huahahhahhaha gak percuma beliau abis muja di kuburan trus mampir ke rumah ..
ps : walau penamaan RASA berbeda2 setiap aliran tapi secara implementasi sepertinya sama..
saya anggap maklum kata-kata kang SarKam.....yang kebetulan dia menjamu sate (mungkin sisa hajatan) sehabis mencari data makam sesepuh Cikalong...
Kalo rasa berbeda, maka implementasi beda juga kan???!!! Kenapa musti sama.....
Kalau tidak salah, tenaga lawan terasa besar kalau kita "undang". Beberapa bela diri Tatar Pasundan yang mendalami rasa biasanya mempelajari cara "tidak mengundang" tenaga lawan. Kebiasaan kita adalah
mau disuruh melakukan sesuatu untuk mengetahui sesuatu. Jika anda disuruh "mitesin" jari, berarti telah dipersiapkan tenaga untuk melawannya (meski saya tidak mengetahui level tenaganya) dengan kata lain anda memang mengundang tenaganya. Yang jadi pertanyaan seberapa jauh "membaca" anda terhadap kondisi diri dan lingkungan. Jika kita gelap sama sekali maka "nasehat" di keluarga Kang SarKam tentang "sieun" berarti tidak kita perhatikan sama sekali. Yang kita lakukan adalah "bergerak tanpa tujuan dan arah jelas" karena tidak didukung oleh kemampuan membaca kita.
Seberapa besarpun orang tenaganya (meski saya belum melihat orang sebesar badak), akan terasa besar jika kita "undang". Bisakah orang kecil mendorong jatuh "badak"? mungkin saja bisa bila kaidah "tidak mengundang" dipenuhi. (bila mau tunggu sang badak sampai mengantuk berat atau tunggu sampai sang badak "ningkring" dengan satu kaki baru didorong).
setahu saya, "teknik pembagian tenaga untuk membubarkan (mungkin membuyarkan) teknik bacaan dan menghilangkan rasa" yang dimaksud antara lain (mungkin...) adalah : cara "nutup" pada Cikalong. Meski seperti hal yang sederhana namun beberapa kaidah yang harus dilengkapi dan dapat melakukannya, kaidah tersebut adalah:
1. bisa "rata" dalam membagi tenaga
2. Konsep "Madi" sebagi teknik bendung minimal harus mengerti dan bisa
3. "Robahan" (Konsep Sabandar) juga harus mengerti dan bisa
4. memiliki tujuan atau arah penyelesaian yang telah direncanakan (finishing)
5. Kaidah "kandel ipis", tebal tipis dalam bersentuhan
6. mengerti jarak jangkauan
untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kang Haji Nagapasa.....
saya amit mundur dulu, silahkan
salam,
one
(ngelmu lain ku ikhlas kabisa ngan nepi kecap, ngelmu lahir jeung bathin bisa nepi kana ka lampah)