Forum Sahabat Silat
Bahasa Indonesia => Tokoh Pencak Silat => Topic started by: parewa on 04/05/2007 19:29
-
Khasanah pencak silat di negara kita tercinta ini penuh dengan cerita2 dan legenda2 yang kadang sangat misterius. Salah satu legenda yg misterius tersebut adalah mengenai Muhammad Kosim yang merupakan pendiri aliran Sabandar dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Sabandar itu sendiri telah menjadi salah satu aliran pencak silat yang sangat besar pengaruhnya di tradisi silat Sunda. Disebutkan bahwa beliau adalah seseorang yang berasal dari negeri Pagaruyung yang merupakan pusat kerajaan Minangkabau. Menurut cerita yang berkembang, Mama Kosim, dibuang dari kampung halamannya karena mengajarkan silat kepada bukan keluarga kerajaan.
Sewaktu saya pertama kali mendengar cerita ini, langsung terbersit rasa keingin-tahuan yang sangat besar: (1) beliau berasal dari Minang, apakah benar berasal dari negeri Pagaruyung? :-\ (2) beliau dibuang karena mengajarkan silat kepada non family member of Kerajaan Pagaruyung, apakah kira2 benar begitu?..... :-\
Sebenarnya rasa keingin-tahuan saya itu lebih disebabkan oleh pertanyaan no.2 bhw beliau dibuang krn mengajarkan silat kepada bukan anggota keluarga, sedangkan pertanyaan no. 1 berkaitan dg hal tersebut sbg supporting evidence... begitu kira2.... eh kok jadi serius nih... :)
Sepanjang pengetahuan saya (yg sebenarnya cetek juga 8)), Silat Minang bukanlah sesuatu yang exclusive untuk kalangan tertentu saja, silek merupakan suatu faktor budaya yg telah melekat menjadi suatu kesatuan dengan orang Minang. Adat Minang yg berbasis pada jalur ibu, telah menciptakan suatu sistem dimana setiap pemuda minang tidak tinggal di rumah melainkan di surau/mesjid. Dan salah satu kegiatannya adalah belajar silek. Jadi, to cut it short, feeling saya mengatakan, rasanya cerita bahwa Mama Kosim pergi merantau ke tanah Jawa karena mengajarkan Silek kepada bukan keluarga kerajaan, sounds not right atawa mungkin tidak benar.... gitu loh.... kompor mode on 8)
Lho jadi gimana dong...? ;)
Sewaktu rombongan Silek Kumango datang ke Jakarta atas undangan FP2STI, salah satu misi saya adalah bertanya kepada mereka ke-sahih-an cerita ini. Menurut pendapat saya, para Pendekar Silek Kumango paling tidak dapat memberikan sedikit info ttg keberadaan Muhammad Kosim karena Silek Kumango berasal dari Kab. Tanah Datar yg berlokasi tidak terlalu jauh dari Negeri Pagaruyung. Apalagi yg datang adalah Guru Gadang Silek Kumango yg for sure very knowlegdeabe ttg silat Minang terutama yg berasal dari Pagaruyung.
Alhamdulillah, moderator SahabatSilat.com, Kisawung, sebagai praktisi Sabandar tergerak hatinya untuk menanyakan Silat 5 jurus yg merupakan inti dari Maenpo Sabandar. Dan tidak disangka-sangka pula, Guru Gadang langsung "buka kartu" membuka rahasia Silek Kumango dengan bercerita bahwa sebenarnya Silek Kumango itu ada dua, yaitu Silek Kumango Tuo yang merupakan asli dari Syech Kumango pendirinya, dan Silek Kumango yg seperti dikenal sekarang. Diceritakan bahwa Silek Kumango orde Tuo dikuasai oleh salah satu anak dari Syech Kumango dan anaknya yg lain menciptakan Silek Kumango orde baru. Dan suatu hari bacakak-lah (berantem)kedua adik beradik ini. Perkelahian ini sangat panjang sampai pada akhirnya perkelahian tersebut dilerai oleh Syech Kumango himself dg satu pernyataan bahwa Silat Batin merupakan milik dari anaknya yg menguasai Silek Kumango orde Tuo dan anaknya yg menciptakan Silek Kumango orde baru disebut yg menguasai Silat Lahir. Dikarenakan hal itu, sang anak yg menguasai Silek Kumango Tuo pergi dari kampungnya dan entah pergi kemana. Dan surprisingly, Silek Kumango Tuo juga terdiri 5 jurus....!! :)
Lalu, apakah Mama Kosim sebenarnya merupakan sang anak dari Syech Kumango....?
Kita lanjutkan ceritanya besok setelah ane balik dari Cianjur ya.. demi mensukseskan wisata silat kita..... hehehe ... :D
Salam Pencak Silat
-
Di tunggu bos ceritanya...., :-*
-
sorry juga boss...... :-[ bukannya gak mau ngelanjutin, ada pekerjaan numpuk nih... :'( maklum ane bukan penulis, jadi susah bener kalo disambi hehehe.... :)
-
Mari kita lanjutin lagi ceritanya...... ;)
Dengan hati deg2an harap2 cemas siapa tau sosok Mama Kosim dapat terbongkar dalam sebuah acara 'kagetan' yg diadakan oleh FP2STI.... it is really better than my imagination.... !! :D
Sewaktu Kisawung memperagakan Sabandaran, perhatian saya sama sekali tidak tertuju kepada Kisawung melainkan kepada Guru Gadang Silek Kumango dan para sesepuh dari ranah Minang yg kebetulan ikut hadir meramaikan forum diskusi tersebut. Kisawung mah bisa ditanggap kapan aja untuk memperagakan Sabandaran 8) sorry Ki...... :P
Dan benar saja, selesai Sahabat kita Kisawung memperagakan beberapa gerakan dasar Sabandaran yg dikuasainya, langsung keluar ucapan2 dari para sesepuh..... "O itu Silek Tuo tapi ada pengaruh pesisir..." Dan disambung lagi dengan ” itu gerakan silek dari daerah Ulakan, Pariaman tempat Syech Burhanuddin berasal....” :)
Agar para Sahabat Silat yg bukan berasal dari Minang dapat memahami ini, sedikit akan kita bahas ttg Negeri Minangkabau. Menurut Wikipedia, Kerajaan Pagaruyung membawahi lebih dari 500 Nagari, yang merupakan satuan wilayah otonom pemerintahan. Nagari-nagari ini merupakan dasar kerajaan, dan mempunyai kewenangan yang luas dalam memerintah. Suatu nagari mempunyai kekayaannya sendiri dan memiliki pengadilan adatnya sendiri. Beberapa buah nagari terkadang membentuk persekutuan. Misalnya Bandar X adalah persekutuan sepuluh nagari di selatan Padang. Kepala persekutuan ini diambil dari kaum penghulu, dan sering diberi gelar raja. Raja kecil ini bertindak sebagai wakil Raja Pagaruyung. Pada dasarnya Nagari di Minangkabau terbagi atas dua: daerah Darek (Darat) dan daerah Rantau.
Di daerah Darek atau daerah inti Kerajaan Pagaruyung (disebut Luhak Nan Tigo, yaitu Luhak Tanah Data, Luhak Agam dan Luhak Limopuluah Koto), umumnya nagari-nagari ini diperintah oleh para penghulu, yang mengepalai masing-masing suku yang berdiam dalam nagari tersebut. Penghulu dipilih oleh anggota suku, dan warga nagari mengendalikan pemerintahan melalui para penghulu mereka. Keputusan pemerintahan diambil melalui kesepakatan para penghulu, setelah dimusyawarahkan terlebih dahulu. Di daerah inti Kerajaan Pagaruyung ini, Raja Pagaruyung hanya bertindak sebagai penengah meskipun ia tetap dihormati. Daerah Darek Luhak nan Tigo disebut juga daerah Nan salilik Gunuang Marapi atau berada disekeliling Gunung Marapi.
Sedangkan daerah Rantau, meliputi Pasaman, Kampar, Rokan, Indragiri dan Batanghari. Wilayah rantau pada awalnya merupakan tempat mencari kehidupan bagi suku Minangkabau. Raja Pagaruyung mengendalikan secara langsung daerah Rantau. Ia boleh membuat peraturan dan memungut pajak di sana.
Masing-masing luhak memiliki wilayah rantaunya sendiri. Penduduk Tanah Datar merantau ke arah barat dan tenggara, penduduk Agam merantau ke arah utara dan barat, sedangkan penduduk Limopuluah Koto merantau ke daerah Riau daratan sekarang, yaitu Rantau Kampar Kiri dan Rantau Kampar Kanan. Selain itu, terdapat daerah perbatasan wilayah luhak dan rantau yang disebut sebagai Ujuang Darek Kapalo Rantau. Di daerah rantau seperti di Pasaman, kekuasaan penghulu ini sering berpindah kepada raja-raja kecil, yang memerintah turun temurun. Di Inderapura, raja mengambil gelar sultan.
Silek Tuo merupakan silat asal dari semua aliran Silek Minang (Kisawung mohon kasih penjelasan tambahan karena beliau pernah survey langsung ke Padang Panjang mengenai sejarah Silek Minang dalam rangka mencari asal usul dari Manepo Sabandar ;)). Menurut Guru Gadang Silek Kumango, Silek Minang yang berasal dari daerah Darek memiliki ciri langkah kaki yang ringan karena menyesuaikan dengan kondisi alamnya yg pergunungan. Sedangkan Silek yang berasal dari daerah Pesisir (yg merupakan daerah Rantau) memiliki ciri kaki/kuda2 yg kuat dan stabil karena berada di daerah pesisir pantai. Disamping itu, lokasinya yang berada di pantai, juga mengakibatkan terdapatnya pengaruh dari suku2 lain yang berdatangan ke Nagari Minangkabau melalui laut.
Kok penjelasannya jadi panjang lebar begini sih.....?? ??? Apa sih kesimpulannya....?? :-\ :)
Kita lanjut di halaman baru aja ya.....
-
wah... uda parewa... bikin nanggung ... :o jadi nepsong deh ;D
lanjut uda... mantap sekali analisanya :)
-
Begini, hal2 yang saya sebutkan diatas sebenarnya untuk menjawab pertanyaan saya no 1, yaitu apakah Mama Kosim berasal dari Pagaruyung atau bukan. Berdasarkan hal2 di atas, saya mengambil kesimpulan: Mama Kosim memang berasal dari Kerajaan Pagaruyung, tetapi Mama Kosim bukan berasal dari daerah Darek yang merupakan daerah inti (Luhak nan Tigo) dari Kerajan Pagaruyung, melainkan dari daerah Rantau/Pesisir berdasarkan gerakan2 silatnya, seperti yg disampaikan oleh Guru Gadang Silek Kumango.
Kesimpulan di atas menurut saya juga telah menjawab pertanyaan saya no 2, yang mempertanyakan ke-valid-an cerita yang berkembang bahwa Mama Kosim meninggalkan kampung halamannya karena mengajarkan Silek kepada bukan anggota kerajaan. Mama Kosim bukan berasal dari daerah Darek yang merupakan daerah inti kerajaan Pagaruyung. Dengan demikian cerita tersebut, masih belum dapat saya diterima.
Saya percaya ada alasan2 lain yang menyebabkan Mama Kosim meninggalkan kampung halamannya. Menurut saya ada dua alasan lain yang lebih masuk akal:
1. Mama Kosim pergi meninggalkan kampung halamannya sebagai akibat dari Perang Paderi yang melanda Minangkabau pada tahun 1821-1837. Perang ini dipicu oleh perpecahan antara kaum Paderi pimpinan Datuk Bandaro dan Kaum Adat pimpinan Datuk Sati. Pihak Belanda kemudian membantu kaum adat menindas kaum Padri. Datuk Bandaro kemudian diganti Tuanku Imam Bonjol. Gerakan Paderi menentang perbuatan-perbuatan yang marak waktu itu di masyarakat Minang, seperti perjudian, penyabungan ayam, penggunaan madat (opium), minuman keras, tembakau, sirih, juga aspek hukum adat matriarkat mengenai warisan dan umumnya pelaksanaan longgar kewajiban ritual formal agama Islam. Perang melawan Belanda baru berhenti tahun 1838 setelah seluruh bumi Minang ditawan oleh Belanda dan setahun sebelumnya, 1837, Imam Bonjol ditangkap. Adalah sangat mungkin Mama Kosim merupakan salah satu pejuang Paderi, murid dari Syech Burhanuddin, yang melarikan diri menghindar dari kejaran Belanda, dan sangat beralasan bagi Mama Kosim menutup rapat2 hal ini.
2. Alasan lain menurut saya adalah karena alasan keagamaan. Beliau merupakan salah satu pengikut tarekat yang dalam proses pencariannya harus merantau jauh. Dan pencarian tersebut berakhir dengan berguru tasauf kepada Ajengan Cirata.
Saya pribadi berpendapat, alasan pertama lebih bisa diterima dibandingkan dg alasan kedua. Adalah wajar Mama Kosim menutup rapat alasan beliau untuk menetap di Cianjur dalam rangka menghindarkan diri dari penjajah.
Sahabat Silat, cerita ini masih belum berakhir. :) Ada sedikit info lagi yang menarik perhatian saya. Sewaktu saya lihat di Wikipedia tentang Syech Burhanuddin Ulakan, disebutkan bahwa beliau adalah seorang ulama yang menyebarkan Islam di Kerajaan Pagaruyung. Selain itu ia terkenal sebagai pahlawan pergerakan Islam melawan penjajahan VOC. Dia berasal dari pantai Ulakan Pariaman. Syekh Burhanuddin pernah menimba ilmu di Aceh kepada Syekh Abdulrrauf dari Desa Singkil Aceh, yang pernah menjadi murid dan penganut setia ajaran Syekh Ahmad al-Kusyasi Medinah. Oleh Syekh Ahmad keduanya diberi wewenang untuk menyebarkan agama Islam di daerahnya masing-masing.
Nah, cerita bahwa sang Syech ini pernah belajar ke Aceh ini yang menarik. Salah satu member kita di Forum Diskusi ini (Mas, silakan menyambung diskusi ini ya.... 8)) pernah menyaksikan seorang yang berasal dari Tanah Rencong, Aceh, memperagakan gerakan2 Sabandaran dengan sedikit perbedaan prinsip. Menurut beliau ini, gerakan2 tersebut berasal dari keluarga Kerajaan Aceh dan diajarkan hanya kepada keluarga Kerajaan...!! ???
Semakin njelimet Sahabat Silat..... :-\ dan kebenarannya....... Wallahualam..... :-X Kita hanya berdiskusi meramaikan forum kita ini yang Insya Allah akan mendapat tempat di kalangan Sahabat Silat.....
Siapapun Muhammad Kosim, apapun alasannya meninggalkan kampung halamannya, darimanapun Silat Sabandar ini berasal...... Maenpo Sabandar telah menjadi sebuah legenda di dunia persilatan di Nusantara ini...... Yang terpenting sekarang adalah melestarikan Maenpo Sabandar agar jangan sampai hilang ditelan masa......
Mohon Sahabat Silat memberikan tanggapannya. Kalau ada salah kata yang menyinggung hati para Sahabat Silat, saya mohon maaf yang sebesar2nya..... :)
Salam Pencak Silat......
-
Kisawung mohon dilanjut ya.... Ane mesti kabur dulu nih... :-X ditunggu meeting.... :'(
Salam
-
baiklah uda parewa.. ;)
sebelum kita lanjut, ada baiknya saya mengungkap sedikit wacana Sabandar
hubungannya dengan Silek Tuo, berdasar pernyataan alm. Drs.Mid Djamal (dosen Aski Padang-panjang).
1.Dikatakan bahwa masa itu Kerajaan Pagaruyung telah memiliki Litbang Khusus
untuk pembekalan sistem Silek sebagai suatu acuan yang menjadi panutan dari seluruh
kerajaan / kesultanan Melayu pesisir di Nusantara ini..
yang dalam hal ini diceritakan sebagai suatu pedoman dasar litbang, mengacu kepada seseorang yang disebut dia sebagai Nini Datu Suri Dirajo, sebagai Founding Father Silek Tuo,
yakni di sekitar tahun 1119 M.
Nini Datu inilah yg merangkum 4 Pencak sehingga menjadi Silek Tuo,yakni:
- Silek Harimau Champo >:(, - Silek Kambieng Uthan ::), - Silek Anjieng/anjueng Mualim Persia :o, - Silek Kuchieng Siam :D
informasi ini berasal dari alm Drs.MidJamal
dan beliau juga mengatakan, nama-nama semisal Kari dan Madi adalah nama2 minang Juga ;)
2. Sahbandar itu ialah permaenan Jurus lima..
Intinya terletak pada pemahaman gerak "Tagak Alief" atau bahasa Sunda nya Tangtungan Alief
sehingga gerakannya menjadi maju dan mundur, keatas dan kebawah
kemudian seluruh gerakan Alief ialah berjumlah 20 gerakan
20 gerakan dilaksanakan berdasar prinsip 5 maju 5 mundur , 5 angkat 5 jatohan
informasi ini berasal dari Abah Syarif dan dari alm.Drs Mid Jamal
3. Ama Sabandar dikatakan ialah berdarah bangsawan
dia punya kesukaan, yakni dulunya, suka main lomba perahu,
dan lomba perahu ini bukannya di "laut, tetapi di danau" :)
akibat kegemaran ini diceritakan yg juga jadi sebab sering "ditegur" keluarganya
karena akibat permainan ini dia menjadi dekat dengan orang kebanyakan
dan mengajarkan sileknya pada saat selesai bermain lomba perahu
informasi ini berasal dari Abah Syarif dan alm. R.H. Letkol.Ckh. AbdurRauf
4. Perjalanan Beliau tatkala pergi ke Batavia, ialah dengan menumpang kapal kompeni
nah saat di kapal kompeni ini terjadilah pertarungan beliau melawan antek Belanda
yg mengakibatkan kematian antek Belanda itu..
informasi ini berasal dari Abah Syarif
5. Kontroversi selanjutnya ialah, tatkala beliau mama Kosim
diceritakan diangkat mantu oleh tuan tanah Cianjur yakni R.H.Enoh
sebab, akhirnya diketahui bahwa ternyata mama kosim juga berdarah bangsawan
nah ini sedikit informasi , semoga bisa menjadi bahan analisa selanjutnya..
"mengungkap tabir misteri Mama Kosim" :)
demen banget aku ketemu uda parewa.. yg tajam banget analisanya :D
-
jadi malu nih.......:-[ lagi belajar nulis Ki.
btw, soal danau menarik tuh. Di Sumatera Barat ada 5 danau: Maninjau, Singkarak dan Danau Diatas & Danau Dibawah (letaknya berdampingan) dan danau Talang.
Maninjau terletak di kabupaten Agam, sedangkan Singkarak berada di 2 kabupatan: Tanah Datar & Solok. Agam & Tanah Datar merupakan 2 dari Luhak nan Tigo, dimana Tanah Datar adalah lokasi dari negeri Pagaruyung tempat kedudukan Raja dari Kerajaan Pagaruyung.
Danau Diatas/Dibawah ane lupa di daerah mana, tapi jauh banget..... Danau Talang ane jg kagak inget dimana itu danau.....
Saran saya Ki, petunjuk kita paling jelas adalah mengenai Syeikh Burhanuddin Ulakan, Pariaman. Mungkin kalau ada waktu, berkunjung lah kesana....... ;)
Saya juga penasaran sama silat lahir Sabandaran.... Mudah2an sabtu/minggu ini pas Wisata Silat, pak Memet dan sesepuh Sabandar Cianjur dengan senang hati mempamerkan jurus2 Sabandarannya.....
Salam.
-
Yth. Sahabat Bradlee..
ditunggu juga analisanya jika berkenan, untuk mengisi di thread ini..
sebab kita disini juga perlu masukan sebagaimana yg sahabat Bradlee tulis-
di thread Maen Po Forum Martial art , kaskus.us
analisa tentang "mengapa Moh Kosim pergi dari ranah Minang"
mangga atuh akang.. :D
-
Tadi pagi ane nonton discovery channel, yg bercerita ttg Yuen Shieh dari China yg kemudian katanya menjadi inspirasi orang bule dan jadilah cerita Cinderella yg sangat terkenal itu. Disitu disampaikan dalam bentuk cerita dimana salah satu bintang film China yg cuantik banget :-*(ane kagak tau namenye) berkeliling China mencari jejak si Yuen Shieh ini.
Ane lg ngebayangin, kalau kita bikin documentary silat utk discovery channel, kita bisa mulai dari cerita H. Ibrahim seorang Menak dari Cianjur yg belajar silat ke Jatinegara Kaum, tempat persembunyian keluarga P. Jayakarta (disana ada silat Sitembak yg konon berasal dari China & Persia melalui Cheng Ho. Sitembak jg konon ilmu silat yg dipakai oleh keraton di Jawa), dilanjutkan dg Bang Madi & Bang Kari (dari Kp. Benteng Tangerang yg ada kemungkinan jg berdarah China), kemudian diteruskan dg pertemuannya dg Mohammad Kosim Sabandar. Cerita terus berlanjut ke Minangkabau tempat asal Mama Kosim, dan sekalian akan dibahas ttg silek Minang....... Uih... artinya akan tercover maenpo Jawa Barat, silat Betawi, pengaruh beladiri asing, silek Minang...... 8)
Terus yg jadi pembawa ceritanya siapa ya...... Tamara Blezinsky.....:-*:-\ hmm terlalu indo dan lagi ane kagak enak ama temen ane si Rafly :-X :P atau....... Luna Maya :-* :-\ masih berbau indo juga :-\.
Bingung ah...... :-\ Kalo gitu Kisawung aja deh....... ;D
-
Selamat bergabung kang Bradlee, senang banget lho saya...... :)
Ane juga mau buka kartu nih (kayak Guru Gadang Silek Kumango dikit... ;D), kalau enggak baca tulisannya kang Bradlee di thread Maenpo di kaskus, ane gak bakal pernah berkenalan dengan Silat apalagi Maenpo..... Alhamdulillah ane sekarang bener2 menikmati belajar Maenpo dan berteman dengan para pendekar silat yang hampir semua low profile. Semakin tinggi ilmunya, semakin humble mereka.... luar biasa :)
Prinsip ane, daripada belajar jauh2 ke China, Jepun, Korea ataupun Thailand, ada banyak real masters of martial arts disekililing kita yang malah kebingungan mencari murid..... Siapa yang paling hebat, it doesn't really matters to me..... yang penting ane punya guru yang ane hormati dan pantas untuk dihormati, yang dg tulus mau membagikan ilmunya ke ane dan teman2 yg lain, punto.
Salam....... :)
-
Wah Uda Parewa, saya malah yang sangat senang banget :)
Alhamdulillah kalau thread itu dulu ada manfaatnya, ternyata banyak yang suka dan peduli sama silat tradisional. Malah sekarang ada Sahabat Silat, yang tentunya akan memberi perhatian lebih kepada Silat, baik itu tradisional maupun modern. Moga-moga saya bisa belajar di sini dari Uda Parewa, Kisawung dan saudara-saudara lainnya.
Memang betul yang Uda Parewa bilang. Dari guru yang benar, kita tidak hanya bisa mempelajari ilmu membela dirinya, tetapi juga kematangan pikiran dan pengalaman hidupnya. Salah satunya Mama Kosim. Bayangkan, beliau sudah meninggalkan kita lebih dari seratus tahun lalu, tetapi aura dan kharismanya... masih mampu kita rasakan dari ilmu yang dia wariskan. Begitu juga dari tokoh-tokoh lainnya, masih banyak yang bisa kita gali dan kita pelajari. Semoga dengan adanya FP2STI dan Forum ini, ikhtiar dan silaturahmi kita bisa dipermudah :)
-
Terus yg jadi pembawa ceritanya siapa ya...... Tamara Blezinsky.....:-*:-\ hmm terlalu indo dan lagi ane kagak enak ama temen ane si Rafly :-X :P atau....... Luna Maya :-* :-\ masih berbau indo juga :-\.
Bingung ah...... :-\ Kalo gitu Kisawung aja deh....... ;D
;D
uda... emangnya eijke ada tampang kayak mereka... :-*
berarti eijke cantik dwooong.. :P
hehehe.. kalo saya sih usul.. mending Julia Perez aja yg jadi pembawa acaranya :-*
-
Berdasarkan cerita sesepuh-sesepuh (di Cianjur dan Garut), yang pertama diajarkan adalah Ulin fisik. Sedangkan ulin dengan tehnik pernapasan, ada setelah Mama Kosim nyantri di Ajengan Cirata. Maaf buat Kisawung, kalau ada perbedaan versi. Sekedar berbagi saja Ki. :)
terima kasih sahabat Bradlee..
tidak jadi masalah kok, dengan demikian justeru informasi berdasarkan versi lain,
menyebabkan kita bisa lebih objective sebagai bahan analisa selanjutnya :)
-
sungguh sangat disayangkan sekali..
ternyata di Cianjur kemaren, informasi baru tentang Moh Kosim Ama Sahbandar
ternyata sangat minim juga, sebagaimana sejarahnya kita sudah tahu..
yang ada dan yg menarik malahan filosofisnya
serta 7 tingkatan yang mengacu kepada "penghalusan" dan pemantapan gerak
parahnya... semua unsur telah berkolaborasi
dari Cimande, Cikaret, Kaum, Kari, Madi, Sabandar,Timbangan, Rasa..
semua telah menyatu dalam suatu wadah.... Maen-Po Cianjur :D
ga jelas lagi mana yang aselinya... hihihi ;D
-
tak sengaja aku membuka tulisan teman2.. ( Amal Ihsan dan Nagapasa )
kucoba untuk mencocokkan data
bahwa,
Moh Kosim hidupnya ialah pada 1766-1880
Syech Abdurrahman Al Khalidi Kumango ialah pada 1782-1932
ini berarti hidup pada satu zaman :)
jadi kemungkinan Moh Kosim ialah anak Syech Kumango yg pergi, ialah batal..
karena selisih umur mereka 16 tahun, bahkan Moh Kosim lebih dahulu lahir :)
pada masa itu, aku searching google..
terdapat jawaban, dimana mereka hidup setelah masa Sultan Achmad Syah 1679
yg menurut Seremban Negeri Sembilan Malaysia, Sultan tsb ialah Raja Pagaruyung
yang kemudian berpindah kekuasaannya setelah ia meninggal,
kepada Pemuka dari Sungai Tarab.
Dan Sungai Tarab ialah kelahirannya Syech Kumango :)
berkemungkinan, segi silek nya saja yg mempunyai hubungan..
sama2 ada pengkajian langkah Alif dan Tagak Alif :)
-
dari data itu selanjutnya, jika dikaitkan dengan kedatangan Mama Kosim ke Cianjur
yakni pada sekitar 1845
maka usia Mama Kosim saat itu ialah 71 tahun :o
saat yang kurang lebih bersamaan dimana
pada 2 Mei 1833 Raja Pagarruyung , Sultan Alam Bagagarsyah (1789-1849),
dibuang ke Batavia, meninggal dan dimakamkan di pemakaman Mangga Dua, Kota.
-
Kayaknya Kisawung mesti berkunjung lagi ke Padang nih.... Ayo Ki, ane temenin..... asal ada yg nanggung tiket pesawat pergi pulang...... ;D
-
Kayaknya Kisawung mesti berkunjung lagi ke Padang nih.... Ayo Ki, ane temenin..... asal ada yg nanggung tiket pesawat pergi pulang...... ;D
hehehe..
dan menurut informasi lagi, bahwa ada Pusat Dokumentasi Kebudayaan Minang..
lupa aku dimana letaknya.. apakah di Pagaruyung atau di Bukittinggi
yah siapa tahu ada silsilah nama beliau terdapat disitu ..
dan masalah pesawat pulang-pergi, yah siapa tahu ada dermawan yg tergerak karena membaca
threadnya uda Parewa ini dan bekenan untuk membiayai riset kita.. amin..
karena sudah ku check di Google, thread nya uda parewa sudah terpampang keren disana 8)
-
dan masalah pesawat pulang-pergi, yah siapa tahu ada dermawan yg tergerak karena membaca
threadnya uda Parewa ini dan bekenan untuk membiayai riset kita.. amin..
karena sudah ku check di Google, thread nya uda parewa sudah terpampang keren disana 8)
Amin....... jadi malu Ki..... :-[ 8)
-
Ki, Kalau baca cerita Ki Swung ngingetin zaman SMA. Dulu aku suka baca certa api di bukit menoreh dan terbitnya 1 bulan 1 kali. Kalau mau akhir bulan aku suka nanya2 tukang majalh udah terbit belum.
Kayaknya sekarang ke ulang lagi
lanjut Ki.......he3x
-
Wah ki saung ...seleranya boleh juga Julia Perez .... he he he ...BTW boleh juga usulnya ...untuk kan bradlee selamat dtang ya ...(wah terlambat ngucapinnya) ... :)p :)p ^:)^ ^:)^ :w
-
wah Julia Perez yah.. [lucu] :)p :)p
emang ga tahan ama ''gedenya'' x-)) ;D
-
Sahabat Silat sekalian,
Tadi siang di Padepokan saya mendengar kabar yg cukup mengejutkan mengenai keberadaan Mama Sabandar ini.
Uda Aslim dari Yayasan Limpapeh (Silek Kumango) mengatakan bahwa dalam silsilah Silek Kumango ada seseorang yg bernama Muhammad Kosim [yahoo] [fruit] [toop]. Uda Aslim berjanji akan memberikan keterangan lanjutan mengenai hal ini..... [top]. Kita tunggu aja Sahabat Silat..... :-X [bath]. Sabar ya.... ^:)^ (http://i56.photobucket.com/albums/g190/kisawung1/smiley/p046.gif)
Salam.
-
Wah ini baru Seru... [top]
ditunggu lanjutan Infonya .. ^:)^ ^:)^
-
@kisawung..
waduh... threadnya kaya sinetron. bikin penasaran.
mungkin lebih enak bila silaturahmi langung dengan yth. muhammad kosim sendiri.
ki sawung udah 'gini-ginian' ?? ato banyak resikonya kalo 'gini-ginian' ? 'gini-ginian' dengan yth. muhammad kosim maksudnya, bukan dengan julia perez, luna maya apalagi tamara. hehehe...
gak tertutup kemungkinan terjadi modifikasi informasi mengenai tahun kelahiran yth. muhammad kosim.
mengenai sabandar di keluarga bangsawan aceh, ( alhamdulilah saya sudah ketemu, sayangnya masih belon rejeki, jadi gak sempat tau lebih banyak). agak aneh juga. sabandar yang ini murni tenaga dalam dan, sepertinya sudah mengenal istilah kari dan madi (yang kabarnya dari betawi). jadi kemungkinan pergerakannya : padang-> betawi -> aceh
-
iya mas stryker :)
itulah manfaatnya dengan adanya website sahabatsilat.com
semua yang selama ini menjadi misteri
kini diungkap dan ditemukan
Alhamdulillah [top]
-
lanjut lagi dong ki...
-
Bang....!!! bagi-bagi cerite aje ye !!! silat minang nyang aye tau tuh emang agak lebih kumplit dari silat nyang laen.....salah atunye adalah silat minang udah lebih duluan ngembangin teknik tendangan..... ??? itu kate temen aye sibuyung nyang kebetulan satu madrasah ame aye dulu..
-
mungkinkah kalo yang terhormat mama kosim
mulai belajar silat di jawa barat, tidak di pagaruyung ?
-
di sebuah buku catetan, mama kosim memang sudah bisa bersilat sejak masih dari pagaruyung, kegemarannya adalah berlayar di sungai batang hari. sampai sempat bekerja pada sebuah kapal.
dalam buku catatan ini pun di jelaskan bahwa bang madi pun dari pagaruyung dan sudah lebih dahulu tinggal di karet di batawi karena mengajarkan pencak silat kepada orang luar pagaruyung sehingga di usir dari kampung halamannya
kalau mama kosim, pada saat ikut berlayar dan bekerja di kapal sempat berkelahi dan bertarung dengan orang palembang yang menyebabkan orang palembang ini terbunuh.
kemudian mama kosim melarikan diri ke batavia dan karena terus dikejar kejar compeny maka beliau bersembunyi di kampung sabandar.
-
dalam buku catatan ini pun di jelaskan bahwa bang madi pun dari pagaruyung dan sudah lebih dahulu tinggal di karet di batawi karena mengajarkan pencak silat kepada orang luar pagaruyung sehingga di usir dari kampung halamannya
Ceritain dikit dong tentang Bang Madi ini, gimana kisahnya bisa ampe Batavia.
thank U
-
tentang bang madi cuman ada segitu, hanya saja tentang Mama kosim pada catatan ini tidak jelaskan berasal dari istana pagaruyung dan kepergiannya dari pagaruyung bukan karena mengajarkan pencak ke pada orang lain melainkan karena melarikan diri akibat kejadian di kapal tadi.
dan yang pergi diusir karena mengajarkan pencak adalah bang madi.
-
Mas2 pendekar,
sampai sekarang ada hal yang menurut saya rasanya aneh. Kalau kita bilang mama Kosim itu silatnya dari Pagarruyung mengapa pola maenan silatnya beda dengan silat minang pada umumnya Kumangao, starlak, Pauh dll. Mungkin teman2 ada yang punya cerita lain? Atau pengetahuan saya yang terlalu cetek.
Ma ka cih...
-
Mas2 pendekar,
sampai sekarang ada hal yang menurut saya rasanya aneh. Kalau kita bilang mama Kosim itu silatnya dari Pagarruyung mengapa pola maenan silatnya beda dengan silat minang pada umumnya Kumangao, starlak, Pauh dll. Mungkin teman2 ada yang punya cerita lain? Atau pengetahuan saya yang terlalu cetek.
Ma ka cih...
Pak Jemmy
Lihat nggak waktu kita di Cianjur waktu senam pagi....
ada gerakan yang mirip banget sama silek Kumanggo.
-
sampai sekarang ada hal yang menurut saya rasanya aneh. Kalau kita bilang mama Kosim itu silatnya dari Pagarruyung mengapa pola maenan silatnya beda dengan silat minang pada umumnya Kumangao, starlak, Pauh dll.
Assalamu 'alaikum.
Kalo nggak salah pernah dibahas bang Parewa di awal thread ini. Saat Kisawung in action dengan Sabandaran, para sesepuh silek Kumango memberikan komentarnya.
Sama seperti di Jawa Barat, di Sumatra Baratpun berkembang berbagai macam aliran dengan berbagai karakter sesuai lingkungan dimana para penciptanya hidup. Sesuai filosofi Minang: Alam takambang jadi Guru...
Wassalam.
-
sampai sekarang ada hal yang menurut saya rasanya aneh. Kalau kita bilang mama Kosim itu silatnya dari Pagarruyung mengapa pola maenan silatnya beda dengan silat minang pada umumnya Kumangao, starlak, Pauh dll.
Assalamu 'alaikum.
Kalo nggak salah pernah dibahas bang Parewa di awal thread ini. Saat Kisawung in action dengan Sabandaran, para sesepuh silek Kumango memberikan komentarnya.
Sama seperti di Jawa Barat, di Sumatra Baratpun berkembang berbagai macam aliran dengan berbagai karakter sesuai lingkungan dimana para penciptanya hidup. Sesuai filosofi Minang: Alam takambang jadi Guru...
Wassalam.
Betul uda Taufan, sesepuh dari Silek Kumango berkomentar bahwa gerakan2 yg diperlihatkan oleh Kisawung adalah silek tuo dg pengaruh pesisir.
Sewaktu di Cianjur, dalam acara penyambutan rombongan wisata silat FP2STI (malam minggu), pak Memet di panggung memperlihatkan aplikasi Sabandaran yg menurut pandangan saya sangat berbau silek Minang... ::)
Selain itu, di Cianjur pengaruh ajaran Mama H. Ibrahim sangatlah besar. Dan murid2 dari Mama Ibrahim juga dipengaruhi oleh Sabandar.... (lihat thread Cikalong).
Salam.
-
Menurut saya ... kalau mau menelusuri ...yang agak mudah adalah penelusuran dgn berdasarkan tanggal/peristiwa ...kalau mau menelusuri lebih jauh lagi harus mengambil data mengenai kejadian/orang2 berpengaruh di Indonesia ...data itu adanya di Leiden .....tetapi usul saya telusuri perpustakaan yang ada di minangkabau, karena setahu saya tradisi tulis disana jauh lebih baik dari tradisi tulis di jawa ...
Mengenai teknik pernafasan Sabandar diperoleh oleh Mama Kosim setelah bertemu ajengan cirata, mohon maaf kang bradlee agak kurang tepat menurut saya ... karena maenan/pernafasan seperti sabandar ...setahu saya banyak di sumatera bahkan di aceh dan usianya jauh lebih tua dari maenan sabandar mama kosim ....Informasi ini saya peroleh dari salah satu keluarga kesultanan aceh ...
:-*
-
Pendekar jadi pusing nich
ada nggak ya Potonya mama kosim ini, sayang ya orang dulu jarang mau di Poto, kita2 jadi nggak punya dokumentasinya nich.
Btw lanjut lagieee, :-*
-
Mengenai teknik pernafasan Sabandar diperoleh oleh Mama Kosim setelah bertemu ajengan cirata, mohon maaf kang bradlee agak kurang tepat menurut saya ... karena maenan/pernafasan seperti sabandar ...setahu saya banyak di sumatera bahkan di aceh dan usianya jauh lebih tua dari maenan sabandar mama kosim ....Informasi ini saya peroleh dari salah satu keluarga kesultanan aceh ...
:-*
Ini dia yg ditunggu2... [top]
Kok baru keluar sekarang bozz... :)p
Ayo dong diterusin... bagian yg Aceh nya aja... >:D [run]
-
Mengenai teknik pernafasan Sabandar diperoleh oleh Mama Kosim setelah bertemu ajengan cirata, mohon maaf kang bradlee agak kurang tepat menurut saya ... karena maenan/pernafasan seperti sabandar ...setahu saya banyak di sumatera bahkan di aceh dan usianya jauh lebih tua dari maenan sabandar mama kosim ....Informasi ini saya peroleh dari salah satu keluarga kesultanan aceh ...
:-*
Terima kasih Mas Maheso... saya percaya di bumi Sumatra banyak sekali model pernapasan dan pencak lainnya. :)
Pendapat di atas bukan pendapat saya pribadi, tetapi hasil obrolan saya dengan beberapa sesepuh, terutama dari kalangan pesantren. Dan juga pada beberapa pendapat bahwa pada awalnya usik Mama Kosim itu murni usik fisik, tehnik pernapasan sendiri baru berkembang di murid-murid angkatan kedua ke bawah. Begitu katanya...
Satu lagi adalah... jauh sebelum jaman hidupnya Mama Kosim dan Rd.H. Ibrahim, di Jawa Barat sudah berkembang suatu tehnik pernapasan hasil pengembangan Rd.Kiansantang (Sunan Godog), yang diturunkan ke keponakannya Sunan Gunung Jati, dan seterusnya kepada murid-muridnya.
Katanya (lagi) tehnik pernapasan ini didapat Rd.Kiansantang dari Syekh Qu'ro dan Syekh Datuk Kahfi... beliau ini notabene adalah tokoh tarekat.
Saya rasa wajar kalau ada persamaan antara tehnik pernapasan di Jawa (Barat) dan Sumatra. Bukankah dulu kalau orang Jawa hendak pergi ziarah ke tanah suci biasanya mereka singgah dulu tanah Sumatra? Dan atau India, bahkan mungkin China. Saya rasa... pertukaran ilmu dan pemahaman pasti terjadi. :D
Wallahu a'lam bissawab...
-
he he memang susah untuk dapat bukti otentik.
ada unsur fanatisme, kebanggaan penasaran ingin tahun dan lain sebagainya yang semakin mempengaruhi cerita cerita yang kita dapatkan.
ada sedikit perbedaan cerita dari catatan Gan Obing tentang sabandar, bahwa mama kosim datang ke sabandar karena dalam rangka pelarian, setealh bertarung dengan orang palembang yang nyebabkan orang palembangnya terbunuh.
di Sabandar mama kosim sempat berkeluarga dan berusaha berjualan kue cara, dari sini kehidupannya lumayan dan beliau sangat di hormati dan disegani di cianjur karena kebaikan budi pekertinya.
Saat yang sama ada tokoh tarekat ajengan cirata yang sangat di segani dan di hormati, Mama kosim belajar lah pada beliau dan menjadi muridnya yang setia.
dari sini banyak para ulama yang menguasai sabandar, dan Ajengan cirata biasanya mendirikan Pesantren di daerah yang tidak aman, sampai pada satu waktu mendirikan pesantren di wanayasa purwakarta. dan mama kosim ikut dan mendapatkan jodoh disana (purwakarta)
di wanayasa mama sabandar tidak terlalu banyak memiliki murid, karena sangat selekstif sekali karena saat itu purwakarta tidak aman kondisinya. beberapa murid di purwakarta yang termasuk sudah bisa adalah Rd. Abdurahmandikenal juga dengan nama Rd. Aboe, Rd. Natapoera dan raden Jaenal (penghulu naib sindangkasih-purwakarta)
Perkembangan sabandar di purwakarta dan wanasaya tidak pesat, dari catetan Gan Obing selain karena kurang minat, mama sabandar juga sepertinya tidak memberikannya kepada sembarang orang. tercatat yang menguasai sabandar di wanayasa Ama Wekling, Juragan Soetawijaya dan Ama Agen.
demikian catetan Rd. Obing Ibrahim mengenai Aliran Sabandar
-
Buku catetan Gan Obing ini sebenarnya bisa menjadi rujukan. Diterbitkan sekitar awal tahun 1900-an, buku ini menjelaskan cukup jelas perjalanan keilmuan Gan Obing. Ditulis oleh seorang tokoh yang dianggap jenius di jamannya, seorang sesepuh yang tinggi ilmu lahir dan bathinnya, juga seorang ulama yang sangat disegani. Disamping itu beliau juga merupakan murid kesayangan dari dua tokoh besar Maenpo saat itu (Rd.H.Ibrahim dan Mama Kosim). Beliau seorang tokoh yang mawas diri, rendah hati dan jauh dari sikap-sikap membanggakan diri. Seorang tokoh yang layak dipanutani dan diteladani :)
Di jaman diterbitkannya buku itu, tekhnologi percetakan tidaklah semudah dan secepat sekarang. Sehingga bisa dipastikan bahwa buku tersebut dicetak dalam jumlah terbatas. Saya rasa tidak perlu dulu jauh-jauh pergi ke Leiden untuk menelusuri sejarah penca, kita bisa juga memulai dari buku-buku yang dianggap "sederhana" seperti bukunya Gan Obing. Bukankah buku adalah bukti otentik?
Buat saya... buku itu seperti penggelitikan "rasa" ;D
-
Buku catetan Gan Obing ini sebenarnya bisa menjadi rujukan. Diterbitkan sekitar awal tahun 1900-an, buku ini menjelaskan cukup jelas perjalanan keilmuan Gan Obing. Ditulis oleh seorang tokoh yang dianggap jenius di jamannya, seorang sesepuh yang tinggi ilmu lahir dan bathinnya, juga seorang ulama yang sangat disegani. Disamping itu beliau juga merupakan murid kesayangan dari dua tokoh besar Maenpo saat itu (Rd.H.Ibrahim dan Mama Kosim). Beliau seorang tokoh yang mawas diri, rendah hati dan jauh dari sikap-sikap membanggakan diri. Seorang tokoh yang layak dipanutani dan diteladani
Buku Gan Obing berjudul "Sadjarah Kabudadjaan Pentja" diterbitkan pada tahun 1938, 4 tahun sebelum beliau meninggal. beliau meninggal pada tahun 1942
tebal buku 35 halaman di tulis dalam bahasa sunda ejahan indonesia doeloe
Tidak ada jurus atau Teknik di buku ini, hanya penjelasan tentang perkembangan penca di tanah pasundan kususnya cikalong dan sabandar
-
kang Naga.. kang Bradlee.. kang Parewa [top] [top] [top]
[thank]
-
Assalamu 'alaikum.
Mulai kelihatan benang merahnya nih...
Seperti kita ketahui penyebaran Islam di Nusantara dimulai oleh para saudagar Muslim Gujarat India yang berlabuh di Pasai Aceh. Barulah selanjutnya menyebar ke tanah Jawa dengan Wali Songo nya.
Kalau kita bicara ilmu pernafasan, kita pasti ingat Yoga... Nah lho ???
Wassalam.
Mengenai teknik pernafasan Sabandar diperoleh oleh Mama Kosim setelah bertemu ajengan cirata, mohon maaf kang bradlee agak kurang tepat menurut saya ... karena maenan/pernafasan seperti sabandar ...setahu saya banyak di sumatera bahkan di aceh dan usianya jauh lebih tua dari maenan sabandar mama kosim ....Informasi ini saya peroleh dari salah satu keluarga kesultanan aceh ...
:-*
Satu lagi adalah... jauh sebelum jaman hidupnya Mama Kosim dan Rd.H. Ibrahim, di Jawa Barat sudah berkembang suatu tehnik pernapasan hasil pengembangan Rd.Kiansantang (Sunan Godog), yang diturunkan ke keponakannya Sunan Gunung Jati, dan seterusnya kepada murid-muridnya.
Katanya (lagi) tehnik pernapasan ini didapat Rd.Kiansantang dari Syekh Qu'ro dan Syekh Datuk Kahfi... beliau ini notabene adalah tokoh tarekat.
-
hmm..
berarti ada catatan dan bukti tertulis dengan diri yang terhormat mohamad kosim. (manggilnya pake yang terhormat, soalnya saya belajar dari dia. hehehe)
gimana kalo tangan_awan langsung pake teknik akses dari reiki tao dan tanya langsung ke yang terhormat mohamad kosim? biar semua lebih jelas.
-
sahabat silat mohon di labjut diskusi mengenai tokoh ini, terima kasih
-
Mohon maaf buat saudara Taufan.
Ada versi lain tentang masuknya Islam ke Indonesia. Menurut tulisan Buya HAMKA dalam buku Sejarah Umat Islam, beliau berpendapat bahwa agama Islam justru dibawa langsung oleh para Ulama dari Arab. Banyak bukti dari makam para ulama itu yang bertanggal lebih dahulu sekitar dua ratus tahun sebelum cerita tentang pedagang dari Gujarat India datang ke Indonesia.
Jadi menurut analisa beliau, para ulama yang datang itu sudah datang tidak lama dari zaman generasi Islam awal di Arab (tabiin dan tabiit tabiin) dan memang membawa misi khusus peyebaran agama Islam, bukan dengan niat sekedar berdagang. Tambahan lagi menurut beliau mitos tentang "Pedagang Gujarat" itu dibuat oleh penulis Barat (Orientalis) unutk menunjukkan bahwa Islam di Indonesia ini tidak murni lagi karena sudah bercampur dengan budaya lainnya(India) terlebih dahulu.
Maaf agak sedikit meleset dari topik thread ini. Sekadar tambahan untuk kebaikan bersama. Tidak ada maksud untuk menyinggung.
-
Assalamu 'alaikum.
Menarik sekali informasi yang disampaikan pak Dokter. Menimbang rute geografis dari Mekah ke Nusantara, bisa saja para tabiin tidak hanya berhenti sampai India namun melanjutkan perjalanannya ke Malaysia dan kemudian menyeberang ke ujung pulau Sumatra. Dan sangat mungkin mereka membawa serta murid2nya dari India untuk syiar Islam.
Kembali ke topik ilmu seni pernafasan HM Kosim, maupun yang telah lebih dulu berkembang di Jawa Barat dan Aceh, saya kok masih penasaran ada hubungannya dengan India!
Terus terang saya buta akan seni pernafasan dari Jazirah Arab.
Wassalam.
-
Assalamu 'alaikum.
Menarik sekali informasi yang disampaikan pak Dokter. Menimbang rute geografis dari Mekah ke Nusantara, bisa saja para tabiin tidak hanya berhenti sampai India namun melanjutkan perjalanannya ke Malaysia dan kemudian menyeberang ke ujung pulau Sumatra. Dan sangat mungkin mereka membawa serta murid2nya dari India untuk syiar Islam.
Kembali ke topik ilmu seni pernafasan HM Kosim, maupun yang telah lebih dulu berkembang di Jawa Barat dan Aceh, saya kok masih penasaran ada hubungannya dengan India!
Terus terang saya buta akan seni pernafasan dari Jazirah Arab.
Wassalam.
kalau yg saya dengar, metode pernafasan dari sono bukan dari Arab tapi dari Persia.... Saya pernah mendengar langsung dari H. Mamak, salah seorang pendekar Betawi yg mewarisi aliran Silat Sitembak, beliau berkata bhw silat Sitembak tersebut dibawa oleh salah seorang anak buah Cheng Ho (yg beragama Islam) bernama Mah Wan (kalau enggak salah ^:)^) yg datang ke Nusantara pada tahun 1600an yg mengkombinasikan silat dataran China dg sistem pernafasan Persia. Salah satu teman kita pernah diajarkan sekilas sistem pernafasan tersebut, hanya dg suatu teknik yg sederhana, dg kondisi baru belajar, sang teman tersebut mampu menerima pukulan yg keras di badannya.... ::)
Menurut seorang kawan yg hobbynya baca cerita2 silat China karangan Chin Yung atau Ku Lung, yg sering disebut2 sebagai partai Beng Kauw itu sebenarnya orang2 Persia... ??? :-\ ;D
-
beng kauw emang dari persia. menyembah api suci. disejarah ada tapi lupa nama aslinya.
tapi tentu saja gak ada hub. dengan tenaga dalam karena sebelon beng kauw muncul tenaga dalam juga udah ada.
ada yang bisa ilmu rahasia ketua bengkauw ? ilmu memindah langit dan bumi ? ilmunya pasif, gunanya untuk menyalurkan tenaga lawan. hmm.. sounds familiar.
-
beng kauw emang dari persia. menyembah api suci. disejarah ada tapi lupa nama aslinya.
tapi tentu saja gak ada hub. dengan tenaga dalam karena sebelon beng kauw muncul tenaga dalam juga udah ada.
ada yang bisa ilmu rahasia ketua bengkauw ? ilmu memindah langit dan bumi ? ilmunya pasif, gunanya untuk menyalurkan tenaga lawan. hmm.. sounds familiar.
penganut agama majusi dari persia menyembah api, selain ilmu rahasia aliran bengkauw, ilmu yg juga ampuh ilmu beraliran hawa dingin dari Kiuim Simkeng (Kitab Sembilan Bulan) dan yg hawa panas dari Kiuyang Simkeng (Kitab Sembilan Matahari) yg menguasai dua ilmu tadi bakalan sakti tak tertandingi , :D maaf jadi oot.
tapi terlepas dari cerita2 karya chin yung, istilah hawa panas dan hawa dingin ada dalam latihan2 tenaga dalam(bs jadi istilahnya beda bukan tenaga dalam) diperguruan2 beladiri di Indonesia, baik beladiri asli lokal maupun perguruan yg mempunyai sejarah dari luar seperti thifan
-
oke teman-teman... kembayi ke yeptop (tukul mode : on )
jika kita menilik bahwa sama-sama kita sepakat.. Mama Kosim silatnya ialah
silek Minang.. namun entah dari aliran apa disananya ???
nah menurut catatan sejarah.. ( buku by : Drs.Mid Jamal )
silek minang itu dirangkum dari empat aliran..
yakni diantaranya ialah yang berasal dari Persia
disebut dengan istilah Anjieng/anjueng Mualim Persia
dengan ciri-ciri gerakan yang banyak berputar.. mirip prinsip "liliwatan" pd Sabandar
nah apakah juga disertai dengan teknik pernapasannya
ataukah juga beserta teknik pengolahan tenaga lainnya
inilah yang nampaknya perlu kita ungkap dan diselidiki
-
oke teman-teman... kembayi ke yeptop (tukul mode : on )
jika kita menilik bahwa sama-sama kita sepakat.. Mama Kosim silatnya ialah
silek Minang.. namun entah dari aliran apa disananya ???
nah menurut catatan sejarah.. ( buku by : Drs.Mid Jamal )
silek minang itu dirangkum dari empat aliran..
yakni diantaranya ialah yang berasal dari Persia
disebut dengan istilah Anjieng/anjueng Mualim Persia
dengan ciri-ciri gerakan yang banyak berputar.. mirip prinsip "liliwatan" pd Sabandar
nah apakah juga disertai dengan teknik pernapasannya
ataukah juga beserta teknik pengolahan tenaga lainnya
inilah yang nampaknya perlu kita ungkap dan diselidiki
Ki, menurut info yg diperoleh sewaktu berkunjung kesana, masih ada gak yg megang asli (salah satu dari 4 dasar silek minang)..?
-
Ki, menurut info yg diperoleh sewaktu berkunjung kesana, masih ada gak yg megang asli (salah satu dari 4 dasar silek minang)..?
saat itu beliau mengatakan bahwa belum ditemukan penerus aseli dari masing2 aliran tsb.
beliau hanya mengatakan, hanyalah Nini Datu Suridirajo yang merangkumnya
dan kemudian membuat suatu standard. selanjutnya itulah yg ditetapkan sebagai
suatu induk keilmuan silek di ranah minang :)
-
Salam Pencak Silat Ki Sawung
Saya kurang faham asal usul maestro Sabandar, karena sempitnya pengetahuan saya, menurut mayarakat Wanayasa dan kuncen di kuburan Abah Kosim pernah merantau ke Minang / Sumatra kemudian pulang lagi ke tatar sunda. Dimana saya pernah napak tilas di Wanayasa .
Pada waktu saya napak tilas tengah malam dengan Sang Kuncen yang saya dapat dalam menghening yang tadinya tidak ada angin, tiba2 angin datang dan daun2 berjatuhan ke tubuh saya.
Melihat "gerakan yang banyak berputar dari Persia dan liliwatan" pd Sabandar",
bila memang ada pengaruh dari Persia "gerakan muter" ada terdapat dalam tarian sufi di Turkey (saya sempat ke Turkey) dengan seragam pakaian putih mereka menari berputer-puter dengan menyebut ribuan NAF'S ASMA ALLAH.
Sementara LILIWATAN tidak ada di Persia kecuali langkah "melingkar" atau muter memang mereka kaum sufi sudah menjadikan standar langkahnya tapi bukan untuk tujuan beladiri.
-
wah nuhun kang yana,
silahkan di lanjut atuh...
-
wah nuhun kang yana,
silahkan di lanjut atuh...
Sampurasun Baraya Maenpo
Kang Naga kumaha damang? Akang nuju ngarantau yeuh di negeri paman sam, sok urang igelkeun ku akang dasar ilmu mama Kosim.
Kang Nicholas oge janten percaya yen ilmu penca teh tong di lalawora. Tadina anjeuna teu percanten da urang USA seu'eur elmu logikana tibatan mistikna.
Kamari di New York City Akang jeung Nicholas ngobrol2 saparantos anjeuna guguru Cikalong di Cianjur. Dinten Sabtu anjeuna bade guguru ka simkuring nya babarayaan wae lah tibatan heunteu.
Sok atuh di pedarkeun ku Kang Naga urang babarayaan wae , salam ka Ki Sawung sareng para kokolot Cianjur. Tong di saha2 ieu Akang palay terang pisan seluk beluk budaya penca urang sunda khususna. Nya ari di maksud budaya penca sunda jalmana mah rek ti mana wae saha wae nu penting eta gerak -nafas- rasa -jueng wirid na urang sunda tos aya di tatar sunda. Ceuk Prabu Siliwangi di nagara Pajajaran / Sunda tah eta ulikan teh nu tos ngabuktoskeun yen titinggal karuhun sunda tos gentos rupi dina waktu , tapi teu gentos jatina maenpo sunda.
Dina pedaran mama Kosim di ieu milist cobi di asah nepi seukeut. Nya ari simkuring ngiringan wae ayeuna.
cag
Kang Yana
-
wah nuhun kang yana,
silahkan di lanjut atuh...
Sampurasun Baraya Maenpo
Kang Naga kumaha damang? Akang nuju ngarantau yeuh di negeri paman sam, sok urang igelkeun ku akang dasar ilmu mama Kosim.
Kang Nicholas oge janten percaya yen ilmu penca teh tong di lalawora. Tadina anjeuna teu percanten da urang USA seu'eur elmu logikana tibatan mistikna.
Kamari di New York City Akang jeung Nicholas ngobrol2 saparantos anjeuna guguru Cikalong di Cianjur. Dinten Sabtu anjeuna bade guguru ka simkuring nya babarayaan wae lah tibatan heunteu.
Sok atuh di pedarkeun ku Kang Naga urang babarayaan wae , salam ka Ki Sawung sareng para kokolot Cianjur. Tong di saha2 ieu Akang palay terang pisan seluk beluk budaya penca urang sunda khususna. Nya ari di maksud budaya penca sunda jalmana mah rek ti mana wae saha wae nu penting eta gerak -nafas- rasa -jueng wirid na urang sunda tos aya di tatar sunda. Ceuk Prabu Siliwangi di nagara Pajajaran / Sunda tah eta ulikan teh nu tos ngabuktoskeun yen titinggal karuhun sunda tos gentos rupi dina waktu , tapi teu gentos jatina maenpo sunda.
Dina pedaran mama Kosim di ieu milist cobi di asah nepi seukeut. Nya ari simkuring ngiringan wae ayeuna.
cag
Kang Yana
:'( nggak tau artinya apa ini..., pake bahasa indo saja deh akang2 semua. damang lah pakai bahasa Ibu pertiwi
-
wah nuhun kang yana,
silahkan di lanjut atuh...
Sampurasun Baraya Maenpo
Assalamualaikum / salam pencak silat
Kang Naga kumaha damang? Akang nuju ngarantau yeuh di negeri paman sam, sok urang igelkeun ku akang dasar ilmu mama Kosim.
Kang Naga apa kabar baik? Akang lagi merantau nih di USA, ayo kita demokan/sebarkan sama akang dasar2 ilmu Mama Kosim.
Kang Nicholas oge janten percaya yen ilmu penca teh tong di lalawora. Tadina anjeuna teu percanten da urang USA seu'eur elmu logikana tibatan mistikna.
Kang Nicholas juga jadi percaya bahwa silat jangan dianggap enteng. Tadinya dia tidak percaya sebab oranga USA terlalu berpikir logika daripada mistiknya.
Kamari di New York City Akang jeung Nicholas ngobrol2 saparantos anjeuna guguru Cikalong di Cianjur. Dinten Sabtu anjeuna bade guguru ka simkuring nya babarayaan wae lah tibatan heunteu.
Kemarin di New York City Akang sama Akang Nicholas ngobrol2 setelah dia berguru Cikalong di Cianjur. Hari sabtu dia akan berguru ke padepokan Akang di New York City, kita silaturahmi saja daripada tidak sama sekali.
Sok atuh di pedarkeun ku Kang Naga urang babarayaan wae , salam ka Ki Sawung sareng para kokolot Cianjur.
Mari kita demokan / sebarkan sama Kang Naga kita bersilatuhmi saja, salam sama Kisawung serta para tetua Cianjur.
Tong di saha2 ieu Akang palay terang pisan seluk beluk budaya penca urang sunda khususna.
Jangan di siapa2 ini kang mau tau bener asal-usul budaya penca orang sunda nu asli.
Nya ari di maksud budaya penca sunda jalmana mah rek ti mana wae saha wae nu penting eta gerak -nafas- rasa -jueng wirid na urang sunda tos aya di tatar sunda.
Yang di maksud budaya penca sunda orangnya mau dari mana saja siapa saja yang penting itu gerak-nafas-rasa- mantra/do'a /ritual sudah ada di Jawa-barat / Tanah Jawa.
Ceuk Prabu Siliwangi di nagara Pajajaran / Sunda tah eta ulikan teh nu tos ngabuktoskeun yen titinggal karuhun sunda tos gentos rupi dina waktu , tapi teu gentos jatina maenpo sunda.
Sabda Prabu Siliwangi di kereajaan Sunda/Pajajaran bahwa "Amengan" telah terbukti sebagai peninggalan Karuhun Sunda (contoh, orang2 yang berilmu tinggi seperti menghilangnya / NGAHYANG /MI'RAJD ke 7 lapis langit Prabu Siliwangi dan para pengikutnya termasuk pendekar maenpo) hanya sudah ganti rupa dalam perubahan zaman / waktu.
Dina pedaran mama Kosim di ieu milist cobi di asah nepi seukeut. Nya ari simkuring ngiringan wae ayeuna.
Dari uraian Mama Kosim di forum ini coba di pelajari sampai matang. Saya sih ikutan saja.
Maaf kalau merasa terganggu untuk semua pembaca maklum saya orang sunda pituin
suka saja keluar tanpa sadar walaupun sudah hampir 20 tahun hidup mulai dari Eropa-Canada dan USA sekarang.
Sekali lagi maaf.....
cag /hormat/wassalam
Kang Yana
:'( nggak tau artinya apa ini..., pake bahasa indo saja deh akang2 semua. damang lah pakai bahasa Ibu pertiwi
-
Maaf kalau merasa terganggu untuk semua pembaca maklum saya orang sunda pituin
suka saja keluar tanpa sadar walaupun sudah hampir 20 tahun hidup mulai dari Eropa-Canada dan USA sekarang.
Sekali lagi maaf.....
cag /hormat/wassalam
Kang Yana
Kang Yana,
Abdi mah menikmati bahasa Sunda dalam posting Akang, itung-itung belajar. Tapi, Kang, (maaf logat Jawi nih) mbok iya, kalau meng Quote dan membuat tanggapan baru, jangan ditulis di kotak quotenya. Jadi lieur Kang, bacanya. Itu mah namanya Akang masih gaptek atawa gagap teknologi, Kang. Maaf lho, saya ngingetin soalnya nggak ada kawan laen yang berangkat, padahal sayang banget kalau posting Akang kurang jelas. Saya juga gagap teknologi lho, taunya cuman listrik itu nyetrum, setrum itu ngagetin.
Salam hormat,
Bram.
-
Maaf kalau merasa terganggu untuk semua pembaca maklum saya orang sunda pituin
suka saja keluar tanpa sadar walaupun sudah hampir 20 tahun hidup mulai dari Eropa-Canada dan USA sekarang.
Sekali lagi maaf.....
cag /hormat/wassalam
Kang Yana
Kang Yana,
Abdi mah menikmati bahasa Sunda dalam posting Akang, itung-itung belajar. Tapi, Kang, (maaf logat Jawi nih) mbok iya, kalau meng Quote dan membuat tanggapan baru, jangan ditulis di kotak quotenya. Jadi lieur Kang, bacanya.
Salam hormat,
Bram.
Posting Kang Yana sudah saya rapihkan... punten kang ^:)^
Hari ini , Sabtu , saya dan kawan-kawan dari Forum Supranatural kaskus.us barusan sudah di "esi" ku Abah Syarif.. ( yaelah abdi ngiringan nyarios Sunda keneh [lucu] )
dan salam lagi dari Abah dan Dasep buat akang [top]
-
Hallo Mas Bram, terima kasih editnya , betul saya lagi gagap teknologi, biasa asal "totok" (eittt... silat lagi keluar) saja jari2 sama keyboard " kata orang sunda kumaha engke wae" / bagaimana nanti, eh ternyata ada yang edit dan benerin kesalah akang. Bagus2 untuk para moderators khusus Kisawung, sahabat silat teruskan mengedit kosa-kata akang, maklum asal "asbun". :) :) :D ;D
Wassalam
Kang Yana
-
parewa top abissssss [top] ^:)^
-
Salam perkenalan..
Bole ikutann...
saya newbie mo ikutan tp gak bisa komen apa2 karena saya tertarik atas info ini.
sekalian info perguruan sahbandar di area tangerang ada dimana yahhh..
Mohon infonya..
Best regard
Rageracer
-
Posting Kang Yana sudah saya rapihkan... punten kang ^:)^
Hari ini , Sabtu , saya dan kawan-kawan dari Forum Supranatural kaskus.us barusan sudah di "esi" ku Abah Syarif.. ( yaelah abdi ngiringan nyarios Sunda keneh [lucu] )
dan salam lagi dari Abah dan Dasep buat akang [top]
o yg kemren itu di"esi" toh istilahnya :D
itu di isi tenga dalem apa pengasihan sih ki
ko pacarku jd tambah gimana gitu sama aku x-))
-
Dilanjut lagi atuh analisis-analisisnya. Kan belum tersingkap sosok beliau ini. ;D
-
pada kemana niih para analis nya?....ayoo dilanjut lagi pemaparannya.... [top]
-
@pamanah rasa: kalo sosoknya udah tersingkap tar apalagi dong yang kita bahas..
@kang simpay: analisnya lagi praktek dulu sambil cari cara analisa baru...heheheh
-
Uda parewa setelah sekian lama, ada info terbaru ndak soal mama kosim ? Ini termasuk thread "sejarah" yang fenomenal temuannya.. [top] [top]
-
lemes :o
-
Em...tiba2 kepikiran nih...sabandar itu kalo gak salah kan tempat kumpul ya artinya, nah kalo aliran silat sabandar harusnya bukan satu aliran silatkan, kalo ngikutin artinya sabandar maka harusnya banyak alirn silat yang saling kumpul,,apa pendekarnya banyak y???apa pemilihan nama sabandar hanya sebatas karena nama tempat saja??atau ada hal lain???apakah benar m.kosim satu2nya tokoh sentral yang menyebarkan aliran sabandar secara murni??bukan meragukan hanya hipotesa aja....heheheh...asal banget deha gw...
-
Kl gak salah, sabandar itu berasal dari kata syahbandar yang berarti ketua pelabuhan laut.
Kl gak salah lagi, dulunya Mama Kosim ini adalah seorang syahbandar, namun melarikan diri karena membunuh.
-
Jadi bagaimana kesimpulannya?
Apakah beliau sampai di Tanah Sunda karena membunuh orang?
Atau beliau lari karena termasuk kaum Padri?
Kalau belum ada kesimpulan, susah dibikin film silatnya neh.. :D [[run2]]
-
kemungkinan kabur karena dikejar belanda...hehehe
-
Jadi bagaimana kesimpulannya?
Apakah beliau sampai di Tanah Sunda karena membunuh orang?
Atau beliau lari karena termasuk kaum Padri?
Kalau belum ada kesimpulan, susah dibikin film silatnya neh.. :D [[run2]]
I.
Mas Kund, saya melihat sebaliknya, bisa jadi beliau Mamak Kosim adalah bagian dari royal family (bangsawan) Minangkabau yang menyingkir karena perang Paderi (1803-1839). Perang Paderi itu Civil War, perang sesama bangsa sendiri dan akhirnya melibatkan Belanda. Perang Paderi sebenarnya tidak bisa kita lihat sebagai hitam di pihak adat dan putih di pihak kaum paderi beraliran keras. Kondisi perang yang tidak menentu telah membuat petinggi kerajaan menyingkir ke berbagai wilayah. Perang Paderi itu kompleks dengan nuansa budaya saat itu, dimana aliran tarekatpun yang longgar terhadap nilai lokal jadi masalah bagi golongan Paderi. Keluarga bangsawan yang diperangi saat itu juga telah beragama Islam dengan cara pengislaman lewat jalur damai, tetap memakai tradisi lama namun bernuasa Islam dan mereka umumnya menguasai ilmu tarekat (sufistik) juga disamping menguasai ilmu silat.
Pada akhirnya, kedua pihak yang bertikai, menyadari bahwa sama-sama keras hanyalah merugikan mereka tapi menguntungkan Belanda, lalu dicapailah perjanjian Puncak Marapalam dengan kata-kata sakti "adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah" (Adat berdasar kepada agama, agama berdasar kepada kitab Allah ). Mulai saat itu kaum adat dan kaum paderi sama-sama mengalah untuk mencapai titik temu dan berdamai, kemudian menjadikan Belanda musuh bersama.
Akibat dari peleburan kaum agama dan adat, terjadi pula peleburan aliran silat klasik (bentuknya lembut, isinya keras) dari kaum adat dan silat for fighting (keras, tanpa kembangan atau bunga) dari kaum paderi yang turut mempengaruhi aliran2 silat setelah itu.
II.
Ada riwayat yang mengatakan beliau terusir lantaran mengajarkan ilmu keluarga kepada rakyat biasa, hmm bagaimana ya, di Ranah Minangkabau itu, silat adalah milik nagari (kira-kira setara dengan kampung), hampir setiap laki-laki punya akses mempelajarinya. Anak laki-laki di besarkan di surau, bukan di rumah orang tua masing-masing, di sana mereka di bawah pengawasan Tuo Surau (Sesepuh Surau) di ajari mengaji , adat dan beladiri (silat). Karena di tiap nagari minimum ada 4 suku (contoh Koto, Caniago, Tanjung, Sikumbang), maka akan ada 4 pula Suraunya, dan 4 pula ulama, pendekar dan cerdikpandainya. Aliran silat di suatu nagari bisa lebih dari satu.
Di Surau itu, pada akhirnya, anak-anak berkembang sesuai dengan minat, jika minat ke agama, adat atau silat, meskipun kelak mereka ulama, mereka tahu silat dan adat, demikian pula sebaliknya. Setelah mereka beranjak dewasa, mereka ada yang memilih merantau, atau bertahan di dalam nagari, menikah punya anak, and so on...
Jadi rasanya terlalu enteng alasan untuk mengusir Moh.Kosim lantaran mengajarkan silat kepada orang biasa. Tidak lazim terjadi. Pasti ada sesuatu kejadian yang lain yang lebih penting. Misalkan, konflik sesama petinggi kerajaan atau sama datuk , atau kecewa dan sebagainya. Konflik bukanlah barang yang aneh di dalam kehidupan umat manusia...
Maaf menjadi melebar, mohon benarkan jika salah...
-
Setuju uda limpato,itulah minangkabau unik dan penuh misteri seperti muhammad kosim atau mama sabandar, yang jelas intinya beliau itu pergi merantau ke tanah jawa sebagaimana laki2 minang lainnya,apapun alasan yang mendasari beliau pergi merantau setiap orang punya latar belakang dan alasan masing2,saat ini kita syukuri aja apa2 yang telah beliau tinggalkan dan wariskan kepada bangsa ini dengan cara kita mempelajarinya dengan sungguh2, sampai kapanpun tidak akan ada kejelasan yang valid kalau kita mengungkap fakta sejarah yang tidak tertulis,mohon maaf kalau pendapat saya salah,mohon diluruskan,terima kasih
salam
-
Jadi inget film merantau. Apa sudah menjadi adat minang anak laki laki yg sudah dianggap dewasa kudu merantau.
-
Jadi kira2 silat apa yg dibawa Moh Kosim dari minang? Kalo gak salah jurus awalnya ada 5. Siat minang apa yg mirip2 kayak itu?
-
Kang sawer bukan adat kali ya tapi bakat....bakat ku butuh hehe...mungkin lebih kpd tabiat atau kebiasaan.
kang opik mungkin untuk nama silatnya saya kurang tau,tapi saya pernah silat yang seperti itu di minang,silat tuo pengaruh dari daerah pesisir sepeti di pariaman,mungkin untuk silatnya sendiri sudah pernah dibahas ditread lain,terima kasih
salam
-
Sebenernya karakter silek nya mama Kosim seperti apa? Apakah silat fisik atau silat daleman, keras atau lembut?
-
setau saya dua2nya kang sawer
-
Kang uda tau jurus jurusnya? Saya pengen liat uda.
-
ah saya cuma pernah liat saja waktu dikampung jadi bukan praktisinya,jadi ga tau jurus2nya
-
Sebenernya karakter silek nya mama Kosim seperti apa? Apakah silat fisik atau silat daleman, keras atau lembut?
Turut mengomentari dikit lagi, di masa Mamak Kosim itu berangkat dari Ranah Minangkabau, sudah hampir dipastikan (95% boleh ditaksir benar) beliau menguasai silat fisik dan silat daleman. Nan Lahia Babatin, itu pepatah lama (ada aspek lahir dan ada aspek batin). Bayangkan saja di zaman itu, mana berani pergi sendirian ke mana-mana tanpa ada bekal luar dan bekal "dalam", bahkan di jaman sesudah kemerdekaan saja, kebiasaan itu masih lazim dilakukan untuk anak yang mulai merantau, diberi bekal luar, silat dan bekal dalam berupa "sedikit" ilmu kebal misalnya, atau sedikit "gayuang" (pukulan jarak jauh) atau dibekali doa-doa tertentu untuk menghadapi kesusahan di jalan. Apakah ilmu yang diberikan itu akan dipakai atau tidak, manjur atau tidak, yang penting mereka telah dibekali.
Paling tidak di kalangan pesilat tradisi di Minangkabau, pusako kato (mantera) di bawah ini lazim dikenal dengan berbagai variasi..
......
tagak alif, pitunggua adam, langkah muhammad
....
artinya : berdiri alif, dasar adam, langkah muhammad
Bukankah demikian Uda-uda para sesepuh?
-
Assalamu 'alaikum,
Pendapat uda Limpato sejalan dengan analisa uda Parewa di awal trit ini, bahwa H. Mohammad Kosim meninggalkan Pagaruyung karena berkecamuknya perang Padri... anggapan bahwa beliau diusir karena mengajarkan silek keluar lingkungan istana, kurang sesuai dengan budaya masyarakat Minang pada umumnya.
Perihal hikayat beliau pernah membunuh orang Palembang di kapal dalam perjalanan ke Batavia, mungkin saja pernah terjadi dalam rangka membela diri... dan peristiwa ini yg mungkin menjadi sebab perantauan beliau tidak berakhir di Batavia, melainkan berlanjut ke kampung Sabandar untuk menghindari pihak yg berwajib.
Dari sisi keilmuan, ada hal menarik yg disampaikan uda Santri Kinasih minggu lalu di Sekretariat Sahabat Silat... saat uda SK bertemu dengan (alm) Guru Gadang Silek Kumango, dituturkan bahwa di silek Kumango ada tagak alif, lam dan ha (cmiiw). Sementara para pengamal jurus 5 Sabandar mengenal tangtungan alif atau tagak alif.
Ditambah dengan informasi lain seperti jurus Kisawung yg dikenali sebagai "silek kumango pesisir" dan ada nama Muhammad Kosim dalam silsilah Silek Kumango, kok susunan puzzlenya mengerucut pada gambaran bahwa Mamak Sabandar beraliran Silek Kumango ya... ;-)
Wassalam,
TP
-
[/quote]
Paling tidak di kalangan pesilat tradisi di Minangkabau, pusako kato (mantera) di bawah ini lazim dikenal dengan berbagai variasi..
......
tagak alif, pitunggua adam, langkah muhammad
....
artinya : berdiri alif, dasar adam, langkah muhammad
Bukankah demikian Uda-uda para sesepuh?
[/quote]
Uda limpato apakah semua silat tradisional minang menggunakan ini? Yg dimaksud langkah Muhammad apakah yg digunakan oleh silek Kumango? Terima kasih
-
Uda limpato apakah semua silat tradisional minang menggunakan ini? Yg dimaksud langkah Muhammad apakah yg digunakan oleh silek Kumango? Terima kasih
Saya tidak berani mengatakan semua, tapi konsep itu lazim dikenal di kalangan pesilat tradisional dari berbagai aliran. Islam sudah masuk ke Minangkabau ribuan tahun yang lalu secara damai dan melalui kajian sufistik atau tarekat, pada tahap awal, terjadilah perpaduan istilah-istilah lokal (perpaduan antara unsur lama, Hindu dan Budha) ke dalam istilah-istilah islam. Ini terlihat dari mantera kuno yang bercampur antara unsur tradisi lama dan Islam.
Saya tidak tahu bagaimana pendapat silek kumango tentang langkah muhammad, dan kajian ini adalah bagian dari aspek ISI dari materi silat, ada yang menyebtunya sebagai silat duduak , silat duduk. Tentunya pesilat aliran kumango lebih mantap menjelaskan pandangan mereka tentang ini.
Dengan segala keterbatasan pengetahuan, saya mencoba menjawab menurut pengertian saya sendiri tentang matera itu yang saya pahami dari tulisan dan wejangan orang2 tua.
Tagak Alif, adalah bahasa simbolik dari aspek ilayiah di dalam diri manusia, dibari mangko mangko mandapek, (bahwa Allah memberikan kekuatanNya kepada kita makanya kita mendapat kekuatan). Tagak alif juga adalah simbol dari berdirinya aspek ilahiyah atau nyata aspek ilahiyah di dalam diri manusia sebagai kekuatan utama dan berpihak kepada kebenaran.
Pitunggua Adam, Adam adalah gambaran kasar dari tubuh manusia, tanpa esensi adam, sebagai limbago (lembaga), maka kita tidak akan berwujud fisik sama sekali. Citra Adam adalah sebaik-baik ciptaan. Ke dalam Adamlah ditiupkan unsur-unsur ilahiyah yang mengukuhkan manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Langkah Muhammad adalah tindak tanduk sebagai manusia mencerminkan sifat dari Nabi Muhammad sendiri sebagai manusia yang sempurna menjadi teladan. Langkah Muhammad menggambarkan bahwa pesilat memiliki tindak tanduk yang baik dan mulia, menegakkan kebenaran dan berpihak kepada yang benar tanpa pandang bulu.
Tentunya, potongan mantera ini memiliki "kekuatan" sendiri bagi pengamalnya.
Kajian "isi" dari sepotong mantera sampai sekarang masih sensitif di kalangan pesilat tradisi, saya mohon maaf atas kelancangan ini, demi ilmu pengetahuan. Mereka bahkan ada yang sampai mengatakan membahas ini sama dengan membuka aurat di muka umum. Jika kita balik ke kajian sejarah, kita akan paham mengapa sampai hal itu terjadi sekarang.
Pertama, konflik antar aliran telah terjadi di Minangkabau, kita tidak perlu harus menutup mata dengan ini, salah satunya adalah Perang Paderi.
Kedua, menghindari perdebatan terbuka antara kelompok fanatik satu aliran tarekat.
Ketiga, diskusi terbuka menurunkan "nilai magis" dari mantera itu sendiri, kita tahu, bahwa untuk cepat berkonsentrasi kita membutuhkan satu "metoda" agar cepat "on", ada yang bernafas, ada yang diam, ada yang mengingat mantera dan sebagainya. Ketika ini dibeberkan dengan ringan kepada umum, mereka mengkhawatirkan "nilainya" akan luntur.. Di jaman modern pun setiap cabang ilmu memiliki "istilah sendiri", contoh ahli fisika dengan difraksi sinarnya, komputer dengan 'regular expression, string', biologi dengan istilah "protein expression , signal transduction"nya. Sama dengan ilmu modern, ilmu kuno pun punya istilah khusus yang hanya berlaku dan dipahami untuk kalangan mereka saja
Terkait dengan Silek Kumango, Silek Kumango adalah silek yang diramu berdasarkan masa lalu Syeck Kumango sendiri yang dikenal sebagai pendekar, sebelum jadi ulama. Sebagai seorang pendekar ditakuti, beliau pasti banyak menimba ilmu dari mana saja, dan konon beliau sampai ke Bayang, Pesisir Selatan untuk belajar silat dan agama. Setelah beliau menimba ilmu dari berbagai tempat, kemudian beliau menjadi guru ilmu tarekat dan tetap mengajarkan silat di Nagari Kumango. Setelah menjadi Guru tarekat, beliau meramu silat sesuai dengan kepribadian seorang pengamal tarekat yang mengutamakan kelembutan, itu tergambar dari Kuncian Kumango yang telak, yang hanya membuat lawan tidak berdaya tanpa harus menyakiti mereka. Kuncian itu akan terasa sakit jika lawan berusaha memberontak, jika lawan menyerah, maka kuncian itu akan dibuka. Saya suka dengan kuncian, membuat lawan tidak berdaya, tanpa harus mencelakakan mereka secara telak/fatal akibat pukulan atau tendangan misalnya. Bayangkan jika syech Kumango menggunakan ilmu pukulan sebagai unsur dominan, tentunya akan berakibat fatal bagi lawan. Kuncian Kumango demikian tersohor dan ditakuti, sehingga menjadi salah satu kurikulum Silat Cekak di Malaysia yang dimelayukan menjadi "kuncian kemanga".
Sebagai aliran Silat, konon Aliran Kumango dan Silek Pauah tergolong muda, karena lahir di abad 18-19. Silek Sitaralak konon lebih dahulu lahir dari kedua aliran ini (jangan dikacaukan antara keampuhan dengan usia aliran, mohon dibenarkan jika salah). Bandingkan dengan silek tuo, aliran tertua di Minangkabau, yang diperkirakan telah berumur setidaknya 800-900 tahun !
Oh, ya dikalangan pengamal tarikat dari Silek Bayang, mereka juga punya silat yang dengan hanya menghentakkan kaki ke tanah, lawan terdiam tidak bergerak. Saya tidak tahu apa "ilmu" ini ada atau tidak pada aliran Silek Kumango atau pada penerus/pewaris Silat Moh.Kasim.
Pernyataan apakah Moh Kosim dari aliran Kumango? Hmm seperti Uda Bayu katakan, riwayat beliau masih terselubung kabut misteri. Kita harus mencari bukti-bukti yang lebih mendekatkan pada kita konklusi ini.
Beberapa aliran yang penah saya amati, tidak terdapat 5 jurus seperti yang berkembang di Tanah Sunda, ini dikembalikan kepada silek Kumango sedekat manakah silek Kumango dengan Mamak Kosim.. Kesulitan utama adalah di Tanah Sunda, tidak ada yang hanya belajar pada Mamak Kosim, sehingga mereka mewarisi aliran murni. Karena Silat Mamak Kosim minoritas di Tanah Sunda, pembauran harmonis telah terjadi yang memperkaya dan memperkuat permainan Silat Sunda itu sendiri. Alangkah indahnya silaturrahmi, musuh cuma satu dua, tapi pertalian antara satu ilmu dengan ilmu lain terjalin indah dan luar biasa!
Maaf lagi, atas kelancangan membahas mantera, dan topik ini makin melebar, mohon dikoreksi jika salah..
-
Mantab sekali pembabaran dari uda limpato,terima kasih atas pencerahannya [top] [top] [top]
memang seperti yang uda limpato sampaikan bahwa konsep tagak alif, pitunggue adam,langkah muhammad ini memang menjiwai hampir semua aliran silat minang karena memang pada awalnya silat minang itu berasal dari sumber yang satu,walaupun dengan perkembangan zaman banyak terjadi kreasi dan modifikasi disesuaikan dengan pemahaman dan kreatifitas para praktisinya diseluruh wilayah minangkabau dari waktu ke waktu,dan konsep tersebut menurut pengetahuan saya yang dangkal ini, kalau salah mohon dikoreksi, bahwa dalam konsep tersebut merupakan menyatunya unsur2 syariat,hakikat dan makrifat dalam diri para pandeka atau labai silat minangkabau, antara ruh,jasad dan jiwa sudah melebur menjadi suatu kekuatan yang tak berbatas,kembali menyatu dengan pemilik segala kekuatan yaitu Zat Yang Maha Perkasa, inilah yang dikaji di biliak dalam di silek minang dan tidak semua anak sasian memperoleh kesempatan untuak diberikan kaji karena itu dikembalikan pada kearifan penilaian sang guru terhadap anak sasian atau muridnya,karena belum tentu setiap orang punya sifat dan karakter yang amanah untuk tidak menyalahkan gunakan kaji yang diturunkan oleh sang guru, memang hal ini sangat sensitif untuk dibahas lebih dalam diforum2 terbuka,mohon maaf kepada para sesepuh atas kelancangan saya ini.
dan mengenai mama kosim sejauh mana pertalian sejarahnya dengan silek kumango, ini pernah saya baca disalah satu tread, bahwa guru2 kumango pada saat melihat penampilan silat sabandar,mereka mengatakan bahwa ini adalah silat tuo dari pengaruh pesisir,wallohu'alam bisshowab,terima kasih
salam
-
apa ada fakta tertulis yang mengatakan bahwa...M.Kosim ada hubungan dgn syekh kumango...?..dan hubungan ttg apa ya??
karena dilihat dari fakta yang ada M.Kosim kelahiran th 1766 lebih tua 16 th dari syekh abdurahman alkhalidi...
salam dari newbie
-
salam kenal bang ukun, justru itu sampai hari ini masih terjadi perdebatan tentang sosok mama kosim ini karena tidak ada fakta tertulis,jadi masih dalam ranah asumsi,apakah muhammad kosim dalam silsilah silek kumango itu sama dengan muhammad kosim pendiri syahbandar,perlu kajian sejarah yang mendalam,apalagi ada fakta yang pernah juga saya dengar seperti yang di sampaikan bang ukun diatas
"M.Kosim kelahiran th 1766 lebih tua 16 th dari syekh abdurahman alkhalidi..."
kita tunggu ulasan dari yang lebih kompeten baik dari pengikut syahbandar mama kosim atau pengikut aliran silek kumango,terima kasih
salam
-
o gitu ya kang..iya deh...(nunggu yg kompeten aja)..maklum newbie ........... [[run2]]...........(tp lama sekali saya pelajari ttg hub m.kosim ini dgn syekh abdurahman alkhalidi .., yg kemudian yang terjadi adalah. saya berhenti di angka 1766 tsb
tapi btw apakah k bayu pernah tahu ttg silat paninjauan yang di kembangkan oleh syekh burhanudin dari silat kalik-kalik jantan....yang berasal dari Sunur–Kurai taji–Ulakan, Pariaman...
-
tapi btw apakah k bayu pernah tahu ttg silat paninjauan yang di kembangkan oleh syekh burhanudin dari silat kalik-kalik jantan....yang berasal dari Sunur–Kurai taji–Ulakan, Pariaman...
Nah, ini menarik lagi, setelah Silat dari Cupak, pembahasan berkembang ke Silek Sunua termasuk silek yang disegani di wilayah Pariaman, namun tentu saja lebih baik dibuka thread baru, karena sudah semakin jauh dari topik. Silakan saja Kang Ukun memulai threadnya...
-
.
[/quote]
Nah, ini menarik lagi, setelah Silat dari Cupak, pembahasan berkembang ke Silek Sunua termasuk silek yang disegani di wilayah Pariaman, namun tentu saja lebih baik dibuka thread baru, karena sudah semakin jauh dari topik. Silakan saja Kang Ukun memulai threadnya...
[/quote]
bukan maksudnya...membuka treat baru bang limpato (yang saya segani dgn analisa2nya)..tapi masih dalam rangka ...mencari2 sosok seorang mama syahbandar...bukan kah dari analisa rekan2 diatas...gerakan2 silat syahbandar menurut (alm) Abak LAZUARDI MALIN MARAJO , adalah silek tuo yang ada sentuhan pesisirnya....
salam
-
bukan maksudnya...membuka treat baru bang limpato (yang saya segani dgn analisa2nya)..tapi masih dalam rangka ...mencari2 sosok seorang mama syahbandar...bukan kah dari analisa rekan2 diatas...gerakan2 silat syahbandar menurut (alm) Abak LAZUARDI MALIN MARAJO , adalah silek tuo yang ada sentuhan pesisirnya....
salam
Wah maaf, kang Ukun, habis saya terlalu bersemangat untuk mendengar lebih jauh tentang Silek Sunua itu, jadi dibuka treat baru dan dibabarkan dulu, lalu kita lanjut dengan hubungannya. Maaf kang Ukun sekali lagi atas kesalahan saya..
Jika dilihat dari aliran tarekat yang dimiliki oleh Syech Burhanuddin dan hubungannya dengan silek Sunua, ada sumber yang menyatakan tarekat yang dipakai oleh beliau Mamak Kosim adalah naqsabandiah (mohon dibenarkan jika salah), sama halnya dengan silat Haq di malaysia, (hmm di Indonesia juga ada silat ini tentu saja heheh), sedangkan Syech Burhanuddin memakai tarekat satariah, mohon maaf lagi, meskipun ada beberapa penganut yang berwawasan lapang, mereka dapat "menggabungkan" dua aliran ini dan menjadikannya selaras, tapi pada kebanyakan kasus fanatik, mereka ini agak "sedikit berlawanan" dalam materi pengajian, silakan baca beberapa tulisan betapa penganut tarekat satariah fanatik merasa tidak nyaman dengan perkembangan naqsabandi. Mohon maaf kawan2 masuk ke arena sensitif lagi.. Jadi saya lebih condong, untuk mengarahkan Mamak Kosim ke pusat-pusat Naqsabandi di Minangkabau dibandingkan ke Satariah. Saya berhati-hati sekali mengatakan ini, takut saya salah dan juga ada yang "tidak nyaman". Ini bukan berarti saya penganut Naqsabandiah, malah saya lebih suka Satariah ;).
link di bawah ini untuk jadi bahan kajian tarekat...
http://alkhidmahprogo.wordpress.com/2009/04/11/tarekat-syathariyah-dan-naqsyabandiyah-di-minangkabau/
-
dalam diskusi ini saya, mencoba mengajak...kita meninggalkan pemahaman yang selama ini berkembang bahwa m.kosim diusir dari minangkabau karena mengajarkan ilmu silat...,
kalau menurut analisa saya yg newbie ini...perang paderi adalah penyebab perginya beliau M.kosim dari Minangkabau, ..dan tentu kita mengetahui semua bahwa panglima perang paderi pada masa M.Kosim pergi meninggalkan minangkabau adalah Tuanku Nan renceh (yg salah satu pengikut tarekat syatariah syekh burhanuddin Ulakan)...dan tentu kita tahu semua bagaimaan konflik antara beliau Tuanku Nan renceh dgn gurunya Tuanku Nan Tuo .yg berusaha berkali untuk dibunuh oleh Tuanku Nan renceh..., ,
adakah hubungan M.Kosim dgn tarekat syatariah ulakan pariaman, dan ,apakah M.kosim berasal dari daerah pesisir,yg tentu kita tahu bahwa..M.Kosim adalah seorang yang mengerti tentang cara-cara dalam melaut...yang dapat dipastikan beliau bukan berasal dari daerah dataran tinggi (darek)...adakah hubungan M.Kosim dengan ajaran2 silat didaerah pesisir (pariaman)..
bukankah beliau waktu pertama kali bertemu dgn R.Ibrahim Djayaperbata....hanya dgn cara berjabat tangan saja dan sudah dapat mengukur ilmu satu dengan yang lainnya (yg biasa di aliran tarikat adalah itu hal yang sudah biasa...seandainya sipengamal sudah memahami ttg zikir nafas)..
maaf kalo analisanya sangat dangkal...sekali...
-
[/quote]
ada sumber yang menyatakan tarekat yang dipakai oleh beliau Mamak Kosim adalah naqsabandiah (mohon dibenarkan jika salah), sama halnya dengan silat Haq di malaysia,
[/quote]
sdr limpato, ini adalah pemahaman saya yang lama...., yg masih berkutat mengetahui syek kuamngo dan perkembangan ajaran naqsyandiah samaniah.., btw bukankah syekh abdurrahman alkhalidi sempat berpuluh2 tahu..menetap dimalaysia sampai mempunyai 4 orang anak..yang 1 orang di bawanya ke kampung kumango , jadi di kampung kumango anak syekh abdurahman alkhalidi pada masa itu ada 2 orang , yang satu dari istri yang tua, dan satu lagi dari istri yang muda...
dan untuk saat ini saya berhenti di angka kelahiran M.Kosim tahun 1766, seandainya M.Kosim lebih muda dari syekh kumango..saya bisa menerka-nerka M.Kosim adalah anak syekh kumango yg dibawa beliau dari malaysia,
ada juga cerita yg saya dapatkan, ke dua anak syekh kumango suatu waktu pernah berkelahi...
yang satu anak memiliki silat lahir dan satu anak lagi memiliki silat batin
dari perkelahian tsb tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang...dan akhirnya anak yang ke-2 syekh kumango , pergi meninggalkan kampung kumango ..entah kemana...
hehe...sorry kalau ada yg kurang berkenan...
-
[/quote]
dan untuk saat ini saya berhenti di angka kelahiran M.Kosim tahun 1766, seandainya M.Kosim lebih muda dari syekh kumango..saya bisa menerka-nerka M.Kosim adalah anak syekh kumango yg dibawa beliau dari malaysia,
[/quote]
Bisakah Kang Ukun membabarkan lagi hubungannya beliau dengan silat Pesisir karena di Pariaman saat itu berkembang tarekat satariah.
Wilayah Pesisir tidak saja Pariaman, tapi juga Air Bangis (Pasaman), Tiku, Pesisir Selatan atau Banda Sapuluah, yang terkenal dengan Silat Bayang dan silat-silat lain di daerah sana... Apakah Abak Lazuardi itu menyebut Silat Pesisir itu lebih condong ke arah Silat di Pesisir Selatan, yang terkenal dengan Silat Bayang. Konon Syech Kumango pernah ke sana dan belajar di masa mudanya..
Nah kapan persentuhan Mamak Kosim dengan Silat Pesisir, sesudah atau sebelum kejadian itu?
Kajian ini menjadi makin kompleks ketika Syech Kumango ternyata juga belajar Tarekat Syatariah, Naqsabandiah dan Samaniah. Tarekat Samaniah, menurut tuo silek pergi ke dalam gerakan silat. Belajar berbagai macam tarekat menunjukkan Syech Kumango berwawasan luas dan berpikiran terbuka.
Menarik sekali Kang Ukun... Ketika persoalan di bahas ramai-ramai ia menjadi kompleks dan makin menarik, dan juga agak "sensitif" karena adakalanya sejarah mengandung berbagai versi...
-
Bisakah Kang Ukun membabarkan lagi hubungannya beliau dengan silat Pesisir karena di Pariaman saat itu berkembang tarekat satariah.
Wilayah Pesisir tidak saja Pariaman, tapi juga Air Bangis (Pasaman), Tiku, Pesisir Selatan atau Banda Sapuluah, yang terkenal dengan Silat Bayang dan silat-silat lain di daerah sana...
wah...makin jauh ya...pembahasannya...semoga masih dalam konteks pencarian...ttg sosok seorang m.kosim /mama syahbandar ..hehehe karena yang namanya pencarian ya menggali dari mana-mana hehe...
saya sekarang mencoba mengajak ..mungkin kah..beliau m.kosim berasal dari salah satu pengikut aliran tarikat satariah..ulakan....
dari literatur yang saya temui ...(Admar Jas - Hasan Basri, Pencak Silat Paninjauan- USUpress 2007) khususnya silat paninjauan berkembang di daerah Sunur Kurai taji Ulakan, Pariaman dan sekitarnya pada abad ke-15
Adanya jurus sungai pagu yang berasal dari ranah Sungai Pagu (Solok), jurus bayang yang berasal dari nagari Bayang (Painan). Pencak Silat Paninjauan-Sunur Kurai taji Bahwa, sasaran pertama berpagar ruyung bertempat di Tanjung Medan, nagari Ulakan, Kecamatan Nan Sabaris, Pariaman, Sumatera Barat.
Di masa itu ilmu silat mulai diajarkan kepada murid di Surau dipimpin oleh Tuanku Syekh Burhanuddin, Tk. Syekh Idris, dan T. Syekh Abdurrahman
Saat itu telah ada yaitu pencak silat ajaran Kalik-Kalik Jantan (Tandikat-Pariaman), pencak silat tersebut tidak bernafaskan Islam. Kemudian Tuanku Syekh Burhanuddin dan pengikutnya mengembangkan ajaran pencak silat bernafaskan Islam. Karena pada waktu itu bersamaan dengan mengembangkan ajaran agama Islam di daerah Pariaman dan sekitarnya. Pada waktu itu pencak silat diperlukan untuk bela diri bagi pengikut
Tuanku Syekh Burhanuddin.
salah seorang penganut oaham tarekat satariah ulakan, Tuanku nan Tuo (1750 - 1830) di surau Tuanku Nan Tuo yang juga mengajarkan ilmu silat dan melahirkan nama-nama besar yang kelak menjadi para panglima di medan perang , seperti - Fakih Saghir Tuanku Saming Syekh Jalaluddin Ahmad Koto Tuo dan kelompok Harimau Nan Salapan yaitu : Tuangku Nan Renceh, Tuangku Kubu Sanang, Tuangku Ladang Laweh, Tuangku Padang Lua, Tuangku Galuang, Tuangku Koto Ambalau, Tuangku Pamansingan dan Tuangku Haji Miskin. ...
hmm jadi kemana2 nih cerita nya hehehe.....nanti lanjut lagi deh ...dan semoga ngak keluar dari kontek judul diatas...
-
alhamdulillah semakin rame dan sangat informatif diskusinya, bertemunya uda limpato dan uda ukun para peneliti sejarah,saya ikut mendengar sajalah karena ga tau apa2 hehe,tentang silek syeh burhanudin juga saya hanya pernah mendengar dan membacanya saja, jadi saya serahkan saja kepada uda ukun yang lebih faham untuk membabarkan,seperti kata uda limpato lebih baik uda ukun ini buka tread baru khusus tentang silek sunua ini.mohon maaf terima kasih
salam
-
Kebetulan Kang Ukun, saya juga punya Buku Silek Paninjauan itu, karena Kang Ukun yang mula-mula membuka tentang Silek Paninjauan , dari Sunua, Pariaman, dengan segala hormat silakan buka tread baru nya, ini akan menarik lagi. Adapun Silek ini adalah silek yang disegani di wilayah Pariaman, Silek ini kalau tidak salah juga dikuasai oleh H Syofyan Nadar, dari Peguruan Saudara Kaum, Perancis. Kalau beliau ikut membahas ke thread baru tentunya akan sangat berharga sekali.
Saya akan menambahkan di belakang nantinya, mungkin membantu menterjemahkan kata-kata pepatah Minangkabau yang terdapat di dalam buku itu ke Bahasa Indonesia..
Tentunya kita tidak lupa memberikan kredit atau penghargaan kepada penulis buku tersebut pada awal thread...
Adapun diskusi tentang riwayat Mamak Kosim ini, biarlah tetaplah berjalan, karena mengandung banyak dugaan dan kemungkinan. Segala masukan dan gagasan mungkin sebaiknya dikeluarkan dulu, siapa tahu, dengan berbagai masukan akan bertemu ke suatu titik dan nantinya semoga ada yang benar2 serius menelitinya dalam bentuk kajian ilmiah atau paling tidak "berbau" ilmiah....
Silakan Kang Ukun...
-
Sepertinya kisawung kudu buka dan baca tread ini lagi deh. Banyak info baru. Kisawung, dimana dikau berada.......
-
dengan segala hormat silakan buka tread baru nya, ini akan menarik lagi. .
Silakan Kang Ukun...
wah hehe..jadi katiban euy......
minta waktu dulu ya ...(krn buka treat , pasti kudu tanggung jawab kan..),....
tks atas saran dan persilahkan nya....
salam
-
salam, para saudara sahabat silat,
mohon maaf ya, ingin bertanya apakah dalam perguruan sabandar ada tokoh2 yang bernama haji Elias Sutan Sati dan gurunya Aki Tasik
diberitakan bahawa pengasas nasrul haq di malaysia pertengahan tahun 70'an dulu iaitu haji Johannes Choeldi ada berguru kpd haji Elias tersebut di daerah sumatera
dlm amalan zikir khofi haji Johannes diberitakan berguru kpd sheikh Abdul Baqi alkhalidi
haji Johaness ada anak bernama Joserizal yang turut bersama mengajar nasrul haq di malaysia sebelum diharamkan oleh kerajaan malaysia...
terima kasih
-
mana nih yang asli dari perguruan sabandarnya tidak pernah muncul,ayo akang-akang para penerus dan para sesepuh sabandar untuk berpartisipasi seluas-luasnya agar misteri yang ada diseputar mama kosim alias mama sabandar bisa diungkapkan dengan lebih baik dan akurat,terima kasih
salam
-
Uda Bayu,
Mpok Dolly setahuku kan dari Sabandar dan pernah nongol.
Kalau Kisawung ke mana yah?
Brother Zack,
Saya bukan dari perguruan Sabandar, mungkin Kisawung yang lebih berhak.
Coba intip
http://sahabatsilat.com/forum/aliran-pencak-silat/persilatan-jurus-lima-%28sabandar%29/30/
-
Kalau kita baca dari awal tread ini sudah sangat banyak sekali hipotesa,analisa,prediksi,dan asumsi seputar tokoh mama kosim ini yang dibahas oleh para pendekar di sahabat silat ini dari berbagai sudut pandang,cuma memang belum sampai kepada suatu kesimpulan yang mengerucut kepada suatu titik,itulah uniknya misteri ini,dikelilingi dengan berbagai asumsi yang sama2 punya tingkat kevalidan yang masih harus melalui kajian dari berbagai perspektif, saya punya pengalaman waktu dulu dikampung di solok sana, saya pernah melihat dan merasakan aktraksi sebuah silat tenaga dalam, karena kebetulan sahabat dekat saya adalah salah satu praktisinya, teknik pernafasannya saya liat ada kemiripan dengan sabandar waktu saya liat di youtube, dan kata teman saya beladiri pernafasan tersebut berasal dari aceh kata gurunya,entah ada hubungannya atau tidak,wallohu'alam bisshowab,saya juga ga tau,atau hanya mirip saja, sekian,mohon maaf terimakasih
salam
-
ya, kelihatannya jurus nasrul haq juga ada kemiripan dgn jurus 17 sabandar yang diperagakan kisawung di youtube itu...
-
benar apa yang dikatakan udah bayu bahwa akan banyak hipotesa yang mengelilingi kisah hidupnya m.kosim,,yang pasti yang perlu dipelajari adalah makna baiknya,,,bukan soal perbedaan dan pendapat mana yang paling benar..hehehe
@zack s: mungkin saja jurus nasrul haq mirip dengan jurus sabandar, ya namanya juga masih di kawasan Nusantara,,masih ada kemungkinan saling mempengaruhi, apalagi di malaysia sendiri banyak tinggal orang-orang padang yang kemudian menetap disana...ditanya apakah ada tokoh sabandar bernama haji Elias Sutan Sati dan gurunya Aki Tasik, hal itu mungkin membutuhkan proses panjang untuk membuktikannya,,, mesti diurut kepada siapa beliau-beliau belajar dan mesti mengerti benar apakah keilmuan yang dipelajari itu adalah sabandar...
saya sendiri aja masih agak bingung nih,,,jika dikatakan M.kosim adalah orang yang mempopulerkan keilmuan sabandar pastilah ada gurunya,,,siapa gurunya dan dari mana keilmuan itu didapat,,,saya saja masih bingung...heheheh
-
Mau tanya nih para sesepuh sabandar.
sekitar tahun 1965-1975 an bokap ane berguru sabandar, kari madi di Cianjur, tepatnya dimana saya juga kurang tahu
nama guru bapak ane kalau ga salah AA Rahman? Aa rahman ini kalau orang cianjur bilang dia sudah "professor" sedangkan perguruan lain di cianjur yg satu aliran masih SD. apakah ada tokoh bernama aa Aman or rahman?
(http://cdn-u.kaskus.us/54/ilrqdsg5.png)
ane dapet silsilah diatas tapi ada yg namanya rada mirip yakni Aa Aman & Aa Abdurahman,
-
@ Bang anaknaga : Saya sendiri bukan orang Sabandar tapi sebagai orang Cianjur yang sedikit tahu tentang perguruan2 silat yang berada di wilayah Cianjur.
Mengenai pertanyaan abang untuk guru silat di Cianjur dengan nama Aa Rahman kayanya kagak ada, yang ada dahulu nama Aa Aman yang sangat kesohor, memang orang mengatakan beliau mengajar aliran Sabandar dan sekarang sudah wafat.
Nama perguruannya adalah Warisan dan penerusnya Mang Cece . Di Jakarta juga ada penerusnya yaitu Bang Adnan Rivai orang Cianjur yang mempunyai nama perguruan yaitu Aji Rasa.
Mudah2an dengan keterangan ini bisa membantu Bang anaknaga tapi mohon maaf juga jika ini melangkahi yang lebih bersangkutan atau yang lebih tahu.
Salam.
-
terima kasih Ki Sija Atas infonya.
mungkin maksud abah saya Aa Aman.
si tokoh Sabandar ini konon kata abah saya, menghadapi tantangan 40 pendekar banten, saat itu beliau kalau shalat di surau di banten tidak mau di shaf depan karena jaga-jaga kalau diserang dari belakang.
saking sudah mumpuni olah rasa nya, tokoh ini menyilakan saja para murid or siapa saja menyerang saat beliau saat santai, tidur. beliau ga pernah kena kecolek.
-
benar apa yang dikatakan udah bayu bahwa akan banyak hipotesa yang mengelilingi kisah hidupnya m.kosim,,yang pasti yang perlu dipelajari adalah makna baiknya,,,bukan soal perbedaan dan pendapat mana yang paling benar..hehehe
@zack s: mungkin saja jurus nasrul haq mirip dengan jurus sabandar, ya namanya juga masih di kawasan Nusantara,,masih ada kemungkinan saling mempengaruhi, apalagi di malaysia sendiri banyak tinggal orang-orang padang yang kemudian menetap disana...ditanya apakah ada tokoh sabandar bernama haji Elias Sutan Sati dan gurunya Aki Tasik, hal itu mungkin membutuhkan proses panjang untuk membuktikannya,,, mesti diurut kepada siapa beliau-beliau belajar dan mesti mengerti benar apakah keilmuan yang dipelajari itu adalah sabandar...
saya sendiri aja masih agak bingung nih,,,jika dikatakan M.kosim adalah orang yang mempopulerkan keilmuan sabandar pastilah ada gurunya,,,siapa gurunya dan dari mana keilmuan itu didapat,,,saya saja masih bingung...heheheh
hiks ane ketinggalan diskusi menarik nih,
Uni Dolly, ane pengen banget tau banyak soal Tareqat & jurus-jurus NazrulHaq dan siapa sosok "Aki Tasik" ini
Bisa kasih pencerahan ?
Hatur Nuhun
-
Sepertinya kisawung kudu buka dan baca tread ini lagi deh. Banyak info baru. Kisawung, dimana dikau berada.......
Insya Allah saya ada [[peace2]] [thank]
tetap mengikuti perkembangan yang ada sambil menunggu ilham dan pencerahan
terima kasih [top]
-
Oh, ya dikalangan pengamal tarikat dari Silek Bayang, mereka juga punya silat yang dengan hanya menghentakkan kaki ke tanah, lawan terdiam tidak bergerak. Saya tidak tahu apa "ilmu" ini ada atau tidak pada aliran Silek Kumango atau pada penerus/pewaris Silat Moh.Kasim.
Silat Jurus Lima ( Sabandar Mama Kosim) dalam sepengetahuan saya memiliki ciri - ciri khas
jika dalam hubungannya dengan quote diatas maka ciri-ciri gerak langkah kaki Sabandar ialah:
- langkah seret tidak boleh lepas dari bumi
- langkah hentak dengan hentakan sekeras mungkin
- langkah seret kemudian diakhiri dengan hentak
- langkah hentak kemudian diakhiri dengan seret
dahulu, kemanapun saya pergi melihat aliran Sabandar selalu saya melihat ciri yang sama seperti diatas
akan tetapi kebanyakan ciri yang sangat sama adalah di langkah hentaknya
Sabandar terkenal dengan ciri kaki selalu menghentak (untuk aliran sabandar yang fokus di tenaga batin)
ada suatu kisah dari seorang pendekar Sabandar era 1960 an yang namanya dirahasiakan
bahwa pernah Guru saya yakni Abah Moch Syarif bercerita tentangnya ,
beliau itu jika selesai panen padi kemudian tumpukan jerami
kering yang dikumpulkan disawahnya itu dibakarnya dengan cara yang aneh
ialah cukup dengan menghentakkan kakinya secara jarak jauh,dan tak lama kemudian jerami langsung terbakar..
btw.. salam kenal kepada uda Limpato.. uraian kisahnya baru saya tanggapi sekarang
semoga dengan masukan infonya akan menyebabkan saya dapat pencerahan dan bersambung kata
saya sangat berterima kasih dan berbahagia dengan info luar biasa dari uda Limpato beserta tanggapan
dan masukan info dari sahabat silat semua ... [top]
-
Ilmu Tagak Alif jika di ajaran Sabandar namanya berubah menjadi bahasa Sunda yakni Tangtungan Alif
Tangtungan kurang lebih bermakna sikap berdiri tegak seimbang tak mudah untuk dijatuhkan
sayangnya saya juga heran kenapa Tangtungan Alif selalu diajarkan belakangan
selalu yang diajarkan terlebih dahulu ialah kembangan jurus dengan banyaknya varian gerak dan langkah
nanti setelah menjelang selesai belajar (sudah tingkat tinggi) barulah dibuka semula jadinya
bahwa Tangtungan Alif itu ialah berisikan dua puluh (sifat 20 bagi Allah)
kemudian menggerakkan dalam gerakan batin jurus ialah berdasarkan prinsip lima
lima-lima , lima-lima = 20
sedangkan yang dimaksud lima dalam Sabandar itu yang pertama ialah "Isi"
yang dimaksud isi ialah "kedut/kompres diafragma atau mengeraskan seluruh anggota tubuh"
kemudian barulah "bergerak"
yang dimaksud bergerak ialah terserah mana yang mau digerakkan
yang mau digerakkan ialah ada empat ,
- Jeblag (memukul/mendorong ))
- Tarik
- Liliwatan (menepiskanmemutarkan)
- Angkat kemudian jatuhkan
jika hal tersebut sudah difahami, maka selanjutnya akan mendapatkan anugerah dari Allah
yakni yang berupa "rasa" , rasa bisa mewujud dalam bentuk :
- seolah seluruh tubuh kita ada matanya, artinya bisa tau sebelum terjadi saat antisipasi serangan
- sehingga akan melahirkan gerakan yang mengalir dengan sendirinya saat mengantisipasi serangan
- sehingga bisa menjatuhkan lawan tatkala lawan baru sampai pada "niat" jahatnya
hal itu dinamakan dia sebagai "Sanalika"
jadi semoga karakteristik Sabandar Mama Kosim yang saya sampaikan ini bisa lebih memancing memberikan
gambaran jika ingin diselidiki dan jika ada silek Minang yang sesuai dengan kondisi diatas itu demi menemukan
asal muasal Silek Mama Kosim dahulu di Ranah Minang apa nama dan alirannya
yang mungkin ada berlanjut dengan nama yang lain
-
em..aku nyimak aja dh.hehehe
-
Kalau tagak alif di aliran-aliran silek yang berakar kepada langkah tuo..harus dikuasai diawal..
Langkah tigo misalnya..belajar tagak alif itu sebelum kita belajar langkah alif dal mim..
Di langkah ampek..belajar tagak alif sudah itu belajah langkah alif lam lam ha dan mim ha mim dal..
Pelajaran tagak dan langkah itu pelajaran syariat dan tarikat..pelajaran hakikat ada di kaidah...kalau di silek kumango kaidah silek ada di barih balabeh...
Contoh balabeh..
Silat ; cepat kaki tidak menarung, ringan tangan tidak memecah...dst dst..
Belajar tagak alif di silek minang bisa lama..karena dsitu dimulai diperkenal kaidah..bergantung kepada tali yg tak bisa putus, berpegang kepada rasa yang tak mungkin hilang..
Dah ah..gak kebanyakan ngoceh..takut salam..:)
-
waduh.. makin menarik uraian dan keterangan dari sedulur-sedulur,
ane jadi iri sama sedulur-sedulur semua,
ane yng berdarah Minang tapi tidak sempat belajar & mengenal jurus-jurus yang disebut Sedulur ada/berasal di Minang.
Mohon Ijin nyimak ya Sedulur-2 [top]
-
Rekan-rekan sekalian,
pandangan pribadi ane,
untuk penelitian sejarah asal muasal Sabandar yang dibawa oleh Mamak Kosim sebenarnya tidak terlalu perlu.
saling klaim bahwa silek aliran rekan merupakan "Galur Murni" yang dibawa oleh beliau.
yang diperlukan adalah inti semangat untuk olah raga & rasa.
ane pernah dengar pesan dari Aa Amman pada abi ane agar jangan terpaku dengan sabandar saja namun mesti balance dengan kari-madi dan silek lain.
salam.
-
saya penasaran apakah sampai saat ini masih ada (sdh diketahui) keturunan langsung (biologis) dari Muhammad Kosim?