Perkenalan dengan SBS ato Silat Berdo'a Selamat terjadi di tahun 1992 secara tidak sengaja. Kebetulan rumahku di lingkungan sekolah bahkan dikelilingi sekolah2 baik SLTP maupun SMU, salah satunya SMUN 1 Tanjung Karang, jd terbiasa dgn perkelahian anak2 sekolah di sekitar rumah.
Suatu saat ada ribut2 di malam minggu polisi membawa orang ke SMUN 1, orang tersebut adalah pencopet yg tertangkap massa, saat dihakimi massa tidak bisa, dipegang/ditangkap bisa, setiap ingin disakiti massa tidak kena/tidak bisa sampai akhirnya di bawa polisi.
Kejadian yg tidak biasa ini akhirnya membawa polisi ke SMUN 1 tempat sang copet pernah di ijabah Silat Berdo'a Selamat oleh dr. Syahrul Tanjung, Skm, MPH yg baru saja meninggal dunia 10 hari yg lalu saat ini ditulis.
Saat dialog dgn polisi dr Syahrul bilang tidak ingat kalo si copet pernah belajar kerna si copet hanya ikut ijabah secara massal seterusnya tidak pernah datang apalagi ikut latihan tiap malam minggu.
Ijabah massal ini adalah proses murid mengikuti do'a/ayat yg dibaca guru yg untuk seterusnya do'a tsb dibaca paling tidak seminggu sekali ato 60 hari sekali, syukur2 dibaca tiap hari. Setelah 60 hr ijabah lagi untuk kenaikan tingkat sampai tingkat 7 dgn do'a yg sama2 saja sejak tingkat 2 sampe 7.
dr Syahrul saat di tanya polisi bilang, siapa saja silahkan ikut SBS asal Muslim, soal dia jahat mudah2an jadi baik dan tobat, jika tidak dosanya nanti tetap dipertanggungjawabkannya di hadapan Allah.
Tangkap saja copet ini, hukum sesuai prosedur jangan disakiti di luar prosedur, mudah2an dia tobat dengan pertolongan Allah.
dr. Syahrul (alm) belajar SBS pada pak Syukur (alm)di Kompleks TNI AL daerah Radio Dalem. Saat ini yg bisa meng-ijabah di Lampung adalah pak Bintang Suradi pensiunan guru SMUN 1.
Hampir semua guru SMUN 1 tahun 92-94 ikut SBS juga banyak murid2nya yg ikut termasuk tetangga lingkungan sekitar sekolah. Mulai tahun itu SMUN 1 yg terkenal brandal, suka tawuran dan berani melawan guru bahkan sampai menendang guru menjadi sekolah yg tertib.
Seperti buah2an ada musimnya, sejak tahun 1995 SBS di SMUN 1 juga mati suri dan trus menghilang.
Saat pemakaman dr Syahrul Tanjung, pak Bintang selaku pengganti guru yg bisa mengijabah ingin memulai lagi, gak tau jalan ato tidak.
SBS ini menurut kabar cabang Lampung dan Semarang yg masih melatih jurus2nya, sedang cabang2 lain lebih ke do'anya saja.
Ada anggota lain yg mau share, monggo di tunggu ceritanya