Silek Cupak Mak Danin Capek

[Bayu Umbara]

Hatur nuhun ki,insya allah akan terus digali dan dilestarikan dengan segenap kemampuan saya,agar silat semakin jaya dibumi persada ini,terima kasih
salam

[Sawer Wulung]

Kang uda, udah mulai dibikin aja sasaran nya, dibuat lebih resmi, udah dapet mandat kan dari gurunya.

[Bayu Umbara]

terima kasih kang sawer,insya allah kalau secara non formal sudah saya lakukan dari dulu, walaupun belum ada yang benar2 intensif,mudah2an kedepannya bisa lebih baik lagi,amiin,terima kasih
salam

[Bayu Umbara]

Ada suatu hal unik dan aneh yang saya rasakan tentang silek cupak ini,terakhir saya belajar bersama guru adalah sekitar 16 tahun yang lalu,dan kalau saya ingat2 lagi waktu dulu setelah terakhir belajar pada saat tamat SMA sebelum pergi merantau, saya belum benar2 memahami tentang inti silek cupak ini,dan belum benar2 menguasai kaidah2 gerak ataupun tekniknya dan belum menguasai serta percaya 100% tentang aplikasi teknik silek ini dalam pertarungan yang sesungguhnya,seiring perjalanan hidup saya dan bertambahnya usia dan semakin meningkatnya pemahaman beladiri saya dengan  mempelajari berbagai macam teknik beladiri lainnya, dan seiring dengan semakin meningkatnya rasa percaya diri dan kemampuan pengendalian diri dan emosi serta semakin tumbuhnya keberanian dan juga kematangan kejiwaan dan pola fikir saya seiring itu juga kemampuan saya terhadap penguasaan silek ini semakin meningkat,walaupun saya tidak mendapat tambahan ilmu lagi dari guru dan juga tidak lagi melakukan latihan secara langsung kontak body,kadang hanya dengan memikirkannya saja,yang berkembang justru silat yang sudah lama tidak saya tekuni lagi,sedangkan beladiri2 lain yang saya pelajari malah seakan2 melebur dan menyempurnakan silek ini dari berbagai sisi, dan satu hal lagi yang saya rasakan,setiap kali saya mengajarkan silek ini kepada orang lain maka setiap itu juga saya akan menemukan teknik2 baru yang sesuai dengan kaidah bakunya yang belum pernah diajarkan oleh guru,kadang saya menemukan sampai beberapa macam teknik mengantisipasi serangan lawan dari satu serangan yang dilancarkan oleh lawan baik itu berupa kuncian,patahan,bantingan dll,jadi semakin kita memahami intinya semakin berkembang tekniknya,makanya betul kata guru saya bahwa silek ini tidak kata tamat atau putuih kajinya,karena akan terus berkembang tanpa batas,jadi memang yang namanya ilmu yang menyatu dengan tubuh dan jiwa kita tidak mengenal kata habis, beladiri2 yang lain yang saya pelajari setelah saya belajar silek cupak malah tidak berkembang,tapi silek cupak yang tidak lagi saya latih secara langsung malah terus berkembang,karena memang untuk melatihnya saya harus mengajarkan kepada orang lain,sebab tidak ada jurus yang harus saya hafal jadi harus langsung kontak fisik,demikian sekedar uneg2 yang ada dalam pikiran saya selama ini,mohon maaf kalau berlebih2an,anggap aja curhat yang ga penting, terima kasih
salam

[adkha.whyd]

salam uda bayu..
sewaktu kecil mengaji saya selalu diingatkan sama ustadz sya klo ilmu semakin diamalkan akan semakin banyak yang kita dapatkan, seperti sedekah semakin banyak kita memberi akan lebih banyak lagi yang kita terima...
jadi bukan hal yang aneh uda bayu mengalami hal tersebut, selama dilandasi niat baik dan keikhlasan
Allah Maha Mengetahui.
salam

[Bayu Umbara]

Amiin,insya allah terima kasih banyak bang atas pencerahannya, mungkin yang agak aneh dan unik yang saya maksudkan disini  adalah bahwa10 beladiri lainnya yang saya pelajari  baik yang berbarengan maupun yang saya ikuti setelahnya dalam rentang waktu 20 tahun tidak berkembang malah cenderung pada lupa, tapi silek yang sudah tidak saya latih lagi dan tidak pernah lagi berhubungan langsung dengan guru semenjak terakhir latihan 16 tahun yang lalu malah itu yang terus berkembang dan meningkat kemampuannya seiring perkembangan kemampuan diri saya yang saya jelaskan diatas, dan teknik silek cupak ini tidak pernah lupa, walaupun tidak ada jurus yang dihafal, dan beladiri yang lainnya yang saya pelajari setelahnya malah jadi sebagai penyempurna teknik silek saya dengan sendirinya, jadi ibarat gedung silek cupak ini adalah pondasi dasarnya dan yang lainnya adalah apa yang akan dibangun diatasnya.
Saya sangat setuju sekali seperti kata bang ilhamdi tadi memang pada saat silek ini saya ajarkan kepada orang lain maka feed back yang saya terima ilmunya jadi semakin bertambah insya allah, sesuai kaidah kebaikan dlm agama kita,mohon maaf kalau berlebih2an,terimakasih
salam

[mpcrb]

@kang bayu, itu namanya BERJODOH.

Bukankah kita hidup juga dengan belajar banyak hal? Matematika, Fisika, Biologi, Fisiologi, Psikologi, dan -ogi-ogi yang lain. Tetapi pada akhirnya semua pengetahuan itu akan mengerucut menjadi sebuah pemahaman baru sehingga menjadi pengetahuan inti milik kita sendiri berlandaskan JODOH. 

Salut untuk kang Bayu. Kapan-kapan kalau ketemuan, saya juga pengen melihat silek cupak mak danin capek dari kang bayu. 

Salam.

[Sawer Wulung]

Bikin ngiri sama smangetnya..,

[Bayu Umbara]

Alhamdulillah terimakasih sahabat semua, barusan saya dijalan mendapat pencerahan yang signifikan dan berkorelasi dengan jawaban rasa penasaran saya, bahwa kenapa silek cupak terus menempel pada diri saya sedangkan yang lainnya cenderung lupa dan sebagian tekniknya ada yang melebur dengan silek cupak ini, setelah saya renung2kan ternyata silat atau beladiri yang saya pelajari diluar silek cupak kecuali silat yang sedang saya tekuni sekarang,semuanya tidak melibatkan rasa tubuh sehingga tidak menyatu menjadi reflek,hanya melandaskan kepada hafalan teknik fisik sehingga tidak meresap menjadi insting tubuh atau reflek sehingga kalau tidak lagi diingat dan dilatih dia kan cenderung lupa,sedangkan kalau silek cupak murni melibatkan rasa tubuh dalam pelatihannya dari awal sampai akhir,sehingga semakin tubuh menguasai gerak maka seiring itu juga kemampuan tubuh akan meningkat,maka disalah satu tread aliran yang lain saya menuliskan bahwa silat saya sudah menemukan pasangannya,karena sama2 memakai teknik rasa tubuh dan imajinasi pikiran alam bawah sadar,sekian
terima kasih
salam

[limpato]

@ Mas Suprapto, terima kasih atas dukungannya di dalam pengembangan silat tradisi ke permukaan, agar tidak tenggelam buat selamanya. Pertanyaan  dan komentar tentu saja diharapkan agar pembahasan tentang silat tradisi ini lebih utuh dan lengkap dari berbagai sudut pandang.

@Aki Sija Suatu kehormatan disapa oleh Aki Sija di forum ini, saya pintar silat keyboard doang, Ki, hehehe saya lebih tertarik kepada kajian sejarah (meskipun sukar sekali) dan aspek filosofisnya. Saya juga pernah membaca tulisan Aki Sija tentang Silat yang Aki mainkan sama juga halnya dengan silat tradisi di Minangkabau, dapat dikembangkan menjadi luas, namun tetap berkarakter.

@ angku malin mantiko, itu namanya angku malin telah mandapek raso (mendapatkan rasa) di dalam permainan silat cupak tersebut. Memang salah satu tuo silek mengatakan kepada saya, bahwa untuk tahu bagaimana isi permainan tersebut, harus turun ke gelanggang, kalau ada problem, biasanya langsung dipecahkan ditempat, misalkan bagaimana membuka kuncian dan sebagainya. Pepatah mengatakan dima tumbuah disitu disiang (dimana persoalan itu muncul, maka di situlah dipecahkan). Kreativitas guru penting di sini. Saya angkat tangan dengan Uda Bayu alias Malin Mantiko sudah memili RASO (RASA) di dalam mengajarkan silat Cupak, ia telah menjadi jinak dan pakaian bagi Uda Bayu, saya harap suatu ketika sayapun bisa demikian.

Terus dikembangkan ya, agar budaya kita sebagai kekayaan budaya Nusantara tetap bertahan di tengah arus global saat sekarang.


 

[Bayu Umbara]

Terima kasih banyak uda tuanku alam sati alias uda limpato atas dukungan dan partisipasinya,mudah2an allah memberikan kemampuan dan kekuatan kepada saya untuk terus mengembangkan dan melestarikannya dengan segala keterbatasan saya,walaupun saya belum bisa apa2 tidak seperti para pendekar yang ada di forum ini, saya hanyalah setetes air dilautan, mohon selalu bimbingan dan pencerahan dari para sesepuh dan senior2 semuanya,ibarat kata pepatah minang pangalaman alun saumue jaguang ga tau lagi terusannya hehe,saya harus belajar banyak nih tentang petatah dan petitih minang yang sarat makna dan falsafah hidup dari uda saya tuanku alam sati,terimakasih
salam

[Bayu Umbara]

Ass,salam sejahtera sahabat silat semuanya,bagi sahabat silat yang berminat untuk mempelajari silek cupak mak danin capek bisa menghubungi saya di nomor kontak 081322897149/087822471476/022-61106049,atau datang saja ke alamat saya di jl.karang pasundan VI no.72 RT 06 RW 13 komplek pasir jati desa jati endah kec. cilengkrang ujung berung bandung, insya allah saya siap berbagi sekemampuan saya,mohon maaf para pendekar semua tidak ada maksud untuk membanggakan diri,semata2 hanya karena rasa tanggung jawab untuk melestarikan silat tradisional indonesia pada umumnya dan silek minang pada khususnya agar tidak tercabut dari akar budaya bangsa dan menjadi kebanggaan bangsa luar sedangkan kita sebagai putra bangsa hanya bisa gigit jari ,terima kasih atas dukungan sahabat semuanya.
salam

[Bayu Umbara]

Ass,salam sejahtera sahabat silat semuanya,ijinkan saya untuk memberikan gambaran deskriptif tentang teknik dasar silek cupak mak danin capek ini; diawali dengan langkah dan posisi awal ,karena silek cupak ini  tidak ada unsurnya seninya, hanya murni beladiri karena memang silek ini bukan untuk mancak digalanggang, jadi tidak ada menggunakan langkah pasambahan ataupun hormat pasambahan, mulai main silek ini pada posisi berada jongkok dibawah saling berhadapan,… maaf….dalam sikap jongkok seperti orang sedang BAB,dengan kedua tangan berada diatas masing2 lutut, dulu saya waktu pertama belajar tidak pernah bertanya ataupun berfikir kenapa mulainya dibawah dengan posisi jongkok saling berhadapan, kesini2nya saya coba renungkan ternyata banyak makna dan tujuan yang terkandung didalamnya, diantaranya bahwa dalam hidup ini untuk meraih kesuksesan yang langgeng dalam hal apapun kita harus mulai dari bawah dari titik nol,sehingga kita bisa memahami seluruh esensi yang terkandung didalamnya, dan dalam bergaul kita harus selalu merendah tidak boleh sombong, dan bahwa setiap manusia itu sama derajatnya jadi harus berani sejajar dengan siapapun, tidak boleh merendahkan orang yang statusnya dibawah kita dan terlalu silau dengan orang yang statusnya diatas kita,dalam pepatah minang;“duduek samo randah tagak samo tinggi”

[Bayu Umbara]

sedangkan manfaat dalam hal teknik beladirinya, pada posisi dibawah ini karena ini merupakan awal mulai permainan maka ibaratnya harus dimulai dengan peregangan dan pelenturan urat2 dan otot2 mulai dari ujung kaki sampai ke pinggang, untuk melatih kelenturan pinggang, melatih kelincahan kaki,melatih kekuatan lutut dan juga menjaga keseimbangan tubuh pada saat dibawah, saya jelaskan gambaran tahapan gerakannya, setelah tadi saling berhadapan dalam posisi jongkok,lalu keduanya bersalaman setelah itu lutut kanan keduanya diturunkan sedatar mungkin dengan tanah atau lantai,kedua lutut mereka saling berhadapan atau bersentuhan, jadi ujung lutut sampai ujung kaki datar dengan lantai sehingga urat dan otot dari ujung kaki sampai kepinggang ketarik itulah yang saya sebut untuk melenturkan dan meregangkan urat dan otot, sehingga pada saat bermain silat nanti urat2 dan otot2 tubuh tidak kaget,sehingga bisa menghindari cedera otot. dan untuk posisi tangan,karena yang didepan kaki kanan maka tangan yang didepan juga tangan kanan dalam posisi berdiri ditengah2 tidak terlalu kedepan maupun kebelakang dan tangan kiri dipasang dibawah sejajar siku tangan kanan, setelah itu gantian lutut yang sebelah kiri yang diturunkan dengan gerakan yang sama dengan kaki kanan, setelah itu kaki kanan diberdirikan dan lutut kaki kiri menahan dilantai dengan ujung jari kaki ditekuk kebawah seperti posisi orang duduk tahiyat tapi hanya sebelah kaki saja yang sebelahnya berdiri dengan paha lurus sejajar horizontal dan lutut kebawah berdiri vertikal,dan posisi tangan sama seperti tadi tangan kanan berdiri dan tangan kiri dibawah sejajar siku,dan posisi lawan juga harus sama,sama2 kaki kanan dan tangan kanan yang didepan,lalu dilakukan gerakan bergantian antara kaki kanan dan kaki kiri,dan gerakan pada saat mau ganti kaki misalnya dari kaki kanan kekaki kiri,caranya tangan kanan diturunkan kesamping menjadi tumpuan kelantai sebelah kanan dan tangan kiri lansung otomatis diangkat kedepan untuk berjaga2, seiring dengan tangan kanan turun kesamping kanan bertumpu ketanah,maka kaki kanan juga ikut miring kekanan lalu lutut kiri diangkat dan kaki kanan dimasukkan dengan cepat kebawah lutut kiri lalu kaki kiri dinaikkan dengan cepat menyapu betis kaki kanan,sekarang gantian kaki kiri yang berdiri dan posisi tangan kiri yang diatas,gerakan ini dilakukan beberapa kali untuk melatih kecepatan kaki sambil tetap waspada,setelah itu beberapa saat dilakukan variasi langkah dibawah sebagai tahapan pemanasan dan pelenturan awal sambil membiasakan gerakan dibawah dan kedua lututnya semakin kuat,baru setelah itu dimulai saling menyerang dan melepaskan serangan,baik berupa pukulan,kuncian,patahan,maupun bantingan,dan posisi seperti ini juga sama pada saat berdiri, baik posisi kaki maupun tangan,jadi kalau yang didepan kaki kiri maka tangan yang dipasang didepan juga tangan kanan,begitu juga dengan posisi lawan harus sama, jadi kaki dan tangan kita harus selalu dalam keadaan menempel dengan lawan,tidak boleh langkahnya sumbang, jadi kalau lawan kaki kiri didepan berarti kita juga harus kaki kiri yang didepan,kalau istilah minang  baadu sandiang,jadi antara sudut tubuh kita dengan sudut tubuh lawan harus selalu diadu sejajar,dan agar seluruh tubuh lawan bisa keliatan oleh kita maka kita harus melihat kepinggang lawan bukan kemata lawan.

[Bayu Umbara]

Posisi bermain silat disilek cupak ini,bisa dalam keadaan duduk, jongkok, berdiri diatas lutu,posisi berdiri bahkan bisa sampai berbaring,atau kadang satu orang dalam posisi duduk dan lawannya berdiri,tapi dimanapun posisi kita harus selalu diupayakan dalam posisi menang,kalau dalam bahasa minang saling manjago nan iduik ma nan ka mati dan nan mati ma nan kaiduk, intinya kita harus terus waspada dengan posisi lawan,posisi mati bisa jadi hidup begitu sebaliknya,karena banyak serangan yang dilakukan adalah tipuan untuk mengalihkan perhatian.untuk menghindarkan dan melepaskan diri dari serangan lawan menggunakan gerakan dengan istilah gelek,dan untuk melepaskan kuncian dan patahan menggunakan gerakan dengan istilah galicik dan galenong,jadi silek ini dari awal sampai akhir latian harus nempel terus,jadi silek ini tidak memerlukan arena latian yang luas, 1m x 1m juga cukup,karena tidak ada menghafal jurus langsung berhadapan dan bersentuhan langsung dengan lawan,maka reflek atau insting tubuh lebih cepat diperoleh dan akan menyatu dengan tubuh,jadi pada saat diserang bukan insting pikiran lagi yang bekerja,tapi insting tubuh alias reflek.demikian sekilas gambaran tentang teknik dasar silek cupak mak danin capek ini,untuk lebih jelasnya memang harus ketemu langsung,mohon maaf kalau susah dimengerti,karena keterbatasan kemampuan saya dalam menjelaskan,terima kasih.
salam