari om Tenji, klo hanbo itu adalah keadaan bo (bahasa jepun-nyah toya) yang terbelah jadi 2, jadi hanbo itu artinya setengah toya.
dalam beladiri yang saya anut kebanyakan tangkisan itu hanya sebagai sikap jaga, yang terpenting adalah bagaimana penempatan diri untuk tetep slamet ketika tangksian gagal, atau bisa dibalik melakukan hindaran tetapi masih waspada kalo2 ada colongan, maka dari itu ada bentukan tangkisan, harapannya disana adalah tenaga dan arah dari senjata lawan udah tidak maksimal! klo bahasa inggris itu adalah parrying! bukan blocking! parrying adalah mendefleksi arah serangan... kalo blocking itu mentah2 menahan serangan, (tulung bahasa indonesia-ne sing tepak opo kuwi?) jadi disini ada yang dinamakan maen alusan dan maen kasaran.
tetapi memang dalam keadaan tertentu tangkisan ya berupa tangksian dalam artian sebenernya... (lek gak mampu maen alus ya maen kasar, hehehe x-))) dg momentum yg tepak, body mechanic yg tepak dan kalo toya terbuat dr bahan yg lapuk (yang punya toya rodo bodho ini :o)... toya yg patah akan melanjutkan tebasan senjata lawan ke arah kita.... klo sudah begitu itu ya namanya apes puol, atau lawan tingkatannya lebih tinggi, ya wis kalah no!! :w
kok saya merasa tulisan saya ini belum sempurna ya... maklum ilmune masih cetek...
Salam,
(stick fighter yang blom aheli*)
-
tongkat/toya pendek, seperti eskrima filipin/thailand bisa single bisa double.atau double stick bruce lee.
seperti di video ini
http://www.youtube.com/watch?v=a-TytzvopOY&feature=related
kalau tingkat lanjut dalam perang, tentu pakai yg tajam, seperti video ini
http://www.youtube.com/watch?v=8Xo0CNdXUMY
dan kira2 aplikasinya..
http://www.youtube.com/watch?v=oFewvkL4q34&feature=related
ada juga toya triple..
http://www.youtube.com/watch?v=3IiGJKRuQ0U&feature=related
kalau toya panjang selalu gerakannya luas, karena panjang, strategi jarak jauh lebih diutamakan.
http://www.youtube.com/watch?v=X3W_7ri4T1Y
yg ini toya lawan toya..
http://www.youtube.com/watch?v=efEhlfTU4EQ
-
Ahhh gak ngetes2 lah pakde... sharing ae!
Ternyata mbaca penjelasan sampeyan dibawah ini ya podo ae ternyata ambek yg ta maksud! No static blocking allowed! Janjane yo miriplah.. kalo yg diperkenankan adalah parrying/ mengalirkan serangan, kalo bgini saya tambah tahu nih cara make toya yg baek dan benar. Kalo ditangkis dg gerakan berputar2 begitu sajamnyah (HC mode on*) pasti cenderung kepental-pental ke arah luar dan ucul.. [lucu]
tentang cara mendelikkan/ menyembunyikan jari2 supaya gak kesabet sajam, menurut sayah.. :) agak mengurangi daya cengkeram kita... lek ngene iki cara mengantisipasinya piye ya pakde? Note: ini bukan ngetes ketes-ketes lho pakde. Ini 120% nanyak je.. [pray2] Sebelomnya mungkin pakde bisa deskripsikan cara mendelikkan jari jemari tsb or kalo ada pohtohnyah akan lebih bagus...
wassalam,
-
Bentar yo kang Mantri,
klo ada kesempatan saya photo atau tak gambarke...
mohon maaf ini pas sibuk2-e deadline, tapi yo masih sempet2 maen internet :P
salam,
*btw eni thread kok ga ada yang posting lagi yoh?
sama mas Gogi trims pidio-nya
-
Menarik menarik mantri jeron dan mas hartcone [top] [top]
Thanks juga gogi untuk vidionya.. [top]
Saya sebetulnya agak penasaran juga sama seperti mantri jeron, ketika kita pegang toya, "musuh pikiran kita" itu jablasnya kalau lawan pisau incorporated (istilah mantri jeron). Termasuk tehnik sliding knife ke jari. Toya bagaimanapun termasuk senjata yang punya gerakan maaf "agak terbatas". Bukan rangenya yah...jadi ketika kita masuk jarak dekat ke area dalam pemain toya, serangan terhadap as toya itu (siku, pergelangan tangan, jari-jari) adalah titik rawan toya-ers. (saya juga toya ers :D)
Mas hart, saya sangat baru sekali terhadap FMA, ketika melihat vid-nya dan melihat ketrampilan memegang senjata dari FMA, ini termasuk excellent. Sharenya sangat membantu dalam penguasaan maupun antisipasi sajam.
Salam Beladiri..
-
kalau berbicara ttg kelemahan semua senjata, pasti selalu ditemui...
bagi senjata-er (ikutan pake er) adalah bagaimana membuat kelemahan itu bisa ditutup...
btw kalau toya lawan pisau, secara ilmu senjata, harusnya si toya-er punya kans lebih besar, karena jarak serang yang lebih panjang, si pisau-er mau tidak mau harus bisa masuk, itu kalau si pisau-er tidak pake teknik lempar melempar, soalnya pisau2 tertentu (terutama yang tidak kurvatur) punya jarak panjang sebagai projectile, yang lebih panjang dari jarak serang toya...
lah untuk itu monggo dibeber semua kelemahan ilmu toya, sekaligus solusi-nya bagaimana?
sebelum ada yang bertanya pisau sama toya menang mana? saya jawab duluan, tergantung keahlian si pemakai dan sikon...
Salam,
HC
Note:
ttg FMA, kalau mau lebih expert di senjata itu salah satu bahan perbandingan, begitu banyak teknik didalemnya, dan keberadaanya di media internet mudah didapatkan.
-
Pak De Hartcone,
kata siapa yg jangkauannya lebih panjang menang (dalam hal ini toya)?
Kl lawannya pake sumpit dan hebat dalam langkah silat (footwork, blindspot, dll) yg pakai senjata panjang pasti akan kerepotan dan terdesak.
Begitu jg kebalikannya, bisa juga senjata panjang membuat repot ketika si senjata pendek mau masuk ke dalam area pertahanannya.
Dan perlu dilihat jg dari tempat, apakah ruangan sempit atau area terbuka.
-
Kang Euwin,
lha iya... [top] makanya kan udah ditulis, mungkin contohnya cuma piso sama toya ajah...
tetapi secara general ya emang yang menang tergantung sama keahlian dan sikon, semua yang disebutkan ttg langkah silat (footwork, blindspot, dll) itu sudah merujuk pada keahlian... ttg tempat, apakah ruangan sempit atau area terbuka. itu kan udah masuk pada sikon... ;D
tetapi secara ilmu senjata belum ada embel2 apa2, jarak jangkauan senjata terpanjang yang menang...
contoh:
Sniper Rifle Robar RC-50 | 12.7 × 99 mm NATO (.50 BMG) yang punya jarak efektif 2000 m, jelas lebih unggul dari Assault Rifle M16 | 5.56x45mm NATO yang punya jarak efektif 550 m.
setelah ada embel2 lainnya, tentang keahlian, sikon dll, umpama saya yang pegang Robar RC-50, pada jarak 1500 m ada preman yang bawa M16, ya saya ga bisa ngapa2in, lha wong nembak ajah ga bisa, trus premannya jalan dan mendekat pada jarak 550 m dia nembah, uwahh ga kebayang dehh... :D
Salam...
-
Gak juga kl dilawan sama pasukan khusus yg dibekali hanya dengan pisau....apalagi dgn taktik gerilya
-
lha tuh... lagi2 kan ada kata "kalau", ini kan jadi perbandingan secara subyektif...
dalam ilmu banding2an ada dua hal, subyektif dan obyektif, kalau memakai pembandingan subyektif ya ga ada habis2nya...
udah ah...
lanjut ttg toya lagi, silahkan...
-
Ilmu silat memang bukan ilmu eksakta koq, byk situasi kondisi blm lagi faktor manusianya sendiri.
Diatas kertas boleh sepertinya menang, tp kenyataan dilapangan bisa berbeda.
Oleh sebab itu dalam ilmu silat, ketika berlatih senjata (toya, mau pankang atau pendek) pasti ada ilmu pasangannya baik itu toya lawan toya ataupun toya lawan senjata lain.
-
nah kalau pendapat yang terakhir saya bisa menerimanya dg logowo...
ya memang krena ilmusilat bukan ilmu pasti, tetapi dalam ilmu silatpun ada ilmu pasti, dg memanfaatkan ilmu pasti dalam silat otomatis akan lebih membawa manfaat...
-
Mas hart, kalau san set sukon/triple stick (three staff section) masuk di thread ini ndak. Banyak praktisi senjata ini memperlakukannya lebih seperti toya daripada kayak nunchaku/double stick. Praktisi senjata ini lebih banyak dari toya-ers daripada nunchaku-ers mungkin salah satu penyebabnya. x-))
Seperti yang didiskusikan sebelumnya keuntungan toya itu di rangenya yang panjang, kelemahannya mungkin ada keterbatasan dinamka gerak karena spasi yang diambil toya. Juga sisi as gerak di pergelangan tangan yang lambat karena membawa toya berat jadi beban yang harus diperhatikan karena bisa jadi pusat serangan.
Saya lihat triple stick bisa menjadi alat yang lebih sempurna dengan beban di pengontrolannya yang lebih sulit.
-
Mas Pemulung...
Nah ini satu solusi ilmu pasti dalam beladiri, sebenarnya orang timus soal ilmu pasti tidak kalah sama orang barat, buktinya siapa yang nemu tongkat tiga ruas "san set sukon" ? ya budaya orang timur, seperti halnya juga nunchaku.
Cuma kadang kalau ada praktisi yang memakai pendekatan secara science dalam beladiri timur, lantas langsung serta merta diprotes, hehehe... :-P
Saya setuju sama pendapat sampeyan mas, juga ttg kalau dilihat secara pengontrolan, senjata fleksibel memang perlu pengontrolan yang lebih ribet.
Di Beladiri Jepang dan beberapa beladiri luar lainnya ada satu bentukan seperti toya, tetapi diperkecil, kalu di Jepang dinamakan Jo, ini juga terlihat dipake di dalam kurikulum Aikido (ini mah Kang Euwin lebih banyak tau), dalam FMA ini disebut sebagai "tapado" dg dimensi kisaran 120 cm lebih, ini pada akhirnya juga ada pengaruh dari budaya spanyol untuk pelatihan pedang panjang (board sword)...
Secara teknikal tongkat nanggung ini juga tidak jauh berbeda dengan toya reguler (kisaran 180 cm, 6 shaku), bisa dipake secara pengang satu ujung (spt pegang pedang) atau digunakan juga sebagai dua ujung (dipegang di tengah) dengan memberi gerakan2 sliding pada tangan sendiri sebagai perpanjangan jangkauan.
mungkin juga ini adalah salah satu pendekatan dari sisi science untuk lebih menyempurnakan toya yang panjang tersebut.
Salam,
HC
---------------------------------
disclaimer:
saya bukan orang pinter, juga tidak ngajak debat untuk pinter2an, saya disini memberi masukan sesuai dg kapasitas, tentunya juga berusaha menulis dengan benar, tetapi orang tidak akan pernah luput dari kesalahan atau perbedaan pendapat, kalau saya ada salah silahkan dikoreksi...
-
Sip, saya jadi inget memang fma pakai tongkat pendek. Solusi yang bagus. Sains itu khan bisa datang dari teoritis bisa juga dari empiris (pengalaman) jadi rasanya ndak ada offense seharusnya terhadap "term ini" Sampean sudah sangat sangat oke kontribusinya mas.
GRP buat sampean ya.. [top]
Memang struktur senjata itu disesuaikan dengan keperluan dari pemakai (ini asas fungsi, guna dan efektifitas). Di History Channel pernah dibahas sejumlah ancient weapon dari cina dengan beberapa keperluan. Bahkan semodel karambit ternyata dipakai juga oleh ancient army china untuk keperluan operasi di rawa-rawa, laut dangkal. Karena kerambit praktis dibawa saat berenang dan siap pakai untuk menyerang tentara jaga di seputar pantai dangkal itu.
Kembali lagi ke toya, sepengalaman saya, kefleksibelan pergelangan tangan jadi advantage, jadi kadang toya berat berlatih buat endurance, strengthness kemudian yang middle untuk kepresisian gerak, dan yang ringan buat kefleksibelan/kecepatan. Yang sering dipakai yang , middle.
Ini sama dengan sains weight training. Dumbell berat buat bulking/power muscle, middle buat toning. light buat define muscle.
Jadi ini asumsi saya kalau mau berlatih toya dan derivatnya beberapa variasi berat tongkat ini dipergunakan untuk tujuan optimal gerak (rasanya mas sunan juga sudah bahas).
-
kalo ga salah arnis filipin tingkat lanjut adalah menggunakan pisau/parang kan mas Hartcone?
mirip mirip keris?
wah paling serem kalo pemain arnis pegang parang di kedua tangan, istilahnya senjata kembar.
kalo aku ketemu lawan pakai golok kembar gini, aku pake panah deh dari jauh, atau tombak.
kalo di wushu senjata kembar di kedua tangan terkenal dengan kecepatannya yg sangat dinamis.
-
Mas Gogi, bener, tingkat intermediate di FMA ada pelatihan senjata tajam, kalau berbicara tentang jenis senjata tajam di FMA ada begitu banyak macamnya, pinuti, kampilan, parang, bolo dll dan salah satunya adalah yang mas Gogi sebut yaitu keris sundang, tetapi biasanya dimainkan secara tunggal, ada banyak double weapons di FMA, tetapi lebih banyak ke senjata asimetris, besar dan kecil yang disebut espada y daga...
Yup memang double weapons itu bikin repot, karena solid betul antara serangan dan pertahanannya...
secara punya level yang sama, single stick vs double sticks duh bener2 deh, sulit nembusnya...
kembali ttg toya, di CDP sendiri saya masih belum mendapat kurikulum ttg bangkaw dan tapado, jadi masih banyak buta ttg tongkat panjang versi FMA, khusus untuk tapado konon katanya lebih banyak dimainkan pada bentukan one point, jadi lebih seperti pedang, dan memang ada pedang panjang serupa board sword yang asli dari Filipino, itu yang disebut sebagai kampilan...
Nah ini saya tiba2 inget sama Star Wars, di dalam pilem tersebut klo ga salah Sith itu memegang senjata seperti toya, tetapi kedua ujungnya adalah light saber, ini pendapat saya pribadi loh, kalau untuk action sih oke punyah, tetapi secara fungsional kayaknya tambah beribet kalau dipake (anggap aja kita bawa toya tetapi kedua ujungnya ada pedang yang agak panjang)...
nah gimana kira2 pendapat dari kawan2 yang lain ttg kasus "toya" Star Wars...
hihihi, ini udah malem banget jadi saya postingnya rada2 nglindur kayaknya... [lucu]
Salam,
HC
-
sebagai fans nya star wars, saya mo merevisi..
yang kaya toya itu namanya double-bladed lightsaber.. :D
silahkan dilanjut diskusinya.. maaf oot, ga bisa ikut diskusi, hanya bs menyimak saja karena ga punya pengetahuan yang bisa dishare, hehe.. :)
-
[lucu]
Wah banyak yang dari jedi academy juga,
Ada tutorial spin untuk light-sabernya...
http://forcefx.proboards.com/index.cgi?board=dueling&action=display&thread=628
Ini gimmick tutorial tapi bisa juga dipakai untuk toya x-))
Koreografi light-sabre sempat dikontesin loh, pengikutnya juga dari kalangan martial art.
Toya sempat jadi top hit weapons setelah era film-film shaolin dan lama.
Kerambit setelah film ongbak 2, the punisher. Film Merantau juga di openingnya pakai karambit.
[top]
-
Nah ini saya tiba2 inget sama Star Wars, di dalam pilem tersebut klo ga salah Sith itu memegang senjata seperti toya, tetapi kedua ujungnya adalah light saber, ini pendapat saya pribadi loh, kalau untuk action sih oke punyah, tetapi secara fungsional kayaknya tambah beribet kalau dipake (anggap aja kita bawa toya tetapi kedua ujungnya ada pedang yang agak panjang)...
toya dengan ekstensi senjata tajam kl ga salah cukup populer di daratan cina.. kl ga salah namanya abir.. satu ujung nya golok.. ujung satunya lagi tombak.. betul ga mas gogi?
sepanjang penglihatan saya di film2 kungfu.. senjata ini yang megang hanya orang2 tertentu.. biasanya jendral2 perang.. selain karena sepertinya memang sulit.. senjata ini sangat efektif untuk pertarungan keroyokan.. bisa di lihat di film red cliff yang pertama kl ga salah.. ada salah satu jendral yg pake senjata ini.. mantep banget..
-
senjata yg dipakai oleh Guan Yu, atau lebih populer dgn Kwan Kong (si dewa perang) sehingga senjatanya dikenal dgn sebutan golok kwan kong.
-
satu ujung nya golok.. ujung satunya lagi tombak..benar dalam Kunthauw dikenal dengan Kwan Kong To.
Permainan Toya memang sangat familiar di Kunthauw yang disebut Guen Shu (CMIIW), sepertinya dalam pencak silat permainan toya Kunthauw banyak mempengaruhi terutama dalam silat Betawi yang kental pengaruh Kunthauw nya. Toya yang digunakan dalam Kunthauw, umumnya berbahan dari kayu lilin yang lentur (CMIIW). Mungkin dari bahan (bentuk panjang pendek dan tingkat kelenturan) ini bisa dibabar secara fungsional dan keefektifannya, silakan para pakar mengulasnya.
Tabe'
-
di wushu/khuntao
umum pakai kayu lilin.
kayu lilin kayu gak terlalu lentur seperti film.., tp cukup kuat.
tidak sekuat kayu besi..
tp cukup ringan.
yg mau kayu lilin hubungi aku.
kayu lilin hanya tumbuh di china katanya.
rotan juga pilihan kayu yg sangat bagus,
tapi kalo untuk toya panjang kira kira sudah 2 kali panjang tangan, maka rotan kurang bagus karenamenjadi terlalu lentur.
kalau pendek....rotan sangat bagus karena sangat susah patah, kalau jd senjata Arnis, toya pendeknya kan memakai rotan, wah dijamin dijepret serasa indah. :P
rotan super bagus sebagai alat pukul pendek, ringan, kuat, dan utk benturan memilki daya bentur yg bagus, dibanding kayu lilin menurutku.
kalo hukuman cambuk di singapura atau malaysia kan juga pakai rotan, jg polisi.
kembali ke toya...
toya tidak diperuntukkan membunuh, tp kalau kena babak belur atau titik bahaya, yg bisa amsiong jg. :D
toya adalah dasar melatih senjata, kalau langsung senjata tajam kan bahaya.
toya jg bagus melatih power tangan. karena kalau senjata tajam, dengan kecepetan saja sudah terpotong.
tp kalo di medan perang ya tentu senjata tajam diutamakan.
toya bisa dimodif dengan dipakaikan pisau, menjadi seperti tombak.
ada yg di pakaikan pengait..
pisau gede..
dicampur pedang..
semua variatif senjata.. untuk segala keperluan..
tergantung spesialisasi serdadu.
umum dan pasti adalah jarak dekat atau pendek.
ada senjata yg khusus untuk mengeroyok. ada senjata yg khusus melepas keroyokan, ada senjata yg khusus menghabisi kuda, alat berat, dll...
tapi dasarnya semua dari toya.
pepatah orang tua mengatakan..
raja senjata - tombak
ibu dari senjata - toya
yang menguasai raja dan ibu.. nah dia orang berbahaya.
toya pendek seperti Arnis di tingkat lanjut menggunakan besi yg tajam..
bisa menjadi pedang atau pun golok, ataupun kait.
bisa kembar/dua tangan ataupun tunggal.
tetap asalnya berlatih dengan toya dulu.
pedang/pok kiam terkenal senjata para raja pangeran berseni tinggi. golok terkenal keganasannya.
ada pedang kembar ada golok kembar.
ada film Haven sword and dragon sabre :P
tp juga tetap asal muasalnya dari toya.
Guankong dao - baca kuankung tao -
adalah senjata dewa perang, karena kemahriannya memainkan ini pada xaman perang dulu, tak seorang pun berani mendekatinya. lagenda mengatakan berat senjata dewa perang ini 48 kg..
wah kejatuhan saja sudah terbelah kepala, apalagi kalau di sabetkan.
yg mainkan senjata ini pastilah berbadan besar, kuat, dan ada gen raksasa..
tp jg tetap senjata dewa ini asal muasalnya dari toya panjang.., lalu diberi pisau.
banyak yg memperdebatkan senjata apa yg paling bagus..
golok kembar?
pedang kembar?
golok panjang Guan Kong?
rantai?
toya?
pisau?
celurit?
apapun yg disebutkan semua fakto tujuan dan pemain, situasi kondisi.
menguasai semuanya dengan mahir/berkungfu bagus adaalh jawabannya.
semua variatif senjata.. untuk segala keperluan..
tergantung spesialisasi serdadu.
umum dan pasti adalah jarak dekat atau pendek.
ada senjata yg khusus untuk mengeroyok. ada senjata yg khusus melepas keroyokan, ada senjata yg khusus menghabisi kuda, alat berat, dll...
dulu senjata menjadi keramat, karena belum ada pistol.
tetapi unsur filosofis senjata zaman dulu menjadi sangat dalam, karena utk menguasai senjata ini, perlu usaha dan kultivasi disipli diri yang luar biasa beraat... apalgi dapat menyatukan negara.
berbeda dengan pistol yg sangat mudah, hingga unsur filosofis sangat beda.
kata orang tua.. zaman baheula...
siapa menguasai "pedang", menguasai dunia.
"pedang" di sini artinya - senjata - budi pekerti - kerja keras - keadilan - dll -
hingga samurai, pok kiam, dll dikeramatkan.
ya karena nilai yg terkandung di belakang nya itu begitu besar..
Musashi di jepang memperkenalkan atau meramaikan masa " sejarah Pedang".
jalan pedang menjadi begitu populer, disegani dan dihormati.
Musashi menulis buku yg menjadi warisannya utk dunia.
hingga pada saat, Last Samurai - wah pistol mengalahkan pedang, dan perang Boxer , pistol mengalahkan wushu zaman itu.
-
pepatah orang tua mengatakan..
raja senjata - tombak
ibu dari senjata - toya
yang menguasai raja dan ibu.. nah dia orang berbahaya.
Bagus sekali mas gogi urainnnya, saya sangat menyukainya. Anda memang selalu punya 'style' uraian sendiri. GRP dari saya. [top]
Tapi statemen anda soal lebih baik belajar dari toya dulu sebelum pegang senjata lain, ini bisa didiskusikan lagi. Kami dulu
di perguruan pamur diajarkan pegang senjata toya, pisau dan clurit. Tapi sebelum pegang clurit memang toya dulu
yang harus dipelajari. Saya baru sadar setelah statemen anda itu.
Ndak tahu Perisai Diri nya mas sunan, apa kalau belajar senjata itu dari toya dulu. PD penguasaan senjatanya beragam soalnya.
Juga pendapat mas hartcone, sebagai pelaku utama stick fighting.
Pastinya juga ditunggu pendapat sobatsilat tercinta lainnya. [top]
-
bener postingan mas gogi manteb... [top]
saya juga akan lempar GPR!
barusan saya udah nulis buannyak, tetapi gagal posting dan hilang semua ::)
*koneksi internetnya bikin nangis...
komentarnya nyusul dehh...
Salam...
-
GRP juga buat mas gogi..
Ndak tahu Perisai Diri nya mas sunan, apa kalau belajar senjata itu dari toya dulu. PD penguasaan senjatanya beragam soalnya.
Juga pendapat mas hartcone, sebagai pelaku utama stick fighting.
Pastinya juga ditunggu pendapat sobatsilat tercinta lainnya. [top]
kami belajar dari yang pendek terlebih dahulu mas..
urutan pelajaran senjata wajib di PD:
1. pisau tunggal
2. pisau ganda
3. pedang tunggal
4. pedang ganda/kembar
5. toya
6. abir (ini istilah kami tentang toya yang diujungnya ada golok dan tombaknya)
penggunaan senjata diluar yang wajib dipelajari dalam kurikulum diatas menyesuaikan dengan karakter senjatanya, menggunakan prinsip2 dasar dari senjata wajib tadi.. umumnya yang sering digunakan clurit, kipas, trisula, teken (tongkat sanggahan kakek2), katana, stik 1,5 meter, dan payung.. intinya semua benda yang ditemukan dalam pertarungan harus bisa di jadikan senjata, melihat kelebihan dan kekurangan benda itu
salam
-
thankyou. :)
toya disebut ibu dari senjata karena awal mula sebelum orang memakai besi.
dalam mempelajari senjata tajam seperti pedang atau apa pun umum dimulai dari yg tumpul yaitu toya. bisa toya pendek ataupun panjang.
tombak disebut raja senjata karena perpaduan toya dan besi, menjadikan alat perang zaman dulu menjadi demikian efektif.
tombak berbadan kayu, bermata besi. paduan kayu dan besi ini salah satu sebab menjadikannya sebutan tombak sebagai raja senjata.
dan toya menjadi ibu senjata.
prinsip dasar toya dalam semua bela diri manapun SAMA.
ada pepatah orang tua..
1 ayah 1000 anaknya bermuka beda, tak ada yg sama.
1000 guru 1000 tehnik.
tapi prinsip fundamental hanya satu.
dalam mempelajari senjata yg begitu varian, tentu berbeda2.
toya berputar di pergelangan tangan, rilex lalu keras lalu rilex lalu keras..., mengalir, beribu macam tehnik toya.. tapi prinsip yin yang tak pernah lepas.
yang mau toya kayu lilin aku jual lho :P impor.
belajar toya dulu atau pun tidak, sebenarnya bertujuan untuk :
- belajar menggunakan kayu dulu agar aman dalam berlatih.
- belajar memutar koordinasi tangan, kekuatan tangan, dengan tongkat/kayu/toya dulu.
bila sudah manteb, bisa langsung ke paduan toya dan besi, pisau, celurit, pedang, parang, tombak, Guan kong dao, dll...
-
Mantabs kalo sifu Gogi tidak diragukan lagi pemaparannya... [top] GRP dulu deh
Toya ini memang senjata yang terbilang kumplit (kecuali melontarkan peluru layaknya pistol... [lucu]), karena toya memiliki pola serang dalam bidang yang besar yaitu menusuk, memotong, menyabet, menyapu dan mendorong, memukul (dari atas ke bawah dan sebaliknya). Kedua ujung senjata dapat digunakan untuk menyerang. Namun dari sisi lain sebagian menganggap toya sebagai senjata pembunuh yg kurang mematikan secara seketika karena berkategori senjata tumpul, oleh karenanya ada pengembangan toya dalam bentuk lain yang diimbuhkan senjata tajam seperti Kwan Kong To itu misalnya (CMIIW).
yang mau toya kayu lilin aku jual lho :P impor.
Kirain kayu lilinnya bagian dari sharing...alias gratis... :'(
Tabe'
-
btw saya barusan nonton laptop si unyil, ada liputan ttg naginata jutsu.. ini termasuk toya juga ga? soalnya kalo untuk latihan yang dipakai kan hanya tongkatnya saja, ga ada pisau/goloknya..
latihannya overall keren, pake armor pelindung macam kendo ditambah shin protector. yang main anak2 sd, tapi sudah lumayan jago2.. mantap [top]
-
Naginata? Ya jelas itu masuk toya dong jreng, kalo di Indon itu namanya jadi arbir. Naginata kalo di Jepang yang main bayak cewek, jadi matchupnya itu cowok pake kendo, cewek pake naginatado :D Kalo di barat ini namanya halberd. Ih, pengen deh guwe belajar ilmu ini...
-
Ih, pengen deh guwe belajar ilmu ini...
Belajar sama kang Sunan saja mas Dasa, dia bisa juga tuh, kalau gak bisa ntar ku getok kepalanya :P.
Salam
Chandrasa
-
Nah, masalahnya belajar toya dan arbirnya doang bisa gak jadi bagus, gak keseluruhan kurikulum? Dan secara keilmuan daku dah bisa dikatakan punah semua, apa gak bakal disuruh belajar dari nol lagi? ;D Bisa kelamaan sampe arbirnya, hihihihihihi...
-
menggunakan Arbir termasuk susah, pengalaman aku.
apalagi kalau Arbir diadu dengan golok kembar/pedang kembar..
saya masih belum mengerti bagaimana menggunakan arbir secara fungsional persisnya. di rumah ada beberapa padahal.
kalau aku sendiri suka tombak untuk senjata panjang. lebih yakin kalo ngehadapi golok/pedang kembar.
untuk senjata pendek saya suka pedang/golok kembar, dan golok tameng.
dalam tombak yang hampir banyak menggunakan toya,
dasar paling penting adalah
lan, na, cha.
bila ada waktu aku ingin bisa berlatih sama2 dalam hal senjata. kita bikin acara yuk?
-
Arbir kalo main individu susah kali yah, tapi kalo formasi masal mungkin lebih mudah. Zadul soale kalo senjata panjang itu lebih populer dipake oleh pasukan masal dengan formasi padat, gak lepas2 sendiri semisal jawara pedang...
-
yang aku dengar, Arbir/guankong dao dan pudao itu efektif membubarkan keroyokan.
efektif untuk sendiri, apa lagi berkuda, seperti dewa perang Guan kong.
musuh besar senjata ini adalah tombak.
arbir jarang menusuk, seperti golok sifatnya.
tombak suka menusuk..
arbir ada beberapa macam..
ada yg kayak tombak..
Guankong dao..
guankong dao kecil / pu dao
dan beragam macam tombak..
tombak yang lebih sering beregu.
senjata pendek yang aku dengar zaman dulu bagus tidak bagus untuk formasi rapat.
lebih bagus utk perang terbuka, gerilya, cepat masuk keluar lapangan.
berikut videonya
http://www.youtube.com/watch?v=CnammI6HVfo
tombak vs pudao/arbir sejenis.
-
[youtube=425,350]http://www.youtube.com/watch?v=Gl8_bOr6NWk[/youtube]
di video ini bisa lihat macam2 senjata.
dari pedang tunggal
golok kembar/ seperti eskrima
tombak
dll...
-
@ Goginebulana:
I changed your post and embedded the video clip in it, easier then a link
-
Jadi kalo misalnya tidak banyak waktu untuk melatihnya, mana yang kira2 return of investmentnnya paling tinggi? Toya? Tombak? Arbir? Tebakan saya kayaknya tombak yah?
-
hmm tidak ada waktu untuk melatihnya untuk menghadapi situasi yg seperti apa khususnya kira2 ya?
karena tergantung reflek jiwa kita, pikiran, cocoknya dengan yg mana, situasi, kebutuhan, dll..
ada pepatah..
senjata adalah perpanjangan tangan.
artinya harus pakai yg demikian cuocok puulll... begitu memegangnya seperti tangan sendiri.
dan tiap orang berbeda2.
memahami karakter kita sendiri dan tujuan kita akan memahami senjata berdasar karakter kta tersebut, tapi juga harus ditambah situasi kondisi tujuan lapangan dan lawan..
return investment paling tinggi yg sesuai dgn jiwa raga kita, dan sesuai situasi kondisi tujuan.
@erick
thanks. teach how to do it please. :)
-
Tapi statemen anda soal lebih baik belajar dari toya dulu sebelum pegang senjata lain, ini bisa didiskusikan lagi. Kami dulu di perguruan pamur diajarkan pegang senjata toya, pisau dan clurit. Tapi sebelum pegang clurit memang toya dulu yang harus dipelajari. Saya baru sadar setelah statemen anda itu.
Juga pendapat mas hartcone, sebagai pelaku utama stick fighting.
Pastinya juga ditunggu pendapat sobatsilat tercinta lainnya. [top]
ini adalah satu filosofi memberikan dasar pelatihan dulu krurikulum senjata...
senjata pendek itu bisa diartikan sebagai toya yang patah, inget rakushaku-bo (tongkat 6 shaku) jepang yang patah jadi dua trus dikasih teknik tersendiri kan? yang pada akhirnya dikasih nama sebagai han-bo (setengah tongkat)
cerita ttg arnis eskrima nih, dalam pelatihan double stick itu ditaruh di depan (walaupun saat ini memang banyak yang tidak mengikutinya dg begitu banyak alasan), disitu penekanannya adalah menciptakan keseimbangan antara kiri dan kanan (symetri), disini tangan yang ga dominan (biasanya kiri) dipacu untuk bisa setidaknya menyamai keahlian tangan yang dominan, begitu banyak gerakan yang diajarkan termasuk salah satu yang namanya adalah "redondo" yaitu menciptakan putaran pada stick di sisi kiri dan sisi kanan badan, redondo sendiri artinya adalah lingkaran, nah gerakan redondo ini adalah sama persis dg cara kita muter toya, jadi itu adalah ibarat dua stick tadi dijadikan satu menjadi sebuah toya...
pengalaman saya mengajarkan redondo pada siswa, begitu banyak yang miss karena sulitnya menerangkan konsep perputaran, hasil yang ada adalah kedua tangan jadi nyantol2, perputaran arahnya ga jelas dll, saya sempet putus asa, kemudian pada akhirnya karena ada kaitannya dg toya, saya bawa toya ke tempat pelatihan dan menunjukkan pada mereka kesesuaian gerak yang harus dilakukan pada stick tetapi pakai toya, plong dah, dg lebih mudah mereka bisa menerima dan mencerna apa yang dikehendaki, itu seklumit pengalaman hubungan dg toya dg stick arnis.
Secara Hirarki:
Toya >> Toya dipertajam : tombak, guan dao dll
Toya di potong2 dalam sambungan >> Jie bien (ada macam2 ruas, ruas 9, ruas 7, ruas 5, ruas 3, dll) >> Mas Gogi kayaknya lebih tau banyaj ttg ini...
Separuh Toya >> Stick Pendek >> Stick Pendek dipertajam : Pedang, Parang, Golok dll
Pedang, Parang dll diperpendek >> Pisau dan sejenisnya >> Pisau dibuang: Tangan Kosong
dari kesemua senjata diatas,ada penyesuaian2 tetapi dalam satu konsep yang sama, hal ini disadari atau enggak sapa para praktisi beladiri, ya harusnya begitu! bila mau nengembalikan konsep seharusnya memakai hirarki turunan terdekat, misalnya belajar tangan kosong, otomatis belajar pisau jadi lebih mudah, tetapi tidak mudah untuk menjangkau pedang dan tongkat pendek, malah lebih sulit lagi ujug2 menuju toya...
IMHO semua diatas bisa diajarkan terpisah, tetapi akan menghemat tenaga dan pikiran bila diajarkan secara berurutan...
Salam,
HC
*duh kebanyakan ngomong... ::) :D
-
duh sorry banyak salah ketik:
Ralat:
dari kesemua senjata diatas,ada penyesuaian2 tetapi dalam satu konsep yang sama, hal ini disadari atau enggak sama para praktisi beladiri, tapi ya harusnya begitu! bila mau mengembalikan konsep seharusnya memakai hirarki turunan terdekat, misalnya belajar tangan kosong, otomatis belajar pisau jadi lebih mudah, tetapi tidak mudah untuk menjangkau pedang dan tongkat pendek, malah lebih sulit lagi ujug2 menuju toya...
tangan kosong >> pisau (mudah, tinggal disesuaikan) [top]
tangan kosong >> stick/toya (sama ajah belajar dari awal) :w
salam...
*duh kang momod dan kang admin, kenapa fasilitas editingnya di buang!! >:(
-
@ goginebulana
its simple: you only need to place the URL in between tags, look at the sample:
[youtube=425,350]http://www.youtube.com/watch?v=Gl8_bOr6NWk[/youtube]
you can try it for yourself in our testsection >> click here << (http://sahabatsilat.com/forum/index.php/board,53.0.html)
-
thanks a lot Erick! 8)
lets start the forum.
-
Kalo pengen berguru ilmu bambu runcing zaman perang kemerdekaan ke mana yah kira2? Saya sengaja cari subset yang spesifik dan mungkin rada nyeleneh :D
-
bambu runcing = tombak.
zaman majaphit dulu kayaknya banyak pakai tombak.
pisau tombak nusantara kuno ada banyak. ujungnya berpamor, bagus banget.
mirip tombak donnie yen di film Hero.