lanjutan....
padahal waktu itu, mama Karta sering olah raga angkat besi, sehingga badannya berotot dan tinggi besar. Kira-kira setengah jam latihannya bersama Gan Enceng, kemudian murid-murid lainnya ada empat orang disuruh menyerang Gan Enceng, akan tetapi tidak ada satu orangpun yang pukulannya sampai ke badan Gan Enceng, bahkan mereka jatoh semuanya.
beliau Syarif menjadi heran karena baru melihat permainan pencak silat seperti itu, dalam pikirannya menyangka, jangan-jangan hal itu ialah ilmu sihir.
Demikianlah pada keesokan harinya, Mamad ditanya, apakah latihan itu betulan atau bukan, dan Mamad malah menyatakan mengapa tidak dicoba saja langsung.
Syarif menyatakan tidak berani jika mencoba Mama Karta, tapi berani jika mencobanya kepada Mamad

Malam Rabu, Mamad datang ke rumah Syarif, lalu berkata dimana mau mencoba saya. Syarif berkata, disini saja sambil membereskan kursi ruangan tamu.
Selanjutnya Mamad dipegang oleh Syarif..
"Silahkan Ip, kamu kan jago Cimande yang suka mencoba-coba.."
Syarif berkata: " boleh.., tapi nanti kalau kena pukul jangan marah ya"
Mamad berkata: "Terserah kamu saja.."
Pikiran Syarif, pasangan kuda-kuda macam itu ialah begitu mudah seperti ikan tinggal ambil saja

, kemudian tangannya Mamad dipegang dan segera perutnya dipukul cepat dan keras oleh Syarif. Namun diluar dugaan , malah Syarif yang jadinya terpental dan jatuh..

Mamad berkata : " Yang keras dong pukulannya Ip.."
Kemudian Syarif segera bangun dan Mamad segera pasang kuda-kuda sembari memberikan tangannya dekat wajah Syarif dan berkata :
" Ip.., ini sih mudah mengambilnya.." sambil tersenyum.
Syarif segera memukul kepalanya Mamad, namun begitu mau sampai pukulan tersebut, dengan sekilat Syarif terpental lagi sampai-sampai kepala membentur tembok

lumayan juga sakitnya..
Padahal beliau Syarif saat itu belom pernah bisa dijatohkan oleh siapapun, bila mencoba permainan silat orang lain.
Demikianlah sambil bangun, Syarif mengaku kalah dan menyatakan mau belajar kepada Mama Karta.