Teknik bertarung silat IPSI, kehilangan ciri perguruan

[Putra Petir]

Kemarin saya melihat atlet-atlet vietnam berlatih...

Ada beberapa yang mengusik bathin saya..
cara mereka latihan itu masih ada ciri-ciri teknik sanalika kami kok..

[f4iz]

Salam Rekans,
Maaf kalo topiknya rada melenceng dikit..tapi saya usaha sambung-2xin deh
Saya mau tanya pendapat rekan-2x disini... ada yg pengalaman ikut tournamen ato jadi wasit pertandingan, yang idealnya format pertandingan Silat itu spt. apa ? Maksudnya format yg menampilkan ciri pencak Silat, aman bagi atlit, dan menarik utk ditonton.
Apa format pertandingan IPSI sudah memadai ato dirubah ke sistem kontak point ato diperbanyak sasarannya dgn ato tanpa pelindung spt. K-1 ato Pride?
Kalo menurut saya beladiri dijadikan olah raga itu unik. Hal ini membawa masalah tersendiri utk menghadirkan format beladiri kedalam format olah raga.
Berbeda dgn sepak bola, bola basket, tennis, lari dsb yang dimana memang mereka itu olah raga dan hampir tidak ada multi format ato fungsi lain selain olah raga. Kecuali tennis kali tekhniknya bisa dipake utk gebuk kasur ato lari bisa dipake utk ngejar bis  Jadi bentuk sepak bola, bola basket, tennis itu yang kita liat ya ampir 100% bentuk olah raga.
Beladiri beda, karena multi fungsi dan bentuk dari fungsi tsb. berbeda wujud. Jadi bentuk ilmu beladiri dicabang olah raga tidak sama dgn bentuk ilmu beladiri utk beladiri walo dari perguruan yg sama.

Terima kasih sebelumnya.
Wasalam,

[one]

beberapa hal yang masih dipertahankan antara lain
1. Sikap pasang yg tidak diperbolehkan tangan mengepal keduanya ke depan
2. Dalam pola langkah dan mendekati lawan tidak dengan berlari
3. Tidak diperbolehkan meloncat-loncat (spt pada karate / tae kwon do)
4. Pola serang harus beragam / kombinasi tangan dan kaki tidak satu tak lebih dari 4 kali serangan, namun tidak boleh monoton seperti hal nya memukul bertubi-tubi (penilaiannya dianggap satu serangan)
5. Tidak menggunakan sikap pasang yg terlalu ke bawah sehingga dapat mengakibatkan cedera pada bagian atas / kepala
6. Tidak diperbolehkan menyerang bagian leher hingga kepala.
7. Tidak diperbolehkan mengambil kaki lawan pada saat sikap pasang / sebelum mengangkat / menendang
8. salah bela masih ada...

point masih sama

pukulan 1
tendangan 2
jatuhan 3

kombinasi
tangkisan + pukulan 1 + 1
tangkisan / serangan tangan + tendangan 2 + 1
tangkisan / serangan tangan + jatuhan 3 + 1

beberapa yang hilang ; saat atlit diperkenalkan tidak lagi ada peragaan 1-2 jurus khas perguruan dan salam perguruan yang dipertunjukan, saat mendekati lawan kini tak ada lagi pola "kembangan" perguruan yang diperlihatkan malah cenderung berjalan melangkah "biasa", nilai kuncian yang merupakan nilai terbesar yakni 5 tak ada lagi (mungkin karena jarangnya atlit yang dapat melakukan namun bukan berarti hilang dari peredaran)........

beberapa kali bongkar pasang aturan dan menelan korban (juga jiwa di beberapa daerah) ini adalah hasil maksimum yang pencak silat olah raga punya. Ketika ditanya masalah keamanan (safety) saya rasa dalam beberapa hal pencak silat malah cenderung tidak aman. Silahkan bandingkan dengan beberapa cabang olah raga bela diri resmi. Dari pelindung tubuh / body protector hingga kini kita belum memiliki bentuk baku dan satandar yang pasti apalagi di kasih label SNI. Misalnya berapa ketebalan busa, daya redam busa dan selang yang terpasang semua belum ada standar yang baku. Bagi olah raga pencak silat body protector bukanlah alat melindungi diri dari pukulan dan tendangan tapi lebih kepada target / sasaran yang harus dikenakan....ketika berbicara faktor keamanan dan keselamatan, memang benar pencak silat menggunakan body protector dalam pertandingan akan tetapi kaki sama sekali tidak diperbolehkan menggunakan pelindung tulang kering juga kepala tanpa pelindung... ini agak bertolak belakang dengan keamanan dan keselamatan.... Meski mematahkan secara langsung tidak diperkenankan akan tetapi teknik jatuhan di pencak silat jika tidak diantisipasi dengan baik (terutama yg baru turun) maka ini adalah "wahana" yang dapat membuat atlit cedera fatal, mulai dari dislokasi hingga patah tulang.

Jika melihat ke belakang, beberapa model pertandingan silat mulai dari sekedar hanya mengambil bunga yg diselipkan di pakaian, mengusahakan lawan "terusir" dari arena, membuat tidak berdaya hingga keluar kata menyerah (pada prakteknya jarang yg menyerah meski jari-jari tangan dipatahkan satu persatu), desain lapangan mulai kotak hingga bulat, hingga panggung di atas air / kolam... dengan faktor resiko yg sangat besar tentunya buat apa menanggung hal semacam ini.

ah sudah dulu ya...

[Bayu Umbara]

Saya karena ga pernah ikut tanding apalagi jadi juri jadi ikut nyimak ajalah,mangga dilanjut kang iwan,mantab

[Dolly Maylissa]

em,,,panjang ya penjelasannya,,, aku sih gak pernah ikut pertandingan apalagi jadi juri,,,terakhir liat di kejurdun kemaren hampir ketiduran,,,hehehehehe

aku rasa sih faktor hilangnya ciri khas perguruan dalam pertandingan kadang juga berasal dari perguruan,,,kadang ada pelatih yang lupa mengajarkan ciri khas hanya fokus pada teknik2 umum yang dipakai di pertandingan,,,,biasanya pelatihnya juga mantan atlit yang gak terlalu menguasai ciri khas perguruannya..
maaf kalo pandangannya salah,,,

[Irwansyah]

Wah gimana ya? Harus tanya sama siapa ya? Hehehe

Denger-denger katanya forum ini mau bikin saingan IPSI? iya apa iya? huehehehe, mode kompor=on.

Salam.

@mpcrb: Sahabat silat respect sampeyan jadi -3 karena postingan di atas kah?  Padahal postingan-postingan sampeyan yang laen di sini kalau ditimbang bobotnya jauh lebih banyak dan jauh lebih panjang daripada kalimat di atas 

[Bayu Umbara]

maaf akang,sebenarnya hal ini sudah ga usah diperpanjang lagi, wong udah dingin kok dipanasin lagi,nanti malah tambah runyam dan merugikan banyak pihak,dan forum diskusi ini jadi tambah tidak sehat,mohon maaf kalau saya ikut nimbrung
salam

[luri]

eehhmm...
silahkan dilanjut aja kayanya...
dan sptnya juga sudah dilanjut dengan tulisan omSarkam, kangGodang, omOne dan budeDolly diatas.

thx to @one,
daku dapet informasi skrng soal pertandingan, ribet juga
(walo belum ngerti2 amat)

sipp.. lanjut..

[Bayu Umbara]

kalau diskusinya memang harus dilanjut kang luri,yang saya maksud pernyataan kang irwan yang diatas tentang postingan mas mpcrb
@mpcrb: Sahabat silat respect sampeyan jadi -3 karena postingan di atas kah?  Padahal postingan-postingan sampeyan yang laen di sini kalau ditimbang bobotnya jauh lebih banyak dan jauh lebih panjang daripada kalimat di atas 
mohon maaf
salam

[Suprapto]

Usul aja. Agar SS memuat peraturan pencaksilat olahraga prestasi TTGR (Tanding, Tunggal, Ganda,Regu), yang mudah diakses para sahabat. Bisa untuk bahan analisa-saran-pendapat masalah ini.

Setuju pada pendapat kang One.
Nilai tertinggi ada pada tangkisan/elakan/tangkapan yang langsung diikuti dengan jatuhan. Resiko cedera yang tertinggi juga pada tangkapan ke jatuhan. Sekarang jarang sekali pesilat yang KO karena pukulan dan tendangan. Lebih sering karena jatuhan.
Hal ini juga menyebabkan pesilat yang berpengalaman tanding kelihatan hati2, nggak enak ditonton.

Salam.

[Bayu Umbara]

Saya setuju dengan pendapat kang one yang sudah menjabarkan dengan begitu gamblang dan jelas sekali,GRP buat kang one,terima kasih
salam

[f4iz]

Salam,
Terima kasih Kang One utk jabarin peraturan tanding IPSI.
Waktu dulu saya baru-2x nonton Baseball saya gak ngerti peraturannya. Akhirnya saya enggak tertarik sama sekali utk nonton. Pas udah dijelasin sama temen-2x pas sekolah akhirnya saya jadi tertarik nonton. Ternyata banyak hal yg terjadi dalam pertandingan.
Mungkin sama halnya dgn Silat tanding.
Mungkin dgn pengetahuan peraturan-2x silat tanding..minat orang nonton Silat olah raga akan bertambah ?
Mungkin .....
Wasalam,

[Suprapto]

Karena bidang sasaran adalah "togok", depan adalah pusar keatas sampai bawah leher, rusuk/samping, kemudian punggung, maka teknologi dengan sasaran yang ditempelkan, kemudian akan menempel kepada sepatu penyerang, sulit dilakukan. Apalagi pakai sepatu khusus segala, tidak merakyat... hehehe.

Serangan ke tangan dan kaki tidak dinilai, hanya sebagai sasaran antara.

Pesilat dianggap jatuh, apabila karena serangan lawan, lutut atau anggota badan lainnya(diatasnya), menyentuh matras.

Teknik menjatuhkan dapat dilakukan dengan serangan langsung ke bidang sasaran, sapuan, ungkitan, guntingan yang tidak boleh didahului dengan memegang/menggumul lawan.
Teknik menjatuhkan dengan tangkapan, harus merupakan usaha pembelaan diri suatu serangan, atau kelanjutan dari serangan pendahuluan. Dimana ketika dalam posisi menangkap, tidak boleh melakukan serangan langsung, tapi boleh dengan mendorong (atau menarik dan memutar) atau menyapu. (tidak boleh langsung menubruk kaki lawan untuk ditangkap dan dijatuhkan, tidak boleh memukul atau menendang ketika sedang menangkap kaki/tangan lawan).

Pesilat yang tidak melakukan pola langkah ketika pendekatan, akan diperingatkan wasit dengan teriakan "LANGKAH" atau dilakukan pembinaan. dst...

Pertandingan internal IPSI, biasanya kurang panas. Lebih ramai kalau pada PRA PON, atau pada multi even seperti PORKAB/PORKOT, PORDA, PON, SEAGAMES. Mungkin karena lebih banyak yang berkepentingan, menang atau kalah berdampak lebih besar.

Salam.

[Bayu Umbara]

Wah semakin rame aja ni dengan penjalasan mas prapto,jadi makin terang benderang tentang peraturan pertandingan yang selama ini ga pernah saya ketahui, karena memang belum pernah ngeliat langsung,terima kasih masa prapto
salam

[Suprapto]

Selanjutnya:

1. Tangkisan yang dinilai adalah berhasilnya pesilat menggagalkan serangan lawan dengan teknik pembelaan menahan atau mengalihkan secara langsung/kontak, yang segera diikuti dengan serangan yang masuk sasaran.

2. Elakan yang dinilai adalah berhasilnya pesilat membebaskan diri dari serangan lawan dengan teknik pembelaan memindahkan sasaran terhadap serangan, yang langsung disusul dengan serangan yang masuk sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil.

3.  Serangan tangan yang dinilai adalah serangan yang masuk sasaran, menggunakan teknik serangan tangan (DALAM BENTUK APAPUN), bertenaga dan mantap, tanpa terhalang oleh tangkisgn atau elakan, dengan dukungan kuda2/kaki tumpu yang baik, jarak jangkauan tepat dan lintasan serangan yang benar.

4. Serangan kaki yang dinilai, adalah serangan yang masuk pada sasaran, menggunakan teknik serangan dengan kaki (DALAM BENTUK APAPUN), bertenaga dan mantap, tidak disertai tangkapan/pegangan, tidak terhalang oleh tangkisan atau elakan, dengan dukungan kuda2/kaki tumpu yang baik, jarak jangkauan yang tepat dan lintasan serangan yang benar.

Dengan cuplikan gambaran tersebut, seandainya belum akan dirobah (karena perubahan harus melalui ujicoba dan sosialisasi yang lama, baik ke seluruh pelosok tanah air maupun keluar negeri), kiranya merupakan TANTANGAN kepada para pendekar, untuk sungguh2 membekali pesilatnya dengan TEKNIK SILAT, dalam batasan/koridor tersebut, agar  teknik silat perguruan lebih banyak terlihat dan enak ditonton.

Salam.