+-

Video Silat

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

Persilatan Jurus Lima (Sabandar) by Marsudi Eko
14/05/2015 19:36

Kebugaran Merpati Putih by mpcrb
22/04/2015 16:16

PAWAI JAMBORE PENCAK 2015 by luri
20/04/2015 16:20

SilatIndonesia.Com

Author Topic: Louw Djing Tie  (Read 13409 times)

Aguswin

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 2
  • -Receive: 7
  • Posts: 407
  • Reputation: 34
    • Kelatnas Indonesia Perisai Diri
    • Email
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia Perisai Diri
Louw Djing Tie
« on: 07/11/2007 19:34 »
Setelah membahas informasi mengenai Lo Ban Teng di topik LO BAN TENG, LO BERANI ?, ada gak informasi mengenai Louw Djing Tie ?

Aguswin

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 2
  • -Receive: 7
  • Posts: 407
  • Reputation: 34
    • Kelatnas Indonesia Perisai Diri
    • Email
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia Perisai Diri
Re: Louw Djing Tie
« Reply #1 on: 07/11/2007 19:35 »

Java

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 647
  • Reputation: 48
Re: Louw Djing Tie
« Reply #2 on: 08/11/2007 09:51 »
@mas Aguswin
Dpt pic nya Louw Djing Tie darimana? Sy sdh ubek2 di net gak nemu.

Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: Louw Djing Tie
« Reply #3 on: 08/11/2007 11:05 »
Sahabat silat,

Katanya sih ada di buku "Kesastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan Indonesia, Jilid-5", Gramedia, April 2002 ..tentang biografi Lo Banteng dan Louw Djing Tie...coba deh dicek...

tabik,
S Birowo
Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

Java

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 647
  • Reputation: 48
Re: Louw Djing Tie
« Reply #4 on: 08/11/2007 11:28 »
@ Mas Sosro Birowo
Terima kasih atas informasinya.

Aguswin

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 2
  • -Receive: 7
  • Posts: 407
  • Reputation: 34
    • Kelatnas Indonesia Perisai Diri
    • Email
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia Perisai Diri
Re: Louw Djing Tie
« Reply #5 on: 08/11/2007 12:24 »
Sahabat silat,

Katanya sih ada di buku "Kesastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan Indonesia, Jilid-5", Gramedia, April 2002 ..tentang biografi Lo Banteng dan Louw Djing Tie...coba deh dicek...

tabik,
S Birowo

Judul bukunya Kesastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan Indonesia Jilid 5, dengan penulis Marcus AS dan Pax Benedanto (Penyunting), diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia.

Buku ini merupakan jilid kelima dari seri Kesastraan Melayu Tionghoa, khazanah sastra yang sudah lama terpendam dan terlupakan. Isi dari jilid kelima ini menampilkan riwayat 4 tokoh Tionghoa masa lampau, yaitu Oey Tambahsia (?-1856), Louw Djing Tie (1839-1904), Lie Kimhok (1853-1912) dan Lo Ban Teng (1886-1958).

Buku ini berisi biografi hartawan Oey Tambahsia, Bapak Melayu Tionghoa Lie Kimhok, dan dua jago kungfu legendaris di Nusantara : Louw Djing Tie dan Lo Ban Teng.

Seri ini memberi kesaksian bahwa Sastra Melayu Tionghoa merupakan salah satu pelopor dan berperan menyebarluaskan lingua franca Bahasa Melayu, yang merupakan cikal bakal Bahasa Indonesia. Sastra Melayu Tionghoa menjadi saksi dan bukti peranan etnis Tionghoa dalam pembentukan kebangsaan Indonesia.

   

Aguswin

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 2
  • -Receive: 7
  • Posts: 407
  • Reputation: 34
    • Kelatnas Indonesia Perisai Diri
    • Email
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia Perisai Diri
Re: Louw Djing Tie
« Reply #6 on: 08/11/2007 12:27 »
@mas Aguswin
Dpt pic nya Louw Djing Tie darimana? Sy sdh ubek2 di net gak nemu.

Dari YahooGroups-nya Perisai Diri. Alamatnya http://sports.ph.groups.yahoo.com/group/perisai_diri/photos

Java

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 647
  • Reputation: 48
Re: Louw Djing Tie
« Reply #7 on: 08/11/2007 12:44 »
Jadi inget thread Lo Ban teng tempo hari.
Dalam satu postingnya ada ditulis Lo Ban Teng pernah mengeluarkan undangan pibu namun tidak ada bukti ada pihak yang menanggapi.

Sayang Louw Djing Tie sudah meninggal saat Lo Ban Teng mengeluarkan undangan pibu. Coba mereka hidup pada era yang sama. Kira-kira tantangan pibu Lo Ban Teng ditanggapi Louw Djing Tie tidak ya? Penasaran.

kohbud

  • Anggota
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 19
  • Reputation: 1
    • Email
Re: Louw Djing Tie
« Reply #8 on: 15/01/2008 10:56 »
Salam silat,

Mas Aguswin, Mas Sosro Birowo dan Mas Java yang terhormat dan rekan-rekan lainnya, apa bisa memberikan sedikit info tambahan tentang Louw Djing Tie ? Khususnya, apakah beliau memperistri orang Bandung, dan apakah beliau ini termasuk salah satu dari '10 Harimau Kwantung / Kanton' ? Maklum, nama orang Tionghoa kadang-kadang menjadi berubah-ubah bila ditulis dalam huruf latin, seperti Wong Fei Hung bisa menjadi Huang Fei Hong, Tio Sam Hong menjadi Zan Shan Feng.

Bila biografi-nya sama, mungkin saya bisa memberikan sedikit tambahan info.

Terima kasih.

Java

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 647
  • Reputation: 48
Re: Louw Djing Tie
« Reply #9 on: 15/01/2008 11:23 »
@kang Kohbud
Mungkin mas Don atawa mas Chandrasa punya copian riwayat Louw Djing Tie lumayan lengkap. Mudah-mudahan saja beliau bisa menjawab pertanyaan sampeyan.

salam

HartCone

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 733
  • Reputation: 38
    • Martial Arts Forever
Re: Louw Djing Tie
« Reply #10 on: 05/02/2008 07:19 »
Ada seorang murid dari Louw Djing Tie, yaitu Djie Siau Fuk, saya juga ubek2 di web ga nemu juga...

trimakasih buat bung Agus untuk angkat topik ini, dan juga trimakasih buat teman2 yang udah kasih masukan...


salam

Red Hawk

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 2
  • Posts: 125
  • Reputation: 8
    • Email
Re: Louw Djing Tie
« Reply #11 on: 14/03/2008 10:46 »
rekan sekalian kalau gak salah keturunannya GM Louw Djing Tie adalah Louw Tjing Houw (maaf kalau salah eja). merupakan penulis buku Wushu, Kungfu Fighting, dll. Beliau bersama para pakar beladiri yang lain membuka perguruan Cing Woo. perguruan ini mengambil semangat persaudaraan dari GM Huo Yen Cia. mungkin bisa  datang ke sana. kalau gak salah di Kelapa Gading Permai.
mengenai Pi Bu yang dilakukan oleh Kong Co Lo Ban Teng, mungkin saya tidak menanggapi. masalah itu sudah lama banget (bokap saya saja belum lahir. hehehe) dan pada saat itu hal pibu seperti itu adalah kebiasaan atau mungkin semacam tradisi (mungkin). sekarang hal itu mungkin sudah kurang relevan.

sedyaleksana

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 17
  • -Receive: 7
  • Posts: 417
  • Reputation: 43
    • PD Germany & Swiss
  • Perguruan: Perisai Diri
Re: Louw Djing Tie
« Reply #12 on: 14/03/2008 18:58 »
Kalau mau dirunut, aliran yang dibawa Louw Djing Tie mempunyai pengaruh yg sangat kuat terhadap silat Perisai Diri. Karena Pak Dirdjo pendiri Perisai Diri pernah berguru dan sekaligus menjadi murid kesayangan dr Yap Kie San dari Parakan, salah satu penerus aliran yg dibawa Louw Djing Tie.

Salam
Chandrasa

Aguswin

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 2
  • -Receive: 7
  • Posts: 407
  • Reputation: 34
    • Kelatnas Indonesia Perisai Diri
    • Email
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia Perisai Diri
Re: Louw Djing Tie
« Reply #13 on: 29/06/2008 18:40 »
Copy paste dari http://kungfu300legendary.blogspot.com/2008_01_01_archive.html

Louw Djing Tie lahir pada tahun 1855. merupakan anak nomer dua dari tiga bersaudara kakak laki-laki bernama louw djing lian dan adik perempuannya bernama Louw djing hiang. Sejak kecil Djing tie sangat nakal . Djing memiliki perangai keras dan berani , hampir setiap hari ia terlibat perkelahian denan anak-anak lain. Pada waktu Djing tie berumur sembilan tahun . Ia mendapat luka di dahi, yang membekas hingga ia dewasa.

Ada satu kejadian dimana Djing tie untuk pertama kali menyasikan kepadaian seorang ahli kung fu . Di kota Hay Ting ada seorang biksu pengembara yang bernama tai ching (biksu besi ) . Biksu ini memiliki tenaga yang sangat kuat. Ia selalu berkeliling kota sambil mengemis dengan paksa dan mengancam , Orang-orang di kota Hay Ting tidak ada yang berani dan menghentikan kelakuan biksu itu.

Pada suatu waktu biksu itu bertemu dengan Djing tie timbul jiwa kepahlawanan dan ingin memberi pelajaran. Ia mengambil batu dan melemparkan ke kepala biksu yang botak itu. dan lemparan itu mengenai tutup kepala biksu itu hingga miring . Namun biksu itu berpikir bahwa hal itu tidak disengaja maka ia terus berjalan sambil memukul Bokhe (Peralatan sembayang). Louw djing tie segera melempar batu untuk kedua kali dan kali ini membuat penutup kepala biksu itu hampir jatuh biksu itu mulai menyadari bahwa lemparan itu perbuatan yang disengaja saat biksu itu mengomel . Djing tie melempar batu lagi dan kali ini membuat petunutup topi itu jatuh ke tanah . Biksu itu menjadi sangat marah dan segera melompat serta mengejar Djing tie sambil mengancam akan membunuhnya .Djing tie melarikan diri dan karena terburu-buru ia memasuki jalan buntu . Djing tie melihat sebuah warung yang berada dijalan itu. Ia masuk kewarung itu dan bertemu seorang kakak tua yang menjadi tukang masak diwarung tersebut .

Djing tie menceritakan kejadian yang ia alami dengan singkat dan memohon diperbolehkan untuk bersembunyi . Tidak lama kemudian biksu itu datang dan langsung menegur kakek itu . Kakek itu mengaku kalau djing tie adalah cucunya dan memohon biksu itu memaafkan kenakalan cucunya tersebut. Si biksu itu malah menjadi marah . Ia mengancam jika si kakek tidak mengeluarka cucunya maka ia akan memukul si kakek itu. Mendengar ancaman itu si kakek itu . Mendegar ancaman itu kakek tidak menjadi takut bahkan itu malah menjawab bahwa ia tidak semudah itu dipukul . Biksu iitu menjadi marah ia langsung menyerang dengan tinju adalannya tapi kakek itu mendahului dengan pukulan telapak lima gunung. Si biksu itu pun terhuyung-huyung dan langsung melarikan diri karena kung fu nya dibawah kakek itu. Melihat kejadian itu Djing tie yang mengintip di ruang belakang menjadi terkejut dan kagum luar biasa . Setelah biksu itu pergi kakek itu menasehati Djing tie bahwa perbuatannya dapat mencelakakan dirinya .

Kejadian itu membuat Djing tie menyadari perbuatannya dan ia berubah menjadi pendiam dan lebih dewasa . Sejak saat itu ia giat berlatih di perguruan Kung fu di salah satu perguruan di desanya , tetapi baru setahun Djing menekuni kung fu . Kedua orang tuanya meninggal secara beruntun .Kemalangan ini yang membuat Djing tie harus pindah dan tinggal pada saudaranya yang sangat miskin dan harus berkerja demi meneruskan hidup.

Namun saat kakak Djing kembali dari perjalan ia membawa djing tie dan adik perempuannya ke tempat lain. Melihat keseriusan Djing Tie dalam berlatih kung fu , kakak Djing tie mengirim djing tie ke kuil shaolin untuk belajar kung fu dan meramu obat. Tetapi setelah menyelesaikan belajar di kuil shaolin Djing Tie harus kembali kedesanya untuk mengurus kebun milik orang tuanya Setelah Djing pulang dari kuil shaolin dan megurusi kebun milik orang tuanya dan sesekali ia mengajari kung fu kepada adik perempuanya .

Suatu ketika seekor Harimau menerkam ternak Djing Tie dan sering terjadi hal itu di perkampungan itu yang meresahkan warga desa itu. Djing tie berniat membunuh harimau itu dengan mengumpankan seekor kambing . Setelah hari ke sembilan ditunggu harimau itu muncul dan segera Djing tie menyerang harimau itu dengan sebilah pisau . Tusukan pertama harimau itu dapat menghindar dengan cepat . Tapi pada tusukan ke dua mengenai badan harimau itu dan meraung dengan keras dan berbalik menyerang Djing tie .Tanpa ragu Djing Tie menghindari serangan dan ia menusukan pisau keleher harimau tersebut . Tanpa adanya perlawanan lagi harimau itu langsung roboh dan jatuh ke tanah . Peristiwa itu membuat kegemparan didaerah tersebut dan melambungkan nama Louw Djing Tie.

Beberapa hari setelah peristiwa itu Djing tie melakukan perjalanan ke gunung kouw shan untuk melanjutkan pelajaran kung fu kepada seorang biksu shaolin yang bernama Biauw Tjin . Dari Biksu Biauw tjin ,ia mempelajari ilmu tenaga dalam dan tenaga luar . Ia juga di ajari mengunakan berbagai senjata rahasia seperti jarum dan uang logam . Djing Tie berlatih kungfu selama enam tahun dibukit Kouw Shan , hingga sang biksu pergi mengembara kembali. Namun sebelum berpisah sang biksu memberi saran untuk belajar kung fu pada temanya yang bernama Kang Too Soe. Dengan segera Djing tie menemui Kang too soe , pada Suhu kang ia mempelajari ilmu menyumoit dan totok darah , selain itu djing tie juga memperdalam teknik mengalirkan Chi (tenaga murni) ke seluruh tubuh dan ilmu penggobatan yang berhubungan degan tulang. Setelah tujuh tahun belajar di bawah bimbingan Suhu Kang ia pergi ke kota hok cui propensi hokkian dan membuka perguruan kung fu .Mutid Djing tie bertambah banyak dan banyak muridnya yang sangat hebat termasuk adik perempuannya.

Suatu hari pemerintah daerah setempat mengadakan seleksi guru kung fu untuk dijadikan pelatih tentara setempat . Dalam seleksi tersebut banyak guru-guru kung fu yang ikut serta termasuk Djing tie . wakil dari pusat adalah guru kung fu dari shan tung yang sangat hebat. Hingga lima orang lawan masih dapat ia kalahkan dengan mudah . Sampai pada giliran kawan Djing yang bernama Lie Wan untuk naik panggung . Kali ini pertarungan berjalan seru dan seimbang . Penontan yang hadir Sangat menikmati pertunjukan itu . Tapi lie nampak tidak sabar , ia ingin menyelesaikan pertarungan dengan cepat, maka disuatu kesempatan ia menggunakan jurus berbahaya dengan memukul mengunakan kedua tangan ketubuh si guru kung fu . Dengan cepat guru kung fu itu menghindr serangan lie dan ia menyerang balik. Djing tie yang melihat serangan itu meloncat naik panggung dan menyerang dengan tendangan kemaluan sang guru kung fu dan mengalami cedera parah. Djing tie segera menyadari bahwa tindakannya telah melanggar hukum maka ia dan lie segera menlarikan diri dari tempat tersebut.

Djing tie sadar bahwa kesalahan ini sangatlah fatal dan bisa dihukum berat, untuk itu ia bertekat meninggalkan negeri china. Sementara Lie wan pergi menetap di Singapura dan menjadi tabib di sana . Djing tie tinggal bersama lie wan dan mengajarkan kung fu pada pegawai toko. Tetapi tidak beberapa lama ia berniat kepulau jawa . Maka Djing berangkat menujuh pulau jawa dan mendarat di batavia. Di Batavia Djing mencoba berjualan , namun karena kurang beruntung ia pindah ke semarang , lalu kemudian ke kendal. Dikota ini Djing tie berjualan ikan asin dipasar dan perlahan-lahan orang mengenal kepandaian Djing Tie karena sering megobati orang yang salah urat ataupun terpukul .

Suatu hari ada kenalannya yang tinggal di ambarawa mengajak Djing Tie keambarawa untuk membuka perguruan kung fu dengan diam-diam , karena pada saat itu belajar kung fu dilarang oleh pemerintah hindia belanda. Murid-murid yang belajar diperguruan kung fu Djing mulai banyak dan nama Djing tie sebagai guru kung fu mulai dikenal orang . Ditempat ini Djing Tie juga terkenal sering megobati orang yang terkilir / luka pukul.

Suatu ketika saat Djing berkunjung ke toko obat kenalannya ia melihat dua serdadu yang tengah mabuk membuat kekacauan di warung didepan toko obat kenalannya . Djing tie yang kasihan dengan pemilik warung tersebut maju dan mengcengkeram lengan kedua serdadu itu bdan menariknya keluar . kedua sersasu itu memberontak ,namun cengkeraman Djing begitu kuat dandan tidak bisa dilepaskan .Setelah diluar Djing menegur dan mengusir mereka . Kedua serdadu itu pergi dengan sepoyongan sambil terus mengomel.

Keesok harinya kedua serdadu itu kembali dan menanyakan Djing tie pada pemilik warung tersebut , karena terus diancam si pemilik warung tersebut memberitahu bawha Djing sering berada toko obat . Dua serdadu itu segera ke toko obat itu dan menemukan Djing tie sedang duduk santai di depan toko . kedua serdadu itu segera mendatangi dan menarik kedua lengan Djing untuk menjatuhkan dari tempat duduknya. Tapi perbuatan itu sama sekali tidak berarti dan Djing tetap tidak bergeser dari tempat duduknya . Merasa usahanya menjatuhkan Djing gagal. mereka mulai memukul . Jika mau Djing dapat dengan mudah menjatuhkan mereka degan satu gerakan , namun Djing tidak mau membuat mereka malu. Maka ia hanya menangkis saja. Beberapa kali pukulan mereka ditangkis oleh Djing membuat tangan mereka terasa sakit. Mereka agak heran melihat Djing masih duduk ditempat semula .Kemudaian mereka keluar dan melempari Djing dengan batu secara beruntun , tetapi dengan mudah dihalau oleh Djing dalam keadaan duduk . Melihat hal itu mereka semakin marah dan mengambil batang bambu dan mencoba menyerang Djing. Ketika kedua bambu itu mengarah ke Djing , djing menangkap ujung bambu itu . Kemudian menariknya lalu mendorong kedua bambu itu sehingga kedua serdadu itu terlempar ketengah jalan. Dengan segera mereka bangkit dan melarikan diri sambil mengancam.

Keesok hari saat Djing masih berada di rumah tetangganya menyampaikan bahwa belasan serdadu menghancurkan toko obat tempat biasa Djing bersantai. Sewaktu sampai di toko obat itu belasan serdadu tersebut langsung mengepung Djing . Mereka membawa golok , pentungan besi dan bermacam senjata lainya . Dengan segera mereka menyerang Djing dengan ganas . dengan cepat Djing merebut pentungan besi dari salah satu serdadu itu, dengan pentungan itu Djing menghadapi semua penyerang . ia memukul lengan para serdadu itu agar tidak bertenaga . Tidak beberapa lama para serdadu itu melarikan diri menghadapi kung fu Djing tie , tetapi ada beberapa serdadu yang keras kepala dan terus menyerang Djing dibuat hingga terkapar di tanah .

Kedua serdadu itu masih dendam dan merencanakan mencelaki Djing lagi . Beberapa hari setelah pengeroyokan itu djing tie pergi untuk mencari temannya disamping pasar . ia berjalan jam delapan malam dan melewati pepohonan besar. Saat Djing melewati salah satu pohon ,seseorang menyerang dari belakang dengan botol , tapi dengan nalurinya yang tajam djing berhasil menangkap dan mendorong hingga terjatuh ketanah. Setelah itu dari arah yang lain muncul penyerang dengan membawa pisau dan menyerang Djing dengan sigap djing menggeser tubuh dan menangkap tangan si penyerang tersebut , Bersaman itu dari arah yang berlainan ada penyerang yang menyerang Djing , dengan segera Djing memutar kepalanya hingga kuncir rambutnya menghantam wajah si penyerang bagaikan pecut. Mengetahui rencananya gagal mereka melarikan diri dan membuat para serdadu itu sadar bahwa ia berurusan dengan orang yang salah . Sejak hari itu para serdadu tidak pernah membuat keributan di daerah itu.

Kung fu Louw djing tie memang terkenal begtu juga dengan ilmu pengobatan, tapi satu lagi keahlian Djing yang jarang diketahui orang adalah ia pandai bermain sulap. Bahkan suatu ketika Djing pernah menolong anak perempuan seorang penjual mie yang akan diperas oleh hartawan bejat dengan menggunakan ilmu sulapnya. Dengan menggunakan ilmu sulapnya .Louw Djing Tie memang terkenal suka menolong sesama.

Saat Louw Djing Tie tinggal di parakan , ia mendapat sambutan yang baik dari masyarakat sekitarnya . Namun ada guru kung fu diaerah itu yang bernama The Soei merasa ingin menguji kehebatan Djing tie. The soei adalah seorang ahli kung fu yang sangat kuat ia memiliki tubuh yang tinggi besar . Setiap ia berlatih kung fu di halaman rumah air dalam vas bunga dapat berguncang dan keluar dari vas bunga karena kekuatannya. The Soei mengajukan tantangan kepada Djing Tie untuk mengadu kung fu dengannya.

Maka pada sore yang ditentukan melakukan pertandingan persahabatan antara Djing Tie melawan The Soei dengan mengunakan kuas china yang diberi kapur pada ujungnya. Hal tersebut untuk menghindari cedera pada kedua petarung . Kedua ahli kung fu itu saling menyerang dengan sangat cepat . Tusuk-menusuk terus bergantian . Beberapa saat kemudian Djing dapat mendesak The Soei . berkali-kali Djing berhasil mengenai daerah berbahaya di bagian tubuh The Soei. Jika Djing mau mungkin Tubuh The Soei akan penuh dengan totolan kapur dari kuas . Tapi dengan sengaja membiarkan The Soei menotolkan kuasnya ke tubuh Djing Tie . The Soei pun lambat laun menyadari kehebatan kung fu Djing dan kagum dengan kerendahan hati Djing Tie. Pertarungan hari itu dinyatakan seri , namun The soei yang mengetahui keadaan yang sebenarnya menjadi sangat hormat pada Djing Tie dan menjadi sahabat baik.

Diusia tuanya Louw Djing tie memiliki banyak murid dan ia tidak pernah bosan melatih para muridnya dengan sangat baik . Louw Djing Tie meninggal pada usia 66 tahun (1921) . Tetapi nama Louw Djing Tie dikenang sapai sekarang dan juga perguruannya terkenal diseluruh jawa dengan nama Perguruan Kung Fu Garuda Emas Semarang yang ketuanya masih keturunan Louw Djing Tie.

Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: Louw Djing Tie
« Reply #14 on: 30/06/2008 12:58 »
Mantap..mantap..
Kisahnya begitu unik dan menggugah..

Ada juga diskusi soal Louw Djing Tie disini:

http://www.indoforums.info/forums/viewtopic.php?p=5650&sid=a5f494a5993dfea35e05c74a0e6d9caf

sekedar untuk meluaskan wawasan; konon ada beberapa tokoh persilatan dari daratan tiongkok yang pernah menjadi tokoh di tanah Jawa: Lo Banteng, Lou Djing Tie dan juga yang lainnya...

Salam
S birowo
Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

 

Powered by EzPortal