IMHO & CMIIW
Saya dulu juga sempat berpikiran seperti itu, terutama karena persamaan jumlah jurus. Karena nya saya melakukan sedikit "penggalian" di sini. Yang saya temukan ternyata Sabandar dan Xing Yi itu sangat berbeda jauh sekali.
Awalnya saya menilai dari sikap pasang dan juga sikap badan, Xing Yi yang selalu menuntut segaris berbeda dengan Sabandar yang lebih flexibel. Lalu saya berpikiran sedikit radikal, ah mungkin sikap pasangnya berubah... tetapi ternyata jurus-jurus dasar Xing Yi dan Sabandar sangat berbeda. Dan saya semakin berpikiran radikal... ah mungkin sikap dasar dirubah, jurus-jurus dasarnya dirubah, tetapi prinsif dasarnya jurusnya tetap... ternyata yang saya temukan, prinsif dasar jurusnya juga berbeda
Lalu, saya masih berpikiran radikal... saya berpikir, mungkin sikap dasar dirubah, bentuk jurus dasar dirubah, prinsif jurus dasar dirubah, tetapi tehnik napasnya (yang dianggap "inti" dari Sabandar dan Xing Yi) tidak dirubah. Tapi ternyata... sangat jauh berbeda.
Kesimpulan saya, Xing Yi adalah Ying Yi... dan Sabandar adalah Sabandar.
Cuma kebetulan jumlah jurusnya sama, ada 5
Tetapi kalau konteksnya adalah, apakah secara umum ada saling mempengaruhi antara beladiri China, Nusantara, India, Persi dan lainnya?
Kita semua yakin itu ada
Hsinyi tidak segaris...metode langkah jurus yang segaris itu kebiasaan saja yang dibawa dari gaya kungfu shaolin.
hsingyi itu adalah kungfu yang mengandalkan tenaga dalam dan gaya melekat,rasa...sabandar juga demikian..mungkin saja sabandar asalnya dari cina dan dikembangkan dengan gaya indonesia yang cenderung bertahan dan tidak segaris/menyamping!