Maen Po
dalam perspektif Letkol CKH. Rd.H.Abdur Rauf,SH.
- C I K U N D U L –
P A G U R O N M A E N P O
RD. HAJI IBRAHIM DJAJAPERBATA
C I K A L O N G
SEDIKIT PERKENALAN DENGAN BEBERAPA KAIDAH POKOK
MAEN PO ( SILAT ) CIKALONG
Oleh :
LETKOL CKH. Rd.H. ABDUR RAUF, SH.
PENDAHULUAN
Maen Po atau Pencak Silat dapat digolongkan kedalam salah satu cabang seni perkelahian atau seni bela diri, sama seperti judo, Jiu – Jitsu dan karate dari Jepang, Tae kwon do dari Korea, Kunthau atau Kung Fu dari Cina dan lain sebagainya.
Didalam pancak silat kita mengenal beberapa aliran, umpamanya ; aliran – aliran Minangkabau, Cimande, Sera, Sabandar, Pa Macan dan sebagainya.
Walaupun semuanya mungkin berasal dari satu sumber, tetapi karena perkembangan – perkembangan selanjutnya, jika dilihat dari sudut gerakannya, masing – masing mempunyai sifat dan corak tersendiri. Sungguhpun demikian, pada pokoknya semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu : Dapat mengalahkan lawan dalam gelanggang perkelahian sehingga bisa keluar sebagai pemenang, setidak – tidaknya merupakan usaha pembelaan diri terhadap serangan lawan.
Dilihat dari sudut tujuan mempergunakannya, kita mengenal dua macam silat, yaitu yang bersifat khusus tari perkelahian ( gevechtsdans ) yang dilakukan sesuai dengan irama kendang pencak, yang lazim disebut kembang ( bunga ) nya dan yang bersifat khusus perkelahiannya ( pembelaandiri ) , yang lazim disebut Maen Po atau buah ( = isi ) nya.
APAKAH MAEN PO CIKALONG ITU ?
Adapun yang disebut Maen Po Cikalong itu ialah suatu aliran Pencak Silat yang berasal dari Cikalong kulon, suatu distrik didaerah Kabupaten Cianjur di Tatar Sunda, yang diciptakan diakhir abad XIX oleh Raden Haji Ibrahim Djajaperbata, putranya Aom Raja Cikalong, setelah beliau atas asuhan suami kakanya (Raden Ateng Alimudin, putra Tubangus kasim, Dalem Aria Djatinegara ), berguru kepada beberapa pendekar pencak silat yang dikala itu sangat termashur namanya, diantaranya kepada Bang Mahrup, Bang Kari dan Bang Madi, keduanya yang disebut terakhir berasal dari daerah Pagarruyung ( Sumatera ).
Maka atas dasar bermacam – macam silat yang telah beliau pelajari itu, dan setelah berkhalwat bertahun – tahun lamanya, oleh beliau
Diciptakanlah Maen Po Cikalong, sebagaimana yang dapat kita ketahui sekarang ini.
Salah sebuah gua tempat beliau berkhalwat sampai sekarang masih dapat kita saksikan, yaitu yang terletak dikampung Lebak Jelebud, dekat sebuah “Situ” ( danau buatan ), dipinggir sungai Cikundul Leutik.
Adapun tata gerak Maen Po Cikalong ini merupakan kombinasi dari unsure hantaman yang bersifat kasar dan membahayakan dan unsur rasa yang bersifat sangat halus dan tidak membahayakan.
MAKSUD PENULISAN URAIAN
Maksud saya menulis uraian ini adalah terdorong oleh rasa tanggung jawab saya sebagai salah seorang keturunan dari Rd. Haji Ibrahim sebagai pencipta pancak silat aliran Cikalong, untuk memperkenalkan salah satu kesenian daerah dari Indonesia yang berbagai ragam itu, dan dengan demikian dapat turut serta memberikan sumbangan kepada perkembangan dan kemajuan kebudayaan Tanah Air kita, khususnya dalam lapangan bela diri.
Disamping itu, maksud saya adalah juga untuk menghindarkan terkuburnya aliran pencak ini dengan meninggalnya atau akan meninggalnya beberapa tokoh atau pendekar silat Cikalong yang sekarang masih hidup dan untuk turut melstarikannya.
Saya sangat mengharapkan, agar Maen Po Cikalong ini dapat menjadi bahan penyelidikan secara seksama dari para pemuda kita zaman sekarang untuk kemudian kalu perlu dapat disempurnakan sesuai dengan perkembangan zaman. Saya yakin, bahwa hal ini akan menjadi bahan yang berguna bagi seorang Mahasiswi STO untuk menyusun sekripsi guna mencapai gelar kesarjanaannya.
GUNANYA PELAJARAN PEMBELAAN DIRI
Mengenai gunanya pelajaran pembelaan diri saya rasa tidak perlu diterangkan dengan panjang lebar, sebab semua tentu telah mengetahuinya : Yaitu memahirkan diri dalam seni perkelahian / seni bela diri serta menguasainya untuk menambah keberanian dan menanamkan rasa kepercayaan kepada diri sendiri, terutama jika berhadapan dengan lawan atau diserang oleh lawan, sehingga kita mempunyai kemungkinan besar untuk mencapai kemenangan.
TAHAP–TAHAP KEMAHIRAN TATA GERAK DALAM MAEN PO CIKALONG.
Tadi telah dikatakan diatas, bahwa tata gerak Maen Po Cikalong merupakan kombinasi dari unsur hantaman yang bersifat kasar dan membahayakan atau membinasakan serta unsur rasa yang bersifat halus dan tidak membahayakan. Mangkin halus tingkat “Permainan” seseorang, maka semakin tinggi tingkat “Permainan”. Oleh karena itu tidaklah mengherankan, bahwa didalam lingkungan tokoh Maen Po
Cikalong dikenal ungkapan : “Can bisa disebut tukang Maen Po , lamun masih keneh ngarubuhkeun lawan kujalan binasa atawa kujalan peupeunhan”. Artinya : seseorang belum bisa disebut ahli Maen Po, kalau dalam merobohkan lawan masih menggunakan kekerasan dengan jalan membinasakannya.
Bagi seorang ahli Maen Po Cikalong, Silat itu diartikan sebagai alat untuk silaturrahmi, untuk mendekatkan tali persaudaraan.
Maka atas dasar – dasar inilah saya akan mencoba mengadakan penetapan tingkat kemahiran dalam Maen Po Cikalong sebagai berikut :
Pertama : Dapat menguasai dan dapat dengan baik dan dengan gerakan yang tepat
melakukan semua gerakan – gerakan dasar yang disebut “JURUS”.
Kedua : Disamping kemahiran – kemahiran yang telah disebut diatas , dapat dengan
baik dan dengan gerakan yang tepat dengan gerakan – gerakan teknik
pukulan atau teknik hantaman yang kasar, dan dapat menghindarkan semua.
teknik serangan lawan dengan cara yang kasar.
Ketiga : Disamping kemahiran – kemahiran yang telah disebut diatas , dapat dengan
baik dan dengan gerakan yang tepat dengan melakukan semua teknik
pegangan dan cara melepaskan dengan cara yang kasar.
Keempat : Disamping kemahiran – kemahiran yang telah disebut diatas , dapat
dengan baik dan dengan gerakan yang tepat dengan melakukan semua tata
gerak Maen Po dengan menggunakan tenaga “YANG SETENGAH ”.
Kelima : Disamping kemahiran – kemahiran yang telah disebut diatas , dapat dengan
baik dan dengan gerakan yang tepat dengan melakukan tata gerak didalam
Maen Po Cikalong dengan cara menggunakan tenaga yang sangat halus.
Keenam : Disamping kemahiran – kemahiran yang telah disebut diatas , dapat dengan
baik dan dengan gerakan yang tepat dengan melakukan semua tata gerak
yang dikenal di dalam Maen Po Cikalong dengan mengkombinasikan semua
kaidah permainan tenaga, baik tenaga yang kasar, tenanga “ Yang
Setengah”. Maupun tenaga “Yang kosong”.
(SEDIKIT PERKENALAN DENGAN BEBERAPA KAIDAH POKOK
MAEN PO ( SILAT ) CIKALONG
Oleh :
LETKOL CKH ABDUR RAUF SH)
lanjutan....
HAL TENAGA
Keampuhan Mean Po Cikalong terletak pada permainan gerak, terutama sekali didalam memainkan gerak tangan. Tiap – tiap gerak itu didukung oleh tenaga yang serba kuat otot – otot besar yang ada pada tubuh kita dan disempurnakan oleh gerakan tangan itu.
Jadi berhasilnya sesuatu gerak adalah tergantung dari cara menggunaklan tenaga.
Karena sifat struktur anatominya, maka bagian – bagian tangan itu ada yang dapat dilipat, dapat digerakan lurus ke depan, agak ke atas , ke bawah, nyerong ke kiri atau ke kanan , diputar – putar sekitar ketiak, sikut dan pergelangan tangan, dapat pula dipakai untuk memegang, mendorong dan menarik , bahkan dalam hal ini ibu jari dapat mengatur keseimbangan telunjuk tangan dengan sebaik-baiknya.
Melakukan gerak dasar adalah bertujuan membikin semua gerak kita itu menjadi otomatis. Oleh karena hakekat Pencak Silat adalah dapat menglahkan lawan tanpa mengandalkan kekuatan jasmani, tetapi semata-mata menggunakan keterampilan tehnik sistim ilmu perkelahian tertetu, maka diperlukan didalam Maen Po Cikalong bukanlah tenaga raksasa, akan tetapi kelincahan, kegesitan atau ketepatan mempermainkan gerak tenaga yang bersatu padu dengan rasa yang tajam, daya reaksi yang baik, dengan menggunakan tenaga yang cukup sekedar dapat melumpuhkan lawan.
Oleh karena itu prinsip pemakaian tenaga adalah ekonomis serta efisien, sehingga dengan demikian beradunya kekuatan tenaga harus dihindarkan, kecuali dalam hal-hal tertentu yang bersifat pancingan. Oleh karena itu berlakulah prinsip : Tenaga melawan hampa tenaga. Pemakaian tenaga secara ekonomis ini dapat diumpamakan : Lebih baik menembak burung pipit dengan “ MIMIS “ daripada dengan peluru meriam. Atas dasar prinsip ini, didalam Maen Po Cikalong dikenal beberapa prinsip lagi, yaitu :
PRINSIP TIMBANGAN
Menurut Ilmu Alam : “ Ben kracht is de oorzaak, die een beweging kan te weeg brengen of wijzigen “ ( Artinya : “ Tenaga itu adalah sesuatu sebab yang dapat menimbulkan atau merubah gerakan “ ).
Oleh karena itu dapatlah dimengerti, bahwa di dalam keadaan diam ( statis ), keadaan tenaga di sebelah kiri dan sebelah kanan adalah sama atau seimbang. Dengan menggunakan prinsip timbangan , maka kalau kita umpamakan seluruh tenaga adalah 100, banyaknya tenaga di sebelah kiri dan sebelah kanan adalah sama yaitu masing-masing 50, demikian pula banyaknya tenaga di sebelah atas dan di sebelah bawah badan adalah sama besarnya. Akibat dari hal ini adalah, bahwa kalau umpamanya kita menggerakan tangan kanan, tentu bagian badan kita di sebelah kiri akan berkurang tenaganya, sebab sebagian besar tenaga kita dikerahkan di sebelah kanan, dan hal ini akan merubah keseimbangan tenaga yang berada didalam keadaan diam ; Demikian pula sebaiknya, jika tangan sebelah kiri yang bergerak, tenaga di sebelah kanan akan berkurang.
Contohnya : Jika lawan mendorong kita dengan tenaga sebelah kanannya, ini berarti, bahwa tenaga kita di sebelah kiri mendapat tekanan, dalam hal ini, bilamana kita mengadakan reaksi dengan jalan memberikan perlawanan tenaga, maka akan timbullah suatu adu kekuatan tenaga, sesuatu yang tidak boleh kita lakukan. Oleh karena itu dengan menggunakan prinsip : “ Tenaga lawan hampa tenaga “
Yang harus kita lakukan adalah menghantam bagian tenaga lawan yang kosong, yaitu sebelah kirinya atau : Mengikuti arah gerak tenaga lawan sehingga ia terjatuh oleh kekuatan tenaganya sendiri, demikian pula sebaliknya. Siasat ini di namakan siasat “ MEREAN “ siasat menyalurkan arah gerak atau memanfaatkan tenaga lawan.