Forum > Tokoh Pencak Silat

Menyingkap Tabir Sosok Muhammad Kosim - Pendiri Sabandar

(1/25) > >>

parewa:
Khasanah pencak silat di negara kita tercinta ini penuh dengan cerita2 dan legenda2 yang kadang sangat misterius. Salah satu legenda yg misterius tersebut adalah mengenai Muhammad Kosim yang merupakan pendiri aliran Sabandar dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Sabandar itu sendiri telah menjadi salah satu aliran pencak silat yang sangat besar pengaruhnya di tradisi silat Sunda. Disebutkan bahwa beliau adalah seseorang yang berasal dari negeri Pagaruyung yang merupakan pusat kerajaan Minangkabau. Menurut cerita yang berkembang, Mama Kosim, dibuang dari kampung halamannya karena mengajarkan silat kepada bukan keluarga kerajaan.

Sewaktu saya pertama kali mendengar cerita ini, langsung terbersit rasa keingin-tahuan yang sangat besar: (1) beliau berasal dari Minang, apakah benar berasal dari negeri Pagaruyung? :-\ (2) beliau dibuang karena mengajarkan silat kepada non family member of Kerajaan Pagaruyung, apakah kira2 benar begitu?..... :-\

Sebenarnya rasa keingin-tahuan saya itu lebih disebabkan oleh pertanyaan no.2 bhw beliau dibuang krn mengajarkan silat kepada bukan anggota keluarga, sedangkan pertanyaan no. 1 berkaitan dg hal tersebut sbg supporting evidence... begitu kira2.... eh kok jadi serius nih... :)

Sepanjang pengetahuan saya (yg sebenarnya cetek juga 8)), Silat Minang bukanlah sesuatu yang exclusive untuk kalangan tertentu saja, silek merupakan suatu faktor budaya yg telah melekat menjadi suatu kesatuan dengan orang Minang. Adat Minang yg berbasis pada jalur ibu, telah menciptakan suatu sistem dimana setiap pemuda minang tidak tinggal di rumah melainkan di surau/mesjid. Dan salah satu kegiatannya adalah belajar silek. Jadi, to cut it short, feeling saya mengatakan, rasanya cerita bahwa Mama Kosim pergi merantau ke tanah Jawa karena mengajarkan Silek kepada bukan keluarga kerajaan, sounds not right atawa mungkin tidak benar.... gitu loh.... kompor mode on 8)

Lho jadi gimana dong...? ;)

Sewaktu rombongan Silek Kumango datang ke Jakarta atas undangan FP2STI, salah satu misi saya adalah bertanya kepada mereka ke-sahih-an cerita ini. Menurut pendapat saya, para Pendekar Silek Kumango paling tidak dapat memberikan sedikit info ttg keberadaan Muhammad Kosim karena Silek Kumango berasal dari Kab. Tanah Datar yg berlokasi tidak terlalu jauh dari Negeri Pagaruyung. Apalagi yg datang adalah Guru Gadang Silek Kumango yg for sure very knowlegdeabe ttg silat Minang terutama yg berasal dari Pagaruyung.

Alhamdulillah, moderator SahabatSilat.com, Kisawung, sebagai praktisi Sabandar tergerak hatinya untuk menanyakan Silat 5 jurus yg merupakan inti dari Maenpo Sabandar. Dan tidak disangka-sangka pula, Guru Gadang langsung "buka kartu" membuka rahasia Silek Kumango dengan bercerita bahwa sebenarnya Silek Kumango itu ada dua, yaitu Silek Kumango Tuo yang merupakan asli dari Syech Kumango pendirinya, dan Silek Kumango yg seperti dikenal sekarang. Diceritakan bahwa Silek Kumango orde Tuo dikuasai oleh salah satu anak dari Syech Kumango dan anaknya yg lain menciptakan Silek Kumango orde baru. Dan suatu hari bacakak-lah (berantem)kedua adik beradik ini. Perkelahian ini sangat panjang sampai pada akhirnya perkelahian tersebut dilerai oleh Syech Kumango himself dg satu pernyataan bahwa Silat Batin merupakan milik dari anaknya yg menguasai Silek Kumango orde Tuo dan anaknya yg menciptakan Silek Kumango orde baru disebut yg menguasai Silat Lahir. Dikarenakan hal itu,  sang anak yg menguasai Silek Kumango Tuo pergi dari kampungnya dan entah pergi kemana. Dan surprisingly, Silek Kumango Tuo juga terdiri 5 jurus....!! :)

Lalu, apakah Mama Kosim sebenarnya merupakan sang anak dari Syech Kumango....?

Kita lanjutkan ceritanya besok setelah ane balik dari Cianjur ya.. demi mensukseskan wisata silat kita..... hehehe ... :D

Salam Pencak Silat

boencis:
Di tunggu bos ceritanya....,  :-*

parewa:
sorry juga boss...... :-[ bukannya gak mau ngelanjutin, ada pekerjaan numpuk nih... :'( maklum ane bukan penulis, jadi susah bener kalo disambi hehehe.... :)

parewa:
Mari kita lanjutin lagi ceritanya...... ;)

Dengan hati deg2an harap2 cemas siapa tau sosok Mama Kosim dapat terbongkar dalam sebuah acara 'kagetan' yg diadakan oleh FP2STI.... it is really better than my imagination.... !! :D

Sewaktu Kisawung memperagakan Sabandaran, perhatian saya sama sekali tidak tertuju kepada Kisawung melainkan kepada Guru Gadang Silek Kumango dan para sesepuh dari ranah Minang yg kebetulan ikut hadir meramaikan forum diskusi tersebut. Kisawung mah bisa ditanggap kapan aja untuk memperagakan Sabandaran 8) sorry Ki...... :P

Dan benar saja, selesai Sahabat kita Kisawung memperagakan beberapa gerakan dasar Sabandaran yg dikuasainya, langsung keluar ucapan2 dari para sesepuh..... "O itu Silek Tuo tapi ada pengaruh pesisir..." Dan disambung lagi dengan ” itu gerakan silek dari daerah Ulakan, Pariaman tempat Syech Burhanuddin berasal....”  :)

Agar para Sahabat Silat yg bukan berasal dari Minang dapat memahami ini, sedikit akan kita bahas ttg Negeri Minangkabau. Menurut Wikipedia, Kerajaan Pagaruyung membawahi lebih dari 500 Nagari, yang merupakan satuan wilayah otonom pemerintahan. Nagari-nagari ini merupakan dasar kerajaan, dan mempunyai kewenangan yang luas dalam memerintah. Suatu nagari mempunyai kekayaannya sendiri dan memiliki pengadilan adatnya sendiri. Beberapa buah nagari terkadang membentuk persekutuan. Misalnya Bandar X adalah persekutuan sepuluh nagari di selatan Padang. Kepala persekutuan ini diambil dari kaum penghulu, dan sering diberi gelar raja. Raja kecil ini bertindak sebagai wakil Raja Pagaruyung. Pada dasarnya Nagari di Minangkabau terbagi atas dua: daerah Darek (Darat) dan daerah Rantau.

Di daerah Darek atau daerah inti Kerajaan Pagaruyung (disebut Luhak Nan Tigo, yaitu Luhak Tanah Data, Luhak Agam dan Luhak Limopuluah Koto), umumnya nagari-nagari ini diperintah oleh para penghulu, yang mengepalai masing-masing suku yang berdiam dalam nagari tersebut. Penghulu dipilih oleh anggota suku, dan warga nagari mengendalikan pemerintahan melalui para penghulu mereka. Keputusan pemerintahan diambil melalui kesepakatan para penghulu, setelah dimusyawarahkan terlebih dahulu. Di daerah inti Kerajaan Pagaruyung ini, Raja Pagaruyung hanya bertindak sebagai penengah meskipun ia tetap dihormati. Daerah Darek Luhak nan Tigo disebut juga daerah Nan salilik Gunuang Marapi atau berada disekeliling Gunung Marapi.

Sedangkan daerah Rantau, meliputi Pasaman, Kampar, Rokan, Indragiri dan Batanghari. Wilayah rantau pada awalnya merupakan tempat mencari kehidupan bagi suku Minangkabau. Raja Pagaruyung mengendalikan secara langsung daerah Rantau. Ia boleh membuat peraturan dan memungut pajak di sana.

Masing-masing luhak memiliki wilayah rantaunya sendiri. Penduduk Tanah Datar merantau ke arah barat dan tenggara, penduduk Agam merantau ke arah utara dan barat, sedangkan penduduk Limopuluah Koto merantau ke daerah Riau daratan sekarang, yaitu Rantau Kampar Kiri dan Rantau Kampar Kanan. Selain itu, terdapat daerah perbatasan wilayah luhak dan rantau yang disebut sebagai Ujuang Darek Kapalo Rantau. Di daerah rantau seperti di Pasaman, kekuasaan penghulu ini sering berpindah kepada raja-raja kecil, yang memerintah turun temurun. Di Inderapura, raja mengambil gelar sultan.

Silek Tuo merupakan silat asal dari semua aliran Silek Minang (Kisawung mohon kasih penjelasan tambahan karena beliau pernah survey langsung ke Padang Panjang mengenai sejarah Silek Minang dalam rangka mencari asal usul dari Manepo Sabandar ;)). Menurut Guru Gadang Silek Kumango, Silek Minang yang berasal dari daerah Darek memiliki ciri langkah kaki yang ringan karena menyesuaikan dengan kondisi alamnya yg pergunungan. Sedangkan Silek yang berasal dari daerah Pesisir (yg merupakan daerah Rantau) memiliki ciri kaki/kuda2 yg kuat dan stabil karena berada di daerah pesisir pantai. Disamping itu, lokasinya yang berada di pantai, juga mengakibatkan terdapatnya pengaruh dari suku2 lain yang berdatangan ke Nagari Minangkabau melalui laut.

Kok penjelasannya jadi panjang lebar begini sih.....?? ???  Apa sih kesimpulannya....?? :-\ :)
Kita lanjut di halaman baru aja ya.....

kisawung:
wah... uda parewa... bikin nanggung ... :o jadi nepsong deh  ;D

lanjut uda... mantap sekali analisanya  :)

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

Go to full version