Maaf keluar dikit dari jalur Tifan. Saya komentari sedikit mengenai XinYi.
Berbeda dg Lie Shuwen yang mudah menaklukkan orang dg membunuh lawan, Wu Zhong menaklukkan hati lawannya. Menurut saya, wu zhong jauh lebih hebat dpd Lie Shuwen.
Masing-masing dari kita punya penilaian tersendiri mengenai karakteristik ini. Keduanya memang master. Meski demikian, menurut saya pribadi ada seseorang yang menjadi peletak dasar pertama yang memberanikan melakukan kritik secara terbuka terhadap beladiri diri China pada saat itu, yakni
Wang Xiangzhai (1886-1963), yang dikenal juga dengan nama Nibao, Zhenghe, atau Yuseng. Merupakan salah satu murid terbaik dari Guo Yunshen.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa saya memandang master ini punya tempat sebagai pembaharuan (kungfu revolution).
Berdasarkan ebook yang ditulis oleh Andrzej Kalisz pada Januari 2007 dikatakan bahwa menceritakan bagaimana perjuangan Master Wang dan murid turunannya mempertahankan nama baik CMA yg direndahkan praktisi Beladiri Asing yg mulai masuk China kala itu.
Pada saat itu mereka mempunyai ambisi menjadikan Yi Quan (Xinyi Quan) sebagai beladiri ketiga yg dikenal dunia barat setelah Judo dan JiuJitSu. Hanya sayangnya perkembangannya terhambat dgn adanya Perang Dunia ke II, Perang Nasionalis Komunis dan juga Revolusi Budaya di China.
Dan Uniknya Yi Quan ( Xinyi Quan ) ini dikenal dunia barat justru lebih atas jasa Kenichi Sawai dgn Taikikennya. Master Sawai berkawan dekat dgn Oyama, sang pendiri Karate Kyokushin. Banyak murid Kyokushin yg akhirnya berlatih Taikiken ini. Popularitas Kyokushin Karate di dunia beladiri International turun mempercepat dikenalnya Taikiken oleh praktisi beladiri dunia. Dari sinilah dunia barat mengenal Taikiken adalah turunan dari Yi Quan ( Xinyi Quan ).
...
Master Wang termasuk salah satu tokoh pembaharuan pelatihan CMA - banyak kritik Master Wang terhadap pola latihan dan cara pikir para praktisi CMA pada saat itu. Dalam salah satu wawancaranya dgn Koran Beijing - Shibao, Wang Xiangzhai pernah mengatakan:
"Martial Art in China is in situation of chaos. People don't know which path they should follow. Generally we can say, that essence is neglected and only what superficial is stressed. Japanese Judo and European Boxing, although they are not perfect, lacking the unified force, they have advantages. If you compare typical Martial Artists of our country with them, you will see that we are far behind. It's such a shame ! We must put old teaching in order, improve them and develop. If we don't do this, nobody will do it for us. Although I can not do much myself. I'm calling everybody to work together. This the goal of my criticism."Ini buat saya menarik, karena kondisi yang dialami oleh Wang Ziangzhai pada saat itu kurang lebih hampir sama seperti keadaan silat kita sekarang ini? Esensi beladiri (Pencak Silat) mulai dilupakan sedang hal yg superfisial (Klenik) yg lebih ditonjolkan, derasnya MMA dan BJJ masuk ke Indonesia - hampir tidak berbeda dgn masa itu di China.
Perbedaannya adalah pada saat itu ada seorang Marter beladiri China seperti Wang Xiangzhai yg melihat permasalahan ini. Derasnya masuk ilmu beladiri luar seperti Judo dari Jepang dan Tinju dari Eropa - membuat Master Wang mulai melihat perbedaan antara beladiri asing dgn beladiri China yg ada. Judo dan Boxing di mata Master Wang tetap tidak sempurna - tetapi Master Wang juga melihat pola pelatihan mereka jauh lebih efektif dibanding pola pelatihan CMA. Bisa dilihat Judo dan Tinju jauh lebih bisa mempersiapkan praktisinya dgn ilmu beladiri yg efektif.
"If you compare typical Martial Artists of our country with them, you will see that we are far behind. It's such a shame !", lanjut Master Wang.
Pernahkah para Sesepuh Pencak Silat kita melihat permasalahan yg dihadapi dunia Pencak Silat kita seperti Wang Xiangzhai ? Apakah ada Sesepuh Silat yg melihat secara umum kualitas Pesilat kita jauh di bawah praktisi beladiri asing lain ?
...
Bahkan Master Wang termasuk salah satu Tokoh CMA yg berdiri di depan menghadapi tantangan para ahli beladiri luar yg memandang rendah CMA. Pada saat itu banyak sekali ahli beladiri luar yg memandang rendah CMA dan menganggap CMA tidak efektif digunakan dalam pertarungan sesungguhnya.
Sama seperti keadaan sekarang ini di Indonesia bukan? Banyak sekali praktisi MMA dan BJJ yg memandang rendah Pencak Silat - dan mereka menantang praktisi Silat untuk bertarung. Banyak video di Youtube yg memperlihatkan praktisi Silat dipermalukan. Tapi pernahkah ada Tokoh Dunia Persilatan kita yg maju menjawab tantangan mereka dan membuktikan bahwa Pencak SIlat adalah Ilmu Beladiri yg efektif digunakan dalam pertarungan seperti yg dilakukan Wang Xiangzhai?
Saya bukan tokoh dunia persilatan semahir seperti Master Wang ini. Saya kebetulan hanya melakukan studi kasus, analisa banding, untuk difikirkan bagaimana pola yang lebih baik, pemodelan-pemodelan yang lebih baik, dsb, yang menunjang kemajuan silat. Pengalaman berinteraksi "adu kaweruh" dengan beladiri asing sedikit sekali. Alhamdulillah belum pernah memalukan nama silat dimata mereka.
...
Setelah Kenichi Sawai dikalahkan Wang Xiangzhai, Sawai kemudian membawa Hino Instruktur Judo dari Militer Jepang yg ada di Sanghai untuk bertarung dgn Master Wang. Menurut cerita pada saat itu Hino membawa seekor ayam Jago untuk menangkal ilmu hitam dari Wang Xiangzhai. Mendengar bagaimana kekalahan Kenichi Sawai yg "aneh" - menurut Hino itu pasti disebabkan ilmu hitam. Kemudian Hino menyembelih ayam jago tsb dan membuat lingkaran dari darah ayam Jago - Hino menantang Master Wang bertarung di dalam lingkaran.
Master Wang mengatakan dia tidak bisa ilmu hitam tapi jika Hino menantang dia untuk bertarung dalam lingkaran - Master Wang akan menerima tantangan ini. Begitu pertarungan dimulai Hino segera memegang tangan Master Wang dan berusaha membantingnya. Tapi hanya dgn menghentakan pergelangan tangannya saja, Hino segera terlempar jauh keluar arena pertarungan. Hino menghantam keras pohon yg ada di dekat situ dan terjatuh dalam keadaan pingsan.
Walaupun Master Wang hanya menghentakan pergelangan tangannya saja tapi dgn prinsip "Whole Body Movement" bisa menghasilkan tenaga yg besar. Jadi bisa dibayangkan bagaimana hasilnya jika seorang sudah mampu menerapkan prinsip ini dgn benar.
Jadi, hal-hal yang sering hilang di dalam prinsip dasar pengolahan tenaga pada pelatihan silat inilah yang ingin saya coba angkat kembali. Agar sama-sama diingat kembali dan dibudidayakan kembali oleh masing-masing dari kita.
...
Ichiro Hatta seorang Judo Master lainnya yg pada tahun 1929 ikut mempromosikan Judo ke USA, 1932 mewakili Jepang dalam nomor Wrestling di Olimpiade, tahun 1935 melatih Team Jepang dalam Olimpiade Berlin. Ichiro Hatta adalah pemegang Dan 8 Judo, Dan 8 Aikido dan Dan 7 Kendo.
Kebetulan Ichiro Hatta mendengar pernyataan Wang Xiangzhai di koran Shibao yg saya tulis di atas - yg mengatakan Judo dan Tinju memang baik tetapi tidak mengenal konsep Unified Force ( Whole Body Movement ). Hino kemudian menulis surat undangan kepada Wang Xiangzhai dan meminta untuk bertemu di suatu restauran di Sanghai. Ketika bertemu Hatta sangat terkejut Master Wang ternyata seorang yg berperawakan kecil berbeda jauh dgn dirinya yg tinggi besar. Pada saat itu Hatta secara langsung menantang Master Wang, Master Wang menerimanya dan pertarungan bisa langsung dilakukan di dalam ruangan restauran yg sudah disewa Hatta tsb.
Pertarungan dimulai dan Hatta dgn cepat berusaha memegang Master Wang untuk melakukan bantingan. Tapi dgn cepat Master Wang menghindar ke belakang Hatta dan mendorong Hatta jatuh. Hatta langsung berdiri dan menyerang Wang kembali, kali ini Master Wang menghindar sambil memukul ke arah tulang iga Hatta. Hatta masih sempat memblock pukulan Master Wang - tetapi yg terjadi adalah ketika tangan Hatta menyentuh tangan Master Wang yg melakukan pukulan - ternyata seperti ada tenaga yg berbalik menyerang hingga Hatta pun terlempar oleh tenaga dorongan pukulan Master Wang dan jatuh menimpa meja yg ada di ruangan tsb.
Hatta belum menyerah begitu bangkit dgn cepat Hatta berusaha mengambil kaki Master Wang untuk melakukan Take Down. Kali ini Master Wang sama sekali tidak menghindar bahkan mengangkat salah kakinya agar mudah diambil Hatta. Ketika Hatta berhasil memegang kaki Master Wang dgn cepat Master Wang mendorong kakinya ke arah perut Hatta - Hatta pun terdorong jatuh kembali.
Setelah beberapa kali gagal Hatta mengatakan bagaimana jika kali ini dia memegang ke dua pergelangan tanga Master Wang. Master Wang pun membiarkan Hatta memegang ke dua pergelangan tangannya. Dan ketika Hatta berusaha membanting Master Wang - dgn cepat Master Wang mengerahkan Tenaga dgn prinsip "Whole Body Movement" nya dan melempar balik Hatta membentur tembok hingga ruangan tsb bergetar.
...
Wang Xiangzhai adalah tokoh CMA yg prihatin dgn keadaan CMA yg dianggap rendah oleh beladiri asing. Dan Master Wang berdiri di garis depan untuk mempertahankan nama CMA di mata Dunia. Walaupun begitu Master Wang juga tidak lupa melontarkan kritikan pedas pada dunia CMA.
"We must put old teaching in order, improve them and develop. If we don't do this, nobody will do it for us. Although I can not do much myself. I'm calling everybody to work together. This the goal of my criticism."
Akankah ada Tokoh Dunia Pencak Silat di Indonesia yg akan maju ke depan dan mengatakan hal yg sama untuk menghadapi deras MMA dan membuktikan Pencak Silat adalah Beladiri yg Efektif sejajar dgn Beladiri lain di dunia ?
Pada Tahun 1944 dalam bukunya "Theory of Dacheng Quan" ada beberapa kritik Wang Xiangzhai yg diajukan pada CMA.
"All greatest sciences and arts are simple in form, and rich in content. And what is complicated in form usually hasn't got much essence. This is true not only in martial art. Think about it."Kritik ini ditujukan pada CMA yg terlalu banyak menekankan Jurus yg terlalu rumit - sehingga praktisinya kehilangan esensi Beladiri itu sendiri yaitu efektifitas dalam pertarungan. Semua ilmu dan seni yg hebat itu sangat simple dalam bentuk tetapi kaya isinya.
" As for jumping over walls and roofs, it is all fantasies from novels, you can only smile when you hear about it. As for those stories about crushing big rocks and resisting cuts of a sabre, those are the worst absurd inventions. There is no point discussing something like this "Bukankah keadaan yg sama terjadi pada dunia Pencak Silat kita ? Berapa banyak perguruan beladiri yg menjual fantasy ? Kemampuan "menakjubkan" ilmu kebal, membakar kertas dgn tenaga dalam, berjalan di atas air, rogo sukmo dsb ? Pertanyaannya adalah jika memang kemampuan seperti itu ada, apakah memang efektif digunakan dalam pertarungan ? Jika ya ... buktikan itu, jangan hanya menjual fantasy. Kira-kira demikian yang hal-hal yang disebut superfisial oleh bagi Master Wang. Hal-hal yang sifatnya superfisial bukanlah esensi ilmu beladiri itu sendiri.
Kadang saya sendiri sering berpikir Pencak Silat itu sebenarnya Martial Art - Dunia Beladiri - atau Witchcraft - Dunia Sihir. Pencak Silat itu dunianya para Knights atau dunianya para Sorcerers kalau kita pakai terminology film The Lords of The Rings.
Cuman pemikiran ngalor-ngidul yang diramu dari berbagai sumber.
Salam.