Waduh Kang Hartcone...tersamar gimana neh?
kan aye cuman nanya gimana dengan tangan dan nafas yang (kalo boleh saya asumsikan keduanya berperan juga dalam hal mendeteksi lawan) berinteraksi tersebut.
kalau nafas mungkin bagiannya mas Naga, tapi kalau tangan justru tangan dalam lah ini adalah yang sangat berperan dalam "rasa"...
mau kemana dan bagaimana itu lawan bisa dikunci dengan cara yang paling mudah, bahkan kita sendiri ga ada kesan maksa, dimana lawan seolah2 menuruti kehendak kita, karena adanya tenaga dia sendiri kemudian dibablaskan menjadi satu bentuk kuncian...
disini selain diperlukan latihan, untuk mempermudah dalam mempelajarinyah kita harus punyah konsep secara teknikal dan pengetahuan seperti yang sudah diutarakan mas Dasa, dg begitu nanti kita bisa melihat tujuan demi tujuan, kata kerennyah adalah "FLOW" dalam kurikulum kita kan biasanyah ada jurus, kemudian ada pecahan2 jurus, nah dengan mengetahui konsep dan memakai rasa, otomatis nantinyah pecahan2 jurus itu bisa menjadi rangkaian jurus baru...
gimana kira2 masuk ga yah jawaban saya? atau malah ga nyambung dam membuat permasalahan baru...