Saya anggota baru di komunitas ini. Saya belajar karate Kyokushinkan yang mengacu ke honbu: Kyokushinkan International Karate Organization di Saitama - Japan. Saat ini di dojo kami mulai diaktifkan latihan Taikiken atau ikken yang berasal dari Hsing-I Aliran I Chuan. Pendiri Taikiken adalah orang Jepang bernama Sawai San. Beliau adalah ahli Judo Dan 5 pada saat bertemu dan mencoba ilmu dengan ahli Hsing-I aliran I Chuang: Mr. Wang (Mungkin Mr. Wang Hsiang Zai sendiri yang adalah pendiri Hsing-I aliran I Chuan.) Sawai San dikalahkan secara telak oleh Mr Wang dan bahkan kemudian berguru pada Mr. Wang, tetapi karena Mr. Wang sudah lanjut usia, Mr. Wang tidak mau lagi menerima murid lagi, Jadi Sawai San belajar dari muridnya Mr. wang. Tetapi melihat kemajuan yang pesat dan kesungguhan hati Sawai san, akhirnya Mr. Wang mau juga menerima Sawai San sebagai murid. Setelah belajar Hsing-I aliran I chuan selama sekitar 10 tahun, Sawai San kembali ke Jepang untuk ikut membangun negaranya yang hancur dalam PD II. Di Tokyo Sawai San mengajarkan Hsing_I aliran I Chuan yang dipelajarinya dari Mr. Wang dengan nama Taikiken. Yang utama adalah pembangkitan ki/chi/TD dengan latihan berdiri santi (berdiri di atas bola kaki dan jari kaki (sedikit jinjit) dan tangan diangkat di depan dada seperti memegang bola.
Dari 3 internal martial arts: Tai Chi, Ba Gua dan Hsing-I, Hsing-I termasuk yang lebih mudah dipelajari karena gerakannya lebih lurus-lurus dan sederhana. Gerakannya lebih praktis untuk keperluan kombat jadi kembang2an tidak ada. Dengan demikian gerakan Hsing-I tidak cantik sama sekali. Tai Chi dan Ba Gua relatif lebih sulit karena banyak gerakan melingkar dan gerakannya lebih komplex. Hsing-I ada 4 aliran: aliran ShanXi, aliran Hebei, aliran I Chuan, dan aliran Honan atau kadang disebut aliran Muslim. Selain gerakannya lurus2 dan lebih sederhana, gerakan Hsing i juga lebih kasar dan keras dibanding Tai Chi yang lembut dan Ba Gua yang moderately lembut. Dari 4 aliran Hsing-I, Aliran I Chuan atau mind intention termasuk yang paling praktis dan keras. Penekanan latihan adalah pada berdiri Santi yang dapat dilakukan berjam-jam tanpa bergerak. Karena kepraktisannya dalam perkelahian, aliran I chuan ini banyak berkembang di US dan Eropa. Taikiken juga banyak menekankan latihan berdiri santi yang disebut zen rentso.
Pada jamannya Sawai San, hanya ahli MA yang sudah mahir (sudah beberapa tahun menjadi black belt) yang bisa diterima sebagai murid. Jadi mereka belejar taikiken khusus untuk meningkatkan kemampuan MA nya yang bisa karate, Judo dsb. Saat ini Taikiken banyak dipelajari atlit2 fighter kyokushin, termasuk di Kyokushinkan IKO. Saya sendiri masih baru dalam berlatih Taikiken, dan dari pandangan saya yang masih terbatas, yang ingin didapatkan oleh atlit2 fighter ini terutama adalah: kemampuan fan jian yaitu menyalurkan TD dalam pukulan, tangkisan dan tendangan secara explosive dan untuk membaca energi lawan sehingga dapat menghindar dan menangkis serangan secara tepat waktu dan efisien tanpa harus melihat langsung serangan itu. jadi bisa merasakan energi serangan dan menghindar, tangkis dan counter secara refleks.
Saya sendiri tadinya sama sekali tidak percaya dengan internal MA. Tetapi sekarang mulai dapat merasakan bahwa chi itu memang ada dan dan dapat diperkuat dan disalurkan melalui latihan yang tepat termasuk pernafasan dan latihan berdiri santi (dalam santi, nafas normal jadi saya tidak menganggap santi sebagai latihan pernafasan). Sayang sekali kesempatan untuk bisa latihan Taikiken sangat terbatas karena di dojo saya hanya lat taikiken 1 minggu 1x saja selama 1 jam.
Saya tertarik untuk Latihan Hsing-I terutama yang aliran I Chuan biar tidak terlalu banyak penyesuaian dari Taikiken yang sedang saya pelajari. Kalo Pak KohShen dan Pak Antara mengetaui tempat latihan atau ahli Hsing_I di jakarta, tolong bantu berikan infonya di forum ini ataupun PM kepada saya. Saya bermaksud les privat secara intensif. Tks