Forum Sahabat Silat
Bahasa Indonesia => Tokoh Pencak Silat => Topic started by: takomuda on 17/06/2007 21:48
-
Bang ...ada nyang tau riwayat salah satu tokoh Beksi ini nggak.....kalo ade tolong post disini ye....????
-
Sahabat Silat,
Ini ada tulisannya Kang Amal Ihsan (wartawan TEMPO) di koran tempo, tentang BEKSI dan juga Kong Hasbullah..
enjoy
S.B.
==
KORAN TEMPO, Ahad, 21 Januari 2007, Halaman B7
BEKSI (H. Hasbullah)
Berbakti dengan Pukulan Besi
Sebuah pukulan meluncur deras ke arah mukanya, tapi lelaki itu dengan gesit memutar bahunya. Menghindar. Lalu giliran kepalan tangannya yang mendarat di wajah lawan. Cepat. Keras bak besi.
"Beksi emang ngandelin power dan kecepetan tangan," ujar H Basyir Bustomi, 38 tahun, dengan logat Betawi yang kental. Basyir adalah ketua perguruan silat Betawi, Beksi Haji Hasbullah.Ditahbiskannya nama sang guru ada ceritanya. Dikisahkan, guru besar asal bela diri ini justru seorang keturunan Tionghoa bernama Lie Ceng Oek. Ia tinggal di Kampung Dadap, Tangerang.
Lie memiliki seorang pegawai bernama Ki Marhali. Ketika itu, Marhali kerap melihat tuannya berlatih kungfu. Lantas ia mencoba gerakan-gerakan sang tuan. Lie, yang melihat Marhali memiliki bakat, lantas mengajarinya.
Suatu waktu Marhali bertemu dengan H. Ghozali dari Petukangan, Jakarta Selatan. Ghozali, yang mendengar Marhali seorang ahli ilmu bela diri, lantas menjajalnya. Marhali menang. Ghozali dan keponakannya, H. Hasbullah, akhirnya belajar ilmu bela diri baru ini.
Selain Hasbullah, Ghozali juga memiliki dua murid lainnya. Maka jadilah tiga perguruan Beksi yang ada sekarang dengan menasbihkan nama gurunya masing-masing: H. Hasbullah, Engkong Nur dan Engkong Simin.
"Kami masih sering bertemu dan bersilaturahmi. Terakhir kami mengadakan festival dan Beksi H. Hasbullah keluar sebagai juara," kata Basyir, sambil menunjuk piala bergilir di ruang tamu rumahnya.
H. Hasbullah (1896-1989) mengembangkan ilmunya, terutama di Petukangan, Kebayoran Lama, Ulujami, dan Pondok Aren. Murid-muridnya lantas mengembangkannya hingga ke lima wilayah Jakarta.
Beksi sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Cina, Bie Sie. Bie artinya pertahanan dan Sie artinya empat. Maknanya, pertahanan empat penjuru. Dalam lidah Betawi, akhirnya menjadi Beksi. Oleh Hasbullah, lantas diberi makna baru: Berbaktilah Engkau Kepada Sesama Insan.
Ciri khas Beksi adalah pukulan kepalan terbalik dengan sisi lengan dalam menghadap ke atas. Pukulan ini harus dilakukan dengan mengerahkan tenaga. Ketika menyerang, tulang buhul jari menjadi ujung pukulan. "Jadi pukulan kite ada matanye," kata Basyir.
Pukulan kepalan terbalik ini dibarengi dengan goleng atau gerak bahu untuk meningkatkan kekuatan pukulan. "Selain tentu menambah jangkauan tangan," ujarnya.
Selain itu, pukulan sikut menjadi ciri khas Beksi, lagi-lagi dengan landasan tenaga. Bertarung dengan jarak rapat, lawan dijamin babak belur. Siapa berani mencoba? (amal ihsan)
-
Menurut Bapak Sabenuh Masir (menantu Alm. H. Hasbullah / Kong Has) yang juga mewarisi silat Beksi langsung dari Kong Has, Ki Marhali belajar kepada Lie Ceng Oek setelah dikalahkan oleh gurunya tersebut. Awalnya timbul perselisihan antara keduanya mengenai masalah pengairan di sawah mereka, kemudian keduanya berkelahi dan akhirnya dimenangkan oleh Lie Ceng Oek. Karena merasa ilmunya dapat dikalahkan lalu Ki Marhali meminta agar dapat dijadikan murid.
Suatu waktu Ki Marhali yang telah menguasai silat Beksi bertemu dengan H. Ghozali dari Petukangan, Jakarta Selatan. Ghozali, yang mendengar Marhali seorang ahli ilmu bela diri, lantas menjajalnya. Marhali menang. Ghozali dan keponakannya, H. Hasbullah, akhirnya belajar ilmu bela diri baru ini.
Di tangan Alm. H. Hasbullah (1896-1989) inilah mulai terlihat perkembangan seni Bela Diri BEKSI. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya para anggota murid yang datang dari berbagai daerah untuk belajar dan menimba Ilmu Bela Diri BEKSI.
Selain 12 jurus Inti terdapat 6 Jurus Kembangan yang dikembangkan oleh H. Hasbullah yaitu:
1. Jurus Bolang-Baling
2. Jurus Janda Berhias
3. Jurus Segitiga
4. Jurus Tunjang
5. Jurus Jalur Renda
6. Jurus Panca Lima
Kong Has juga pernah mengajarkan silat Beksi kepada H. Rhoma Irama dan turut berperan dalam film "Darah Muda" sebagai kakek sekaligus guru silat pemeran utama. Bila ingin melihat sosok Kong Has dan gerakan silat Beksi bisa mencari film tersebut.
-
wah menarik sekali bangajad,
mungkin ini yang lebih realistis...bebas dari kabut mitos :)
Kenapa ya kok ada mitos macem-macem? bilangnya belajar dari jin ato harimau siluman? apa emang begitu ya...
Tapi daku lebih percaya dengan cerita Bangajad ini, bahwa beksi memang didapt dari pendekar dari tiongkok ya --kalo emang itu sejarahnya-- kudu juga diakui ya ..itu namanya dengan jelas memberitahu sumber ilmunya dengan tidak malu :)
atau mungkin ..entahlah..
Yang laen-laennya gimana Bangajad, soal gaya maen beksi? pola serangan tangan/kaki? falsafahnya? mendahului/ atau sekali gebrak lawan kudu jatoh?
tabik,
SB
-
Saya tertarik dengan silat Beksi karena permainan tangan & serangannya yang sangat cepat. Hal ini ditunjukkan oleh Bapak Sabenuh Masir (menantu Alm H.Hasbullah ) yang juga pelatih silat Beksi di daerah Ulujami, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada saat saya mencari tahu mengenai silat Beksi setelah membaca buku berjudul BEKSI : MAEN PUKULAN BETAWI (Disarikan dari buku karangan Yahya Saputra dan Irwan Sjafi’ie “Beksi, Maen Pukulan Khas Betawi’, diterbitkan oleh penerbit Gunung Jati,Jakarta 2002). Karena tertarik, lalu saya belajar langsung dengan beliau.
Silat Beksi mengandalkan power dan kecepetan tangan. Ciri khas Beksi adalah pukulan kepalan terbalik dengan sisi lengan dalam menghadap ke atas. Selain itu, pukulan sikut juga menjadi ciri khas Beksi. Goleng atau gerak bahu sangat berperan untuk meningkatkan kekuatan pukulan & menambah jangkauan tangan.
Kuda-kudanya kokoh & rapat, hal ini berfungsi untuk mencegah serangan bawah dan melindungi bagian kemaluan.
Sementara hanya informasi ini yang saya dapat berikan, semoga bermanfaat.
-
wah menarik sekali.. [top] [top]
pake pukulan terkepal terbalik ya wah wah wah..jadi pengen liat tuh maen'nya. :)p
Ok deh thanks ya ...mungkin kapan ya kita adakan diskusi soal beksi ini, biar lebih jelas utk memahami aliran ini...utk soal ini lg digodok dan dimatengkan oleh FP2STI..
lanjut mang ...
SB
-
Wah, ide yg bagus itu ! Mudah2an bisa silahturahmi lagi ama teman2 yang pernah belajar silat Beksi bareng. Tapi Kelompok Latihan (KOLAT) mana yang mau diundang ? Kan ada 12 KOLAT, kalo ane sih dulu belajar di KOLAT BAPAK SABENUH MASIR di Ulujami, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
-
Bang Ajad ilmunye banyak nih. Emang kite musti ati-ati ame orang nyang pembawaanye kalem, biasanye dalem ilmunye.
Kenape gue ngetik jadi gaya betawi begini ye? :)
-
Bang Ery, kayaknye Ente tertular virus gaul
nggak ade masale lah, yg penting tulisannye tetep kebace
-
Wah, Mr. Ery bisa aje ! Nggak kebalik tuh, bukannya ente yang banyak pengetahuannya tapi suka diam aja kalo ditanya. Untung ente punya Blog yang bisa kasih tahu kita betapa dalam pengetahuan beladiri ente. Maaf nih, ane sendiri suka mencuri ilmu dari artikel-artikel yang anda muat.
Semoga semakin banyak muncul tokoh pencak silat lain, baik praktisi, pemikir, ataupun keduanya yang akan memajukan pencak silat.
-
^:)^ [top]
-
Baru sempat posting nih, hari minggu kemaren tanggal 20 Januari 2008 ane diajak ikutan acara Napak Tilas Silat Beksi Tradisional H. Hasbullah bareng teman2 dari Beksi pimpinan Bapak Sabenuh Masir. Ceritanya lihat posting selanjutnya ya...
-
Hari Minggu tanggal 20 Januari 2008 saya mendapat kesempatan untuk mengikuti acara Napak Tilas Silat Beksi Tradisional H. Hasbullah. Kegiatan ini diadakan untuk lebih memperkenalkan sejarah dan para tokoh Beksi kepada murid-murid yang mempelajari silat Beksi. Acara ini diisi dengan kunjungan ke keluarga ahli waris Silat Beksi dan ke makam para tokoh Beksi.
Sebelumnya seluruh peserta Napak Tilas berkumpul di rumah Bapak Sabenuh Masir (57 tahun) di Jl. Cileduk Raya No. 10 RT 002 RW 03, Kelurahan Ulujami, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, beliau merupakan pewaris Silat Beksi Tradisional H. Hasbullah yang juga merupakan menantu H. Hasbullah. Lebih dari 20 orang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Kunjungan di mulai dengan menziarahi makam H. Hasbullah di Taman Pemakaman Umum (TPU) Petukangan, Jakarta Selatan. Kami pun membacakan doa agar segala amal beliau diterima oleh Allah SWT dan semoga ilmu yang diwariskannya dapat bermanfaat bagi para penerusnya.
Lalu kami menuju daerah Kelurahan Juru Mudi, Kecamatan Benda, Tangerang, Banten untuk mengunjungi rumah Bapak Masuro yang merupakan anak dari Ki Murhali bin Sainan / Ki Marhali (guru pertama H. Ghazali & H. Hasbullah belajar Beksi). Selain acara silahturahmi dengan keturunan Ki Murhali, para peserta Napak Tilas Silat Beksi Tradisional H. Hasbullah juga memperagakan silat Beksi untuk menunjukkan bahwa jurus-jurus yang ada tetap terjaga keasliannya. Bapak Masuro juga sempat menunjukkan silat Beksi yang dimilikinya dan memberikan masukkan kepada para peserta Napak Tilas.
-
Lanjut...
Silat Beksi yang ditunjukkan Bapak Masuro belum mengalami perubahan bila dibandingkan dengan Beksi yang diajarkan oleh H. Hasbullah. Karena di tangan Alm. H. Hasbullah inilah Beksi mengalami perkembangan yang pesat, namun masih memegang dasar-dasar Beksi dan mendapatkan pengakuan langsung dari pendirinya, Lie Ceng Oek.
Acara ditutup dengan menziarahi makam Ki Murhali bin Sainan (di batu nisan terdapat kesalahan tulisan, tertulis Ki Murhali bin Saiman). Lalu kami membacakan doa bersama untuk beliau.
Kemudian rombongan meneruskan perjalanan ke daerah Dadap, Tangerang menuju rumah Bapak Lie Jie Tong, cucu Lie Ceng Oek (pendiri silat Beksi). Bila kita menanyakan mengenai alamat beliau, masyarakat spontan menjawab dengan sebutan Bengkel Pukulan karena keahlian beladirinya yang diakui oleh masyarakat sekitar. Beliau sangat senang menerima rombongan Napak Tilas, banyak petuah yang beliau sampaikan kepada para peserta rombongan. Pada intinya, beliau bangga karena silat Beksi tetap dilestarikan dan mengakui semua perguruan Beksi yang menjaga keaslian silat Beksi.
Pada kesempatan itu kami juga mendapatkan izin untuk melihat altar dan mengabadikan foto Lie Ceng Oek. Namun ada suatu ketentuan bahwa seseorang yang ingin mengabadikan foto beliau harus meminta izin kepada yang bersangkutan. Bila tidak, maka foto tersebut tidak akan terekam oleh kamera.
Seperti biasa bila mengunjungi para tokoh Beksi maka rombongan yang datang harus memperagakan Jurus-jurus Beksi yang dimilikinya. Ini dianggap penting untuk mengetahui keaslian dari Jurus-jurus yang diajarkan.
Sebelum pulang rombongan Napak Tilas juga mengadakan foto bersama dengan Lie Jie Tong.
-
wah, mataaabbb bang ajad.....
suato contoh yang patut ditiru. Beksi nih salah satu aliran betawi yang udah punya dokumentasi sejarah dan riwayat yang bagus. walaupun terbagi ke dalam beberapa aliran yang berasal dari guru masing2 (kong hasbullah, kong marhali, lie ceng ok) tapi tetap merupakan satu beksi. Kekeluargaan dan kerukunannya perlu dicontoh.
Nah, mungkin cingkrig juga patut mencontoh nih. kapan GERAKAN PERSAUDARAAN CINGKRIG dimulai nih?
salam
-
tap mantap top markotop...
Tradisi napak tilas ini bagus sekali...
Lewat jalan ini kelihatannya bisa untuk mengajarkan sejarah yang benar kepada penerusnya berikut bukti (makam, tempat ebrsejarah) dan saksi-saksi yang masih hidup (anak keturunan/murid,dll)...Ini salah satu pengajaran sejarah yang efektif kepada kaum muda, tidak sekedar dicerita'in tapi juga melihat dan merasakan langsung dari sumber-sumber terpercaya..selain juga mengenalkan ulang tradisi dan budaya serta atmofer seni-kultur masyarakat setempat..
Sekaligus juga ajang untuk mengecek 'keaslian' ilmu..
Sehingga bisa dihindari main klaim sejarah aliran ...
dan juga kekhasan dan keaslian ilmu beladirinya bisa dijaga..
Sehingga tukang contek dan catut sejarah dan ilmu beladiri akan malu hatinya dan terungkap jatidirinya [pant] [pray2] ...
Tradisi napak tilas ini wajib dan harus diteladani oleh semua aliran dan perguruan pencak silat. Agar tidak lepas dan tercerabut dari budaya dan sejarah yang benar serta tradisi keilmuan yang sejati..
Contoh yang baik sudah diberikan oleh BEKSI Kong Has..
tinggal kita mengambil suri tauladannya..
Maju terus pencak silat (tradisional)..
-
wah, mataaabbb bang ajad.....
suato contoh yang patut ditiru. Beksi nih salah satu aliran betawi yang udah punya dokumentasi sejarah dan riwayat yang bagus. walaupun terbagi ke dalam beberapa aliran yang berasal dari guru masing2 (kong hasbullah, kong marhali, lie ceng ok) tapi tetap merupakan satu beksi. Kekeluargaan dan kerukunannya perlu dicontoh.
Nah, mungkin cingkrig juga patut mencontoh nih. kapan GERAKAN PERSAUDARAAN CINGKRIG dimulai nih?
salam
Jingkrik lagi ancang2...mudah2an kagak jalan di tempat.
Untuk itu diminte bantuannye,rekan2 atawe sanak sodare...
Bukan cuman dokumentasi Jingkrik aje tapi Maen Pukulan Betawi khususnye dan Silat Tradisional umumnye.
Tabik,...Jali!
-
Sip bang Jalatunda,
Sayang karena jarak saya cuman bisa bantuin doa dan dukungan moral saja :). Kita tunggu beritanya.
GRP buat anda dan para cingkrik-ers [top].
Salam dr Jerman
Chandrasa
-
Tradisi napak tilas ini bagus sekali...
Sekaligus juga ajang untuk mengecek 'keaslian' ilmu..
Sehingga bisa dihindari main klaim sejarah aliran ...
dan juga kekhasan dan keaslian ilmu beladirinya bisa dijaga..
Sehingga tukang contek dan catut sejarah dan ilmu beladiri akan malu hatinya dan terungkap jatidirinya [pant] [pray2] ...
Contoh yang baik sudah diberikan oleh BEKSI Kong Has..
tinggal kita mengambil suri tauladannya..
Maju terus pencak silat (tradisional)..
Betul bang Sosro. Catatan & peninggalan sejarah memang perlu dirawat baik-baik sebagai nara sumber asal-usul. Semoga BEKSI bisa menjadi inspirator buat yg lain-lain.
Tetap semangat.
-
Oh ya kelupaan,
GRP dan jempol kiri kanan buat bang Ajad dan Silat Beksi [top] [top]. Maju terus Beksi.
Selamat.
Salam
Chandrasa
-
Dengan ditampilkannya tulisan Napak Tilas Silat Beksi, ane harap semoga semua sahabat silat agar lebih concern terhadap perguruannya sehingga dapat menjelaskan segala aspek yang berkaitan dengan perguruannya masing2. Terutama mengenai sejarah dari suatu perguruan yang seringkali dipertanyakan keabsahannya.
Insya Allah, setelah Diskusi Silek Minang, untuk kegiatan selanjutnya Silat Beksi Tradisional H Hasbullah siap diajak untuk berdiskusi dengan sahabat silat mengenai alirannya.
-
bang ajad emang ganteng...... O0
GRP dulu deh....
oom Sosro Birowo yg akan follow up dech.....
Salam
-
Hmm.. Jadi teringat masa lalu, waktu dibanting ama engkong Has..
Ceritanya waktu itu gw diajakin H. Basir main,
gak taunya diajakin ke rumahnya engkong Has.
Di sana, engkong Has ngajakin Basir latihan.
Gw sih cuma lihatin aja... eh, engkong Has nantang gw,
"Tong, sini luh, lu pukul gw sekeras luh..." katenye..
Dalam hati gw cuma bilang, "gile nih kakek-kakek"..
Terus gw mukul aja sekenanya...
Eh, malah engkong Has bilang, "pukul gw sekuatnya, anggap aja gw musuh lu"..
Gw ambil kuda-kuda, terus gw pukul engkong Has...
Yang gw inget abis itu gw duduk di lantai, kepala gw pening banget..
;D
-
Salam kenal buat Mr. Crashed Brain.
Berarti udah lama dong tau Beksi !
Cuma nyobaain Beksi aja atau akhirnya ikut latihan ?
Sayang.... ane gak sempet ketemu Kong Has.
-
Numpang nanya ya ...
Saya sudah buka-buka thread lama soal Beksi, tapi begitu mau tanya di sana
dibilangin kalau entry terakhir sudah terlalu lama dan disarankan buka thread
baru... jadi mohon ijin tanya di sini...
Di thread-thread sebelah, diungkapkan bahwa Beksi itu berasal dari Tiongkok
yang kemudian berkembang di Betawi. Apakah wushu yang menjadi cikal bakal
Beksi ini diketahui nama, asal, dan silsilahnya yang di sana? Atau paling tidak,
wushu apa di Tiongkok sana yang dicurigai memiliki kesamaan karakter dengan
Beksi?
Terima kasih atas pencerahannya...
-
Salam kenal buat Mr. Crashed Brain.
Berarti udah lama dong tau Beksi !
Cuma nyobaain Beksi aja atau akhirnya ikut latihan ?
Sayang.... ane gak sempet ketemu Kong Has.
Salam kenal juga bangajad..
Tau beksi mah udah lama banget bang Ajad... tahun 87an..
Waktu itu udah sempet latihan sekali dua kali..
tapi karena ketrima kuliahnya di daerah, gak latihan lagi..
Bangajad kenal bang sabenu ama basir?
Salam kangen dari soni gitu yah..
-
Waktu festival beksi di kemang tahun 2006...santri dan om crashed sempet nongkrong sama bang Benu dan om Basir di pelataran IBI..
Kalau ngelihat jumlah orang yang ikutan festival, mungkin beksi adalah aliran silat betawi yang paling terbuka...
Untuk beksi kong has.., orang-orangnya juga nyantai-nyantai, kagak keliatan kayak jawara...jadi kita nongkrong gak berasa serem, malah aman..
Ayo yang mau belajar beksi...jangan ragu2x
-
Buat Bang Antara, mengenai Beksi yang berasal dari Tiongkok itu udah pasti benar karena yang menciptakannya juga orang keturunan dari sana ( Lie Ceng Oek). Menurut cerita beliau mendapat beladiri yang ia ciptakan dipengaruhi oleh aliran Shaolin Utara yang banyak menggunakan serangan tangan.
Untuk Bang Soni, tentu aje ane kenal ama Bang Benu, kan beliau guru ane. Walaupun gak tamat, tetapi komunikasi tetep ada & beliau masih berharap agar ane terus belajar Beksi.
Sekedar info, buat siapa aja yang mau liat permainan Beksi datang aja ke Ulang Tahun Beksi di Setu Babakan (Perkampungan Betawi), tanggal 20 Mei 2008.
Insya Allah ane & anak FP2STI, juga datang karena udah diundang khusus ame Bpk. Sabenuh Masir (Guru Besar Silat Beksi Tradisional H. Hasbullah).
-
Assalamualaikum,
Ikut kongko nih ane di Beksi...
Mao tanya aje nuh buat sodare2 ane nyang di Beksi. Menurut sejare nye Beksi maenan Lie Ceng Oek, maenan dari Cine utare nyang disebutin banyak maen pukulannye ketimbang tendangan.
Pertanyaan ane bukannye maenan dari "Cine selatan nyang banyak ngaruin maenan Betawi umumnye?"....
Menurut Lie Jien Nio (Syair Cina Peranakan Indonesia) + wikipedia disebutin sebagean gede imigran Cine di Melayu adalah orang Cine Selatan, Hokian, Hakka, Kanton...karene sale satu sebabnye gejolak politik di negrinye. Orang utare nyebutin suku Tangren (orang Tang). Pade waktu ntu orang utara beseberangan ame orang selatan.
Penempatan daerah di Banten dan Betawi banyak nyang dari Kanton & Makau. Berkaitan ame maenpukulan nyang dominan ame tangan diyakinin karene pengaruh orang Cine Selatan...?
Mohon penjelasannye...
Tabe'
-
Assalamu 'alaikum,
Trims infonya bangajad. Insya Allah saya akan menyempatkan hadir tgl 20 Mei nanti. Mohon info tambahan, setu babakan itu ancer2nya dimana ya? Maklum jarang jalan2 nih...
Wassalam,
TP
-
assalamualaikum....
bang... mohon maaf kanape acara napak tilasnya tidak kemakam baba H. Ghozali mungkin, kayanyae kurang lengkap napak tilasnya kalo salah satu guru besar beksi ini tidak di datengin.....
kalo diliat dari cerita-cerita yang ade.. saya belum pernah tau siapa aje sih murid dari kong H. Ghozali... pengen banget ktemu muridnya engkong
-
assalamualaikum.... untuk engkong... ncang .....aye mo nanya tentang salah satu .. tokoh beksi H. ghozali.......ama tolong siape aje yang jadi murid engkong.... kalo memang ada tolong kasih tau siapa orangnya... dan sekarang tinggal dimana...
ame.. acara 20 mei apa terbuka untuk orang yang nga bisa beksi.. seperti ane... tapi ingin tau yang mendalam tentang beksi... dulu orang tua ane demen ama beksi... tapi dia nga pernah belajar..... sama seperti saya.... tapi saya janji apabila ada murid dari kong h. ghozali saya mo jadi muridnya...... terus terang bang ane malu jadi orang betawi... nga bisa beksi... saya anaknya alm. Zahrudin Robin cucu turunan dari engkon H. ghozali... tolong dibantu ya...bang
-
@harry ghadod
Hari Minggu kemarin, tgl 02 Agustus 2009 diadakan lagi acara Napak Tilas BEKSI TRADISIONAL H. HASBULLOH. Pada Kesempatan ini kami mengunjungi makam H. Ghodjalih, Makam H. Hasbullah, & Makam Lie Ceng Oek.
Kebetulan dihari yg sama juga diadakan Haul Tiga Guru Besar Beksi (Kong H. Hasbullah, Kong Nur & Kong Simin). Acaranya rame bgt, selain dari anggota ketiga perguruan tsb, ada juga undangan dari perguruan di luar Beksi.
Mengenai H. Ghodjalih, Babe Sabenuh (Guru Besar Silat Beksi Tradisional H. Hasbullah) hanya menceritakan mengenai asal mula mengapa H. Ghodjalih mempelajari Beksi.
-
Menurut Bapak Sabenuh Masir (menantu Alm. H. Hasbullah / Kong Has) yang juga mewarisi silat Beksi langsung dari Kong Has, Ki Marhali belajar kepada Lie Ceng Oek setelah dikalahkan oleh gurunya tersebut. Awalnya timbul perselisihan antara keduanya mengenai masalah pengairan di sawah mereka, kemudian keduanya berkelahi dan akhirnya dimenangkan oleh Lie Ceng Oek. Karena merasa ilmunya dapat dikalahkan lalu Ki Marhali meminta agar dapat dijadikan murid.
Suatu waktu Ki Marhali yang telah menguasai silat Beksi bertemu dengan H. Ghozali dari Petukangan, Jakarta Selatan. Ghozali, yang mendengar Marhali seorang ahli ilmu bela diri, lantas menjajalnya. Marhali menang. Ghozali dan keponakannya, H. Hasbullah, akhirnya belajar ilmu bela diri baru ini.
Di tangan Alm. H. Hasbullah (1896-1989) inilah mulai terlihat perkembangan seni Bela Diri BEKSI. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya para anggota murid yang datang dari berbagai daerah untuk belajar dan menimba Ilmu Bela Diri BEKSI.
Selain 12 jurus Inti terdapat 6 Jurus Kembangan yang dikembangkan oleh H. Hasbullah yaitu:
1. Jurus Bolang-Baling
2. Jurus Janda Berhias
3. Jurus Segitiga
4. Jurus Tunjang
5. Jurus Jalur Renda
6. Jurus Panca Lima
Kong Has juga pernah mengajarkan silat Beksi kepada H. Rhoma Irama dan turut berperan dalam film "Darah Muda" sebagai kakek sekaligus guru silat pemeran utama. Bila ingin melihat sosok Kong Has dan gerakan silat Beksi bisa mencari film tersebut.
Mantap bang ceritanya, namun sayang Keturunuan KI marhali sangat rasis, sehingga beliau menolak untuk mengajarkan beksinya jika tahu calon muridnya bukan muslim. Seolah beliau lupa, bahwa ilmu yang di milikinya adalah berasal dari suku tiong hoa.
-
@tanlung ...
kl emamg keturunan ki marhali sangat rasis, knp gak lgs belajar ke keturunan lie ceng oek aja ... ;)
-
Pengajaran silat jaman dulu sering dikaitkan dengan perjuangan kemerdekaan..orang non muslim, kristen atau katolik mendapatkan keyakinan dari pengajaran misionaris belanda..jadi mereka sangat hati2 dengan mereka yg bergaul dengan belanda..Tapi, belakangan ini, doktrin harus muslim sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian silat tradisional..Silat betawi yang notabene paling keras thd doktrin ini pun sudah berubah..dan mengajarkan pada siapa saja yang mau belajar dan mau menjaga kelestarian keilmuan..contohnya: cingkrig goning, golok seliwa dll..
-
@tanlung ...
kl emamg keturunan ki marhali sangat rasis, knp gak lgs belajar ke keturunan lie ceng oek aja ... ;)
Keturunan Lie Ceng OK udah pada tua bang, Cucunya aja Lie Dji Tong udh umur 80 an, udha ga ngajar dia
-
Pengajaran silat jaman dulu sering dikaitkan dengan perjuangan kemerdekaan..orang non muslim, kristen atau katolik mendapatkan keyakinan dari pengajaran misionaris belanda..jadi mereka sangat hati2 dengan mereka yg bergaul dengan belanda..Tapi, belakangan ini, doktrin harus muslim sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian silat tradisional..Silat betawi yang notabene paling keras thd doktrin ini pun sudah berubah..dan mengajarkan pada siapa saja yang mau belajar dan mau menjaga kelestarian keilmuan..contohnya: cingkrig goning, golok seliwa dll..
Mudah - mudahan seluruh guru bersikap seperti itu bang, tapi kalo Keturunan Ki marhali ini, baru beberapa bulan aja saya ketemu beliau.
btw bang apa bedanya golok seliwa dengan seliwa?
-
eh kebetulan ada yg ngomongin seliwa ...
klo suling seliwa ada ngak ? nama jurus / ke ilmuan /dsb :-P
-
eh kebetulan ada yg ngomongin seliwa ...
klo suling seliwa ada ngak ? nama jurus / ke ilmuan /dsb :-P
apa lagi ini bang suling seliwa, baru denger nih, maaf newbie
-
Coba aja search di ss mengenai golok seliwa..banyak kok..Di youtube juga banyak..di videosilat.com juga banyak
-
Keturunan Lie Ceng OK udah pada tua bang, Cucunya aja Lie Dji Tong udh umur 80 an, udha ga ngajar dia
Gak masalah bro ..
kl pendekatan ente bener, bisa jadi Lie Dji Tong mau ngajar lagi. Kl emang bs begitu, ente beruntung banget .. ibarat bisa bikin naga turun gunung. [top] [top] [top]
btw, masalah rasis2an sih biasa.
Dulu ada salah satu tmn kita di SS ini 'ditolak' untuk belajar satu aliran kungfu yg sedang tenar saat ini krn dia bukan termasuk keturunan ras tertentu (menurut pengakuan beliau)...ini emang bnr2 krn ras, bukan agama.. ;D
Tp Allah ternyata berkehendak lain. Doi malah dpt silat tradisional yang karakteristiknya mirip seperti kungfu tersebut (bhkn jd penerus aliran tersebut). So .. dia jd lebih beruntung ditolak saat itu jika dibanding diterima latihan kungfu tersebut.
Moral dari kisah ini:
jgn putus asa untuk mencoba/mencari. Tuhan pasti akan memberikan pengganti yang lebih baik. ;D
-
@tan lung : kebetulan kemaren dapet mimpi suling seliwa ... hehehe... :P
-
Kenapa gak dilanjut Doktrinnya??
Bagus tuh..
Bisa menjaga Ilmu yang diberikan..
-
Keturunan Lie Ceng OK udah pada tua bang, Cucunya aja Lie Dji Tong udh umur 80 an, udha ga ngajar dia
Gak masalah bro ..
kl pendekatan ente bener, bisa jadi Lie Dji Tong mau ngajar lagi. Kl emang bs begitu, ente beruntung banget .. ibarat bisa bikin naga turun gunung. [top] [top] [top]
btw, masalah rasis2an sih biasa.
Dulu ada salah satu tmn kita di SS ini 'ditolak' untuk belajar satu aliran kungfu yg sedang tenar saat ini krn dia bukan termasuk keturunan ras tertentu (menurut pengakuan beliau)...ini emang bnr2 krn ras, bukan agama.. ;D
Tp Allah ternyata berkehendak lain. Doi malah dpt silat tradisional yang karakteristiknya mirip seperti kungfu tersebut (bhkn jd penerus aliran tersebut). So .. dia jd lebih beruntung ditolak saat itu jika dibanding diterima latihan kungfu tersebut.
Moral dari kisah ini:
jgn putus asa untuk mencoba/mencari. Tuhan pasti akan memberikan pengganti yang lebih baik. ;D
Salam
betul dalam beladiri itu emang jodoh2an, yg penting itu niat yg ikhlas dan juga jangan memaksakan diri..seumpama kita ditolak di satu beladiri bisa ajdi malah kita bakal dapet gantinya di beladiri laen yg ga kalah sm beladiri yg udah nolak tadi...intinya niatan kudu ikhlas dan tulus..dan bener juga bahwa Tuhan ga akan slaah kasih kita jodoh, semua dah ada jalannya...btw bro hummde, kayanya gw kenal sm orang yg ente maksud..hehehehhehehe