+-

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Kejuaraan Pencak Silat Seni Piala Walikota Jakarta Selatan by luri
24/09/2024 15:38

Kejuaraan Pencak Silat Seni Tradisi Open Ke 3 by luri
24/09/2024 15:35

Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Panglima TNI 2024 Se-Jawa Barat by luri
24/09/2024 15:22

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

SilatIndonesia.Com

Author Topic: Knp Bisa Terjadi Begini ??  (Read 26656 times)

Irwansyah

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 5
  • -Receive: 2
  • Posts: 276
  • Reputation: 5
    • Email
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #15 on: 16/04/2009 03:56 »
Ukuran tahun dalam belajar beladiri bukan jaminan seseorang itu jago atau tidak. Kalau mau jago beladiri mau ga mau harus banyak-banyak berantem. Itulah kenapa silat-silat tradisional kalau maen sambutan tuh bebeneran. Namun, tetap saja pengalaman berkelahi di jalanan juga perlu. Kenapa? Buat uji mental. Kalau mental jatuh atau panik. Kagak bakal keluar tuh beladirinya.

Jadi inget pelem lagi. Kali ini pelemnya Darah Muda, Rhoma Irama,  yang belajar entah beksi entah cimande, begitu kelar gurunya nyuruh saudara-saudara seperguruannya buat ngebegal si Rhoma pas lagi jalan pulang. Kesimpulannya, selain fisik, mentalnya juga dilatih.

Mungkin, untuk TD juga harus seperti itu. Harus sering dipakai dalam berkelahi di jalanan biar terlatih. Namun, sekali lagi, kalau dipikir secara logika. Kalau TDnya udah ahli terus bisa mentalin orang, berarti itu orang kagak bakal bisa ditangkep polisi dong kalo melanggar hukum? Kenapa? Ya tinggal pentalin aja tuh polisi atau tentara yang mau nangkep. Kalau dia bisa mentalin orang, tentunya dia bisa mentalin peluru juga dong? Atau ada batasan kecepatan benda yang melesat ke arah dia yang bisa dipentalin? Atau TD cuma berlaku untuk orang? Kalau gitu percuma dong kalau ada tawuran terus batu-batu melayang? Benjol-benjol juga kena batu.

f4iz

  • Guest
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #16 on: 16/04/2009 07:21 »
Ukuran tahun dalam belajar beladiri bukan jaminan seseorang itu jago atau tidak. Kalau mau jago beladiri mau ga mau harus banyak-banyak berantem. Itulah kenapa silat-silat tradisional kalau maen sambutan tuh bebeneran. Namun, tetap saja pengalaman berkelahi di jalanan juga perlu. Kenapa? Buat uji mental. Kalau mental jatuh atau panik. Kagak bakal keluar tuh beladirinya.
Iya maksud saya jadinya kegagalan mengeluarkan ilmu bukan monopoli praktisi tenaga dalam aja tapi juga praktisi beladiri fisik juga.
Seperti halnya dalam beladiri fisik, beladiri tenaga dalam kali juga dipengaruhi banyak faktor yg membuat berhasil ato gagal
Kalo mo mahir beladiri spt. yg Mas Irwansyah tulis bisa dilakukan dgn berantem beneran dijalanan..ato bisa juga tidak usah jajal ilmu dijalanin tetapi latihan simulasi serialistis mungkin dgn tanpa mengabaikan keselamatan murid/praktisi.
Untuk saya kalo mo bicara logika sebenarnya itu masalah yg relatif contohnya waktu saya umur kecil saya bingung kok ditelfon kedengaran suara saya kirain ada orang didalem telfon, ato waktu saya kecil ngeliat bule bingung kok yg kecil-2x aja jago bahasa Inggriss.
Kalo ttg. kasus-2x tenaga dalam ato mistis-2x sebaiknya baca deh cerita polisi-2x yg pernah berhadan dgn kriminal-2x yg berilmu ato pake jimat.
Seperti kasus Kusni Kasdut yg bisa berubah jelma, ato kriminal yg kalo ditembak pelurunya meleset melulu..boleh percaya boleh enggak.
Mungkin juga ilmu-2x ada penatralisirnya..misalnya orang yg kebal dibacok akhirnya ama warga kampung diiket dan dilempar kekali ayoooo mo apa kalo kebal tapi gak bisa berenang !?!? :)
Pernah dengar cerita Gus Maksum dari Silat Pagar Nusa ? Waktu ada konser Iwan Fals di parkir timur senayan terjadi kerisuhan..coba deh baca link dari tempo:
http://www.tempointeractive.com/ang/min/03/19/pokok1.htm
Wasalam,



samber gledek

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 4
  • Posts: 462
  • Reputation: 35
    • Email
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #17 on: 16/04/2009 07:52 »
Akang2 ini ada sedikit tulisan tentang TD :

Tulisan tentang Tenaga Dalam

Banyak Perguruan ataupun pribadi yang menawarkan pelatihan-pelatihan tenaga dalam. Namun tak banyak dari mereka yang paham sejarah tenaga dalam itu sendiri. Memang perkembangan tenaga dalam Indonesia tidak diimbangi kepedulian dalam penelusuran asal-usul, siapa tokoh yang menciptakan dan mengembangkannya. Bahkan sebagian besar dari perguruan itu berupaya menyembunyikan sejarah dari mana pendiri perguruan itu belajar tenaga dalam. Ada juga Guru yang sengaja mengarang sejarah layaknya cerita yang di-dramatisir untuk mendongkrak nama dan "omset penjualan" perguruannya.
Tenaga dalam (versi Indonesia) identik dengan ilmu yang mampu menghalau lawan dalam keadaan amarah/emosi dari jarak jauh. Lazimnya, bela diri jenis ini digali melalui olah napas, jurus dan pengejangan pada bagian tubuh tertentu (dada/perut). Terkadang pula disertai ajaran spiritual.
Perkembangan sejarah tenaga dalam di Indonesia diwarnai oleh 4 tokoh penting. Yaitu Muhammad Toha pendiri Sin Lam Ba (Jakarta), Andadinata pendiri Margaluyu (Bandung), H Abdul Rasyid pendiri Budi Suci (Bogor) dan Nampon pendiri Tri Rasa (Bandung).

Pada akhir abad 19 tenaga dalam sudah mulai dipelajari secara terbatas tetapi baru keluar dari “sangkar”-nya pada tahun 1932 ketika Nampon melakukan aktivitas nyleneh di depan stasiun Padalarang. Saking girangnya menyambut kelahiran anak pertamanya, Nampon diluar kesadarannya berteriak-teriak seperti orang gila. Karena dianggap gila, Nampon hendak diringkus beramai-ramai. Namun dari sekian orang yang akan menjamah tubuhnya itu jatuh terpelating.

Nampon lahir di Ciamis pada tahun 1888 dan wafat tahun 1962. Semula adalah pegawai di jawatan kereta api di jaman Belanda. Ia dipecat dan berulang kali masuk bui karena sikapnya yang anti penjajah Belanda. Diantara murid Nampon yang berjasa ikut mengembangkan tenaga dalam adalah Setia Muchlis dan KM Tamim yang kemudian mendirikan perguruan TRI RASA yang banyak diikuti kalangan Mahasiswa di Bandung, diantaranya murid itu adalah Bung Karno dan M Natsir.

Dari Nampon

Menurut kalangan pendekar sepuh di wilayah Jawa Barat, sebelum memperkenalkan “jurus tenaga dalam“ Nampon banyak belajar ilmu dari pendekar yang lebih senior. Ia pernah berguru pada Abah Khoir pencipta silat Cimande, dan pendekar-pendekar asal Batavia diantaranya Bang Madi, Bang Kari, Bang Ma’ruf juga H Qosim pendekar yang diasingkan kerajaan Pagar Ruyung, Padang karena mengajarkan silat di luar kerajaan.

Kini ketika perguruan tenaga dalam menjamur hampir di seluruh kota dengan bendera yang berbeda-beda (walau corak jurus dan oleh napas serupa), kemudian muncul pertanyaan, dari mana asalnya ilmu tenaga dalam dan siapa tokoh yang pertama kali menciptakannya?

Sidik, murid dari H Abdul Rosyid pendiri aliran Budi Suci yang banyak menyebarkan aliran ini di Jawa dan Sumatra, pada tahun 1985 mengatakan bahwa jurus tenaga dalamnya diwarnai keilmuan Abah Khoir dan Nampon. Begitu halnya dengan aliran yang banyak berkembang di Jawa Tengah, seperti Ragajati di Banyumas, JSP (Jurus Seni Penyadar) di Tegal dan beberapa aliran di Semarang.

Yosis Siswoyo Guru Besar aliran Bandar Karima Bandung saat dikonfirmasi, mensinyalir bahwa kemunculan tenaga dalam di wilayah Jawa Barat secara terbuka memang terjadi pada masa Nampon sepulang dari penjara Digul.

Namun demikian Yosis tidak berani memastikan pencipta jurus tenaga dalam itu Nampon seorang, mengingat pada masa yang hampir bersamaan, di Batavia/Jakarta juga muncul aliran Sin Lam Ba dan Al-Hikmah, bahkan pada tahun yang hampir bersamaan, di daerah Ranca Engkek Bandung Andadinata memunculkan ilmu tenaga dalam yang diklaim asli hasil pemikirannya sendiri.

Aliran Andadinata ini kemudian dikenal dengan nama Marga Rahayu namun kemudian dirubah menjadi Margaluyu dan mulai dikenalkan pada pada khalayak pada tahun 1932, tetapi pada tahun 1922 aliran itu sudah diperkenalkan dalam lingkup yang terbatas.

Anandinata konon memiliki beberapa murid, diantaranya Dan Suwaryana, dosen ASRI yang juga wartawan di Yogyakarta. Dari Dan Suwaryana ini kemudian “pecah” (berkembang) lebih dari 17 perguruan tenaga dalam besar yang kini bermarkas di kota gudeg, Yogyakarta, diantaranya Prana Sakti yang dikembangkan Aspanuddin Panjaitan.

samber gledek

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 4
  • Posts: 462
  • Reputation: 35
    • Email
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #18 on: 16/04/2009 07:54 »
Menurut berbagai pihak yang dapat dipercaya, perguruan yang terinspirasi oleh Prana Sakti itu, diantaranya : Prana Sakti Indonesia, Prana Sakti Jayakarta, Satria Nusantara, Perdawa Padma, Radiasi Tenaga Dalam, Kalimasada, Bunga Islam, Al-Barokah, Indonesia Perkasa, Sinar Putih, Al-Barokah, Al-Ikhlas, dll.

Para Wali

Konon, keilmuan yang ada pada Margaluyu itu sendiri memiliki silsilah dari para Wali di tanah Jawa, yang apabila diruntut yaitu dari Syekh Datul Kahfi – Prabu Kian Santang / P.Cakrabuana (Setelah masuk Islam dikenal sebagai Sunan Rahmad Suci Godong Garut) kemudian ke : Sunan Gunung Jati dan dari beliau turun ke Anandinata.

Hingga kini sejarah tenaga dalam masih misteri, siapa tokoh yang pertama kali menciptakannya. Para pinesepuh juga tidak memiliki refrensi yang kuat berkaitan dengan sejarah perguruan dan pencetusnya.

Dari kalangan Budi Suci atau perguruan yang mengambil sumber dari aliran yang didirikan H Abdul Rosyid ini setidaknya ada 3 nama tokoh yang disebut-sebut dalam “ritual” yaitu Madi, Kari dan Syahbandar (atau disebut Subandari, tetapi bernama asli H Qosim).

Tentang nama Madi, Kari dan Syahbandar sebagaimana disebut diatas, memang banyak mewarnai keilmuan Nampon, namun keilmuan itu lebih bersifat fisik, karena dalam catatan “tempo doeloe” Madi dan Kari belum memperkenalkan teknik bela diri tenaga dalam (pukulan jarak jauh).

Baik Madi, Kari dan Syahbandar dikenal sebagai pendekar silat (fisik) pada masanya. H. Qosim yang kemudian dikenal sebagai Syahbandar atau Mama’ Subadar karena tinggal dan disegani masyarakat desa Subadar di wilayah Cianjur. Sedangkan Madi dikenal sebagai penjual dan penjinak kuda binal yang diimpor asal Eropa.

Dalam dunia persilatan Madi dikenal pakar dalam mematah siku lawan dengan jurus gilesnya, sedangkan Kari dikenal sebagai pendekar asli Benteng Tangerang yang juga menguasai jurus-jurus kung fu dan ahli dalam teknik jatuhan.

Pada era Syahbandar, Kari dan Madi banyak pendekar dari berbagai aliran berkumpul. Batavia seakan menjadi pusat barter ilmu bela diri dari berbagai aliran, mulai dari silat Padang, silat Betawi kombinasi kung fu ala Bang Kari, juga aliran Cimande yang dibawa oleh Khoir.

Dari aliran Budi Suci yang keilmuannya konon bersumber dari Khoir dan Nampon, juga tidak berani mengklaim bahwa tenaga dalam itu bersumber (hanya) dari Nampon seorang. Begitu halnya kalangan yang mengambil sumber dari Margaluyu.

Kalangan Budi Suci, menganalisa bahwa Namponlah yang patut dianggap sebagai pencipta, karena dalam ritual (wirid), nama-nama yang disebut adalah Madi, Kari dan Syahbandar (Syeh Subandari), sedangkan nama Nampon tidak disebut-sebut. Ini menunjukkan bahwa inspirasi ilmu berasal dari tokoh sebelum Nampon, walau nampon yang kemudian merangkum dan menyempurnakannya. Namun simpulan itu diragukan mengingat pada masa pendekar Madi, Kari, Sahbandar ini tenaga dalam belum dikenal.

Terbukti, dalam suatu peristiwa saat Madi diserang kuda binal juga mematahkan kaki kuda dengan tangkisan tangannya, dan Khoir guru dari Nampon saat bertarung dengan pendekar Kung Fu, juga menggunakan selendang untuk mengikat lawannya pada pohon pinang. Artinya, jika tenaga dalam itu sudah ada, dan mereka-mereka itu adalah pakarnya, kenapa musti pakai selendang segala? Kenapa tidak pakai “jurus kunci” agar pendekar Kung Fu itu tidak bisa bergerak.

Justru pemanfaatan tenaga dalam itu baru tercatat pada era Nampon tahun 1930-an. Kasus “histeris” saat menyambut kelahiran anaknya di depan stasiun Padalarang, dan pertarungan Nampon dengan Jawara Banten juga saat melayani tantangan KM Thamim yang (setelah kalah) lalu berguru kepadanya.

Yosis Siswoyo (63) dari Silat Bandar Karima (kepanjangan dari Syahbandar, Kari dan Madi) termasuk kalangan pendekar generasi tua di Bandung juga mengakui dari kalangan perguruan pencak silat dan tenaga dalam memang kurang mentradisikan dalam pelestarian sejarah perguruannya.

Walau Yosis menyebut Nampon dan Andadinata sebagai tokoh yang banyak berjasa mengenalkan tenaga dalam di wilayah Jawa Barat, namun kemunculan Sin Lam Ba dan Al-Hikmah di Batavia pada kurun waktu yang hampir bersamaan, (bahkan disinyalir lebih dulu) juga perlu dipertimbangkan bagi yang ingin melacak

samber gledek

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 4
  • Posts: 462
  • Reputation: 35
    • Email
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #19 on: 16/04/2009 07:56 »
sejarah.

Tentang Sin Lam Ba, H Harun Ahmad, murid Muhammad Toha guru besar Sin Lam Ba - Jakarta, kepada penulis menjelaskan bahwa pada tahun 1896 Bang Toha yang juga anggota Polisis di zaman Belanda itu menemukan jurus tenaga dalam dari H Odo seorang kiai dari pesantren di Cikampek, Jawa Barat sedangkan Al-Hikmah yang dikembangkan oleh Abah Zaki Abdul Syukur juga bersumber dari Bang Toha bahkan pada awal kali memulai aktivitas perguruannya, sempat bergabung dibawah panji Sin Lam Ba. Namun ketika H Harun Ahmad ditanya tentang dari mana H Odo mendapatkan ilmu itu, ia tak dapat menjelaskannya.

H Harun hanya menjelaskan, aliran tenaga dalam yang kini berubah menjadi nama yang banyak dan berbeda-beda itu, dulunya adalah “Ilmu Tanpa Nama” yang kemudian dikembangkan pencetusnya dengan cara mengadopsi atau menyampur dari berbagai aliran yang pernah dipelajarinya.



Mulai Berubah Fungsi

Melacak sejarah perkembangan tenaga dalam setidaknya dapat ditelusuri dari sejarah berdirinya aliran tenaga dalam “tua” yaitu :

1896 pertemuan M. Toha dengan H. Odo di Cikampek lalu berdiri aliran Sin Lam Ba di Jakarta.

1922 secara terbatas Andadinata mulai memperkenalkan jurus tenaga dalam di daerah Ranca Engkek, Bandung. Dari Andadinata kemudian muncul aliran Margaluyu.

1932 Nampon mendirikan aliran Tri Rasa di Bandung dan H. Abdul Rosyid mendirikan aliran Budi Suci di Bogor.

Penelusuran sementara sejarah perkembangan perguruan tenaga dalam lebih tertuju pada wilayah Jawa Barat dan Batavia sebagai tempat kelahiran aliran tenaga dalam.

Aliran bercorak Nampon menyebar ke Jawa Tengah melalui perguruan Ragajati, JSP (jurus seni penyadar) dan beberapa aliran tanpa nama.

Sin Lam Ba lebih banyak berkembang di wilayah Jakarta, sedangkan Al-Hikmah masuk Jawa Tengah melalui jalur pesantren Bambu Runcing di Parakan Temanggung. Budi Suci yang didirikan H. Abdul Rosyid di Bogor memilih wilayah pengembangan di wilayah pantai utara ke arah timur mulai dari Jakarta, Bekasi, Karawang, Cikampek, Kuningan, Indramayu dan Cirebon, Semarang, Rembang dan tahun 1983 di Cluwak, Pati Utara. Sedangkan Margaluyu justru berkembang pesat di wilayah Yogyakarta, walau guru yang belajar dari aliran ini kemudian mengganti perguruan dengan nama baru.

Pada tahun-tahun berikutnya, perkembangan perguruan tenaga dalam layaknya MLM (Multi Level Marketing). Seseorang yang belajar pada suatu perguruan memilih untuk mendirikan perguruan baru sesuai selera pribadinya. Ini adalah gejala alamiah yang tidak perlu dimasalahkan, karena setiap guru atau orang yang merasa mampu mengajarkan ilmu pada orang lain itu belum tentu sepaham dengan tradisi yang ada pada perguruan yang pernah diikutinya.

Pertimbangan merubah nama perguruan itu dilatarbelakangi oleh hal-hal yang amat kompleks, mulai adanya ketidaksepahaman pola pikir antara orang zaman dulu yang mistis dan kalangan modernis yang mempertimbangkan sisi kemurnian aqidah dan ilmiah, disamping pertimbangan dari sisi komersial. Yang pasti, misi orang mempelajari tenaga dalam pada masyarakat sekarang sudah mulai berubah dari yang semula berorientasi pada ilmu kesaktian menuju pada gerak fisik (olah raga) karena orang sekarang menganggap lawan berat yang sesungguhnya adalah penyakit. Karena itu, promosi perguruan lebih mengeksploitasi kemampuan mengobati diri sendiri dan orang lain.

Aliran perguruan tenaga dalam yang mengeksploitasi kesaktian kini lebih diminati masyarakat tradisional. Dan menurut pengamatan penulis, perguruan ini justru sering “bermasalah” disebabkan pola pembinaan yang menggiring penganutnya pada sikap “kejawaraan” melalui doktrin-doktrin yang kurang bersahabat pada aliran lain dari sesama perguruan tenaga dalam maupun bela diri dari luar (asing).

Sikap ini sebenarnya bertentangan dengan sikap para tokoh seperti Bang Kari yang selalu wanti-wanti agar

samber gledek

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 4
  • Posts: 462
  • Reputation: 35
    • Email
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #20 on: 16/04/2009 07:59 »
ditanamkan terlebih dahulu karena kegagalan memanfaatkan tenaga dalam lebih disebabkan mental yang belum siap sehingga orang ingat punya jurus tenaga dalam setelah perkelahian itu sudah usai.

Berdasarkan pengamatan, tenaga dalam berfungsi baik justru disaat pemiliknya “tidak sengaja” dan terpaksa harus bertahan dari serangan orang yang berniat jahat. Dan tenaga dalam itu sering gagal justru disaat tenaga dalam itu dipersiapkan sebelumnya untuk “berkelahi” dan akan lebih gagal total jika tenaga dalam itu digunakan untuk mencari masalah.

Tenaga dalam harus bersifat defensif atau bertahan. Biarkan orang marah dan tetaplah bertahan dengan sabar dan tak perlu mengimbangi amarah. Sebab jika pemilik tenaga dalam mengimbangi amarah, maka rumusnya menjadi “plus ketemu plus” yang menyebabkan energi itu tidak berfungsi. Dan dalam hal ini Budi Suci menjabarkan konsep “min – plus” itu dengan sikap membiarkan lawan “budi” (bergerak/amarah) dan tetap mempertahankan “suci” (sabar, tenang).

Memposisikan diri tetap bertahan (sabar) sangat ditentukan tingkat kematangan mental. Dan pada masa Nampon dan H Abdul Rosyid, tenaga dalam banyak berhasil karena dipegang oleh pendekar yang sudah terlatih bela diri secara fisik (sabung) sehingga saat menghadapi penyerang mentalnya tetap terjaga.

Sekarang semua sudah berubah. Orang belajar tenaga dalam sudah telanjur yakin bahwa serangan lawan tidak dapat menyentuh sehingga fisik tidak dipersiapkan menghindar atau berbenturan. Dan karena tidak terlatih itu disaat melakukan kontak fisik, yang muncul justru rasa takut atau bahkan mengimbangi amarah hingga keluar dari konsep “min-plus”.

Tenaga Dalam Pantura

Perkembangan tenaga dalam di wilayah eks Karisedenan Pati tak lepas dari peran Perguruan Satya dibawah asuhan alm. Soeharto – Semarang.

Satya berkembang di wilayah Pati awalnya dibawa oleh murid Soeharto bernama Subiyanto asal Jepara. Namun Subiyanto kemudian membuat perguruan Mustika. Walau perguruan ini hanya muncul sesaat kemudian tidak terdengar lagi.

Pada akhir tahun 70-an Satya masuk wilayah Pati dengan corak yang saat itu dianggap tabu karena berlatih pada tempat terbuka pada siang hari. Ini berbeda dengan aliran lain yang memilih berlatih secara sembunyi-sembunyi.

Satya lebih mudah diterima masyarakat karena sifatnya yang terbuka, lebih njawani dan tidak bernaung dibawah partai politik tertentu bahkan menerima anggota dari semua agama, walau dalam ritualnya Satya tidak jauh beda dengan aliran Budi Suci yang dikembangkan oleh Bang Ali yang saat itu juga banyak berkembang di Jawa Tengah.

Kesamaan Satya dengan Budi Suci disebabkan alm. Soeharto mengenal jurus tenaga dalam itu berasal dari Yusuf di Tanjung Pinang, dan Yusuf adalah murid dari alm. Sidik, salah satu dari murid H Abdul Rosyid sang pendiri aliran Budi Suci.

Dalam lingkup pergruannya, Soeharto hampir tidak pernah menyebut-nyebut nama Yusuf sebagai sang guru. Ini disebabkan adanya hal yang sangat pribadi berkaitan dengan sang guru yang WNI keturunan itu. Justru Soeharto lebih sering menyebut nama Sidik, walau pertemuan keduanya itu baru berlangsung diawal tahun 80-an.

Ketika beberapa pengurus Satya di Sirahan, Cluwak berhasil menemukan Sidik di Cilincing, Jakarta Utara, lalu diboyong untuk meneruskan pembinaan dari anggota Satya yang saat itu sudah pasif dari berbagai kegiatan perguruan.

Kehadiran Sidik ke Sirahan ibarat meneruskan pelajaran lanjutan yang tidak terdapat pada kurikulum Satya. Selain pembaharuan dalam jurus dasar juga meneruskan pada materi Jodoh Jurus dan Kembang Jurus ciptaan oleh Abah Khoir sang pendiri Cimande dan sebagian sudah digubah oleh H Abdul Rosyid.

Sejarah tentang tenaga dalam perlu diketahui oleh mereka yang mengikuti suatu aliran tenaga dalam. Ketidaktahuan tentang sejarah itu dapat menggiring seseorang bersikap kacang lupa kulit, bahkan memunculkan “anekdot spiritual” sebagaimana dilakukan seorang guru tenaga dalam yang karena ditanya murid-muridnya dan ia tidak memiliki jawaban lalu menjelaskan bahwa orang-orang yang ditokohkan dalam

Irwansyah

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 5
  • -Receive: 2
  • Posts: 276
  • Reputation: 5
    • Email
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #21 on: 16/04/2009 11:17 »
Kalo ttg. kasus-2x tenaga dalam ato mistis-2x sebaiknya baca deh cerita polisi-2x yg pernah berhadan dgn kriminal-2x yg berilmu ato pake jimat.
Seperti kasus Kusni Kasdut yg bisa berubah jelma, ato kriminal yg kalo ditembak pelurunya meleset melulu..boleh percaya boleh enggak.
Mungkin juga ilmu-2x ada penatralisirnya..misalnya orang yg kebal dibacok akhirnya ama warga kampung diiket dan dilempar kekali ayoooo mo apa kalo kebal tapi gak bisa berenang !?!? :)
Pernah dengar cerita Gus Maksum dari Silat Pagar Nusa ? Waktu ada konser Iwan Fals di parkir timur senayan terjadi kerisuhan..coba deh baca link dari tempo:
http://www.tempointeractive.com/ang/min/03/19/pokok1.htm
Wasalam,

Nah, kalo itu ilmu hikmah dan ilmu kebatinan. Entah apakah bisa digolongkan sebagai TD. Biasanya sih ada pantangannya karena ada bantuan tenaga lain di situ. Entah apaka TD fisik juga ada bantuan tenaga lain atau tidak. Denger-denger sih jurus-jurusnya tuh berfungsi untuk membuka titik-titik di tubuh biar bisa dimasuki tenaga lain juga :P. CMIIW.

Anw, setahu saya peradaban yang berkembang pesat tuh peradaban yang menjauhkan diri dari mistis. Tentunya ini juga berkorelasi dengan diri kita pribadi. Sekali lagi, sekedar saran, sebaiknya sih belajar yang fisik dan pasti-pasti saja dan jangan gampang percaya dengan cerita-cerita fantastis :)

maulana

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 2
  • -Receive: 3
  • Posts: 262
  • Reputation: 3
    • Email
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #22 on: 16/04/2009 11:26 »
 :D iuya kalo cerita2 biasanya banyak bumbunya. So belajar yg diyakinin aja kalee
Aku Takut bukan berarti Tunduk,
Aku Takluk bukan karena Takut

Antara

  • Moderator
  • Pendekar Madya
  • **
  • Thank You
  • -Given: 28
  • -Receive: 29
  • Posts: 1.168
  • Reputation: 110
  • Malu bertanya tinggal pake GPS...
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #23 on: 16/04/2009 14:17 »
Saya tertarik ngebahas soal kemungkinan gagalnya TD dibanding sama kegagalan tata gerak nih... Mohon pemahaman saya diluruskan, ini adalah persepsi saya sebagai orang luar yang blas nggak ngerti apa-apa...

Dalam kasus tata gerak (silat), suatu kegagalan bisa ditelaah dan dipelajari menurut kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang banyak dikuasai orang (biologi, neurologi, fisika dll). Kasus kegagalan bisa diteliti dengan metode ilmiah dan dibuatkan solusinya. Memang tidak memecahkan masalah sampai 100%, tapi setidaknya membantu membuat ilmu silat lebih efektif. Penelitian-penelitian macam ini banyak dilakukan oleh lembaga polisi dan kemiliteran, lalu oleh mereka dikembangkanlah pola latihan yang membuat polisi atau tentara jadi lebih tangguh.

Dalam kasus TD, nampaknya (nampaknya loh ya) hukum sebab-akibat tidak berlaku. Yang tersedia adalah suatu set latihan tertentu yang menjanjikan kemampuan TD tapi tidak bisa menjelaskan kenapa dan bagaimananya. Bunyinya adalah "berlatihlah seperti ini, begini, dan begini, maka kalau Tuhan mengijinkan, kamu akan memiliki TD, dan kalau ada apa-apa, moga-moga TD ini bisa keluar." Contoh lain, ada premise bahwa kalau seseorang memiliki sikap sombong, maka TD-nya tidak akan bekerja, seperti disebutkan Jeng Dolly sebelumnya. "Kalau TD-nya tidak keluar, maka kamu memang apes atau Tuhan tidak mengijinkan, mungkin hatimu masih kurang bersih. Saat itu belalah dirimu dengan silat." atau seperti penuturan Kang Endy, bahwa tenaga dalam tidak akan mempan ketemu orang berhati bersih.

Penuturan Kang Samber Gledek cenderung punya hukum sebab-akibat yang nyata, meski konsep yin-yang-nya belum bisa dipaparkan.

Secara umum, TD kayaknya tidak memiliki kaidah yang bisa dijadikan pegangan, suatu kepastian kausatik. Apakah karena dia tidak nampak oleh mata, sehingga langsung dihubungkan dengan kehendak Yang Maha Kuasa, dan tidak berada di bawah hukum alam?

Mohon pendapat para senior sekalian... sedikitpun tidak bermaksud mempertanyakan, hanya bermaksud bertanya  :-P
Fairy tales don't tell children that dragons are real...
Children always know that dragons are real...
Fairy tales only tell that dragons can be slain...

DasaMan

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 681
  • Reputation: 31
    • Email
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #24 on: 16/04/2009 17:28 »
Masalahnya sekarang, tenaga dalam itu apaan sih? Saya sendiri sampe sekarang masih bingung dengan definisinya, jadi kagak ngatri gimana mo membahas kausalitas bila benda yang hendak ditelaah tidak jelas batasannya.

Misal, aiki dalam aikido dan aikijujutsu banyak yang bilang itu tenaga dalam, banyak yang bilang tidak bisa dijelaskan dengan kausalitas, harus diselami dan dialami, padahal kita tahu persis bahwa yang namanya aiki itu adalah teori berpedang ala Jepang, yang melulu tujuannya adalah main bacok2an sambil berusaha mati2an menjaga agar pedangnya tidak rusak sedikitpun, secara bahan baku bikin pedang di Jepang sangat langka.

Saya bisa tunjukkan pelatih dan pengurus perguruan silat besar di Indonesia, anggota IPSI pula, yang berani terang2an mengatakan bahwa Cikalong/Cimande itu silat pake tenaga dalam. Padahal? Ya padahal. :(

Dan pula, banyak efek2 ilmu tenaga dalam yang rupanya bisa direplikasi oleh ilmu2 fisik non-tenaga dalam. Misal, para sensei aiki yang bisa membanting orang tanpa menyentuh (tentu saja ini dengan premis bahwa aiki itu PASTI BUKAN tenaga dalam)

So? Gimana sih batasan-batasan tenaga dalam itu, agar sehingga kita bahkan bisa melangkah lebih jauh membahas kausalitas keilmuannya?

f4iz

  • Guest
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #25 on: 16/04/2009 20:20 »
Salam Mas...
Pertanyaan Mas Antara bagus ..saya juga penasaran pengen tau jawabannya :)
Saya juga gak tau apa-2x ttg. tenaga dalam..cuman saya percaya itu ada. Saya ngerasa saat ini penjelasan dan informasi yg ada masih minim sekali disamping itu mungkin belum ada riset ilmiah yg secara konklusif ttg. tenaga dalam.
Mungkin hukum sebab akibat yg berlaku utk tenaga dalam (mental-2xin tanpa nyentuh) berbeda dgn hukum sebab akibat hukum tenaga fisik walopun dasarnya mungkin sama. Contohnya konsentrasi yg buyar, lawan bisa netralisir, suasana yg asing, dsb.
Kali tenaga dalam itu ada persyaratannya utk supaya hasilnya optimal mirip spt. tenaga fisik juga cuman beda penyebabnya.
Misalnya tenaga fisik, orang yg mampu mecahin beton giliran mukul orang..orangnya gak KO. Ternyata ada beberapa variabel yg membuat pukulan itu efeknya gak sama spt..perbedaan Beton yg benda statis sedangkan orang benda bergerak yg juga fleksibel sehingga tenaga dari pukulan itu termakan oleh momentum gerakan yg searah.
Dalam kasus tenaga dalam, kali ada beberapa variable juga yg membuat tenaga itu yg harusnya keluar spt laser akhirnya keluar cuman spt. lampu senter 5 watt ? Misalnya keder duluan, mo nyebut amalannya yg keluar cuman but but but, berada dipihak yg salah, dsb :)
Saya dulu sering denger kalo orang yg belajar praktisi beladiri berantem gak keluar ilmunya..dibilangnya sombong sih orangnya, nganggep remeh lawan sih, takabur, belagu sih, dsb. Rada mirip juga ama orang yg gagal mraktekin tenaga dalemnya pas perlu ?

Mengenai perkembangan peradaban , saya setuju semakin maju peradaban semakin kurang mistis masyarakatnya.
Tapi walopun dikit dan gak diumumin, dinegara-2x majupun masih dipakai/dipelajari ilmu pengetahuan yg mungkin terlihat mistis. Di Amerika polisi kadang-2x meminta bantuin psikis utk memecahkan masalah kriminal spt. orang ilang, pembunuhan. Banyak kasus yg spt. itu dilakukan secara diam-2x karena bukti yg didapat dari psikis gak bisa dijadiin bahan di pengadilan.
Banyak pengobatan alternatif yg mulai deterima ato diriset oleh pihak kedokteran ato ilmuwan barat spt. prayer healing, pengobatan prana, dsb.
Saya merasa fisik dan dalam gak harus mutually exclusive..keduanya bisa saling bekerja sama dan hasilnya lebih optimal.
Sekedar pendapat aja sih sambil nungguin jawaban senior-2x :)
 
Wasalam,
Faiz

Irwansyah

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 5
  • -Receive: 2
  • Posts: 276
  • Reputation: 5
    • Email
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #26 on: 16/04/2009 23:34 »
Banyak pengobatan alternatif yg mulai deterima ato diriset oleh pihak kedokteran ato ilmuwan barat spt. prayer healing, pengobatan prana, dsb.

Kalau benar begitu berarti seharusnya mereka sudah mulai melakukan riset terhadap TD yang bisa mentalin orang dong? Ada yang bisa memberikan info lebih jauh?

parewa

  • Administrator
  • Calon Pendekar
  • *****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 6
  • Posts: 601
  • Reputation: 50
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #27 on: 17/04/2009 07:03 »
Kalau ane pribadi sih, pengen liat banget tenaga dalam yg bisa mentalin dalam kondisi begini: lawannya lompat sambil menyerang, nah apabila dalam keadaan masih melayang di udara, si lawan tsb bisa mental.... ane baru no comment dah....... [top] [top] [top]

salam.

Antara

  • Moderator
  • Pendekar Madya
  • **
  • Thank You
  • -Given: 28
  • -Receive: 29
  • Posts: 1.168
  • Reputation: 110
  • Malu bertanya tinggal pake GPS...
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #28 on: 17/04/2009 10:44 »
@ Bang Dasaman,

Kayaknya belum ada batasan yang baku, gimana kalau kita coba sendiri dulu...

"Tenaga dalam adalah kemampuan untuk memperpanjang
(extend)/melipatgandakan kemampuan motorik dan/atau sensorik seseorang
sehingga ia dapat memanipulasi dan mendeteksi alam sekitarnya dengan
skala yang lebih tinggi (lebih kuat, lebih jauh, dan lebih-lebih lainnya ... )
dari yang bisa dilakukan orang pada umumnya"

@ Kang Faiz,
Memang ada sebutan bahwa kegagalan dalam beladiri fisik adalah
"kesombongan", "meremehkan lawan" dan sejenisnya. Namun IMHO ini bisa
dipahami secara teknis, bukan mistis. Seorang yang meremehkan lawan
biasanya tidak bersiap secara baik, akibatnya detak jantungnya tidak
berada pada rate optimal untuk bertarung, cerapan indra-nya tidak
meningkat seperti umumnya orang yang waspada, dan bisa jadi pikirannya
tidak terfokus pada pertarungan. Semua ini menghasilkan performance
pertarungan yang lebih rendah dari biasanya. Sedangkan dalam kasus
tenaga dalam, kesombongan ini dihubungkan dengan Tuhan jadi tidak
senang dengan ybs sehingga kemampuannya dicabut (baik sementara maupun
permanen).

Saya setuju bahwa semakin maju semakin mistis masyarakatnya, seperti
kata Bang Irwan, dan sepakat juga dengan Kang Faiz bahwa negara maju
justru menggunakan dan melakukan pendekatan pada mistisisme. Einstein
pernah mengatakan bahwa semua fenomena pasti bisa dijelaskan, tapi
beliau juga bilang, "jika semua sudah bisa dijelaskan, dunia ini akan
membosankan ;D. Kita butuh misteri untuk bisa hidup."

Semakin banyak yang bisa kita jelaskan, akan semakin banyak pula hal
baru yang perlu kita teliti. Tidak usah kuatir bahwa pengungkapan
tenaga dalam adalah juga devaluasi nilai-nilainya.

@ Kang Irwan,
yang saya tahu penelitian terhadap psiko-kinetik sudah pernah
dilakukan, bahkan angkatan udara Amerika sudah membuat pelatihan
standar untuk "remote-viewing", ilmu melihat jarak jauh. Cuma saya
belum dengar lebih jauh lagi perkembangannya... soalnya yang langganan
jurnalnya perpus kampus (Journal of Parapsychology) dan saya sudah
lama gak pacaran di sana  :D

@ Uda Parewa
Itu juga yang pingin saya lihat  :)
Fairy tales don't tell children that dragons are real...
Children always know that dragons are real...
Fairy tales only tell that dragons can be slain...

Irwansyah

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 5
  • -Receive: 2
  • Posts: 276
  • Reputation: 5
    • Email
Re: Knp Bisa Terjadi Begini ??
« Reply #29 on: 17/04/2009 12:05 »
Pembahasannya jadi rancu nih, kita membahasa TD yang mentalin orang atau apa nih ya?  ::)

Mengenai remote viewing, menurut discovery channel waktu perang dunia ke II (kalau tidak salah ya) sudah pernah dicoba namun gagal. CMIIW.

Nah, kalau memang TD tuh benar adanya pasti sudah diteliti sama orang-orang yang rasa ingin tahunya sangat besar dan memang mempunyai fasilitas dan kemampuan untuk mengungkap yang tersirat. Nah, balik lagi deh pertanyaannya, ada yang punya informasi mengenai penelitian yang mencari tahu cara kerja TD yang mentalin orang itu?
 
Ada hadits yang mengatakan "Agama adalah akal sehat" (Terpaksa nyinggung agama dikit). Saya artikan sebagai kita boleh mempercayai ajaran-ajaran agama yang masuk akal. Nah, kalau untuk agama saja kita masih harus menggunakan akal kita, tentu saja kita juga harus lebih kritis untuk yang di luar agama. Kalau kita percaya TD yang bisa mentalin orang, nah dasar kepercayaan kita tuh apa? Mungkin ada yang bisa memberi pencerahan?

Kalau ada demo TD mentalin orang yang lagi loncat di udara, duh, jatohnya pasti sakit banget. Namun kalau si orang yang menyerang tuh juga bisa TD, bisakah jatohnya menjadi tidak sakit? Atau bisa ga yah dengan TDnya dia, dia mentalin dirinya ketika mau menyentuh bumi? Atau karena bisa mematahkan benda-benda keras mungkin juga apa tidak yah kalau jatuh dari lantai 40 meter tulangnya ga ada yang patah? Jadi semakin banyak pertanyaan di kepala nih. :(

NB: Koreksi Bung Antara, saya tidak bilang bukan semakin mistis masyarakatnya tapi semakin berkurang mistisnya.

 

Powered by EzPortal