Salam Mas Godam...
Jadi ngiri sama yang
bandwith-nya bisa muter youtube. Saya butuh setengah jam sekedar untuk dapet kesimpulan yang pemukul kasti ... sesudah itu internetnya
hang Hihihihi... pasang madu buat umpan, maka lalat-pun berdatangan... in ada lalat satu yang nggak bisa nahan diri pingin nemplok di sini
***
Saya sebenarnya punya sedikit keraguan dengan acara
fight science. Menyaksikan beberapa episode, saya kok merasa bahwa acara ini cenderung berpihak dan kurang memiliki sikap skeptis yang dibutuhkan untuk sebuah dokumenter ilmu pengetahuan.
Mengenai episode ini (cuma bisa komentar yang pentungan... selebihnya gak bisa ketonton)
Menerima hantaman sebuah pentungan besi memang sebuah aksi yang butuh kekuatan khusus, tapi ada beberapa hal yang seharusnya bisa diungkapkan oleh seorang Ph.D.
Ketika menghantam boneka-uji, si boneka didudukan dalam keadaan statis di kursi, dan hantaman dilakukan dengan sepenuh tenaga. Maka dihasilkan momen resultan yang sangat besar, karena si boneka dibuat tidak bisa menyerap tenaga, bahkan cenderung melawan.
Uji ini menggunakan pemindai benturan untuk mendapatkan hasil.
Tapi ketika hantaman dilakukan pada Master Wong,
- Pelacak kecepatan ditempelkan di ujung pemukul, padahal bagian yang menghantam perut Master Wong adalah bagian tengahnya. Akibatnya kecepatan yang dilacak sangat tinggi, tapi sesungguhnya momen yang diterima oleh perut Master Wong tidaklah sebesar itu, karena bagian tengah pentungan tidak bergerak secepat bagian ujungnya
- Pentungan langsung ditarik kembali, seolah-olah seperti memantul, padahal ini adalah gerakan sengaja untuk menimbulkan efek sendal pancing. Terus terang, saya ragu hantaman itu dilakukan dengan sekuat tenaga.
Kita juga kalau demo suka pakai trik ini kan? Kesannya pukulannya cepet banget, padahal cuma nyentuh sedikit terus tangan sudah ditarik. Orang awam mungkin tidak paham, tapi para sobat SS mah sudah biasa melakukannya sehari-hari kalau ada cewek lewat waktu kita sedang latihan - Master Wong disebutkan maju menerima serangan. Memang betul, tapi hasilnya bukanlah momentum yang lebih besar seperti disebutkan oleh narator fight science, justru Master Wong bisa menghantam pemukul sebelum benda itu mencapai puncak ayunannya dan cuma menerima momen yang lebih kecil. Teknik ini kan banyak kita pakai dalam menyambut pukulan kan?
Kalau saya jadi pengujinya, daripada menggunakan pengukur kecepatan dan kemudian menghitung besarnya tenaga yang diterima Master Wong dengan rumus fisika, saya akan langsung saja memasang sebuah pemindai benturan di perut Master Wong. Data yang diperoleh akan lebih akurat dan prosesnya lebih mudah (dan ini yang dilakukan pada
test dummy, kenapa dirubah ketika pengujian diterapkan pada Master Wong?). Terus terang saya curiga bahwa fight science ingin menggiring kita pada suatu hasil akhir tertentu.
Jadi uji ini sebenarnya banyak cacatnya, dan termasuk cacat yang bisa mempengaruhi hasil akhir (kalau bukan manipulatif).
Tapi ya itu... menerima pukulan di perut tetap bukan permainan anak-anak... bagaimanapun juga kita tetap mengagumi ketekunan latihan Master Wong.