Forum Sahabat Silat

Bahasa Indonesia => Seputar Dunia Beladiri => Wushu (Kungfu) => Topic started by: Bayu Umbara on 11/12/2010 12:58

Title: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 12:58
Salam sahabat silat :) saya akan coba mengenalkan kungfu yang dilatih oleh masyarakat muslim china zaman dulu yaitu Thifan Pokhan,
Walaupun saya tidak terlalu lama belajar thifan Po Khan karena waktu itu saya beralih belajar Syufu Taesyukan saudara kandung dari Beladiri Thifan Pokhan itu sendiri, tapi saya sangat menyukai beladiri thifan pokhan ini dengan segala keunikannya,
ada penekanan yang berbeda dalam teknik pembelajarannya kedua beladiri ini walaupun pada awalnya pada induk yang sama, saran saya bagi yang mau belajar keduanya baik syufu maupun thifan,akan lebih mantap hasilnya kalau belajar  thifan pokhan dulu baru lanjut ke syufu taesyukhan karena dithifan lebih menekankan pada kelincahan dan kelenturan tubuh.
sehingga pada saat belajar syufu sudah memiliki kelenturan dan kelincahan tubuh sehingga hasil akhir yang diharapkan akan sangat komplek dan maksimal, yaitu kuat dan lincah.
Para suheng dan badur dari aliran thifan ijinkan saya untuk mengenalkan tentang beladiri thifan pokhan di forum ini, dan diharapkan para suheng dan tamid2 tifan ikut share diforum ini untuk lebih mengenalkan thifan po khan kepada khalayak ramai secara umum,walaupun ada sedikit kekhususan dalam mempelajari kedua beladiri ini baik thifan pokhan maupun syufu taesyukan.
sebelum saya lanjutkan kepada sejarah tifan... ngopi dulu ah,silahkan dilanjut para suheng
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:09
Lanjut mang...
sejarah thifan pokhan ini saya sadur dari websitenya thifan pokhan yaitu thifanpokhan.org
Thifan adalah nama suatu daerah di Negeri Turkistan Timur, daerah jajahan China yang kemudian diganti namanya menjadi Sin Kiang, yang artinya Negeri Baru (Lihat Turkistan: Negeri Islam Yang Hilang, DR. Najib Kailany).
Thifan itu sendiri terletak di sebelah utara- barat Republik Rakyat China, atau sekarang masuk wilayah daerah otonomi Xinjiang dan sekarang lebih sering disebut dengan Turfan.
Turfan itu sendiri pada masa lalu adalah salah satu kota yang dilewati jalur sutra, hingga merupakan daerah persinggungan antara budaya timur dan barat.
Turkistan Barat dijajah oleh Rusia yang memasukkannya ke dalam wilayah Uni Sovyet. Sebelum Islam datang ke daerah ini, beberapa suku asli seperti Tayli, Kimak, Doghan, Oirat, Kitan, Mongol, Naiman, dan Kati telah memiliki sejenis ilmu beladiri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang dinamakan "kagrul", yang dipadukan dengan pengaturan napas Kampa.
Thifan/ turfan terdiri dari mayoritas muslim dari suku wigu/ uighur/ , tartar, moghul, kittan, fattan, tayli dan juga suku hui.
Islam masuk mulai abad ke 2 hijriah, atau abad 9 masehi, seiring dengan datangnya para pedagang arab dan persia serta semakin kuatnya pengaruh Kekhalifahan abbasiyah di Baghdad.sebagaimana dituturkan dalam kitab zhodam :
"Maka tatkala sampailah dua abad lepas hijrah orang-orang sempadan tanah China arah utara itu masuk Islam. Lalu ilmu pembelaan diri masa mereka memeluk Budha itu dibawanya pula dalam alam Islam, tetapi ditinggalkannya segala upacara yang bersangkut paut dengan kebudhaannya seumpama segala penyembahan, cara bersalam dengan mengatupkan kedua belah tangan, lambang-lambang, dan segala istilah."(ZHODAM, Syiharani, halaman 9).

Menurut M. Rafiq Khan dalam bukunya "Islam di Tiongkok", mengatakan sebagai berikut :

"Orang Muslim pertama yang datang di Tiongkok ialah dalam zaman pemerintahan Tai Tsung, kaisar kedua dari dinasti Tang (627-650 Masehi). Jumlah mereka ada empat orang, seorang berkedudukan di Kanton, yang kedua di kota Yang Chow, yang ketiga dan yang keempat berdiam di kota Chuang Chow. Orang yang mula-mula mengajarkan Islam ialah Saad bin Abi Waqqas, yang meletakkan batu-batu pertama mesjid Kanton yang terkenal sekarang sebagai Wai-Shin-Zi, yaitu Mesjid untuk kenang-kenangan kepada Nabi"

Dituliskannya pula bahwa selama Pemerintahan Tai Chong (Kaisar ke-2 dari Dinasti Tsung tahun 960-1279 Masehi) Tiongkok diserbu oleh penguasa Muslim dari Kashgharia, yaitu Baghra Khan beserta pasukannya, lalu menduduki Sin Kiang (Simak : Islam di Tiongkok; M. Rafiq Khan dan Sejarah Da'wah Islam; Thomas W. Arnold).

Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:10
Hal ini disepakati oleh seorang China ahli sejarah terkenal yang bernama Prof. Chin Yuan menyatakan bahwa orang-orang Islam mengirimkan utusan-utusan mereka ke Tiongkok dalam tahun 651, utusan-utusan itu bertemu dengan Kaisar Tiongkok di Changan (Sianfu), ibukota Tiongkok pada waktu itu. Pada tahun 713 M. perbatasan barat Tiongkok dikuasai oleh seorang jenderal Arab yang terkenal bernama Qutaiba bin Muslim, pada waktu itu ia telah menaklukkan daerah yang luas di Asia Tengah dan namanya sangat ditakuti.

Dari uraian di atas dapat dilihat bagaimana hubungan atau interaksi antara dakwah Islam dengan tumbuhnya berbagai macam beladiri di kawasan China, sehingga terjadi pula Islamisasi beladiri. Sesuai dengan bahasa Urwun yang merupakan bahasa asalnya, Thifan Po khan berarti "Kepalan Tangan Bangsawan Thifan". Beladiri ini mempunyai riwayat tersendiri yang khas sebagaimana diceritakan dalam kitab yang bernama Zhodam.

Pada awalnya ada sejenis cara pembelaan diri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang disebut Kagrul, bercampur Kumfu China Purba. Tersebutlah seorang pendeta Budha bernama Ponitorm/Tamo Sozhu/Tatmo/Darma Taishi yang berasal dari Hindustan, ia mengembara ke China untuk menyebarkan ajarannya.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:11
Dalam pengembaraannya sampailah ia ke kawasan Liang yang diperintah oleh Raja Wu, karena terkena fitnah ia melarikan diri dan sampai di Bukit Kao, di sana ia merenung selama 9 tahun. Menyadari murid-muridnya sering mendapat gangguan, baik dari binatang buas, manusia, atau penyakit yang mengakibatkan kurang lancarnya misi penyebaran agama Budha, maka ia pun menyusun suatu rangkaian gerak pembelaan diri seperti tersebut di atas.

Campuran Kumfu China Purba dengan Kampahana Tinju Hindustan yang diatur dengan jalan pernapasan Yoga Dahtayana membentuk Shourim Kumfu/Shaolin Kungfu di wihara-wihara. Pengkajian beladiri ini disusun dalam Kitab I Zen Zang serta ilmu batinnya dalam Kitab Hzen Souzen. Sampai di sini ada kesamaan sejarah dengan beladiri lain seperti Shorinji Kempo, Karate, dan lain-lain, yang masih satu sumber.

Aliran Shourim terus berkembang ke arah utara China dan memasuki daerah orang Lama (Tibet) dan orang Wigu (Turkistan). Di sana aliran Shourim ini pun pecah menjadi berpuluh-puluh cabang. Setiap cabang pun berkembang dan terpengaruh alam tempat pertumbuhan aliran tersebut. Pecahnya Shourim menjadi berbagai macam aliran ini disebabkan Dinasti yang berkuasa tidak menyukai orang Shourim.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:12
Kitab Zhodam

Hikayat Thifan Pokhan tertulis dalam kitab Zhodam ( Darah Juang ) yang ditulis oleh Badur/ Pendekar Ahmad Syiharani.
Isi kitab itu berupa hikayat, atau cerita turun temurun yang diceritakan dari mulut ke mulut hingga tidak bisa dijadikan sebuah acuan sejarah menurut ilmu modern, tetapi keakuratannya lebih tinggi dari legenda ataupun dongeng.

Kitab ini tertulis dalam bahasa urwun, dan diterjemahkan ke dalam bahasa melayu kuno oleh Hang Nandra Abu Bakar, seorang hulubalang kerajaan Aceh.

Adapun kitab ini berisi tentang perkembangan Shurul Khan ( Thifan Pokhan dan syufu Taesyu Khan ) dan tentang hikayat para Badur/ Pendekar, Shuku/ Guru, dan Ahund/ Ustad Shurul Khan
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:13
Badur/ Pendekar Namsuit

Beliau adalah seorang Mongol, ayahnya tewas di medan perang ketika ia masih dalam kandungan, lalu ibunya menikah dengan seorang pria bangsa tayli dan masuk Islam.
Sejak kecil ia dimasukkan ke lanah/ pesantren/ tempat pendidikan untuk
belajar agama islam dan ilmu beladiri.

Ia mempelajari dan mengembangkan Jurus pukulan dan tendangan orang turki/ Uighur, kemudian menggubah cara tangkisan orang turki, tayli, kitan mongol dan kai sehingga tercipta Jurus Wigu Po'er / tinju dan tendangan wigu.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:14
Ia juga menciptakan beberapa jurus, yaitu :

- Fuke Koyli Ey Pend : Panda dambakan anggur
- Tsude Ne Fit : ungkitan pelana
- Firgi Kho Me' Ni : Simpuhan anak angin
- Noug Ogul Babay : Ksatria usir perintang
- Tedsyu Ey : Ungkit batu karang
- Tse Ul Ni Kay : Serangan anak kelana
- Kayla uzi Cak : Mendorong kereta emas
- Korey Ni Fuen : Kepak elang kembar
- Teutgul Te kay : Sikut Emas

Juga ia menciptakan beberapa jurus berdasarkan gerakan hewan yaitu :

- Baber Te'er : Jurus harimau
- Pila Te' er : Jurus Bangau
- Thos Te' er : Jurus Merak

Juga ia menciptakan jurus rahapan/ cakaran/ Cengkraman

- Nesti Peyne' : Kepala ayam jantan merahap
- Fuku Ne'i : Rahapan kera ketika di panah
- Fuku Ne'i Seng Ey : Rahapan kera padamkan lampu
- Gio Gul Ne'i Kutsin : Bunga tertiup angin
- Neyt Tetsy : Rahapan bidadari
- Tudsy Kai Tsen : rahapan kelelawar
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:15
Dan ia menciptakan jurus Ling Zwe Kawt Te Kum /Naga Menumbuk Gunung berdasarkan mimpinya melihat dua ekor naga sedang berkelahi.

Jurus- jurus tersebut diatas diteliti dan digubah kemudian di coba dalam perkelahian dan turgul/ adu tanding, juga di uji dengan berbagai macam senjata.

Ia berteman dengan Badur Je'nan dan bersama menggubah dan meneliti kungfu Shaolin dan berdua menciptakan ilmu perkelahian " Shurul Khan/ Siasat Raja.
Kelebihan Badur Namsuit ialah dath panasnya yang luar biasa, hingga apabila ia bertarung terlihat telapak tangannya berwarna kemerahan, menyala seperti bara api, juga ia bisa meremukkan batu dengan genggaman tangannya.
ia berteman dengan murid dan juga sahabatnya, Badur Je'nan hingga akhir hayatnya.
Oleh karena itulah, ilmu perkelahian Badur Namsuit ini disebut sebagai dasar dari Thifan Pokhan dan Syufu Taesyukhan.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:15
Badur/ Pendekar Je'nan.

Badur Je'nan adalah seorang anak keturunan bangsawan Tayli.
Mulanya ia adalah seorang Ahund/ ustad muda yang pandai ilmu agama islam.
Jalan hidupnya berubah ketika pada suatu hari ia berdebat agama dengan seorang suku Han.Dalam debat itu, orang Han itu kalah dan tidak terima dengan penjelasan Je'nan lalu memukul Je'nan dan meludahi mukanya.Karena tidak berani, Je'nan tidak melawan, tapi dalam hatinya ia berfikir " Kenapa aku seorang lelaki begini lemah, seperti seorang penari kerajaan saja ".
Lalu ia mendatangi lanah tempat berlatih beladiri dan mulai belajar Wigu Po'er/ pkulan dan tendangan wigu. Ia tetap sabar walau dilanah itu ia sering " dikerjai oleh seniornya ".
Hingga suatu hari ia bertemu dengan Badur Namsuit, yang pada saat itu sudah berumur sekitar 100 tahunan tapi bisa memutuskan rantai besi dengan tangannya, lalu ia memohon kepada badur Namsuit supaya mau menerimanya menjadi murid.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:16
Karena Je'nan seorang yang pandai ilmu agama islam, maka ia diterima menjadi murid Badur Namsuit.
Maka Je'nan pun berlatih Wigu Po'er dan belajar jurus pada Badur Namsuit secara diam- diam.
Setelah enam bulan, karena kepandaian dan bakatnya, ia sudah menguasai semua ilmu dari Badur Namsuit sudah dikuasai.
Ia pun mendatangi lanah tempat ia pertama berlatih dan menantang semua orang di lanah tersebut yang pernah melecehkannya dulu dan ia mengalahkan mereka semua dengan mudah, ia pun mendatangi orang Han yang pernah meludahinya dan juga mengalahkannya.

Kemajuan Je'nan yang sangat cepat ( dalam tempo 6 bulan ) membuat semua orang kagum dan heran, karena sangat jarang orang yang bisa menguasai ilmu beladiri yang hebat dalam waktu singkat.
Hal itu sebenarnya tidaklah mengherankan mengingat Je'nan dapat menghafal 30 Juz Al- Qur'an dan hafal 1000 Hadist, karena konon orang yang seperti itu dapat mempelajari apa saja dengan mudah.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:16
Atas petunjuk Badur Namsuit, maka Je'nan mengembara ke timur untuk mencari ilmu beladiri yang terkenal yaitu Kungfu Shaolin sekaligus menyebarkan agama islam.Dalam perjalanan itu dikisahkan ia banyak bertarung dengan para perampok dan pendekar- pendekar dari berbagai aliran dan tak pernah ia kalah.

Hingga pada suatu ketika ia berhasil memperoleh sebuah kitab kungfu Shaolin dari seorang pendekar miskin dari aliran Shaolin dengan cara membayar semua hutangnya.Adapun sebelumnya pendekar itu tersebut memperoleh kitab itu dari seorang pendekar pemabuk dan menukarnya dengan segentong arak.Adapun nama kitab ilmu Shaolin tersebut kurang jelas namanya.

Je'nan kembali ke Thifan dan bersama Badur Namsuit mengkaji Ilmu Shaolin dan menggabungkannya dengan jurus- jurus thifan.
Setelah dikaji dan dihilangkan semua unsur- unsur yang bertentangan dengan syariat islam maka terciptalah Ilmu Perkelahian " Shurulkhan " yang merupakan cikal bakal Thifan Pokhan dan Syufu Taesyukhan.
Terpecahnya menjadi 9 aliran
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:17
Selanjutnya seiring dengan ketenarannya, Badur Je'nan membuka lanah tempat untuk belajar Shurul khan dan juga belajar agama dan banyaklah orang-orang yang datang baik untuk belajar.Diantaranya juga badur tua Namsuit gurunya, ikut pula belajar agama dari Badur Je'nan, sehingga hubungan keduanya semakin erat.

Karena Je'nan seorang ulama ahlus sunnah/ mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW yang tegas, maka ia selalu mengajarkan kepada murid- muridnya agar tidak melakukan amalan agama yang tidak sesuai dengan Al- qur'an dan Hadist.
Ini berlawanan dengan sebagian besar ulama Thurfan pada waktu itu, yang menganut paham sufi dan sinkretisme, yang lebih mementingkan urusan akhirat dan cenderung melupakan urusan dunia, dan juga memakai amalan-- dan ibadah yang tidak sesuai dengan Al- qur'an dan hadist.
Para ulama itu bahkan memfatwakan bahwa belajar beladiri itu bukan ajaran islam karena mengandung unsur kekerasan dan tidak sesuai dengan ajaran islam yang artinya damai dan keselamatan untuk seluruh alam.
Sedangkan menurut Badur Je'nan, belajar beladiri itu wajib bagi umat islam untuk membeladiri dan mempersiapkan diri apabila suatu saat negeri islam diserang oleh negeri luar, apalagi pada waktu itu kerajaan China/ Mongol sedang giat melakukan ekspansi.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:18
Karena semakin banyak masyarakat yang berguru kepada Badur Je'nan, maka para ulama yang iri itu memfitnah Je'nan dihadapan sultan, dengan mengatakan bahwa badur Je'nan akan memberontak.
Hal ini diperkuat dengan adanya seorang tamid/ murid yang bernama Abayt yang berkhianat karena tergiur oleh godaan hadiah yang banyak.
Maka sultan yang juga seorang pemimpin zalim dan haus kuasa itu mengirim pasukannya untuk memberantas Lanah Badur Je'nan.

Dengan 50 orang tamid/ murid utamanya, badur Je'nan dibantu Badur tua Namsuit bertempur melawan pasukan Sultan.
Karena jumlah yang tidak seimbang maka 41 orang tamid Badur Je'nan gugur, termasuk Badur tua Namsuit, tapi sebelum ajal menjemput, Badur Namsuit memerintahkan kepada Je'nan yang terluka untuk menyelamatkan diri.
Maka, dengan terluka parah, Badur Je'nan mundur dari pertempuran dan berkuda ke arah barat.
Selain itu ada 9 orang tamid Badur Je'nan yang berhasil lolos dan berpencar satu sama lain.
Ke 9 Tamid tersebut belum ada yang berhasil mempelajari Shurul Khan secara keseluruhan, sehingga mereka secara tidak langsung menciptakan aliran Shurul Khan masing- masing.
Ke 9 murid itu bernama payug, orlug, tae fatan, bahroy, syirulgul,suyi, krait, naiman, dan seorang murid terakhir Badur Namsuit yang membawa aliran namsuit.Mereka mendirikan lanah- lanah rahasia dan sangat selektif dalam memilih murid, mengingat bahwa hancurnya lanah Shurulkhan karena pengkhianatan seorang Tamid Pengkhianat.
Syarat itu adalah hanya untuk kaum bangsawan dan hafal al- qur'an serta hadist Nabi.
Adapun Badur Je'nan tidak diketahui jelas nasibnya, ada yang bilang ia menetap di turki, adapula yang mengatakan ia tewas.
Tapi yang jelas, pengorbanan Badur Je'nan dan Badur Namsuit tidak akan terlupa diantara para tamid Thifan Pokhan dan Syufu Taesyukan.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:18
Sedang negeri Thifan tak lama sepeninggalnya Badur Je'nan hancur lebur diserang oleh bangsa China dan Mongol dengan mudah dan hampir tanpa perlawanan.
Karena pemahaman agama yang salah, maka seluruh negeri mendapatkan akibatnya dan dijajah oleh negeri asing.

Itulah sekelumit hikayat yang terdapat dalam Kitab Zhodam, selain kisah Badur Namsuit dan Je'nan, terdapat pula kisah Para Badur baik aliran Thifan Pokhan maupun Syufu Taesyukhan dengan spesialisasi masing- masing.
Ada yang ahli Dath panas, ada yang ahli Dath dingin, ahli rahapan, ahli cakar dll.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:19
tidak semua Kisah para Badur tersebut yang ditulis disini, karena kisah mereka tidak terlalu berperan dalam sejarah shurul Khan, juga karena adanya beberapa perbedaan penafsiran kitab Zhodam ( terutama dalam soal waktu kejadian, umur para badur dll ) dikarenakan Kitab Zhodam adalah kitab hikayat maka tidak bisa dijadikan pegangan sejarah, meskipun para tokoh/ Badur yang tertulis adalah benar pernah hidup di masa lalu.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:20
Badur Ahmad Syiharani.

Inilah sang penulis Kitab Zhodam, selain itu ia juga menulis kitab Jurus ( Thifan Pokhan dan Syufu Taesyukhan ) dan juga kitab pengobatan Thifan.
Ialah tokoh yang berhasil mengumpulkan aliran Shurulkhan yang terserak dan menjadikannya 2 aliran yaitu Thifan Pokhan/ kepalan raja thifan, dan syufu Taesyukhan/ gerakan raja.
Thifan Pokhan mengutamakan tehnik- tehnik bertarung tingkat tinggi dan kecepatan serta kelincahan gerak, hingga lebih cocok digunakan oleh orang yang bertubuh kecil ( orang tartar, han, hui ), sedangkan Syufu taesyukhan mengutamakan kekuatan dan tehnik sederhana namun efektif seperti bantingan dan cengkraman, sehingga cocok digunakan oleh orang bertubuh besar ( uighur, turki, arab ). Tetapi dalam segala sesuatu didunia selalu ada perkecualian.
Adapun mengenai tokoh ini, masih kontroversi.
Pendapat pertama bahwa tokoh ini benar adanya.
Pendapat kedua bahwa nama Ahmad Syiharani adalah nama samaran, dikarenakan faktor keselamatan dan untuk menjaga kerahasiaan.
Pendapat ketiga bahwa tokoh ini adalah samaran dari beberapa tokoh yang bersama menyusun kitab diatas.

Mengenai benar tidaknya pendapat- pendapat diatas, maka yang terpenting adalah bahwa Badur Ahmad Syiharani telah mewariskan dan mewakafkan ilmu yang berguna bagi umat manusia, khususnya umat islam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:21
Penyebaran di Indonesia

Ketika kerajaan Aceh berdiri di sumatera, maharaja Aceh ketika itu ( Malik Muzzafar Syah atau Sultan Iskandar Muda. Wallahualam ) mengundang para pendekar dari turkistan/ thifan untuk menjadi pelatih beladiri tentara kerajaan aceh.
Hal ini mungkin atas bantuan dari Khalifah Turki Ustmani/ Ottoman Turk yang merupakan pemimpin Kekhalifahan Islam, dan kerajaan Aceh adalah salah satu persemakmuran kekhalifahan Turki.

Para Badur itu datang membawa pula Kitab Zhodam, kitab jurus dan kitab pengobatan.
Ketiga kitab itu di terjemahkan ke dalam bahasa melayu kuno oleh seorang hulubalang/ pejabat kerajaan aceh yaitu Hang Nandra Abubakar.
Dari sinilah awal mula tersebarnya Thifan Pokhan dan syufu Taesyukhan di Indonesia.

Tuanku Rao membawa ilmu ini ke daerah sumatera utara, riau, dan daerah sumatera yang lain, juga menyeberang ke malaka/ malaysia.
Selain itu karena ketidakstabilan politik di asia tengah, maka banyak orang- orang muslim tartar yang bermigrasi ke nusantara, terbanyak ke daerah Batavia dan jawa barat membawa serta Thifan Pokhan dan Syufu taesyukhan.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:21
Ustad AD Marsedek.

Beliaulah yang memperkenalkan Thifan pokhan untuk masa modern, dan masih keturunan asli tartar ( Nama Marsedek adalah dialeg urwun untuk Umar Sidik )khususnya di Jawa Barat dan merupakan Guru Besar Thifan Pokhan di Indonesia.
Ini bermula ketika jaman orla ketika PKI sedang berjaya, banyak santri, ustad yang menjadi incaran orang komunis ( mirip dengan revolusi budaya China di jaman Mao Tse Tung ).
Untuk menghadapinya, maka banyak para santri dan ustad di jawa barat yang belajar Thifan Pokhan.
Juga pada waktu itu banyak tumbuh aliran beladiri dari luar dengan membawa budaya negeri asalnya yang tidak sesuai dengan nilai keislaman, maka melihat keadaan itu maka Ustad Marsedek mengajarkan Thifan Pokhan sebagai pilihan bagi umat islam yang ingin mempelajari beladiri yang islami.
Menurut senior- senior Thifan ( maklum, saya masih Junior nih ), pada waktu dulu latihannya dilakukan pada malam hari dan tanpa lampu, karena masih mengikuti metode asli Thifan Pokhan jaman dahulu.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:22
Tetapi setelah Jaman orde baru, orang yang berlatih Thifan mulai sedikit.
Mungkin dikarenakan PKI sudah tidak ada, dan ada yang bilang karena tekanan dari rejim orde baru yang agak " alergi " dengan sesuatu beladiri yang berbaju islam ( mirip jaman Badur Je'nan ).
Sesuai kondisi jaman pula, maka sekarang bukan hal yang tabu lagi bila ingin berlatih Thifan Pokhan.Banyak lanah/ tempat latihan Thifan dimana- mana, dan tidak harus lagi hapal 30 juz al- qur'an atau hapal 1000 hadist.
Cuma ada satu syarat yang tidak boleh dilanggar, dan tidak akan berani dilanggar, yaitu sesuai petuah para Badur Thifan di masa lalu
" Bahwa ilmu ini di wakafkan/ diberikan cuma- cuma untuk umat islam dan untuk membela islam "
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 11/12/2010 13:27
Sekian cerita tentang sejarah thifan pokhan,silahkan dilanjut para badur,para suheng dan tamid2 thifan semuanya,mohon maaf kalau ada kesalahan penulisan mohon dikoreksi,dan mohon maaf atas kelancangan saya mengenalkan thifan diforum ini,tidak ada maksud apa2 kecuali hanya sekedar tanggung jawab agar berkembangnya beladiri muslim khususnya dibumi nusantara ini,sekian terima kasih
wassalam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 11/12/2010 19:56
Tertarik dengan Thifan Pokhan, apakah ada kaitannya dengan Xin Yi Liu He Ba. Kebetulan beberapa tahun ini saya sedang membuat thesis mengenai studi banding beberapa aliran beladiri yang menurut saya menarik untuk dikaji dari beberapa sudut pandang.

Dijelaskan oleh kang Bayu kalau Thifan Pokhan juga berasal dari China. Sesungguhnya di dalam masyarakat muslim China juga terdapat sebuah aliran kungfu yang tidak kalah hebatnya, namanya Xin Yi Liu He Ba. Entah apakah ada kaitan atau tidak dengan aliran Thifan Pokhan, saya belum sampai sejauh itu.

Pertama, Xin Yi Liu He Ba juga memiliki gambaran yang agak sama dengan gambaran Thifan Pokhan seperti yang dibabar oleh kang bayu. Serangan yang langsung, direct, menghancurkan. Kuda-kuda rendah, sangat memahami konsep whole body movement dan aliran tenaga. Merupakan kungfu masyarakat muslim di China. Bersifat sangat destruktif dan pola face to face. Menilik beberapa kesamaan, apakah ada kaitan dengan aliran yang dibahas oleh kang bayu?

Kedua, pada Thifan Pokhan, dikenal sebuah unsur yang disebut dengan DAHT. Ini cukup menarik buat saya. :)

Terus terang saya bukan praktisi Thifan jadi saya hanya berusaha memahami teori Daht dari Thifan ini berdasarkan sumber yg bisa di dapat dari internet saja – so CMIIW. Konsep Daht saya dapat dari link berikut :

http://thifanpokhan.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=37

Ada yg mengatakan kepada saya artikel ini sebenarnya hanyalah sub bab dari sebuah artikel panjang (buku ?) yg ditulis oleh Ustadz Habib – pendiri Thifan Syufuk. Teori Daht ini tampaknya di ambil dari buku At Tib Awaasin Al Kay karya Ahmad Ibn Ruman.

Dari artikel tsb saya mendapat karakteristik Daht sbb : Daht ada pada semua manusia dan hewan dan biasanya bersifat tersimpan ( tersembunyi ) – latent sehingga perlu dibangkitkan. Daht mempunyai dua sifat Panas dan Dingin, Daht berbentuk jutaan butiran yg berputar dan mempunyai daya tarik menarik serta bergerak dalam saluran tersendiri dalam tubuh yg disebut Syaraf Daht yg tersimpan dalam Ulught. Dua jenis Daht dalam ulught bila bergesek impit akan menimbulkan daya panas yang terpancar ke luar tubuh, ada di setiap bagian tubuh lain dan berpencar pada tangan dan mata. Bila terpancar ke luar tubuh tidak mungkin dapat kembali lagi, bagaikan ludah yang terbuang.

Jika kita baca karakteristik Daht di atas, bagi yg cukup kenal dekat dgn Chinese Martial Art ( CMA ) tentu akan terbayang suatu konsep yg tidak jauh berbeda. Yup ... konsep Chi/Qi. Chi/Qi terbagi 2 yaitu Yang Chi dan Im Chi yg ada pada setiap makhluk hidup. Chi/Qi mengalir dalam tubuh manusia melalui saluran khusus yg disebut Meridian Akupuntur. Sedang pancaran Daht mengingatkan kita pada konsep Aura. Dimana Aura memancar dari seluruh tubuh manusia dan telapak tangan adalah saluran pancaran Aura yg paling kuat.

Walaupun saya yakin pasti ada perbedaan tapi saya melihat ada persamaan prinsipil antara Teori Daht dgn Teori Tenaga Dalam lainnya seperti Teori Chi/Qi dari CMA, Teori Prana dari Yoga ataupun Teori Tenaga Dalam yg dikembangkan aliran beladiri di Indonesia, yaitu kepercayaan akan :

1. Adanya suatu bentuk partikel ataupun energi tertentu dalam tubuh manusia ( Daht / Chi / Prana ) yg bersifat latent belum dibangkitkan.

2. Partikel ataupun energi tertentu ini mempunyai saluran khusus dalam tubuh manusia yg berbeda dgn sistem peredaran darah dan juga sistem syaraf manusia yg sudah dikenal melalui ilmu kedokteran modern. ( Ulught / Meridian / Kundalini )

3. Partikel ataupun energi tertentu ini bisa memancar keluar dari dalam tubuh manusia. Bahkan pada bagian awal artikel tentang Daht tsb sempat disinggung tentang Aura dan Photo Kirlian.

Semua teori tenaga dalam baik itu teori Daht Thifan, Teori Chi pada kungfu ataupun Teori Prana Yoga mempercayai tiga point yg saya sebutkan di atas. Jadi pada dasarnya baik itu Teori Daht, Teori Chi atau Teori Prana menurut saya adalah sama. Hanya saja sayangnya sampai sekarang keberadaan Daht / Chi / Prana belum terbukti secara kuat ada dalam sistem keilmuan modern sekarang ini. Begitu juga keberadaan sistem saluran khusus yg disebut Ulught / Meridian / Kundalini, keilmuan modern sekarang belum menemukan bukti kuat tentang ini semua.

Setahu saya jika menyangkut tentang energi yg digunakan dalam sistem tubuh manusia yg dikenal dalam ilmu fisiologi modern ya hanya Teori ATP. Dan sekali lagi saya tekankan Teori ATP ini bukanlah Teori Tenaga Dalam – ATP tidak memenuhi 3 point karakteristik Tenaga Dalam yg saya sebut di atas. So IMHO, ATP itu bukan Tenaga Dalam.

Pertama ATP bukanlah partikel / energi yg bersifat latent dalam artian harus dibangkitkan. Dalam setiap aktifitas fisik kita ATP ini selalu ada. Bahkan aktifitas fisik sederhana seperti berkedip pun ATP ada untuk memberikan energi pada otot yg digunakan untuk berkedip tsb. Semakin berat aktifitas fisik maka secara alami akan semakin banyak ATP di produksi dalam tubuh untuk mensupply energi yg dibutuhkan otot – jadi tidak ada yg perlu dibangkitkan – ATP selalu ada.

Kedua ATP tidak berada dalam saluran khusus dalam tubuh, Oksigen yg melakukan proses oksidasi hingga menghasilkan ATP dan energi bekerja melalui saluran pembuluh darah bukan saluran syaraf khusus. Ketiga ATP tidak mempunyai 2 sifat Panas/Dingin dan jelas ATP tidak bisa dipancarkan keluar tubuh.

Barangkali kang bayu bisa memberikan gambaran lain mengenai ini? Terima kasih.

Salam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hummdee6 on 12/12/2010 07:19
Mas MPCRB,
kebetulan saya sdh lama mengamati mengenai XingyiQuan/XinyiLiuheQuan dan saya pernah belajar di thifan, kisaran thn 1995-2000 (hny pra-dasar sih).. ;)

dari hasil pengamatan saya itu,satu hal yang pasti: thifan po khan sangat berbeda dg XYLHQ.
- Sejarah: Thifan berasal dari kelompok muslim di china barat. Sedangkan sejarah XYLHQ dinisbatkan kepada Jendral Yue Fei..zaman dinasty song.
- Filosofi yang mendasari: thifan dari filosofi muslim dan bbrp aliran cina barat. Sedangkan XYLHQ berdasar pada konsep Tao (5 unsur), dan tercermin dari namanya Xin (hati/niat), Yi (pikiran), Liu (enam), He (kehendak), Quan (Kepalan).
- kungfu Thifan lebih mirip kungfu shaolin, dimana didalam kungfu shaolin itu ada berbagai macam aliran dg berbagai konsepnya masing2 spt: tanglang, kungfu 5 binatang, xiaohong, fanzi,Shuai Jiao, dll. Sedangkan XHYLHQ hny satu aliran, yaitu XYLHQ  dengan konsep uniknya sendiri.
- Thifan jurus2nya sangat variatif dan sangat banyak..aliran tsufuk menyebutnya memiliki lebih dari 3000 jurus. Sedangkan XYLHQ hanya memiliki 5 jurus dasar plus 10 jurus binatang (sdikit berbeda XYQ/Xing Yi yg memiliki 12 jurus binatang).
- Kekuatan jurus2 thifan dibangun dari latihan dasar sentay-nya (senamnya), sedangkan XYLHQ berdasarkan body movement spt lthn gerakan squatting monkey (monyet jongkok) [untuk aliran henan/muslim dan Dai].. atau latihan San ti Shi/spt meditasi berdiri (untuk aliran hobei/xing yi).
- Karakter thifan mengandalkan kelincahan dan banyak lagi (krn dlm thifan itu ada banyak aliran). Sedangkan XYLHQ karakternya maju terus pantang mundur, spt kereta api.*saya pribadi menganggap karakter XYLHQ mirip sile sitaralak*.
- Layaknya gerakan2 Aikido yg seperti menggunakan pedang katana, gerakan2 XYLHQ seperti orang menggunakan tombak. Thifan...? tidak ada cirikhas pada gerakannya.

satu hal lagi ..
kungfu yg dimiliki oleh muslim di cina bukan hny xinyi..
bbrp diantaranya: zha chuan (diciptakan oleh jendral muslim zaman dinasty ming, Zha Mi'r/Samir), tantui (tantui ini diadopsi oleh seluruh aliran kungfu sebagai latihan dasar kungfu), hui hui shiba zhou,Dai xin yi quan, Baji quan (aliran Wu [tertua] dan Huo),dll.
Namun di china, kungfu gak bs disebut milik muslim only (jalurnya hny muslim), karena banyak yg cross training jg. Misalnya: di aliran taichi aliran Wu ada Ma Yueliang (yg muslim) sebagai legendanya. di Pakwa ada aliran keluarga Ma jg. Fyi, keluarga Ma setau saya adalah marga muslim. Krn Ma singkatan dari Muhammad.   
justru di china gak dikenal  kungfu thifan po khan.
Yang sejarahnya agak mirip dg thifan adalah hakka chuan (southern praying mantis style).. namun kemiripannya yang ada pada aliran ini dg thifan adalah aliran para keluarga raja dan mereka (aliran) bersembunyi dari kejaran pemerintah..jurus2nya, sangat jauh berbeda.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hummdee6 on 12/12/2010 08:01
Aduh.. gak ada fasilitas edit ya .. ada mo ralat  dan nambah sedikit..

- Filosofi yang mendasari: thifan dari filosofi muslim dan bbrp aliran cina barat. Sedangkan XYLHQ berdasar pada konsep Tao (5 unsur), dan tercermin dari namanya Xin (hati/niat), Yi (pikiran), Liu (enam), He (kehendak), Quan (Kepalan).
ada kesalahan ketik pada penafsiran di sini.
He sebenarnya berarti harmoni. Jd Liu he berarti 6 harmoni.

Ngomong2 mengenai daht.. bagi saya pribadi, Daht (persia/thifan) = Chi (china/kungfu) = Tenaga Dalam (silat) = Prana (yoga) = ki (jepang) .. hny beda pengucapan, tp objeknya sama..;)
tp berbeda dengan aura atau tenaga metafisika.
Apakah Chi/Daht itu adalah ATP? Allahu 'alam bishawab.
Chi adalah basis dari keilmuan akupuntur.. bagi saya chi adalah salah satu mistery science jaman dulu yang sampe sekarang blm bs dipecahkan oleh science zaman sekarang.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 12/12/2010 14:45
Alhamdulillah ternyata bang hummdee6 ini suheng saya juga,dan penjelasan mas mpcrb sudah dijawab dengan tepat oleh bang hummdee6,cuma sedikit meluruskan bang,kalau ga salah,daerah turfan atau suku urwun atau urgun tempat asal beladiri tifan ataupun syufu taesyukhan adalah didaerah cina bagian utara bukan bagian barat,kalau ga salah baca dari sejarahnya thifan dan syufu bang kalau salah tolong dikoreksi,
alhamdulillah ada juga suheng2 yang mau ikut sharing,ditunggu suheng2 yg lainnya biar lebih rame,sekian terima kasih mas mpcrb dan bang hummdee6
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hummdee6 on 13/12/2010 11:26
saya pernah nonton di tv mengenai kota thurfan ini.
Kota thurfan ini terletak diantara gurun gobi dan pegunungan himalaya (sekitar barat laut cina).
Kota ini memiliki gorong2 air yang mengalirkan air hasil gletser salju gunung himalaya sebagai sumber kehidupan penduduk kotanya.
karena itu saya mengatakan kota thurfan ini masuk ke barat. Karena tibet dianggap letaknya di bagian barat cina. Dan beladiri dari daerah tibet dianggap sebagai beladiri dari barat oleh khazanah keilmuan cina.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 13/12/2010 11:48
Oh gitu ya, mungkin boleh jadi begitu,wallohu'alam bisshowab,saya tidak faham ilmu peta dunia hehe..
terima kasih bang
wassalam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 13/12/2010 12:11
@kang hummdee6, menarik bahwa Thifan Po Khan yang sepertinya berasal dari China tetapi di China sendiri tidak dikenal adanya aliran kungfu jenis ini? Apakah memang sudah tidak ada lagi penerusnya, ataukah memang seluruh generasinya sudah migrasi keluar daerah China?

Terima kasih atas gambaran XYLHQ yang cukup jelas, terutama pada beberapa aliran kungfu muslim dari China. Saya juga kebetulan sedang mencari cukup banyak informasi dan referensi mengenai kungfu muslim yang berasal dari China.

Adalah memang benar bahwa prinsip whole body movement sangat kentara pada XYLHQ, bagaimana dengan keunikan Thifan Po Khan pada senamnya? Apakah bisa kang hummdee6 berikan gambaran singkat darimana prinsip dasar tumbuhnya kekuatan pada Thifan Po Khan?

Saya coba ulas sedikit pada Xin Yi.

Dalam Xinyi Quan dikenal 5 jurus dasar untuk melatih Power yg dikenal dgn Wu Xing Quan ( Five Element Fist ). Wu Xing Wuan terdiri dari Pi Quan ( Pukulan ke arah Bawah ), Zuan Quan ( Pukulan ke arah Atas ), Pao Quan ( Pukulan ke arah Luar ), Heng Quan ( Pukulan ke arah Dalam ) dan Beng Quan ( Pukulan ke arah Depan ).

Dengan melakukan repitisi 5 Jurus Dasar ini praktisi Xinyi berlatih merasakan prinsip "whole body movement" untuk menghasilkan Fa Jin ke segala arah baik itu Atas, Bawah, Keluar, Dalam dan Depan. Dalam pertarungan 5 variasi ini biasanya sudah cukup mengcover segala kemungkinan penggunaan prinsip "whole body movement".

Setelah praktisi Xinyi mendapatkan "5 rasa dasar Fa Jin" ini - yaitu mampu merasakan aliran tenaga ketika melakukan Wu Xing Quan tsb. Baru praktisi Xinyi masuk ke dalam latihan Jurus yg lebih kompleks yaitu Ten Animal Fist ataupun Twelve Animal Fist ( tergantung aliran Xinyi Quan nya ) - yg sebenarnya pengembangan dari Five Element Fist. Misalnya Pi Quan dalam Wu Xing Quan akhirnya berkembang menjadi variasi Jurus Harimau dan Jurus Monyet dalam Ten Animal Fist.

Pada Xinyi - setelah pelatihan Zhan Zhuang yg extreme - praktisi diharusnya melakukan repitisi Wu XIng Quan puluhan ribu kali selama berbulan-bulan untuk mendapatkan "5 rasa dasar Fa Jin" yg dihasilkan dari prinsip "whole body movement" terlebih dahulu. Baru setelah praktisi mendapatkan "rasa dasar Fa Jin" dan pemahaman tentang prinsip "whole body movement" latihan dilanjutkan ke pelatihan Ten / Twelve Animal Fist.

Walaupun disebut jurus pukulan ( Quan - Fist ) tetapi alat penyasar tidak selalu berarti tangan dalam Xinyi. Alat penyasar dalam variasi gerakan bisa berkembang ke penggunaan yg disebut 7 bintang yaitu Kepala, Pinggul, Bahu, Siku, Tangan, Lutut  dan Kaki - yg penggunaannya disesuaikan dari jarak pertarungan.

Sehingga jurus dalam Xinyi bisa digunakan untuk bertarung dalam segala jarak pertarungan baik itu jauh, sedang ataupun dekat - kalau terlalu dekat untuk menggunakan tangan sebagai alat penyasar ya gunakan siku, kalaupun jarak pertarungan terlalu dekat sehingga siku pun tidak bisa digunakan ya gunakan bahu, kepala ataupun pinggul sebagai alat penyasar. Dgn prinsip gerakan "Whole Body Movement" semua itu tidak menjadi masalah.

Nah, bagaimana kaitan tumbuhya kekuatan dari hasil latihan senam ala Thifan Po Khan ini? Barangkali kang hummdee6 berniat untuk membabar.

Terima kasih.

Salam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hummdee6 on 13/12/2010 14:52
Untuk dicatat, saya menjelaskan pola tenaga diluar konsep daht.
secara umum sentay (senam) dalam thifan secara fisik spt gambaran saya berikut:
- Nafas tarik sampai memenuhi tubuh. seluruh otot tubuh dibuat tegang/kejang..kl perlu dari ujung kepala sampai ujung jari kaki.
- lakukan gerakan2 senam secara secepat mungkin.

Secara umum gerakannya seperti layaknya senam biasa. namun perbedaannya, kecepatan melakukannya senamnya lebih tinggi dpd senam biasa.  misalnya memutarkan kepala. kecepatannya bs 1 detik 2 kali putaran..
pokoke gerakannya dibuat secepat mungkin.

pola mengeraskan otot tubuh ini mirip dg pola senam pernafasannya silat mustika kwitang.. krn itu saya ngerasa cocok sekali saat mencoba latihan mustika kwitang dulu.
Yang gak cocok, saat latihan ngadu tangannya .. :D

Trs darimana kekuatannya?
menurut analisa saya, krn mengeraskan/mengejangkan otot ini sama dengan memberikan beban kepada tubuh. Nah kekuatan tubuh akan beradaptasi sesuai dengan pengerasan tubuh ini. saat kekuatan tubuh makin menguat, maka beban yang diberikan (hasil pengejangan otot pun) akan membesar pula. dan ini spt jadi lingkaran setan.
kelebihan dari cara ini, pengembangan tenaga tersebar merata sehingga bs membentuk tubuh jg.
kekurangan dari cara ini, praktisi sering gak tau kekuatan sendiri. sehingga yang tadinya kita bilang hny pake tenaga sedikit, tp orang lain merasakannya keras beneran.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hummdee6 on 13/12/2010 15:51
sebelumnya saya minta maaf nih sama momod dan TS, mo nanggapin ttg ulasan XYLHQ mas MPCRB.
untuk dicatat, analisa saya gak terkait konsep chi .. melainkan analisa fisik aja (entah itu otot, konsep energi momentum ataupun kinetik) dari XYLHQ.
Disini gak ada pendapat yang salah ataupun benar.
Inilah keunikan beladiri tradisional, tiap orang boleh pny pandangan yang berbeda selama masih dalam benang merah yang sama.

berbeda dari analisa mas MPCRB yang menyatakan pi chuan merupakan pukulan bawah, justru bagi saya pi chuan itu merupakan 2 serangan (keatas lalu kebawah).
penjabaran jurus ini, saya coba tulis di cerpen saya disini (http://sahabatsilat.com/forum/cerita-silat/cerpen-(cerita-panjang-endingnya)/). Di cerpen tersebut saya coba mengupas kungfu XY, khususnya jurus p'i chuan. Disitu jg disinggung konsep Liuhe (6 harmoni).
Untuk strategi keroyokannya saya ambil dari konsep 9 surga kecil/9 istana pa kwa chang.
Saking terkesimanya saya ama pi chuan, saya merasa pi chuan ini adalah dasar dari 5 jurus dasar Xing Yi (Wu Xing).
Secara garis besar, 5 jurus dasar XY mengandung konsep2 yg dicerpen saya itu.. spt pemutaran lutut saat melangkah,tenaga spiral,konsep otot punggung yang menahan benturan pada tangan, merebut titik tengah lawan, dsb.
Quote
Walaupun disebut jurus pukulan ( Quan - Fist ) tetapi alat penyasar tidak selalu berarti tangan dalam Xinyi. Alat penyasar dalam variasi gerakan bisa berkembang ke penggunaan yg disebut 7 bintang yaitu Kepala, Pinggul, Bahu, Siku, Tangan, Lutut  dan Kaki - yg penggunaannya disesuaikan dari jarak pertarungan.
konsep alat penyasar ini umum pada beladiri cina tradisional, spt pada baji, pa kwa, ataupun taichi. Bahkan waktu saya latihan thifan, pelatih saya tanpa sadar menggunakan konsep ini. Di silat pun demikian, saya menemukan ini saat latihan GGBD ataupun silat yg sebelumnya saya pelajari
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 14/12/2010 11:05
@kang hummdee6, mengenai senam ala Thifan Po Khan, karena ini merupakan salah satu jenis beladiri dari China, maka karakteristiknya dipastikan akan berada pada jalur pelatihan jenis CMA (chinesse martial arts).

Saya tidak ingin membahas Daht, karena memang wilayahnya akan semakin melebar. Yang saat ini saya sedang teliti adalah efek explosive power khususnya yang dihasilkan dari olah gerak.

Membaca tulisan kang hummdee6 sepertinya cukup memahami karakteristik Thifan Po Khan dan beberapa kungfu China. Ini menarik.

***

Mengenai Explosive Power mungkin masih bisa dikembangkan lebih jauh lagi. Baji dan Bagua ( juga Xinyi ) termasuk Neijia dalam CMA. Prinsip gerak ( body mechanic ) dalam Neijia adalah "whole body movement" yaitu dalam setiap gerakan - tubuh bergerak sebagai satu kesatuan unit untuk membangkitkan tenaga ( jengjing ). Sedang Waijia menggunakan prinsip gerak "sectional power" ( ju bu li ) sehingga di dalam Waijia dikenal pelatihan yg bersifat sectional seperti ilmu tangan besi, kaki besi, kepala besi dan tukang besi lainnya.

http://www.shenwu.com/Internal_VS_External.htm

Bagaimana dgn explosive power Thifan khususnya dalam olah geraknya? Seperti kita tahu kelemahan dalam beladiri berbasis olah kanuragan, terutama yang berbasis senam pernafasan, adalah sedikitnya penekanan pada latihan olah gerak dan lebih menekankan kepada latihan olah nafas yang mengarah pada olah kanuragan sehingga kadang tidak ada jenjang tingkatan kemampuan, yg ada hanyalah bisa atau tidak bisa sama sekali - jodoh atau tidak jodoh. Seakan ada missing link antara olah gerak dan olah kanuragan.

Meskipun saya yakin maksud dari pelatihannya/penempaannya adalah keseimbangan, tetapi pada prakteknya di lapangan (mungkin atas nama pemassalan) akhirnya terjadi fenomena anomali.

Dalam senam ala Thifan Po Khan apakah berdasarkan prinsip "whole body movement" atau "sectional power" ? Dari sisi gerakan Thifan Po Khan itu Neijia atau Waijia?

Dalam CMA power yg dihasilkan tata gerak Neijia yg bersifat "whole body movement" inilah yg biasanya disebut Neijing (Tenaga Dala ) salah satunya dikenal dgn Fajin (explosive power) - sedang power yg didapat dari tata gerak Waijia yg bersifat "sectional power" biasanya disebut Waijing (Tenaga Luar). Pematahan benda keras dalam CMA biasanya dilakukan dgn explosive power yg lebih bersifat "sectional power" ini seperti ilmu tangan besi, kepala besi, kaki besi dsb yg termasuk Waijia - pematahan benda keras dalam CMA bukan dilakukan dgn Fajin yg lebih bersifat "whole body movement" yg termasuk dalam Neijia.

Bagaimana sifat explosive power yang dihasilkan oleh Thifan? Apakah lebih bersifat "sectional power" atau "whole body movement power"?

Apakah pada gerakan-gerakan Thifan (entah jurus atau senam) yang melibatkan pengolahan tertentu pada bagian tubuh tertentu seperti misalnya khusus tangan, kaki, badan yg bersifat "sectional power"? Dalam Neijia seperti Baji, Xinyi, Bagua ataupun Taiji tidak dikenal pelatihan yg bersifat sectional seperti itu.

Saya tidak tahu apakah Thifan Po Khan ini termasuk ke dalam wilayah "tenaga luar" atau "tenaga dalam". Sebab menurut definisi dari Tim Cartmell mengenai Neija dan Waijia seringkali agak lain kalau melihat studi kasus pada silat Indonesia.

Sebagai contoh, jika berdasar tulisan Tim Cartmell tentang Neijia dan Waijia : Merpati Putih bisa disebut sebagai Waijia (Aliran Tenaga Luar) berdasarkan alasan yg saya sebut di atas - tetapi uniknya di Indonesia justru MP dikenal sebagai aliran beladiri Tenaga Dalam ( Neijia ? ).

Sedang Cikalong sebenarnya bisa digolongkan sebagai Neijia ( Aliran Tenaga Dalam ) berdasarkan pola gerak Cikalong sesuai dgn prinsip "whole body movement" dan lagi olah usik Cikalong dalam CMA dikenal dgn Tuishou "Pushing Hand" yg biasa dilakukan Taiji yg jelas Neijia CMA. Sedang rasa usik Cikalong dalam Taiji dikenal dgn Tingjing "Listening Energy".

Tapi uniknya di Indonesia justru Cikalong tidak pernah mengklaim sebagai aliran beladiri Tenaga Dalam - Chi / Qi ( Neijia ? ) dan menganggap beladirinya sebagai aliran beladiri Tenaga Luar - Otot ( Waijia ? ). :)

Saya pribadi cenderung setuju dgn tulisan Tim Cartmell tentang definisi Neijia dan Waijia ini.

***

Berbeda dgn Neijia seperti Baji, Bagua ataupun Xinyi - mereka mengawali latihan explosive powernya dari olah gerak - ada jenjang tingkatan kemampuan praktisinya. Pada tingkatan dasar praktisinya mungkin masih mengandalkan kekuatan otot tubuh - body mechanic - untuk mengenerate explosive power nya dgn prinsip " whole body movement ". Tetapi pada tingkatan tinggi mereka hanya menggunakan pikirannya saja untuk mengenerate explosive power tsb.

Pada tingkatan tinggi dalam Neijia praktisi kadang hanya menempelkan tangannya saja untuk melakukan Fajin. Fajin bisa dilakukan dgn pikiran saja oleh praktisi Neijia tingkat tinggi bahkan gerak tubuh hampir tak terlihat lagi - sedang pada tingkat bawah praktisi Neijia masih memerlukan gerakan fisik untuk melakukan Fajin.

Tapi justru karna itulah dalam Neijia ada jenjang tingkat kemampuan - seorang praktisi walaupun belum bisa ( ataupun tidak berjodoh ) untuk memiliki kemampuan melakukan Fajin dgn pikirannya saja - praktisi tsb tetap memiliki kemampuan beladiri yg efektif. Fajin yg didapat dari gerakan fisik pun memiliki explosive power yg cukup untuk melukai lawan.

Bagaimana dengan Thifan Po Khan?

Mohon maaf jadi lancang bertanya sampai sejauh ini ya kang hummdee6. :)

salam.

PS: Penyebutan beladiri lain pada tulisan saya disini untuk memperjelas maksud dan tidak ada tendensi merendahkan. Semoga yang tersebut pada tulisan ini tidak berkeberatan. Pada tulisan yang sedang saya susun, saya memang obyektif menyebutkan nama perguruan apa adanya sebagai gambaran studi kasus dari suatu disiplin keilmuan atau pemahaman. Monggo dikoreksi kalau penjelasan saya salah.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 14/12/2010 11:18
@kang hummdee6, terkait cerpen yang kang hummdee6 tulis, sepertinya memang mengarah pada pelatihan XinYi dengan menggunakan metode 1/2 langkah.

Saya jadi teringat salah satu legenda XinYi bernama Guo Yunshen.

Seingat saya dalam CMA yg dikenal dgn "jurus setengah langkah" adalah Guo Yunshen - seorang Master Xinyi yg dikenal sering mengalahkan lawannya dgn satu jurus saja. Guo Yunshen pernah di penjara selama 3 tahun karena membunuh lawannya dalam suatu pertarungan. Selama 3 tahun kaki dan tangannya diborgol dgn pasung kayu. Karna kaki dan tangannya dipasung Guo Yunshen hanya mampu berlatih jurus dasar Beng Quan yg termasuk dalam 5 jurus dasar Xinyi yg disebut Wu Xing Quan ( Five Element Fist )

Tapi pasung kayu di kakinya ini menyebabkan Guo Yunshen hanya mampu melangkah setengah langkah saja, akhirnya jurus Beng Quan yg dilatihnya diubah oleh Guo Yunshen menjadi Beng Quan setengah langkah. Selama 3 tahun Guo Yunshen setiap hari hanya berlatih Beng Quan setengah langkah ini.

Karena Guo Yunshen setiap hari melakukan program latihan repitisi gerakan Beng Quan setengah langkah selama 3 tahun (entah sudah berapa puluh ribu reptisi yg dilakukannya selama itu) akhirnya membuat Guo Yunshen memiliki pola gerakan Beng Quan yg baru - yg berbeda dgn yg dilatihnya sebelumnya - Fajin yg dihasilkan dari Beng Quan setengah langkah inipun berbeda dgn yg dulu.

Ketika keluar penjara kerabat dari orang yg dulu dibunuhnya sudah menunggu dan menantang Guo Yunshen. Mereka beranggapan Guo Yunshen tentunya masih dalam keadaan lemah karna sudah dipasung selama 3 tahun lamanya. Tetapi ketika terjadi pertarungan - Guo Yunshen hanya dgn menggunakan satu jurus Beng Quan setengah langkahnya ini mampu mengalahkan lawannya. Lawannya terlempar jauh hanya dgn satu pukulan Beng Quan setengah langkahnya dalam keadaan pingsan dan tulang iga patah.

Sejak itu dikenal pepatah "Hanya dengan jurus setengah langkah Beng Quan, Guo Yunshen mampu mengalahkan siapapun di bawah langit ini tanpa lawan" Guo Yunshen adalah Master Xinyi yg paling terkenal - namanya sejajar dgn Li Shuwen Master Baji Quan.

***

Sejujurnya, memang berlatih sedikit gerak dengan repetisi extreem sangatlah jarang dilakukan perguruan silat di zaman sekarang. Cerpen yang kang hummdee6 tulis, dan juga kenyataan pada legenda XinYi dan pelatihan XinYi, memang mengharuskan adanya repetisi extreem yang akan mengarah pada keberhasilan. Repetisi extreem untuk mendapatkan inti dari gerakan memang seringkali dilupakan dan orang-orang zaman sekarang pengennya yang praktis-praktis saja.

Jika berkenan, bisa dibabar mengenai konsep 1/2 langkah ini menurut XinYi yang kang hummdee6 pahami?

Terima kasih sebelumnya. Nice to discussion with you... :)

Salam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: kunderemp on 14/12/2010 13:43
Rekan mpcrb, rekan Humdee..

kayaknya diskusi kalian sangat menarik, sudah pakai istilah2 CMA segala (Tinjing, nejia, wajia, dll.). Tapi kok rasanya terlalu sempit kalau berada dalam utas Thifan yah?
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 14/12/2010 14:46
Ass,mana nih suheng2 dan Tamid2 tifan yang lain yang mau membabar thifan lebih dalam lagi disini,biar lebih seru dan terang benderang,terima kasih buat semua
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hummdee6 on 14/12/2010 15:18
Membaca tulisan kang hummdee6 sepertinya cukup memahami karakteristik Thifan Po Khan dan beberapa kungfu China. Ini menarik.
Ah enggak jg. Hanya saja sewaktu kuliah, saya latihan thifan dan temen baik saya amat tergila2 ama kungfu.. sampai akhirnya dia bs belajar huo baji chuan dan chen taichi chuan. Jujur aja, saya terpengaruh ama dia itu. Berhubung saya gak mau kalah, saya coba amati saingan kungfunya, XY quan dan Pa kwa chang. Tp hasilnya, dia berhasil.. saya gatot.. :D
Justru setelah ketemu lagi ama silat, saya br mulai mengerti sedikit demi sedikit ttg XY dan Pa Kwa tersebut.. :D

Mengenai Explosive Power mungkin masih bisa dikembangkan lebih jauh lagi. Baji dan Bagua ( juga Xinyi ) termasuk Neijia dalam CMA. Prinsip gerak ( body mechanic ) dalam Neijia adalah "whole body movement" yaitu dalam setiap gerakan - tubuh bergerak sebagai satu kesatuan unit untuk membangkitkan tenaga ( jengjing ). Sedang Waijia menggunakan prinsip gerak "sectional power" ( ju bu li ) sehingga di dalam Waijia dikenal pelatihan yg bersifat sectional seperti ilmu tangan besi, kaki besi, kepala besi dan tukang besi lainnya.
Sebenarnya saya kurang setuju kl weijia dikatakan sectional power.
Penempaan sectional power tersebut digunakan untuk mempercepat proses anggota tubuh kita agar dapat digunakan sebagai senjata.
Baji dan Pakua yg katanya internal jg sebenarnya ada teknik menempa tapak tangannya sehingga keras seperti batu.
Hunggar dan bakmei yang katanya external (wujia) juga menggunakan whole body movement power.
Bagi saya, internal (neijia) atau external (weijia) hanya bs dilihat dari focus yang dilatihnya.
Internal biasanya diajarkan secara detail dan rinci. Hal2 yg kecil sangat diperhatikan dan sangat menekankan penempaan tenaganya dulu..setelah itu baru masuk ke gerak.
Sedangkan weijia sebaliknya. Karena itu, gak heran dalam satu aliran ada yang menganut weijia ataupun neijia..tergantung bgm cara mereka berlatih.
Contoh: aliran2 dlm baji quan ada yang masuk ke kategori neijia (aliran lie dan huo) dan weijia (aliran wu)..bahkan aliran wu ini ada yg masuk ke neijia. semua tergantung cara sang guru melatih. ;)
Bahkan saya berpikir, whole body movement power ini merupakan intisari dari beladiri. Karena saya perhatikan, disilatpun kita melihat gerakan2 whole body movement ini. Sebagai contoh: perhatikan aja bagaimana babe husin kl main golok. Kl tangan bergerak, seluruh tubuh pun bergerak.. tp kl ditanya ke babe husin masuk ke neijia atau atau gak .. pasti gak ngerti.

Bagaimana dgn explosive power Thifan khususnya dalam olah geraknya? Seperti kita tahu kelemahan dalam beladiri berbasis olah kanuragan, terutama yang berbasis senam pernafasan, adalah sedikitnya penekanan pada latihan olah gerak dan lebih menekankan kepada latihan olah nafas yang mengarah pada olah kanuragan sehingga kadang tidak ada jenjang tingkatan kemampuan, yg ada hanyalah bisa atau tidak bisa sama sekali - jodoh atau tidak jodoh. Seakan ada missing link antara olah gerak dan olah kanuragan.
supaya kita gak salah membayangkan, senam thifan ini tidak seperti olah nafas yg dilakukan oleh beladiri2 pernafasan lainnya spt SN, Kalimasada, dll. Tp dilakukan secara statis (diam ditempat) dan yang digerakkan hanya sebagian anggota tubuh saja. Misalnya hanya tangan dulu (yg lain diem), dll. Bukan di senamnya.
Kl kt ngomongin explosive power, itu sudah masuk ke ranah daht..sebab di kungfu sendiri pun fajing itu sdh masuk ke ranah chi (CMIIW). Tp kl kt ngomongin teknik serangan yg menghasilkan explosive power, di thifan (yg saya pelajari dulu) memiliki konsep yang sama dg beladiri lain. Tenaga di ujung.

Dalam senam ala Thifan Po Khan apakah berdasarkan prinsip "whole body movement" atau "sectional power" ? Dari sisi gerakan Thifan Po Khan itu Neijia atau Waijia?
Yang saya tau, saat sentay (senam) tubuh kita dikejangkan seolah2 tubuh kita hanya satu bagian saja. Dan untuk diingat, berbeda dg olah nafas spt di SN, sentay disini statis, tidak melangkah, yang bergerak hanya yang emang digerakkan. Misalnya saat memutarkan tangan, anggota tubuh lain tidak bergerak.

Bagaimana sifat explosive power yang dihasilkan oleh Thifan? Apakah lebih bersifat "sectional power" atau "whole body movement power"?
Kl diperhatikan sebenarnya thifan mengandalkan serangan beruntun dalam jurus2nya, spt wingchun. Pertanyaannya, apakah kungfu seperti wingchun itu masuk ke kategori internal atau external? Itu perlu kita lihat saat sang guru menurunkan ilmunya.

Apakah pada gerakan-gerakan Thifan (entah jurus atau senam) yang melibatkan pengolahan tertentu pada bagian tubuh tertentu seperti misalnya khusus tangan, kaki, badan yg bersifat "sectional power"? Dalam Neijia seperti Baji, Xinyi, Bagua ataupun Taiji tidak dikenal pelatihan yg bersifat sectional seperti itu.
Senam di thifan berfungsi mengolah seluruh bagian tubuh sehingga kuat dan mampu dijadikan sebagai senjata.
Seperti yang saya tulis sebelumnya, sebenarnya baji, taichi, bagua, ataupun xingyi menggunakan alat pula untuk memperkuat anggota tubuhnya.
Misalnya baji dan pakua mengenal teknik tapak pasir untuk memperkuat tapaknya,taichi dan pakwa menggunakan bola besi/batu untuk memperkuat kekuatan lengan. Xing Yi pun ada yang menggunakan manusia kayu untuk melatih pukulannya.

Sebagai contoh, jika berdasar tulisan Tim Cartmell tentang Neijia dan Waijia : Merpati Putih bisa disebut sebagai Waijia (Aliran Tenaga Luar) berdasarkan alasan yg saya sebut di atas - tetapi uniknya di Indonesia justru MP dikenal sebagai aliran beladiri Tenaga Dalam ( Neijia ? ).
yang jadi masalah, definisi tenaga dalam di Indonesia sangat berbeda2. kl kita survey itu sendiri, umumnya orang berpendapat bahwa tenaga dalam yang seperti ilmu kontak .. sedangkan jika tenaga dalam = chi, berarti ilmu kontak bukanlah tenaga dalam .. melainkan hasil dari tenaga dalam itu sendiri.

Saya pribadi cenderung setuju dgn tulisan Tim Cartmell tentang definisi Neijia dan Waijia ini.
Saya pribadi malah gak mau memilah beladiri masuk ke neijia atau weijia.. :D

Berbeda dgn Neijia seperti Baji, Bagua ataupun Xinyi – mereka mengawali latihan explosive powernya dari olah gerak - ada jenjang tingkatan kemampuan praktisinya. Pada tingkatan dasar praktisinya mungkin masih mengandalkan kekuatan otot tubuh - body mechanic - untuk mengenerate explosive power nya dgn prinsip " whole body movement ". Tetapi pada tingkatan tinggi mereka hanya menggunakan pikirannya saja untuk mengenerate explosive power tsb.
siapa mereka disini? Neijia (Baji, Bagua atau Taiji)? Atau weijia?
Justru dari yang saya amati, baji, xing yi, bagua dan taiji memulai latihan dari diam dulu, bukan gerak. Nah diam ini bentuk meditasi untuk merasakan chi yg bergerak didalam tubuh. Nanti kl sdh bs merasakan, baru mencoba mengatur dan memerintah chi untuk bergerak dg pikiran. Saat chi bergerak, maka tubuh pun akan bergerak.

Bagaimana dengan Thifan Po Khan?
Kl sampe pukulan yang hanya spt nempel, itu masuk ke ranah daht sebenarnya. Saya gak bs menjelaskan krn blm pernah sampai sana. Saat masuk ranah daht, ada pola senamnya sendiri.
Tp seperti yang saya jelaskan sebelumnya dari keuntungan dan kekurangan tenaga hasil sentay … tenaga yang terbentuk dari sentay dapat membuat pukulan kita terlihat simple dan ringan aja, tapi ttp orang merasakannya sangat keras.
Ini saya lihat saat guru saya memeriksa kekerasan perut teman. Hanya di tepuk, teman saya semaput.
atau tmn saya, yang baru bbrp kali latihan sentay. saat dia maen basket, orang yg dia senggol sedikit (menurut dia) selalu mental jauh ke belakang. Akhirnya tmn saya itu berhenti thifan, spy bs main basket lagi... :D
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hummdee6 on 14/12/2010 16:07
@kang hummdee6, terkait cerpen yang kang hummdee6 tulis, sepertinya memang mengarah pada pelatihan XinYi dengan menggunakan metode 1/2 langkah.

tapi pasung kayu di kakinya ini menyebabkan Guo Yunshen hanya mampu melangkah setengah langkah saja, akhirnya jurus Beng Quan yg dilatihnya diubah oleh Guo Yunshen menjadi Beng Quan setengah langkah. Selama 3 tahun Guo Yunshen setiap hari hanya berlatih Beng Quan setengah langkah ini.

Karena Guo Yunshen setiap hari melakukan program latihan repitisi gerakan Beng Quan setengah langkah selama 3 tahun (entah sudah berapa puluh ribu reptisi yg dilakukannya selama itu) akhirnya membuat Guo Yunshen memiliki pola gerakan Beng Quan yg baru - yg berbeda dgn yg dilatihnya sebelumnya - Fajin yg dihasilkan dari Beng Quan setengah langkah inipun berbeda dgn yg dulu.
.
Kl saya baca cerita mas Mpcrb ini, terkesan Guo Yunsen ini yang merombak jrs2 XY, terutama beng quan, menjadi setengah langkah semua. Yang saya tau, guo yunsen ini hanya menyederhanakan jurus harimau xingyi.
Justru pandangan saya berbeda. XY emang dari awalnya sudah ½ langkah. Karena kl kita perhatikan XY/XYLHQ (mau yang aliran honan/muslim, hebei, ataupun aliran keluarga Dai) umumnya menggunakan ½ langkah. Spt yang saya sebutkan sebelumnya, bahwa bentuk2 jurus XY seperti orang bermain tombak. Nah, kl bermain tombak kan paling nyaman kl hanya pake ½ langkah. Kl pake 1 langkah penuh, justru keseimbangan jurus2nya jadi terganggu, kecuali untuk menerobos (ini diperlihatkan dalam jurus pi chuan yg bs digunakan untuk menerobos pertahanan lawan).

Sejujurnya, memang berlatih sedikit gerak dengan repetisi extreem sangatlah jarang dilakukan perguruan silat di zaman sekarang. Cerpen yang kang hummdee6 tulis, dan juga kenyataan pada legenda XinYi dan pelatihan XinYi, memang mengharuskan adanya repetisi extreem yang akan mengarah pada keberhasilan. Repetisi extreem untuk mendapatkan inti dari gerakan memang seringkali dilupakan dan orang-orang zaman sekarang pengennya yang praktis-praktis saja.
Sebenarnya repitisi2 extreem masih diajarkan oleh silat2 tradsional. Sebagai contoh, saya dari akhir thn 2000 – 2005 belajar silat dan hanya dikasih 10 jurus (fyi, 1 jurus = 1 gerakan). Atau di GGBD, yang ditekankan adalah memahami jurus selancar.

Jika berkenan, bisa dibabar mengenai konsep 1/2 langkah ini menurut XinYi yang kang hummdee6 pahami?
 Salam.
Untuk konsep ½ langkah ini juga sdh dibabar di cerpen saya, dibagian belajar melangkah.
Namun power XY letaknya bukan di ½ langkahnya, melainkan bgm sang praktisi mengalirkan tenaga yang dihasilkan dari ancang2 ½ langkah tersebut ke alat serang (tentunya dengan memenuhi konsep LiuHe-nya) dan dikombinasikan dengan strategi merampas titik pusat bumi lawan.
Ancang2 tenaga (potensial) melangkah dan merampas titik pusat bumi lawan inilah yang juga menjadi salah satu rahasia daya hancur baji quan (setidaknya dari pengamatan aliran huo yg tmn saya pelajari).

Terima kasih sebelumnya. Nice to discussion with you... :)
sama2 mas :).

@kundaremp
yahh .. saya sih hny mencoba membabarkan berdasarkan pertanyaan :)

@bayu
waduh .. kl para tamidnya nongol, saya akan diem deh. Tp kl bs jangan pake istilah2 thifan yaa .. biar bs ngerti obrolannya.. :)
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 14/12/2010 16:32
Siap bos mangga dilanjut [[peace2]]
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Sawer Wulung on 14/12/2010 17:55
Kalo pendekar udah turun gunung, bahasan jadi tambah seru. Ijin menyimak. Mau kasih GRP tapi kagak tau caranya. Duduk aja dah dipojokan.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Sawer Wulung on 14/12/2010 18:03
Btw, hubungan dengan syufu taesyukhan dimana? Secara pernah baca, para badur yg nurunin elmunya sama, kitab shurulkhan sebagai acuan keilmuannya juga sama. Pernah nanya juga sama pelatih syufu taesyukhan katanya sama aja, toh guru besarnya ust. Marsedek juga. Mohon pencerahannya.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 14/12/2010 20:42
Ah enggak jg. Hanya saja sewaktu kuliah, saya latihan thifan dan temen baik saya amat tergila2 ama kungfu.. sampai akhirnya dia bs belajar huo baji chuan dan chen taichi chuan. Jujur aja, saya terpengaruh ama dia itu. Berhubung saya gak mau kalah, saya coba amati saingan kungfunya, XY quan dan Pa kwa chang. Tp hasilnya, dia berhasil.. saya gatot.. :D
Justru setelah ketemu lagi ama silat, saya br mulai mengerti sedikit demi sedikit ttg XY dan Pa Kwa tersebut.. :D

Baji Quan dan Xinyi bisa dikatakan beladiri yg berlandaskan Filosofi Prajurit yg bersifat Hard. Seorang berpribadi "keras" yg biasanya mencapai puncak dalam aliran ini. Li Shu Wen dan Guo Yun Shen adalah Master aliran ini yg dikenal keras dan telengas. Mereka dikenal sebagai Master Beladiri yg sering mengalahkan lawannya hanya dgn satu pukulan saja. Dan biasanya lawan berakhir dalam keadaan tewas atau terluka parah. Pribadi yg bersifat "soft" mungkin tidak akan mencapai tingkat seperti Li Shu Wen dan Guo Yun Shen.

Hehehe, mungkin tampaknya takdir kang hummdee6 adalah kembali pada silat. :)

Terkadang memang ada paradox mengenai bagaimana pemahaman itu kita dapatkan. Pada kasus kang hummdee6, memahami XinYi justru setelah belajar silat. Kalau saya malah kebalikannya. Setelah melakukan studi banding dengan Xin Yi, malah jadi lebih memahami silat-nya.

Dunia memang luas dan unik dengan ragam alurnya.


Sebenarnya saya kurang setuju kl weijia dikatakan sectional power. Penempaan sectional power tersebut digunakan untuk mempercepat proses anggota tubuh kita agar dapat digunakan sebagai senjata. Baji dan Pakua yg katanya internal jg sebenarnya ada teknik menempa tapak tangannya sehingga keras seperti batu.
Hunggar dan bakmei yang katanya external (wujia) juga menggunakan whole body movement power.

Bagi saya, internal (neijia) atau external (weijia) hanya bs dilihat dari focus yang dilatihnya.

Internal biasanya diajarkan secara detail dan rinci. Hal2 yg kecil sangat diperhatikan dan sangat menekankan penempaan tenaganya dulu..setelah itu baru masuk ke gerak.
Sedangkan weijia sebaliknya. Karena itu, gak heran dalam satu aliran ada yang menganut weijia ataupun neijia..tergantung bgm cara mereka berlatih.
Contoh: aliran2 dlm baji quan ada yang masuk ke kategori neijia (aliran lie dan huo) dan weijia (aliran wu)..bahkan aliran wu ini ada yg masuk ke neijia. semua tergantung cara sang guru melatih. ;)

Saya sepakat dengan ini, dengan melihat fokus yang dilatihnya barulah kita bisa melihat penggolongannya. Yang dilakukan oleh Tim Cartwell itu sebenarnya sangat baik, untuk mempermudah membedakan antara neijia dan weijia. Tetapi artikel itu belum menekankan bahwa sebenarnya neijia dan weijia itu sendiri melekat di dalam pola pelatihan kungfu. But again, ini hanya masalah terminologi yang dipakai oleh Tim.

Bahkan saya berpikir, whole body movement power ini merupakan intisari dari beladiri. Karena saya perhatikan, disilatpun kita melihat gerakan2 whole body movement ini. Sebagai contoh: perhatikan aja bagaimana babe husin kl main golok. Kl tangan bergerak, seluruh tubuh pun bergerak.. tp kl ditanya ke babe husin masuk ke neijia atau atau gak .. pasti gak ngerti.

Huehehe, ini memang benar. Istilah-istilah demikian tidak pernah ada pada pelatihan pada guru/sesepuh kita. Istilah itu baru muncul pada zaman setelah beliau-beliau. Bisa jadi sekedar untuk mempermudah pemahaman mengenai kesepakatan sesuatu. Karena istilah biasanya akan cukup membingungkan, terutama bagi yang tidak terbiasa. Kecuali setelah dilakukan, barulah akan muncul "ooooh.... seperti ini namanya itu toooh...". :)

Terkadang, saya memperhatikan bahwa pola pelatihan silat kita di lapangan seringkali tidak begitu peduli dengan prinsip dasar seperti itu. Apalagi kalau suatu beladiri silat berisi keilmuan yang bersifat kanuragan, kebanyakan hanya mengejar ilmu itu saja. Hal-hal yang prinsipil di dalam pola dasar pelatihan tenaga dari olah gerak sering dilupakan sehingga pada akhirnya anggota menjadi tidak bisa menghayati benar makna dari keilmuan yang dilatihnya.

Sejujurnya ilmu kanuragan memang cukup menarik minat masyarakat (setidaknya lebih banyak peminatnya dibanding yang olah gerak). Sebab, kalau olah gerak, murid harus melakukan repetisi berulang kali sedemikian rupa (semakin extrem semakin baik). Dan di zaman sekarang, menyuruh murid melakukan itu rasanya hanya sedikit saja yang bertahan. Kebanyakan ingin yang praktis-praktis dan cepat. Ilmu kanuragan memang punya porsi disini. Kalau tidak bisa buka simpul dengan metode olah nafas normal, bisa pake "shortcut" dengan teknik buka simpul. Praktis khan? :) Untuk bisa mempraktekkan suatu jurus, cukup gunakan "silat hadiran" maka dijamin murid akan bisa bergerak sesuai jurus apa yang diinginkan. Praktis juga khan? :) Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal "missing link" yang kalau tidak cepat disadari, efek jangka panjang akan merugikan perguruan-perguruan tersebut.

supaya kita gak salah membayangkan, senam thifan ini tidak seperti olah nafas yg dilakukan oleh beladiri2 pernafasan lainnya spt SN, Kalimasada, dll. Tp dilakukan secara statis (diam ditempat) dan yang digerakkan hanya sebagian anggota tubuh saja. Misalnya hanya tangan dulu (yg lain diem), dll. Bukan di senamnya.
Kl kt ngomongin explosive power, itu sudah masuk ke ranah daht..sebab di kungfu sendiri pun fajing itu sdh masuk ke ranah chi (CMIIW). Tp kl kt ngomongin teknik serangan yg menghasilkan explosive power, di thifan (yg saya pelajari dulu) memiliki konsep yang sama dg beladiri lain. Tenaga di ujung.

Yang saya tau, saat sentay (senam) tubuh kita dikejangkan seolah2 tubuh kita hanya satu bagian saja. Dan untuk diingat, berbeda dg olah nafas spt di SN, sentay disini statis, tidak melangkah, yang bergerak hanya yang emang digerakkan. Misalnya saat memutarkan tangan, anggota tubuh lain tidak bergerak.

I see. Berarti memang sepertinya diawali dengan sectional power pada area-area tertentu sehingga area-area tersebut terjadi penguatan untuk kemudian dilanjutkan dengan penempaan berbasis Daht. CMIIW.

Kl diperhatikan sebenarnya thifan mengandalkan serangan beruntun dalam jurus2nya, spt wingchun. Pertanyaannya, apakah kungfu seperti wingchun itu masuk ke kategori internal atau external? Itu perlu kita lihat saat sang guru menurunkan ilmunya.

Dari film IP MAN 3 (The Legend is Born), yang dimainkan sendiri oleh sang Master. Wing Chun sendiri mengalami dua transisi. Transisi pertama adalah transisi otentik (demikian disebutnya, Wing Chun versi guru Ip Man), dan yang kedua adalah transisi fleksibel (Wing Chun versi Master Ip Man). Dasar Wing Chun adalah teori rasa (ini seperti Cikalong). Praktisi sudah sejak awal dikondisikan pada suatu kondisi fighting (dengan boneka kayu) sehingga di dapat "rasa" ketika berbenturan dengan sasaran. Rasa ini kemudian diperkuat dengan latihan "pushing hand" untuk mendapatkan teknik "rasa" yang lebih tinggi.

Versi Wing Chun otentik awalnya menggunakan 30%-70% pada berat badan dan tidak mengenal tendangan tinggi. Hanya tendangan pendek dan jangkauan jauh. Sedangkan Wing Chun versi transisi fleksibel (versi Ip Man), mengenal tendangan tinggi dan jangkauan pendek serta rapat sendi.

Apakah Tifan Po Khan ini mengenal latihan "pushing hand" seperti Wing Chun? Ataukah hanya serangan beruntun saja yang mirip?

Salam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 14/12/2010 21:08
Kl saya baca cerita mas Mpcrb ini, terkesan Guo Yunsen ini yang merombak jrs2 XY, terutama beng quan, menjadi setengah langkah semua. Yang saya tau, guo yunsen ini hanya menyederhanakan jurus harimau xingyi.

....

Sebenarnya repitisi2 extreem masih diajarkan oleh silat2 tradsional. Sebagai contoh, saya dari akhir thn 2000 – 2005 belajar silat dan hanya dikasih 10 jurus (fyi, 1 jurus = 1 gerakan). Atau di GGBD, yang ditekankan adalah memahami jurus selancar.

Analisa saya didasarkan pada keadaan Guo Yunsen dimana ia berada di dalam kondisi dipasung tangan dan kaki sehingga tidak memungkinkan untuk bergerak lebih. Jadi memang yang terjadi (menurut cerita) adalah bahwa sang master melakukan gerakan yang menjadi lebih simplified. Lebih sederhana (karena keterbatasan), tetapi tetap tidak menghilangkan daya linuwih dari gerakan.

Intinya ada pada repetisi untuk mendapatkan prinsip dasar dari pengolahan tenaga dan prinsip dasar dari whole body movement. Ini adalah jenjang yang sangat baik pada olah gerak. Dan silat tradisional memang masih melakukan ini. Akan tetapi beberapa aliran silat tidak demikian. Terkadang ,murid dijejali oleh banyaknya gerakan sehingga ia tidak tahu harus fokus pada gerakan yang mana. Plus atas nama "ujian kenaikan tingkat", maka standar repetisi menjadi seringkali diabaikan. Yang didapat bukanlah "penguasaan" atas gerak tetapi sekedar "pelaksanaan" atas gerak. Yang penting bisa melaksanakan. Justru prinsip dasar pengolahan tenaga inilah yang sudah harus diberikan sejak awal kepada murid.

Untuk konsep ½ langkah ini juga sdh dibabar di cerpen saya, dibagian belajar melangkah.
Namun power XY letaknya bukan di ½ langkahnya, melainkan bgm sang praktisi mengalirkan tenaga yang dihasilkan dari ancang2 ½ langkah tersebut ke alat serang (tentunya dengan memenuhi konsep LiuHe-nya) dan dikombinasikan dengan strategi merampas titik pusat bumi lawan.
Ancang2 tenaga (potensial) melangkah dan merampas titik pusat bumi lawan inilah yang juga menjadi salah satu rahasia daya hancur baji quan (setidaknya dari pengamatan aliran huo yg tmn saya pelajari).

Berbicara "rahasia", memang ada perbedaan pada "orang luar" dan "orang dalam". Mereka-mereka yang merupakan murid resmi atau penerus atau pewaris biasanya berlatih "teknik dalam" dengan pemodelan penempaan yang lebih maknyos dibanding "orang luar". Sehingga inti dari beladirinya tetap akan lestari. Terkadang, pada beladiri CMA, sering ada istilah "bentuk lama" dan "bentuk baru" atau "bentuk besar" dan "bentuk kecil".

Menariknya, sintesa keilmuan juga sebenarnya sering terjadi. Sebagai contoh, untuk mempelajari Bajiquan secara sempurna, maka teknik langkah menggunakan pelatihan Baguazhang. Apabila seorang praktisi Bajiquan tidak berlatih teknik langkah Baguazhang, maka bajiquan dia belum afdol dari sisi daya tempur maksimal. Tetapi ketika sudah disintesa dengan Baguazhang maka Bajiquan praktisi tersebut berubah dari perak menjadi emas. Beberapa bentuk penempaan-penempaan seperti ini sesungguhnya suatu sintesa yang baik, dan seringkali dicontohkan oleh para master.

How about Tifan Po Khan?

Salam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 15/12/2010 12:50
@Kang Sawer Wulung : Perbedaan tentang syufu dan tifan pernah saya jelasin sedikit di treadnya syufu,
tapi gapa2, didalam beladiri surulkhan yaitu syufu dan thifan yang tertulis dikitab zodam buah karya badur ahmad siharani, surulkhan sebagai beladiri militer islam merupakan sebuah aliran beladiri yang memiliki dua buah pengkhususan, didalam kemiliteran ada yang bertugas sebagai pendobrak digaris depan dan ada yang menjadi semacam penyusup untuk mematai2 dan menyergap markas musuh, maka spesifikasi syufu adalah sebagai tameng digaris depan karena memiliki kekuatan fisik dan teknik untuk bertempur atau bertarung secara langsung dengan tentara musuh makanya yang bertubuh besar sangat cocok berada dikesatuan syufu,sedangkan spesifikasi tifan adalah lebih kepada sebuah kesatuan untuk menyusup dan menyergap kemarkas musuh karena memiliki kelenturan dan kelincahan fisik serta teknik kungfu tingkat tinggi maka prajurit yang bertubuh kecil lebih cocok berada dikesatuan tifan yang mengutamakan kelincahan dan kelenturan tubuh ini.
Ustad marzedek memiliki dua orang murid utama yaitu ustad yudi dan ustad pupu yang mendalami keahlian kungfu yang berbeda walaupun kedua2nya juga mempelajari kedua aliran ini baik syufu maupun tifan,tapi ustad yudi lebih mendalami kitab syufu sedangkan ustad pupu lebih mendalami kitab thifan, demikian sedikit penjelasannya kang, mohon koreksi kalau ada penjelasan yg kurang tepat kepada segenap praktisi syufu dan tifan,sekian terima kasih
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hummdee6 on 15/12/2010 23:20
 
Baji Quan dan Xinyi bisa dikatakan beladiri yg berlandaskan Filosofi Prajurit yg bersifat Hard. Seorang berpribadi "keras" yg biasanya mencapai puncak dalam aliran ini. Li Shu Wen dan Guo Yun Shen adalah Master aliran ini yg dikenal keras dan telengas. Mereka dikenal sebagai Master Beladiri yg sering mengalahkan lawannya hanya dgn satu pukulan saja. Dan biasanya lawan berakhir dalam keadaan tewas atau terluka parah. Pribadi yg bersifat "soft" mungkin tidak akan mencapai tingkat seperti Li Shu Wen dan Guo Yun Shen.
Baji awalnya adalah ilmu beladiri pendeta (entah tao atau Buddha, tp lebih prefer Tao. Karena kungfu2 pendeta tao lbh variatif dan orisinil dpd pendeta buddha), dan dikembangkan oleh seorang muslim, wu Zhong.
Gak harus menjadi seorang yang keras untuk mencapai tingkat tinggi di baji. Wuzhong terkenal sebagai seorang alim ulama..jadi besar kemungkinan karakternya lembut. Namun hny Lie Shuwen yg bs menyamai gelarnya, dewa tombak.
Berbeda dg Lie Shuwen yang mudah menaklukkan orang dg membunuh lawan, Wu Zhong menaklukkan hati lawannya. Menurut saya, wu zhong jauh lebih hebat dpd Lie Shuwen.
Guo Yunshen, krn terlalu pongah ama jurus beng quannya.. dia tidak mau belajar lebih lanjut Xinyi-nya. Gurunya mengetahui itu, kemudian diutuslah kakak seperguruan Guo Yunshen, yg jago 12 jurus hewan XYQ, untuk menegur Guo. Awalnya Guo keukeuh, bhw Wuxing sdh cukup.. sampai akhirnya kk seperguruannya itu mengalahkan Guo dalam pertarungan.. dan akhirnya Guo mau belajar 12 jurus hewan.
Kisah lain, alkisah guo yunshen bertemu dengan Dong Haichuan (pendiri Bagwa Zhang). Guo yang mendengar kehebatan Dong, menantang Dong. Setelah bertarung beberapa lama, Dong Haichuan melakukan gerakan agresif, dan Guo Yunshen kalah. Setelah itu mereka berdua mengangkat saudara dan murid2nya saling cross training. Karena itu, saat ini yg belajar XYQ biasanya jg belajar BGZ.

I see. Berarti memang sepertinya diawali dengan sectional power pada area-area tertentu sehingga area-area tersebut terjadi penguatan untuk kemudian dilanjutkan dengan penempaan berbasis Daht. CMIIW.
Benar, namun penempaan sectional disini dalam satu rangkaian. Bukan spt latihan tapak batu, yang hanya tapaknya aja ditempa. Namun di sentay sini, dalam satu rangkaian senam, seluruh bagian badan ditempa.

Dari film IP MAN 3 (The Legend is Born), yang dimainkan sendiri oleh sang Master. Wing Chun sendiri mengalami dua transisi. Transisi pertama adalah transisi otentik (demikian disebutnya, Wing Chun versi guru Ip Man), dan yang kedua adalah transisi fleksibel (Wing Chun versi Master Ip Man). Dasar Wing Chun adalah teori rasa (ini seperti Cikalong). Praktisi sudah sejak awal dikondisikan pada suatu kondisi fighting (dengan boneka kayu) sehingga di dapat "rasa" ketika berbenturan dengan sasaran. Rasa ini kemudian diperkuat dengan latihan "pushing hand" untuk mendapatkan teknik "rasa" yang lebih tinggi.
Yang jadi masalah, cerita di film sering sdh ditambah2kan kecapnya biar lebih bagus.. :D

Versi Wing Chun otentik awalnya menggunakan 30%-70% pada berat badan dan tidak mengenal tendangan tinggi. Hanya tendangan pendek dan jangkauan jauh. Sedangkan Wing Chun versi transisi fleksibel (versi Ip Man), mengenal tendangan tinggi dan jangkauan pendek serta rapat sendi.
Sepanjang sepengetahuan saya, aliran wingchun paling tua (menurut data historis) adalah aliran (desa) Guo Luo. Dan aliran GuoLuo ini tidak mengenal 30%-70%. Ttp 50-50 spt yang ada di aliran yip man.
Justru kl mengacu pada istilah Tim Cartmell ttg neijia dan weijia, aliran Yip Man ini telah mengubah wingchun yang tadinya internal menjadi external. Karena mulai dr Yip Man inilah digunakan Mok Jang (wooden dummy) yang nantinya berfungsi melatih pergelangan tangan agar kuat untuk digunakan sebagai senjata (spt halnya kekuatan pergelangan tangan kungfu lo banteng atau silat cimande).

Apakah Tifan Po Khan ini mengenal latihan "pushing hand" seperti Wing Chun? Ataukah hanya serangan beruntun saja yang mirip?
Untuk hal masalah pushing hand ini, saya kurang tau. Setau saya thifan tidak mengenal pushing hand,melainkan langsung sparing (turgul). Namun dulu saya pernah dikasih latihan sparing pelan2.. namun itupun hanya satu kali pertemuan.

Yang penting bisa melaksanakan. Justru prinsip dasar pengolahan tenaga inilah yang sudah harus diberikan sejak awal kepada murid.
Bener banget mas.. atau dengan kata lain, power generating setiap jurusnya.

Sehingga inti dari beladirinya tetap akan lestari. Terkadang, pada beladiri CMA, sering ada istilah "bentuk lama" dan "bentuk baru" atau "bentuk besar" dan "bentuk kecil"
Setau saya ini istilah di aliran taichi (terutama aliran chen), bukan di aliran kungfu secara umum.

Menariknya, sintesa keilmuan juga sebenarnya sering terjadi. Sebagai contoh, untuk mempelajari Bajiquan secara sempurna, maka teknik langkah menggunakan pelatihan Baguazhang. Apabila seorang praktisi Bajiquan tidak berlatih teknik langkah Baguazhang, maka bajiquan dia belum afdol dari sisi daya tempur maksimal. Tetapi ketika sudah disintesa dengan Baguazhang maka Bajiquan praktisi tersebut berubah dari perak menjadi emas. Beberapa bentuk penempaan-penempaan seperti ini sesungguhnya suatu sintesa yang baik, dan seringkali dicontohkan oleh para master.
Yang saya tau, yang dipasangkan dengan kungfu Baguazhang adalah XingYiQuan.
Kl baji biasanya dipasangkan dengan kungfu Piqua (bukan Bagua). Bahkan dari sejarahnya, dahulu kala Baji dan Piqua itu adalah satu kesatuan (menurut yang diajarkan oleh WuZhong). Namun seiring waktu mereka berpisah, dan digabungkan kembali oleh Li Shuwen.
Praktisi baji yang mempelajari BagwaZhang biasanya dari ‘keturunan’ Liu Yunqiao. Karena dulu liu yunqiao pernah ‘nyolong’ belajar Bagua Zhang aliran Yin tanpa sepengetahuan Lie Shuwen.

How about Tifan Po Khan?
Krn para praktisi Thifan kebanyakan sdh merasa thifan adalah aliran yang lengkap, biasanya mereka tidak mau mempelajari aliran lain… CMIIW
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 18/12/2010 01:25
@kang hummdee6, menarik pembahasan mengenai CMA. Sepertinya kang hummdee6 cukup memahami karakteristik hingga tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya. :)

Back to Tifan, apakah pada Tifan Po Khan ada sesi semacam meditasi atau hal-hal yang berhubungan dengan pelatihan konsentrasi yang berbasis visualisasi?

***

@kang bayu, saya kurang pandai bikin cerpen, bahasanya mungkin tidak sehalus kang hummdee6. Hehehe :)

Saat ini yang sedang saya buat adalah "komik bergambar". Itu juga yang bikin gambar adik ipar yang kebetulan cukup pandai menggambar bentuk manusia secara proporsional. Insya Allah kalau sudah jadi, nanti diposting disini buat baca-baca iseng. :)

Salam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 18/12/2010 08:42
Wah mantap tu mas [top] [[peace2]]
komik silat versi indonesia pasti rame deh,segera dilaunching mas?mudah2an meledak dipasaran mas (bom kali yee..)
Setahu saya kalau ditifan tidak ada meditasi khusus atau pelatihan konsentrasi yang berbasis visualisasi? ga tau kalau tingkatannya sudah tinggi,barangkali kang humdee6 punya pengalaman,soalnya saya ga terlalu lama belajar tifan,hatur nuhun mas mpcrb
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hummdee6 on 19/12/2010 23:10
@kang hummdee6, menarik pembahasan mengenai CMA. Sepertinya kang hummdee6 cukup memahami karakteristik hingga tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya. :)
kebetulan saya pny tmn yang maniak kungfu (terutama baji aliran huo dan taichi aliran chen).. dan saya kebawa2 ama dia...jd mencoba mengamati XYQ dan BGZ (termasuk kisah2 dan sejarahnya) :D

Back to Tifan, apakah pada Tifan Po Khan ada sesi semacam meditasi atau hal-hal yang berhubungan dengan pelatihan konsentrasi yang berbasis visualisasi?
selama saya latihan, gak pernah disebut2 ttg meditasi.
Apalagi, meditasi lekat dg nuansa non islam. Andaikata ada pun, sptnya sdh dibuang.
Pelatihan konsentrasi dilakukan dalam sentay tsb.

Back to Tifan, apakah pada Tifan Po Khan ada sesi semacam meditasi atau hal-hal yang berhubungan dengan pelatihan konsentrasi yang berbasis visualisasi?
@kang bayu, saya kurang pandai bikin cerpen, bahasanya mungkin tidak sehalus kang hummdee6. Hehehe :)

Saat ini yang sedang saya buat adalah "komik bergambar". Itu juga yang bikin gambar adik ipar yang kebetulan cukup pandai menggambar bentuk manusia secara proporsional. Insya Allah kalau sudah jadi, nanti diposting disini buat baca-baca iseng. :)

Salam.
[/quote]
Oke Mas..
kl emang bagus dan setidaknya banyak halaman (sktr 60), bs di upload ke mangafox, mangatraders, atau tempat baca online di internet.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 20/12/2010 11:13
Memang kelebihan thifan dan syufu adalah dari senamnya,belum mulai latihan jurus juga energinya sudah lumayan terkuras untuk senam awal,tapi hasilnya dijamin mantap [top] [top] [top]
yang saya suka itu senam wajah,biar awet muda hehe :D :D :D
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 20/12/2010 11:59
selama saya latihan, gak pernah disebut2 ttg meditasi.
Apalagi, meditasi lekat dg nuansa non islam. Andaikata ada pun, sptnya sdh dibuang.
Pelatihan konsentrasi dilakukan dalam sentay tsb.

Boleh tau kenapa meditasi lekat dengan nuansa non islam dari sudut pandang Tifan?

Salam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 20/12/2010 12:08
Kayanya bukan dari sudut pandang thifan tuh mas, ayo bang humdee dijawab...
kalau menurut saya, meditasi sah2 saja selagi tidak bertentangan dengan agama, misalnya sampai menyakiti diri, ga makan,ga mandi,ga anu, ga ibadah sampai berhari2 apalagi berbulan2 ,itu baru tidak dibenarkan dalam islam, kalau hanya meditasi sambil mengatur dan mengolah nafas dalam hening dan melepaskan pikiran dari anasir2 yang mengganggu boleh2 aja,wallohu'alam bisshowab,
mohon maaf kalau ga tepat pernyataannya,terima kasih
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 20/12/2010 12:18
@kang bayu, dari salah satu sumber, memang itu dari sudut pandang Tifan kok. Tapi saya coba menunggu kang hummdee6 untuk membabar. Barangkali lebih paham mengenai ini.

Saya pribadi sepakat dengan kang bayu bahwa bergantung pada jenis meditasi dan pemahaman meditasi yang bagaimana dulu yang dikatakan tidak Islami. Tidak bisa digeneralisir. But again, mungkin Tifan Po Khan punya sudut pandang yang berbeda dalam hal ini.

Salam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 20/12/2010 12:23
Oh gitu ya baru tau saya,soalnya saya ga terlalu dalam nyemplung di thifan,maaf nis mas saya sambil makan postingnya hehe
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 20/12/2010 13:23
Menurut informasi yang saya dapat, bahwa meditasi dikatakan non Islami karena:

Pertama, tidak diajarkan oleh nabi.
Kedua, berpotensi masuknya jin ke dalam tubuh atau berpotensi munculnya pengaruh jin.

Kepada praktisi Tifan Po Khan, mohon dikoreksi kalau saya salah atau ada yang kurang. Terima kasih.

Salam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hummdee6 on 20/12/2010 15:00
ibarat tapak suci yang berafiliasi dg Muhammadyah, Pager Nusa berafiliasi dengan NU .. Thifan (dan keluarganya) berafiliasi dengan PERSIS (persatuan Islam). Pola pemahaman islam di PERSIS, denger2 kabar termasuk keras.

Satu hal yang pasti, dalam janji thifan sendiri .. meniadakan kemusyrikan.
Beberapa hal yg dianggap simbol2 agama non islam dihilangkan.
Spt: hormat silat yg katanya sembahyangnya orang hindu (ditiadakan), hormat khas kungfu (ditiadakan)..bahkan dulu sampai ada yg lebih kaku lagi, dg menyatakan thifan tidak ada jurus binatang krn thifan tidak menyembah binatang...
Nah ... melihat pola pikir spt itu, kemungkinan meditasi dinilai sebagai suatu bentuk ibadah non islam. karena tdk ada dalam hadits bgm Rasulullah dan sahabatnya mencontohkan.

kl dikatakan meditasi merupakan jalan syaitan/jin masuk ke tubuh kita .. itu gak bs dijadikan patokan.
(saya pernah berdebat dg pendukung ruqyah ini dibeberapa forum diskusi agama).
Sebab waktu Ruqyah lagi booming, banyak para tamid thifan yg bereaksi ketika di ruqyah.

ps.
jangan jadikan saya menjadi sumber utama ya ... saya hny pra dasar aja di thifan.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 20/12/2010 15:33
Maaf keluar dikit dari jalur Tifan. Saya komentari sedikit mengenai XinYi.

Berbeda dg Lie Shuwen yang mudah menaklukkan orang dg membunuh lawan, Wu Zhong menaklukkan hati lawannya. Menurut saya, wu zhong jauh lebih hebat dpd Lie Shuwen.

Masing-masing dari kita punya penilaian tersendiri mengenai karakteristik ini. Keduanya memang master. Meski demikian, menurut saya pribadi ada seseorang yang menjadi peletak dasar pertama yang memberanikan melakukan kritik secara terbuka terhadap beladiri diri China pada saat itu, yakni Wang Xiangzhai (1886-1963), yang dikenal juga dengan nama Nibao, Zhenghe, atau Yuseng. Merupakan salah satu murid terbaik dari Guo Yunshen.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa saya memandang master ini punya tempat sebagai pembaharuan (kungfu revolution).

Berdasarkan ebook yang ditulis oleh Andrzej Kalisz pada Januari 2007 dikatakan bahwa menceritakan bagaimana perjuangan Master Wang dan murid turunannya mempertahankan nama baik CMA yg direndahkan praktisi Beladiri Asing yg mulai masuk China kala itu.

Pada saat itu mereka mempunyai ambisi menjadikan Yi Quan (Xinyi Quan) sebagai beladiri ketiga yg dikenal dunia barat setelah Judo dan JiuJitSu. Hanya sayangnya perkembangannya terhambat dgn adanya Perang Dunia ke II, Perang Nasionalis Komunis dan juga Revolusi Budaya di China.

Dan Uniknya Yi Quan ( Xinyi Quan ) ini dikenal dunia barat justru lebih atas jasa Kenichi Sawai dgn Taikikennya. Master Sawai berkawan dekat dgn Oyama, sang pendiri Karate Kyokushin. Banyak murid Kyokushin yg akhirnya berlatih Taikiken ini. Popularitas Kyokushin Karate di dunia beladiri International turun mempercepat dikenalnya Taikiken oleh praktisi beladiri dunia. Dari sinilah dunia barat mengenal Taikiken adalah turunan dari Yi Quan ( Xinyi Quan ).

...

Master Wang termasuk salah satu tokoh pembaharuan pelatihan CMA - banyak kritik Master Wang terhadap pola latihan dan cara pikir para praktisi CMA pada saat itu. Dalam salah satu wawancaranya dgn Koran Beijing - Shibao, Wang Xiangzhai pernah mengatakan:

"Martial Art in China is in situation of chaos. People don't know which path they should follow. Generally we can say, that essence is neglected and only what superficial is stressed. Japanese Judo and European Boxing, although they are not perfect, lacking the unified force, they have advantages. If you compare typical Martial Artists of our country with them, you will see that we are far behind. It's such a shame ! We must put old teaching in order, improve them and develop. If we don't do this, nobody will do it for us. Although I can not do much myself. I'm calling everybody to work together. This the goal of my criticism."

Ini buat saya menarik, karena kondisi yang dialami oleh Wang Ziangzhai pada saat itu kurang lebih hampir sama seperti keadaan silat kita sekarang ini? Esensi beladiri (Pencak Silat) mulai dilupakan sedang hal yg superfisial (Klenik) yg lebih ditonjolkan, derasnya MMA dan BJJ masuk ke Indonesia - hampir tidak berbeda dgn masa itu di China.

Perbedaannya adalah pada saat itu ada seorang Marter beladiri China seperti Wang Xiangzhai yg melihat permasalahan ini. Derasnya masuk ilmu beladiri luar seperti Judo dari Jepang dan Tinju dari Eropa - membuat Master Wang mulai melihat perbedaan antara beladiri asing dgn beladiri China yg ada. Judo dan Boxing di mata Master Wang tetap tidak sempurna - tetapi Master Wang juga melihat pola pelatihan mereka jauh lebih efektif dibanding pola pelatihan CMA. Bisa dilihat Judo dan Tinju jauh lebih bisa mempersiapkan praktisinya dgn ilmu beladiri yg efektif.

"If you compare typical Martial Artists of our country with them, you will see that we are far behind. It's such a shame !", lanjut Master Wang.

Pernahkah para Sesepuh Pencak Silat kita melihat permasalahan yg dihadapi dunia Pencak Silat kita seperti Wang Xiangzhai ? Apakah ada Sesepuh Silat yg melihat secara umum kualitas Pesilat kita jauh di bawah praktisi beladiri asing lain ?

...

Bahkan Master Wang termasuk salah satu Tokoh CMA yg berdiri di depan menghadapi tantangan para ahli beladiri luar yg memandang rendah CMA. Pada saat itu banyak sekali ahli beladiri luar yg memandang rendah CMA dan menganggap CMA tidak efektif digunakan dalam pertarungan sesungguhnya.

Sama seperti keadaan sekarang ini di Indonesia bukan? Banyak sekali praktisi MMA dan BJJ yg memandang rendah Pencak Silat - dan mereka menantang praktisi Silat untuk bertarung. Banyak video di Youtube yg memperlihatkan praktisi Silat dipermalukan. Tapi pernahkah ada Tokoh Dunia Persilatan kita yg maju menjawab tantangan mereka dan membuktikan bahwa Pencak SIlat adalah Ilmu Beladiri yg efektif digunakan dalam pertarungan seperti yg dilakukan Wang Xiangzhai?

Saya bukan tokoh dunia persilatan semahir seperti Master Wang ini. Saya kebetulan hanya melakukan studi kasus, analisa banding, untuk difikirkan bagaimana pola yang lebih baik, pemodelan-pemodelan yang lebih baik, dsb, yang menunjang kemajuan silat. Pengalaman berinteraksi "adu kaweruh" dengan beladiri asing sedikit sekali. Alhamdulillah belum pernah memalukan nama silat dimata mereka.

...

Setelah Kenichi Sawai dikalahkan Wang Xiangzhai, Sawai kemudian membawa Hino Instruktur Judo dari Militer Jepang yg ada di Sanghai untuk bertarung dgn Master Wang. Menurut cerita pada saat itu Hino membawa seekor ayam Jago untuk menangkal ilmu hitam dari Wang Xiangzhai. Mendengar bagaimana kekalahan Kenichi Sawai yg "aneh" - menurut Hino itu pasti disebabkan ilmu hitam. Kemudian Hino menyembelih ayam jago tsb dan membuat lingkaran dari darah ayam Jago - Hino menantang Master Wang bertarung di dalam lingkaran.

Master Wang mengatakan dia tidak bisa ilmu hitam tapi jika Hino menantang dia untuk bertarung dalam lingkaran - Master Wang akan menerima tantangan ini. Begitu pertarungan dimulai Hino segera memegang tangan Master Wang dan berusaha membantingnya. Tapi hanya dgn menghentakan pergelangan tangannya saja, Hino segera terlempar jauh keluar arena pertarungan. Hino menghantam keras pohon yg ada di dekat situ dan terjatuh dalam keadaan pingsan.

Walaupun Master Wang hanya menghentakan pergelangan tangannya saja tapi dgn prinsip "Whole Body Movement" bisa menghasilkan tenaga yg besar. Jadi bisa dibayangkan bagaimana hasilnya jika seorang sudah mampu menerapkan prinsip ini dgn benar.

Jadi, hal-hal yang sering hilang di dalam prinsip dasar pengolahan tenaga pada pelatihan silat inilah yang ingin saya coba angkat kembali. Agar sama-sama diingat kembali dan dibudidayakan kembali oleh masing-masing dari kita.

...

Ichiro Hatta seorang Judo Master lainnya yg pada tahun 1929 ikut mempromosikan Judo ke USA, 1932 mewakili Jepang dalam nomor Wrestling di Olimpiade, tahun 1935 melatih Team Jepang dalam Olimpiade Berlin. Ichiro Hatta adalah pemegang Dan 8 Judo, Dan 8 Aikido dan Dan 7 Kendo.

Kebetulan Ichiro Hatta mendengar pernyataan Wang Xiangzhai di koran Shibao yg saya tulis di atas - yg mengatakan Judo dan Tinju memang baik tetapi tidak mengenal konsep Unified Force ( Whole Body Movement ). Hino kemudian menulis surat undangan kepada Wang Xiangzhai dan meminta untuk bertemu di suatu restauran di Sanghai. Ketika bertemu Hatta sangat terkejut Master Wang ternyata seorang yg berperawakan kecil berbeda jauh dgn dirinya yg tinggi besar. Pada saat itu Hatta secara langsung menantang Master Wang, Master Wang menerimanya dan pertarungan bisa langsung dilakukan di dalam ruangan restauran yg sudah disewa Hatta tsb.

Pertarungan dimulai dan Hatta dgn cepat berusaha memegang Master Wang untuk melakukan bantingan. Tapi dgn cepat Master Wang menghindar ke belakang Hatta dan mendorong Hatta jatuh. Hatta langsung berdiri dan menyerang Wang kembali, kali ini Master Wang menghindar sambil memukul ke arah tulang iga Hatta. Hatta masih sempat memblock pukulan Master Wang - tetapi yg terjadi adalah ketika tangan Hatta menyentuh tangan Master Wang yg melakukan pukulan - ternyata seperti ada tenaga yg berbalik menyerang hingga Hatta pun terlempar oleh tenaga dorongan pukulan Master Wang dan jatuh menimpa meja yg ada di ruangan tsb.

Hatta belum menyerah begitu bangkit dgn cepat Hatta berusaha mengambil kaki Master Wang untuk melakukan Take Down. Kali ini Master Wang sama sekali tidak menghindar bahkan mengangkat salah kakinya agar mudah diambil Hatta. Ketika Hatta berhasil memegang kaki Master Wang dgn cepat Master Wang mendorong kakinya ke arah perut Hatta - Hatta pun terdorong jatuh kembali.

Setelah beberapa kali gagal Hatta mengatakan bagaimana jika kali ini dia memegang ke dua pergelangan tanga Master Wang. Master Wang pun membiarkan Hatta memegang ke dua pergelangan tangannya. Dan ketika Hatta berusaha membanting Master Wang - dgn cepat Master Wang mengerahkan Tenaga dgn prinsip "Whole Body Movement" nya dan melempar balik Hatta membentur tembok hingga ruangan tsb bergetar.

...

Wang Xiangzhai adalah tokoh CMA yg prihatin dgn keadaan CMA yg dianggap rendah oleh beladiri asing. Dan Master Wang berdiri di garis depan untuk mempertahankan nama CMA di mata Dunia. Walaupun begitu Master Wang juga tidak lupa melontarkan kritikan pedas pada dunia CMA.

"We must put old teaching in order, improve them and develop. If we don't do this, nobody will do it for us. Although I can not do much myself. I'm calling everybody to work together. This the goal of my criticism."

Akankah ada Tokoh Dunia Pencak Silat di Indonesia yg akan maju ke depan dan mengatakan hal yg sama untuk menghadapi deras MMA dan membuktikan Pencak Silat adalah Beladiri yg Efektif sejajar dgn Beladiri lain di dunia ?

Pada Tahun 1944 dalam bukunya "Theory of Dacheng Quan" ada beberapa kritik Wang Xiangzhai yg diajukan pada CMA.

"All greatest sciences and arts are simple in form, and rich in content. And what is complicated in form usually hasn't got much essence. This is true not only in martial art. Think about it."

Kritik ini ditujukan pada CMA yg terlalu banyak menekankan Jurus yg terlalu rumit - sehingga praktisinya kehilangan esensi Beladiri itu sendiri yaitu efektifitas dalam pertarungan. Semua ilmu dan seni yg hebat itu sangat simple dalam bentuk tetapi kaya isinya.

" As for jumping over walls and roofs, it is all fantasies from novels, you can only smile when you hear about it. As for those stories about crushing big rocks and resisting cuts of a sabre, those are the worst absurd inventions. There is no point discussing something like this "

Bukankah keadaan yg sama terjadi pada dunia Pencak Silat kita ? Berapa banyak perguruan beladiri yg menjual fantasy ? Kemampuan "menakjubkan" ilmu kebal, membakar kertas dgn tenaga dalam, berjalan di atas air, rogo sukmo dsb ? Pertanyaannya adalah jika memang kemampuan seperti itu ada, apakah memang efektif digunakan dalam pertarungan ? Jika ya ... buktikan itu, jangan hanya menjual fantasy. Kira-kira demikian yang hal-hal yang disebut superfisial oleh bagi Master Wang. Hal-hal yang sifatnya superfisial bukanlah esensi ilmu beladiri itu sendiri.

Kadang saya sendiri sering berpikir Pencak Silat itu sebenarnya Martial Art - Dunia Beladiri - atau Witchcraft - Dunia Sihir. Pencak Silat itu dunianya para Knights atau dunianya para Sorcerers kalau kita pakai terminology film The Lords of The Rings.

Cuman pemikiran ngalor-ngidul yang diramu dari berbagai sumber.

Salam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hb on 23/12/2010 14:24
ane masih cupu di thifan, sedikit nanggapi juga...memang di thifan tidak dikenal adanya meditasi, sistem pernafasannya adalah pernafasan gerak yaitu selalu melakukan gerak ketika melakukan pernafasan dan fokus pada posisi yg menjadi konsentrasi kekuatannrya. Tetapi di thifan juga dikenal latihan jurus (tawe) dan turgul (latihan bertarung) dengan menggunakan fikiran, tetapi tidak dengan mengkosongkan fikiran, karena konsepnya adalah ketika fikiran kita kosong maka jin atau hal2 lain diluar kendali akan memasuki fikiran dan menimbulkan kekuatan lain.

Diatas ditulis juga terkait bahwa thifan adalah identik dengan Persis, sebenarnya tidak begitu, karena thifan amanahnya adalah disebarkan kepada seluruh ummat Islam dan tidak mengenal sistem ashobiyah, mungkin karena awalnya ust Marzdedeq merupakan ustadz di Persis. Tetapi perkembangannya thifan ini dipelajari oleh lintas ormas .. [top]

Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 23/12/2010 15:45
Mas hb, statement ini cukup menarik:

tetapi tidak dengan mengkosongkan fikiran, karena konsepnya adalah ketika fikiran kita kosong maka jin atau hal2 lain diluar kendali akan memasuki fikiran dan menimbulkan kekuatan lain.

Kalau mengosongkan pikiran sehingga benar-benar sangat kosong (seperti misalnya seseorang yang dalam keadaan TRANCE atau ketika seseorang mengalami beban hidup begitu tinggi / masalah yang sangat berat sehingga ia tidak punya kuasa lagi atas pikirannya, ya bisa jadi. Tetapi meditasi bukanlah yang demikian.

Menurut saya pribadi, meditasi itu hakekatnya bukanlah mengosongkan pikiran. Meditasi di dalam beladiri intinya hanyalah memindahkan sesuatu pada titik lain. Apa yang dipindahkan? Ya konsentrasi, ya visualisasi, bisa apa saja. Jadi, meditasi bukanlah berarti mengosongkan pikiran sehingga pikiran benar-benar blas hilang hingga masuk kondisi trance. Justru meditasi itu mengisi, bukan mengosongkan.

Salam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hb on 23/12/2010 16:11
Terima kasih penjelasannya mas, dulu ane waktu dikampung biasa semedi dengan cara mengkosongkan pikiran sampai timbul suatu titik. Lalu titik tersebut diikuti sampai mencapai hasil tertentu, misalnya menemukan gambaran laut, gambaran api dll
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 23/12/2010 16:36
Ass,terima kasih tambahannya kang Hb,salam kenal,betul seperti yang disampaikan oleh kang hb bahwa thifan itu adalah beladiri umat islam secara keseluruhan bukan hanya beladiri satu ormas islam,walaupun pada awalnya dikembangkan oleh ormas tersebut,
terima kasih
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hb on 23/12/2010 16:47
Memang kelebihan thifan dan syufu adalah dari senamnya,belum mulai latihan jurus juga energinya sudah lumayan terkuras untuk senam awal,tapi hasilnya dijamin mantap [top] [top] [top]
yang saya suka itu senam wajah,biar awet muda hehe :D :D :D
salam

Tujuan senamnya (sentay) memang tidak sekedar stretching, tetapi juga merupakan latihan dasar untuk penguatan pondasi dan penyesuaian aliran tenaga, pembentukan badan agar sudah siap ketika memasuki tahapan tawe (jurus)  :)

Maap kalo jawabannya salah, tolong para suheng bisa mengoreksi  [thank]
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: limpato on 25/12/2010 18:21
.....
Walaupun Master Wang hanya menghentakan pergelangan tangannya saja tapi dgn prinsip "Whole Body Movement" bisa menghasilkan tenaga yg besar. Jadi bisa dibayangkan bagaimana hasilnya jika seorang sudah mampu menerapkan prinsip ini dgn benar.

Jadi, hal-hal yang sering hilang di dalam prinsip dasar pengolahan tenaga pada pelatihan silat inilah yang ingin saya coba angkat kembali. Agar sama-sama diingat kembali dan dibudidayakan kembali oleh masing-masing dari kita.

...

Kadang saya sendiri sering berpikir Pencak Silat itu sebenarnya Martial Art - Dunia Beladiri - atau Witchcraft - Dunia Sihir. Pencak Silat itu dunianya para Knights atau dunianya para Sorcerers kalau kita pakai terminology film The Lords of The Rings.


Pandangan yang tajam dari sepuh kita, seharusnya memang demikian, kita harus bisa melayani beladiri mereka. Semoga di masa mendatang silat semakin disegani di antara beladiri lain.
Dari kajian sejarah, kita tahu bahwa silat adalah pakaian (tools)  para pejuang atau prajurit di Nusantara di masa lalu, apakah itu prajurit Sriwijaya, Dharmasraya, Majapahit dll. Jadi bukan semata-mata permainan sihir. 

Terima kasih atas pencerahannya...

 
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: kunderemp on 27/12/2010 09:31
Afwan,
dari kalangan Thifan, pernah ada yang cek silang sejarahnya, gak?

Kemarin ana menemukan pernyataan ini di topik 'Do Uygur Turks have martial arts styles' (http://www.allempires.com/Forum/forum_posts.asp?TID=15963&PN=2)

Quote
Yes, but they did in the lost history!
in Turfan (Xinjiang, autonomous of China now) In the east Turkestan there is a martial art called Taesyu khan or Shurul  khan  or Thifan po khan, but the it names  seems to disappear from the tongue of the Turks. Even may be  martial art itself is extinct, but with the power of God, it martial art had spread to distant countries with Muslim such as Indonesia. It martial art is taken by the Tatar people.
'Sejarah yang hilang'? 'Beladiri punah'? 'Nama yang hilang dari lidah orang-orang Turki'?


Aku membaca kisahnya (yang juga dikutip Bayu Umbara) dan menemukan kejanggalan.
Quote
Turkistan Barat dijajah oleh Rusia yang memasukkannya ke dalam wilayah Uni Sovyet. Sebelum Islam datang ke daerah ini, beberapa suku asli seperti Tayli, Kimak, Doghan, Oirat, Kitan, Mongol, Naiman, dan Kati telah memiliki sejenis ilmu beladiri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang dinamakan "kagrul", yang dipadukan dengan pengaturan napas Kampa.
Thifan/ turfan terdiri dari mayoritas muslim dari suku wigu/ uighur/ , tartar, moghul, kittan, fattan, tayli dan juga suku hui.

Tayli, sayangnya, bukan suku. Tayli adalah nama kota, yang pernah jadi pusat kerajaan Tayli yang didominasi suku Bai (di masa dinasti Song). Tentu saja tidak cuma suku Bai yang ada di sana, tetapi juga suku Hui (muslim), Yi, Lisu, dan Han.

Selain itu, Tayli tidak berada di Turkistan Timur (TiongkokBarat atau sekarang dikenal sebagai Xinjiang/Sin kiang). Tayli berada di Cina selatan, di propinsi Yunnan.

Sempat di masa Qing Dinasty, Tayli memberontak dan mendirikan kesultanan Pingnan Guo (Kesultanan Selatan yang Damai - Kesultanan Islam Selatan?) di bawah Sultan Sulaiman Ibn Abdurrahman atau Du Wenxiu dan pemberontakannya dinamakan pemberontakan Panthay. Sultan sendiri seorang Hui dan menyerukan persatuan antara Hui dan Han menentang Manchu.

Ada lagi kejanggalan lain.
Quote
Badur Je'nan adalah seorang anak keturunan bangsawan Tayli.
Mulanya ia adalah seorang Ahund/ ustad muda yang pandai ilmu agama islam.
Jalan hidupnya berubah ketika pada suatu hari ia berdebat agama dengan seorang suku Han.Dalam debat itu, orang Han itu kalah dan tidak terima dengan penjelasan Je'nan lalu memukul Je'nan dan meludahi mukanya. Karena tidak berani, Je'nan tidak melawan, tapi dalam hatinya ia berfikir " Kenapa aku seorang lelaki begini lemah, seperti seorang penari kerajaan saja ".


Lalu ia mendatangi lanah tempat berlatih beladiri dan mulai belajar Wigu Po'er/ pkulan dan tendangan wigu. Ia tetap sabar walau dilanah itu ia sering " dikerjai oleh seniornya ".

Di Muslim Tiongkok, Ahund itu bukan ustadz. Ahund (atau dilafalkan 'Ahong' oleh suku Hui) itu imam, imam mesjid. Setidaknya kalau dia berasal dari Tayli. Mungkin di suku seperti Uzbek atau Uyghur pengertiannya lain karena Ahund sendiri artinya yang memiliki ilmu dalam bidang agama (ustadz).  Itu pun di masa lalu, ahund itu dihormati.

Rasanya janggal ada cerita Ahund berdebat agama dan diakhiri dengan pemukulan dan meludahi. Memangnya kejadiannya di mana? Di tengah jalan di kota yang mayoritas Han?

Lalu ada cerita ia dilecehkan di tempat seniornya di tempat beladiri Wigu/Uyghur. Seorang Ahund dilecehkan di tempat yang mayoritas muslim?

Atau jangan2 beliau belum jadi seorang Ahund saat itu dan baru jadi Ahund setelah matang?

Saya gak meragukan beladiri Thifan. Saya gak meragukan niatnya. Tapi saya sangsi dengan sejarahnya.
Kemarin saya sempat mencari 'Thifan' di internet tetapi semua sumber yang saya dapat selalu berasal dari Thifan di Indonesia. Bahkan Thifan di Mesir pun dari Indonesia.

Istilah-istilah berbau Persia (Ahund, Badur) bukan jaminan beladiri ini berasal dari Turkistan. Nama-nama kesatuan Pangeran Diponegoro pun juga berbau nama-nama Turki. Makanya, aku lebih penasaran, ada gak, beladiri Thifan, saat ini, di antara keturunan Turkistan?
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hb on 27/12/2010 11:18
Bahasa Urwun yang dipergunakan sebagai bahasa thifan sekarang ini sudah hampir punah, hanya orang2 tua yang masih sedikit mengusai bahasa ini, hal ini pernah di cek oleh seorang teman yang pergi ke Turki dan menanyakan hal ini.

Dari seorang teman juga yang kuliah di Mesir dan bertemua dengan mahasiswa Al Azhar dari Uigur sempet berdialog dengan mahasiswa dari Uigur ini tentang beladiri Thifan, dan dijawab sedikit memang ada beladiri shurulkhan thifan tetapi sekarng sudah sulit mencari karena adanya tekanan dari cina sehingga info2 seperti hal seperti itu sangat tertutup. Dan saudara dari Uigur itupun tidak mau cerita banyak karena menyangkut keselamatannya. Beliau sendiri bercerita bagaimana sulitnya keluar dari Uigur untuk bisa belajar ke luar.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: mpcrb on 28/12/2010 16:06
Kemarin ana menemukan pernyataan ini di topik 'Do Uygur Turks have martial arts styles' (http://www.allempires.com/Forum/forum_posts.asp?TID=15963&PN=2)

Artikel yang menarik mas. Kalau begitu, bagaimana ketika seorang praktisi Tifan untuk naik level ke tingkat yang lebih tinggi?

Kalau misalkan pesilat non WNI ada di luar negeri, untuk bisa naik level hingga puncak maka ia harus 'sowan' ke guru besar/pencipta keilmuan/pewaris sah tersebut di Indonesia, bagaimana dengan kondisi Tifan Po Khan? Sebab agak aneh kalau sampe "lost in history" di daerah asalnya dan kemudian bisa berada di Indonesia dalam bentuknya yang solid. Padahal ketika saya search di Youtube ada juga Tifan di Cairo (search: "Tifan Po Khan Cairo"), nah artinya para murid dengan tingkatan tertinggi harus diuji oleh siapa sebagai pewaris/penerus aliran ini? Saya tidak menemukan informasi ini di website Tifan. Mungkin ada praktisi Tifan yang bisa membabar ini?

Terima kasih.

Salam.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: kunderemp on 29/12/2010 11:09
Kang mpcrb,
yang di Cairo, kalau lihat komentar di video-video tentang Thifan Kairo, tampaknya juga berasal dari Indonesia.

Berdasarkan googling2 sana-sini, Thifan 'modern' tampaknya berasal dari satu sumber, Marzdedeq yang mulai melatih tahun 1960-an.

Kitab rujukannya, diterjemahkan ke Bahasa Melayu tahun 1920-an (masa pergerakan).

Jujur saja, saya masih belum menemukan rujukan lain tentang Bahasa Urwun selain artikel tentang Thifan. Sekedar catatan, bahasa di Turkestan (termasuk yang sudah punah) bisa dilihat di:
http://en.wikipedia.org/wiki/Turkic_languages

Shurulkhan dan Daht, selain disebut di artikel tentang Thifan, juga disebut di artikel tentang Silat Nampon. Silat ini muncul tahun 1932 tetapi diajarkan dalam bentuk aslinya oleh pendekar dari kaifeng tahun 1920-an (hmm.. lagi-lagi 1920).

Oh iyah, ustadz Marzdedeq sendiri lahir di mana? Aku cuma mendapat pernyataan bahwa beliau 'keturunan asli tartar'.
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hb on 04/01/2011 14:13
Sejarah thifan memang agak sulit ditelusuri karena sistem pelatihannya dulu sangat tertutup, penyebaran ke negara-negara lain juga belum bisa ditelusuri. Yang sekarang masih ada adalah yang masuk dari hang Udin ke tanah Jawa. Itupun tinggal satu nara sumber yang tersisa, yaitu ust Marzdedeq. Teman seperguruan, guru beliau sendiri sudah tidak bisa ditelusuri karena sistem pembelajaran yang sangat tertutup dan tidak saling mengenal dengan yang lain. Bersyukur kitab2 jurus, kitab sejarah dan pengobatan masih diwariskan guru2 beliau kepada beliau. Kita aslinya sebagian masih menggunakan bahasa Urwun, dan sebagian besar sudah di terjemahkan dalam bahasa melayu. Ust Marzdedeq sendiri lahir di Jawa Barat, dari nenek orang Tartar dan kakek Jawa Barat, tp wajah beliau masih kental Tartarnya.

Untuk cabang - cabang yang ada di Cairo, Malaysia semuanya bersumber dari Indonesia, mereka ikut ujian kenaikan masih ke Indonesia


Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 04/01/2011 14:37
Terima kasih kang hb atas penjelasannya,GRP buat kang Hb
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 20/01/2011 09:03
Ass,salam silat sahabat silat semuanya,berhubung ada pendatang baru dari thifan pokhan yaitu kang Aris_R,silahkan dilanjut diskusinya barangkali masih banyak informasi2 yang masih belum terjawab dan belum dibahas disini silahkan dibabar seluas2nya ditread ini,dan kalau kang Aris_barangkali juga memahami tentang saudara kandung beladiri thifan yaitu syufu taesyukhna silahkan menambahkan informasi keimuannya ditread MMA tentang syufu taesyukhan,terima kasih
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Aris_R on 20/01/2011 10:27
Assalamualaikum ,

Salam Perkenalan dari saya , saya Tamid baru di Thifan mungkin disini bisa sedikit Sharing dengan sahabat semua , untuk menjawab pertanyaan dari mas MPCRB tentang Meditasi .

Dalam janji Tamid terdapat point berikut :

Sanya aku akan mentaati hukum Alloh dan Rosul-Nya, sedaya upayaku kujalankan perintah Alloh dan Rosul-Nya, sedaya upayaku kujauhi larangan Alloh dan Rosul-Nya .

Aku tidak akan mempergunakan lambang-lambang, upacara-upacara, penghormatan yang menyalahi syara’

Untuk lebih jelasnya bisa merujuk ke link berikut :

http://thifanpokhan.org/index.php?pilih=hal&id=4

Sedikit penjelasan dalam hal ini Tasyabuh/ menyerupai saya ambil dari perkataan Ulama :

bahwa meninggalkan perbuatan meniru (tasyabbuh) orang non muslim adalah sebuah dasar yang agung dari sejumlah pokok-pokok agama (ushuluddin) karena banyaknya dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menunjukkannya . ( http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/05/larangan-tasyabbuh-meniru-niru-terhadap.html )

Semoga membantu dan bisa di dipahami baik oleh Tamid sendiri ataupun Sahabat silat lainnya .


Wassalam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Aris_R on 20/01/2011 10:40
Untuk senam atau sentay memang dimaksudkan untuk melatih anggota tubuh dan mempersiapkan anggota tubuh sebelum berjurus .

Setelah itu biasanya di lakukan Kenla atau ketangkasan / kelincahan karena Ketangkasan masih satu rangkaian dari berjurus .

Lalu di ikuti dengan Penguatan , atau latihan menguatkan bagian - bagian tubuh tertentu seperti tangan , dada , ulu hati , perut , punggung serta kaki dengan pukulan atau tendangan telapak kaki dan paha , ini dilakukan oleh masing - masing tamid dengan formasi berbaris melingkar .

Kemudian terakhir adalah berjurus .

maaf mungkin hanya ini yang masih bisa saya share untuk sahabat silat mengingat kapasitas saya selaku tamid baru .

Salam

Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hummdee6 on 20/01/2011 11:43
bahwa meninggalkan perbuatan meniru (tasyabbuh) orang non muslim adalah sebuah dasar yang agung dari sejumlah pokok-pokok agama (ushuluddin) karena banyaknya dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menunjukkannya . ( http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/05/larangan-tasyabbuh-meniru-niru-terhadap.html )
walau demikian bukan berarti menganggap semua perbuatan meniru non muslim haram kan??
terlalu rancu kl ditafsirkan secara kaku. ;)
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 20/01/2011 12:40
Ass,mohon maaf mas-mas dan akang-akang, untuk hal2 yang berbau SARA agak sedikit kita batasi disini,kita fokus kepada aspek beladirinya saja,agar tidak menimbulkan kesalah fahaman dan menyulut pertentangan dan debatable yang kurang produktif ditinjau dari sudut pandang dunia persilatan,masalah landasan keyakinan mungkin lebih hikmah kalau kita bahas di tempat dan suasana yang berbeda,kita disini tidak mencari benar salah atau bagus jelek malahan lebih kepada mencari sebuah titik temu atas semua aliran beladiri atau aliran silat yang berkembang di indonesia saat ini, mohon maaf kalau saya mengingatkan,  ^:)^ ^:)^ ^:)^
terimakasih
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Aris_R on 20/01/2011 14:51
Maaf kalau sekiranya tulisan saya agak berbau SARA ,

Tetapi memang seperti itu janji Tamid , Ustadz ( Pelatih Thifan Po Khan ) saya pernah ditanya seperti itu , jadi yang dimaksud dengan tidak mengikuti, menyerupai, atau menyamai adalah hal - hal yang spesifik dalam peribadatan , bukan yang umum yang bisa kita ambil dan manfaatkan seperti Teknologi .

Salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 25/01/2011 10:35
Ya gapa2 kang aris,mungkin disini kita lebih spesifik kepada aspek beladiri dan keilmuannya saja,karena forum ini milik umum tidak spesifik ke salah satu agama, silahkan dibabar lebih lanjut tentang teknik maupun keilmuan yang ada di beladiri thifan pokhan biar lebih terang benderang, kalau ada suheng2nya atau tamid2 yang lebih mendalami tentang keilmuan thifan sekalian aja diajak untuk aktif diforum ss ini,sekian terima kasih
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Aris_R on 25/01/2011 11:29
Sedikit tambahan untuk sejarah awal perkembangan ,

         Islam sampai bersama delegasi pertama yang dikirim oleh Khalifah ar-Rasyid III (Utsman bin Affan) yang dipimpin oleh Sahabat yang mulia Hakam bin Amru al-Ghaffari pada tahun 21 H. Kemudian. Setelah itu datang kepada mereka Sang Penakluk, Panglima Muslim senior, Qutaibah bin Muslim al-Bahili pada tahun 95 H, setelah berhasil menaklukkan Turkistan Barat, yang sekarang di kenal dengan Asia Tengah: Uzbekistan, Kirghistan, Afganistan, Kazakhstan dan Turkmenistan. Setelah menaklukkan Bukhara dan Samarkan, ia bergerak ke timur menuju Tuskistan Timur hingga ia sampai ke ibukotanya, yang ketika itu adalah Kashgar, lalu ia menaklukkannya pada tahun 95 H.

        Dimana sebelum abad ke 1 Hijrah di Mongol telah ada sejenis ilmu beladiri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang dinamakan "kagrul", di kembangkan oleh suku Katai dan ini belum terpengaruh oleh shaorim .

        Shaorim sendiri muncul pada 527 Masehi dimana ini adalah percampuran dari Buddha , Silat China , Yoga Brathayana , dan aturan nafas Kampahana .

       
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Bayu Umbara on 25/01/2011 11:54
Lanjut kang,lebih dalam lagi biar semakin terang, kalau bisa baca tread dari awal,biar tidak terjadi pengulangan bahasan barangkali sudah di bahas sebelumnya,terimakasih
salam
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Aris_R on 26/01/2011 14:15
Maaf terkesan mengulang bahasan , karena saya coba meralat sedikit .

        Kemudian pada abad ke 2 Hijriah di Mongol muncul Tae Kung Fu atau Kung Fu Utara yang menggabungkan Kagrul , Shaorim serta Silat China . Tae Kung Fu terpecah menjadi 9 aliran yang
diantaranya :

Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: hb on 27/01/2011 16:18
Kang Aris, yg menyebut Tae Kum Fu itu pecah menjadi 9 dari mana ya, setahu ane yg pecah menjadi 9 itu adalah Syurulkhan. Pecahan-pecahan Syurulkhan tersebut akhirnya dikumpulkan dan akhirnya lahirnya Syuruhkhan ni Thifan Po Khan dan Syurulkhan ni Tsufu Taesyukan.

Maaf kalau salah, mohon dikoreksi  :-P  [top]
Title: Re: Thifan Po Khan Kung fu Muslim dari China Utara
Post by: Aris_R on 21/06/2011 08:29
delete