Suatu hari , ketika saya membolak-balik buku “Pictorial Collection of China Martial Arts” yang ditulis pada tahun ke-29 pemerintahan Republik oleh Tang Hao You yang diberikan kepada saya oleh guru Taichi saya Ma Yue Liang , saya terkejut menemukan di halaman 33 bahwa penulis “Ten Principles of Xinyi Liuhe” adalah Li Shi Ming dari Henan . Dinyatakan sebagai berikut , ” Latar belakang buku ini termasuk Li Shi Ming dari Henan pada tahun ke-11 Kaisar Yong Zheng , Wang Zhi Cheng dari Xin An, Wang Chen Ling dari Provinsi Ru pada tahun ke-19 tahun bulan-7 Kaisar Qian Long , Ma Ding Zhen dari Provinsi Ru pada tahun ke-44 dari Kaisar Qian Long . Kemudian dalam buku itu dinyatakan , ” Tidak seorang pun dalam dunia beladiri yang mengetahui siapa pendiri sebenarnya dari seni bela diri ini? Liuhe berasal dari Shanxi , Ji Long Feng , seseorang yang hidup pada masa akhir pemerintahan Dinasti Ming , terampil dalam tombak , yang dikenal sebagai ‘ Dewa Tombak ‘. Terdapat juga kutipan, “Dalam masa perang , tombak dapat menjadi senjata untuk melindungi diri , tetapi dalam masa damai, dimana tidak ada senjata, namun sesuatu tak terduga terjadi , bagaimana seseorang harus membela diri ” Kemudian dia mulai mengubah keterampilan bermain tombak ke dalam jurus-jurus tangan kosong , mengumpulkan semua teori menjadi satu buku , mengembangkan banyak gerakan beladiri, nama bela diri adalah Liuhe , dengan enam bentuk . Mengapa hanya satu buku ? hal ini karena hanya ada satu semangat dari hati. Mengapa begitu banyak gerakan ? ini karena gerakan dapat berubah dan berkembang . Apa itu Liuhe ( 6 harmoni )? pikiran selaras dengan maksud , chi dengan kekuatan , ligamen dengan tulang , tangan dengan kaki , siku dengan lutut , bahu dengan pinggul , ini adalah Liuhe . Enam bentuk dasar, masing-masing bentuk dapat berkembang menjadi 12 bentuk , 12 bentuk masih dapat kembali ke masing-masing bentuk induk . Para master belajar dari Zheng , yang belajar dari Ji (Long Feng ) . Meskipun seni bela diri ini tidak dipelajari saat kondisi terbaik , esensi dasar dipahami dan dibagi menjadi sepuluh prinsip untuk diajarkan dengan lebih baik kepada murid-murid , sehingga tidak ada satu pun master yang berani mengatakan ia mewarisi dari Ji Long Feng.” Dari semua sumber informasi dan catatan yang ada, sejarah Xinyi Liuhe Quan menjadi demikian : Ji mengajarkan ke Zheng , Zheng mengajarkan pada Li , dan Li sendiri yang kemudian menulis “Ten Most Important Truths of Xinyi Liuhe”.
Tang Hao juga menulis bahwa salinan yang dikenal sebagai Manual Seni Beladiri Liuhe, disimpan oleh Chen dari Wen Xian , isinya mengenai , “How to learn Hit and Twist” . Isinya mencakup 22 hal , 1 – both hands, 2 – general theory, 3 – necessary counters, 4 – hand foot special moves, 5 – secret moves or secrets, 6 – close combat hand moves, 7 – nineteen faq, 8 – the ten truths/principles of Liuhe, 9 – general combat, 10 – twelve powerful methods, 11 – tiger leaping eagle catching, 12 – Yi Jin Manual on using using qi, 13 – martial art thesis on Xinyi, 14 – correct template, 15 – thesis on ligaments and joints, 16 – thesis on moving up and down, 17 – seventy two ways to catch, 18 – summary thesis, 19 – acupuncture points, 20 – life and death grappling techniques, 21 – arm locks, 22 – difficult places to attack . Sepuluh prinsip juga dibagi menjadi sepuluh bagian , 1 – three sections, 2 – Wu Xing, 3 – the four cones, 4 – the body forms, 5 – hand movements, 6 – feet movements, 7 – higher level/good moves, 8 – intercepting moves, 9 – three ways to cultivate your behavior or attitudes, 10 – internal strength . Sepuluh prinsip ini berasal dari seseorang bernama Li yang mewarisi beladiri Ji Long Feng . Tang Hao juga menulis , ” Ketika saya tinggal di Chen Jia Gou , putra Chun Yuan hanya membiarkan saya menyalin isi halaman buku dan tidak mengijinkan untuk mempublikasikannya. Setelah 813 ( penerjemah : Aku tidak tahu apa ini , bisa jadi tanggal atau peristiwa ) , Provinsi Wen menjadi zona perang , dan buku ini menjadi abu ,( Catatan dari penulis sendiri : Chen Jia Gou ,Provinsi Wen menerima dua set manual Xinyi pada dua kesempatan yang berbeda . Manual set pertama , “Nine Important Concepts” dan “Xinyi Hammer” ,dll , yang ditulis oleh Li Shi Ming setelah ia meninggalkan Gunung Ji Yuan Wang Wu, yang merupakan sebuah karya selanjutnya dari Li Shi Ming . Meskipun ditulis setelah ” Ten Principles ” , kedua manual sebelumnya disahkan di Zhao Bao Zhen dan Chen Jia Gou, Provinsi Wen sebagai manual yang lebih awal dari “Ten Principles”. Chen Chang Xing menulis “Ten Principles of Taichi Quan” dan “Important Advice on Combat” berdasarkan pada “Nine Important Concepts”, namun mengklaim bahwa teks aslinya ditulis oleh seseorang dari zaman kuno. Era Zhang Yan dari Zhao Bao Zhen dan Chen Chang Xing dari Chen Jia Gou adalah era yang sama dari Sun Ma Xing dan Sun Zhi Cheng , cucu murid dari Li Shi Ming. Apa yang Tang Hao lihat adalah set kedua dari manual Xinyi yangdisampaikan ke Chen Jia Gou , yang merupakan ” Liuhe Manual” . ” Liuhe manual” berganti nama menjadi ” Three Three Manual ” . Demikian pula 22 hal isi manual seperti tersebut diatas merupakan himpunan dan kumpulan dari berbagai tulisan dari manual seni bela diri lain yang juga masuk ke Chen Jai Gou , misalnya , Bab ke-12 tentang Manual Yi Jin disusun dari manual seni bela diri lain.
Oleh karena itu , Wang Zhi Cheng , salah satu murid Xinyi dari Zhang Zhi Cheng bukanlah penulis sebenarnya dari “Ten Important Truths” seperti anggapan sebelumnya, yang ditulis pada tahun ke-13 pemerintahan Kaisar Yong Zhen . Dia seperti juga Wang Kang Ling dari Provinsi Ru pada tahun ke-19 bulan ke-7 pemerintahan Kaisar Qian Long , dan Ma Ding Zhen dari Provinsi Ru pada tahun ke-44 pemerintahan Kaisar Qian Long , adalah penjaga dari naskah yang ditulis oleh Li Shi Ming . Hal ini telah saya buktikan sendiri dengan mengunjungi kota kelahiran Wang Zhi Cheng , kepala Distrik Xin An. Keturunannya, keluarga Wang , tidak pernah berlatih seni bela diri , dan tidak pula seperti yang dijelaskan oleh seorang sejarawan seni bela diri Hu Gang. Dengan demikian , tampak bahwa keduanya, Wang dan Ma hanya sekedar penyimpan naskah tersebut dan bukan seorang praktisi xinyi.
The “Ten Important Truths” ditulis oleh Li Shi Ming dari Henan pada tahun ke-11 pemerintahan Yong Zhen , dan secara kronologis diturunkan kepada Wang Zhi Cheng , kepala Distrik Xin An , pada tahun yang ke-13 ( pemerintahan Yong Zhen ) , kemudian kepada Wang Kang Ling ( tahun ke-19 bulan ke-7 pemerintahan Qian Long) dan Ma Ding Zhen ( tahun ke-44 pemerintahan Qian Long ) . Akhirnya , diwariskan ke Chen Jia Gou Kabupaten Wen Provinsi Henan di sisi utara Sungai Kuning . Naskah ini dianggap sebagai harta karun oleh para praktisi Chen Taichi. Karena penduduk Chen Jia Gou praktisi Taichi dan bukan praktisi Xinyi, naskah tersebut terjaga keasliannya.
Adapun alasan mengapa penulis “Ten Important Truths”yang selama ini dikenal adalah Wang Zhi Cheng bukan Li Shi Ming , dapat ditemukan dalam teks-teks sejarah Muslim . Dinyatakan demikian: ” Dalam tahun-tahun belajar Ma Xue Li , Sang Master berulang kali menyuruhnya untuk tidak menyebarkan berita mengenai identitasnya. Ketika Sang Master akhirnya selesai mengajar Ma Xue Li , ia menghilang tanpa jejak. ” Sebelum berangkat , Sang Master telah mencoba tiga kali untuk mewariskan ilmu medis kepada Ma Xue Li , tetapi selalu ada yang menghalangi.” Hal ini jelas tersirat bahwa identitas Sang Master sudah mulai diketahui pihak luar. Menurut guru saya, Ma Hong Xian , orang yang mengganggu mereka sangat mungkin adalah master yang lain (yang ingin mengetahui tentang Li Shi Ming)
Oleh karena itu, tampaknya Ma Xue Li sangat menghormati pesan-pesan gurunya dan menurunkan naskah seni bela diri (Ten Important Truths ) atas nama Wang Zhi Cheng sebagai gantinya.
Meskipun Li Shi Ming menyembunyikan identitasnya dengan menghapus namanya sendiri ( penerjemah : ‘ Shi Ming ‘ dalam bahasa Cina diterjemahkan sebagai ‘ nama saya hilang ‘
) , dia menyatakan dalam karyanya ” Ten Important Principles ” bahwa Xinyi Liuhe diciptakan oleh Ji Long Feng , dan diturunkan kepada Tuan Zheng dari Gunung Nan ( perhatikan bahwa ini adalah penyebutan awal dalam teks yang berkaitan dengan silsilah Xinyi Liuhe, tidak pernah disebutkan ” Yue Fei ” atau ” Chao Ji Chen ” , untuk informasi tentang Dai Long Bang , silakan lihat “Learning Journals” milik saya ) . Tampaknya Mr Zheng dari Gunung Nan juga seorang pertapa , sama seperti muridnya, Li Shi Ming dari Henan . ( Menurut penelitian saya , GunungNan mengacu pada puncak tertinggi di Pegunungan Qin , yang terletak di dekat Tong Pass, dinamai demikian oleh penduduk setempat . Tong Pass terletak di seberang desa Yong Ji dimana ada keluarga Ji, melintasi Sungai Kuning . MasterZheng berada di Districk Ling Bao Henan , di tanah suci Tao antara You Vally Pass dan GunungYa Wu . Distrik Ling Bao 100 mil jauhnya dari Hua Shan ( Gunung Hua ) , 150 km dari Luoyang , 50 mil dari San Men Gorge . San Men Gorge adalah tempat Grandmaster Ji Long Feng membuat jalan ke Henan dari arah Shanxi , silakan lihat buku saya ” Journal “ ) . Li dan Zheng hanya menuliskan nama keluarga mereka ( Zheng bukanlah seorangtentara dari Tong Pass, Zheng Wan Yuan seperti fiksi yang ditulis oleh Cao Ji Zhi , seperti yang telah saya verifikasi , tidak pernah ada orang yang bernama Zheng Wan Yuan di tempat tersebut ) . Li Shi Ming adalah penganut Tao dan merupakan tradisiTao untuk tidak menyebutkan nama guru mereka , kecuali pendirinya . Dengan demikian , Li hanya akan menyebutkan bahwa pendiri Xinyi Liuhe adalah Ji Long Feng , tetapi menyembunyikan nama gurunya , disebut hanya sebagai Tuan Zheng dari Gunung Nan . Dia sendiri juga meninggalkan hanya nama keluarga pada pewarisnya . Ma Xue Li mematuhi perintah gurunya , hanya akan menyatakan bahwa ia diajar oleh seorang pertapa , dan bahkan tidak pernah menyebutkan nama keluarganya kepada siapa pun . Li Shi Ming juga memberitahu Ma Xue Li cerita bagaimana Tuan Zheng berpura-pura sebagai budak bodoh dalam keluarga Ji Long Feng selama tiga tahun untuk mempelajari seni beladiri , dan segera diajarkan oleh Ji Long Feng selama tiga tahun setelah diketahui oleh Ji . Ketika Ma Xue Li menceritakan kisah ini kepada murid-muridnya , salah satu dari tiga murid terbaik-nya, Zhang Zhi Cheng dari Nanyang telah salah anggapan bahwa cerita itu tentang Ma Xue Li sendiri , karena Ma tidak mau menyebutkan nama gurunya. Ma Xing juga tinggal di Luoyang, sama seperti Ma Xue Li , dan semua penduduk setempat di Luoyang tahu bahwa Ma Xue Li belajar dari pertapa pada usia 13 tahun, ia tidak pernah mengingkari fakta tersebut. Murid ketiga , Ma San Yuan , pergi ke Kota Fan Cheng , Shi Chang , dan tidak ada cerita selanjutnya ( Saya verifikasi dengan pergi ke Kota Fan Cheng , silahkan baca ” My Journal ” ) , dan di cabang Xinyi Ma San Yuan, semua keterangan tentang bagaimana Ma Xue Li belajar seni beladiri telah dilupakan . Ini menjelaskan bagaimana cerita tentang Ma Xue Li menyamar sebagai budak bodoh untuk belajar Xinyi Liuhe hanya diyakini semua cabang Xinyi lain di luar Luoyang.