+-

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Kejuaraan Pencak Silat Seni Piala Walikota Jakarta Selatan by luri
24/09/2024 15:38

Kejuaraan Pencak Silat Seni Tradisi Open Ke 3 by luri
24/09/2024 15:35

Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Panglima TNI 2024 Se-Jawa Barat by luri
24/09/2024 15:22

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

SilatIndonesia.Com

Author Topic: Kong Nizam sang Jawara  (Read 68615 times)

Putra Petir

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 15
  • Posts: 1.359
  • Reputation: 63
    • Email
  • Perguruan: Balerante
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #45 on: 23/10/2008 12:11 »
huahhahahha namanya fiktif kang birowo...
kalau beneran mah gak mati..  huahuhahahaha
"Sugih tanpo bondho,pintar tanpo ngeguru, menang tanpo ngasorake, nglurug tanpo bala, mangan tanpo mbayar."

Putra Petir

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 15
  • Posts: 1.359
  • Reputation: 63
    • Email
  • Perguruan: Balerante
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #46 on: 27/10/2008 15:27 »
--Lanjut Cerita Kong Nizam sang Jawara

Adapun murid seperguruannya kembali berdiri dengan sikap siap, walau Dbulls dapat berdiri tegak na­mun ia ragu-ragu untuk menerjang tanpa perintah . Ia maklum akan kelihaian manusia siluman ini dan menjadi gentar juga.

“Cuh! Cuhhhhh!” suara orang meludah dan beberapa penonton menyumpah-nyumpah karena mukanya terkena ludah kental yang tak diketahui dari mana datangnya.
“Ho-ho-hah, Kang One jangan berpesta seorang diri!” Suara laki-laki seperti tambur bobrok ini terdengar dan orangnya sekaligus tampak seorang berpakaian seperti pengemis, mukanya keliatan sudah tua dan acak-acakan, mukanya pucat seperti mayat, ram­butnya panjang sampai ke pundak, awut-awutan dan riap-riapan kotor, kumisnya yang jarang-jarang, badannya kurus terlihat ongkang-ongkang kaki di atas pohon melinjo dipelataran Bek Rudyh. Pakaiannya kotor dan penuh tambalan, hanya sepasang sepatunya ma­sih baru. Ia memegang sebatang tongkat butut yang berupa pikulan, duduk di situ dengan gayanya yang pongah.

Dilihat sepintas lalu, ia hanya seorang pengemis kotor biasa saja, malah se­orang pengemis yang tidak normal, se­tengah gila. Hal itu tampak pada muka­nya yang mengerikan, apalagi mulutnya yang lebar dan selalu sedikit terbuka, memperlihatkan giginya yang aneh, gigi yang bercampur warna ke-emas-emasan.
 
Kembali ia meludah, “Cuh-cuh-cuh!” ke kanan kiri, menjijikkan sekali.
Melihat ini, Lury marah, “Orang tua jorok (kotor), kaukah yang meludahi diriku tadi tadi?”, Luri sang pendekar Keyboard Sakti yang membawa papan yang berbentuk seperti papan cucian marah karena terkena ludah dari orang yang berada di atas nya.

"Anjing !! Apa loe gak kenal Pendekar Keyboard Sakti ?", lanjut dia memaki maki.

“Ho-ho-hah-hah, aku memang suka meludah, biasa meludahi anjing korengan dan kucing kudisan. Lebih suka lagi me­ludahi keledai yang suka bawa papan buat bikin kandang ayam, cuh-cuh!” Mukanya menghadap ke bawah dan ia meludah ke bawah, akan tetapi anehnya, dua kali meludah, dua kali muka Lury sang Pendekar Keyboard Sakti yang berada di sebelah kanannya dalam jarak tiga meter itu terkena sambaran ludah kental yang sebagian memasuki lubang hidungnya. Entah bagaimana ludah itu bisa terbang menyeleweng dan miring.

“Jahanam hina!” Lury pun mana dapat menahan kesabarannya? Dengan kemarahan meluap-luap ia sudah memainkan keyboardnya dan menerjang pengemis itu.
 
“Ho-ho-ha-hah, untung besar hari ini bisa meludahi mampus keledai pembawa papan buat bikin kandang ayam!” Tiba-tiba terdengar suara keras dan papan di tangan Lury pun sudah terlempar jauh, menimpa batu gunung dan patah menjadi dua. Kemudian Orang gila pengemis itu meludah terus dan tiap kali meludah, Lury pun berseru ke­sakitan. Hujan ludah itu mengenai tubuh­nya, akan tetapi tidak hanya membikin kotor seperti tadi, kini terasa seperti pukulan-pukulan keras yang tepat me­ngenai jalan darah di tubuhnya. Tiap kali Orang gila itu meludah dan mengenai tubuh­nya, ia berteriak mengaduh, kemudian ia menggulingkan tubuh untuk menghindarkan diri. Namun Orang gila itu terus me­ludah, makin keras agaknya karena kini tubuh Lury pun bergulingan seper­ti seekor cacing terkena abu panas dan dari telinga dan hidungnya keluar darah segar!

“Orang gila keji, lepaskan teman kami!” Ywk dan dua orang adik se­perguruannya, Pendekar Danu Sang Pemetik Bunga dan Aguswin cepat mencabut golok dan menerjang pengemis itu. Akan tetapi pengemis itu mengangkat tongkatnya, sekaligus tiga batang golok itu ter­tangkis dan terpental. Sungguhpun tiga orang tokoh kosen itu tidak sampai melepaskan golok masing-masing, namun mereka merasakan telapak tangan
mere­ka sakit dan panas. Terkejutlah mereka. Empat pendekar ini terkenal dengan ilmunya masing-masing yang digerakkan dengan tenaga dalam, kuat bukan main. Akan tetapi sekarang sekali tangkis saja Orang gila ini dapat mem­buat pedang mereka terpental. Padahal mereka adalah orang-orang yang men­duduki tingkat dua, tiga, dan empat di rimba pendekaran, yang paling lihai di bawah guru mereka, Ki Nagapasa!
 
Sementara itu, Orang gila itu terus me­ludahi tubuh Lury yang kini sudah tak dapat bersambat atau bergerak lagi. Hebatnya, kepala yang suka memakai blangkon jawa itu kini bolong-bolong dan dari situ keluar darah bercampur otak. Pendekar ke empat ini sudah tewas!

“Mana orang goa hydro! Mana pendekar-pendekar bau dari goa hydro?” tiba-tiba terdengar suara dan kali ini suara itu terdengar dari.... bawah! Terlalu hebat peristiwa yang terjadi berturut-turut itu, dan para penonton masih tercengang dan ngeri menyaksikan kematian seorang anggauta rombongan dari goa hydro yang membela bek Rudyh. Sekarang mendengar bentakan dari bawah tanah ini, mereka seketika menjadi pucat dan cepat memandang ke arah suara. Tentu saja pandang mata mereka tertuju ke bawah, karena dari situlah munculnya suara.

"Hehehehehe, Jali Jengki! Dengar itu, Si Manusia Sarung Kampret juga datang. Bakal ramai sekarang!” Raja Begal One tadi kini tertawa dan Si Jali Jengki juga tertawa dan meludah ke kanan kiri.

“Bagus, dan kebetulan orang-orang Perkumpulan Pendekar Goa Hydro berada di sini. Baik sekali. Hayo, Sarung Kampret busuk, perlihatkan diri, apa kau gentar melihat banyak orang-orang Forum?”

Diantara para penonton ditengah-tengah para pendekar ada meneer EricB, Peranakan sinyo belanda sahabat Kong Nizam. Dia dari tadi memperhatikan keadaan.

Mendengar disebutnya Sarung Kampret, muka meneer EricB makin pucat. Ia belum pernah bertemu dengan Sarung Kampret, akan tetapi ia mengenal nama ini yang oleh gurunya disebut sebagai se­orang tokoh hitam yang amat keji dan jahat, malah ada bibit permusuhan de­ngan tokoh-tokoh Pendekar Forum dan semua pendekar yang dikenal dari golongan putih, yaitu sahabat-sahabat meneer EricB.

Terdengar suara menggereng seperti harimau dari dalam tanah dan tiba-tiba tanah berikut batu berhamburan terbang dan tahu-tahu tanah itu sudah berlobang besar. Dari dalam lubang meluncur caha­ya seperti kilat yang terbang ke arah para penonton !!
"Sugih tanpo bondho,pintar tanpo ngeguru, menang tanpo ngasorake, nglurug tanpo bala, mangan tanpo mbayar."

Putra Petir

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 15
  • Posts: 1.359
  • Reputation: 63
    • Email
  • Perguruan: Balerante
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #47 on: 13/11/2008 14:36 »
-Sambungan cerita -

Para penonton ini ternyata sebagian besar bukanlah orang-orang sembarangan. Tingkat ilmu silat mereka seperti juga orang-orang Perkumpulan Goa Hydro itu, sudah mencapai taraf tinggi sekali. Sekali pandang saja mereka maklum bahwa yang menyambar ini ada­lah sebuah batu-batuan yang amat tajam dan runcing, yang disusul melesatnya bayangan hitam. Cepat mereka berlima melompat ke belakang, mencabut golok dan senjata  masing-masing dan menangkis.
“Trang-trang-trang....!” terdengar bunyi nyaring. Bunga api berhamburan disusul melayangnya tiga batu besar yang tajam dan runcing, yaitu tiga batu di antara batu batuan yang bertemu dengan senjata berkilauan itu. Kemudian terdengar jerit mengerikan dan Salah satu penonton, penonton yang bertahi lalat pada hidungnya, telah roboh mandi darah. Dari leher sampai ke perutnya terdapat luka goresan yang panjang, luka kulit saja akan tetapi amat mengerikan. Apalagi kalau mereka melihat lawan mereka yang kini sudah berdiri di depan mereka, benar-benar mendirikan bulu roma.

Dia seorang yang tubuhnya sedang saja, malah agak gemuk. Seluruh badan, kecuali sepasang tangan yang kecil kurus, terbungkus pakaian serba hitam. Mukanya adalah muka cengangas cengenges, wajahnya yang lumayan kelihatan orang tolol kadang bertingkah laku seperti orang cacat mental, semua orang tidak akan menyangka bahwa orang ini yang telah berbuat mengerikan dengan membunuh beberapa penonton yang tidak berdosa, kepala tegak dengan pasang kopiah hitam yang miring tak beraturan, kedua kakinya memakai sepatu hitam pula. Di tangannya tampak sebuah senjata kujang tua yang amat tajam dan runcing, agak melengkung.

Senjata kujang tua itu kini bergerak-gerak ke arah tubuh penonton-penonton yang lain, sekali ber­kelebat tentu kulit tubuh penonton-penonton itu ter­iris robek. penonton-penonton yang terkena sabetan menggeliat-geliat, bergulingan, darah memenuhi tu­buh dan mukanya, namun kujang tua itu terus bergerak, makin lama makin cepat. Em­pat penonton menerjang lagi, yang dua orang termasuk Dolly dan pendekar Hidup menggunakan senjata keris, yang dua orang lagi karena goloknya terlempar, menerjang dengan kepalan. Akan tetapi hebatnya, si orang aneh "Sarung Kampret" ini hanya meng­gerak-gerakkan tangan kirinya dan semua serangan itu tertangkis oleh ujung lengan bajunya. Adapun kujang tua ini di tangan kanan­nya terus bergerak, merangsek pertahanan dolly, serangan yang berputar hebat menimbukan gemuruh petir di sekeliling pertempuran. namun rangsekan ini tak bisa ditolak, kujang tua telah mengiris-iris kulit tubuh dolly sampai cobak-cabik.

Kekejaman yang mendirikan bulu roma. pendekar dolly tak dapat mengerang lagi, tubuhnya berkelojotan, lalu diam. Gerakan kelebat kujang tua juga berhenti dan kini kujang tua itu berkelebatan menghadapi empat penonton dan pendekar hidup yang mengeroyoknya.

Sementara itu, Pendekar Dbulls dan dua orang konsen sudah bergerak mengeroyok si kakek gila Jali Jengki yang melayani tiga orang kosen ini sambil meludah-ludah dan memaki-maki. gerakan tongkat pikulan yang menderu seperti titiran kincir angin berkelebatan  menutup segala titik kosong yang menjadi incaran gencaran mereka. Dua orang yang mengeroyok ini adalah wanita yang gagah perkasa di rimba persilatan , siapa lagi kalau bukan : "Putri Teratai dan Black Widow"

Di lain fihak, empat orang tokoh hydro juga mengeroyok si Raja Begal One yang melayani mereka sambil terkekeh-kekeh. Sungguh pertempur­an yang amat seru namun tidak seimbang kekuatannya. Seperti tiga ekor harimau buas yang gila dikeroyok serombongan harimau-harimau gagah saja. Kujang tua di tangan sarung kampret itu menyambar seperti halilintar dan sebentar saja, dua orang penonton terkena angin panas dan sambaran halilintar yang ditimbulkan sudah menggeletak dengan tubuh terbacok hangus ham­pir putus menjadi dua potong, sedangkan hidup dan seorang yang membantunya sudah luka-luka pula.

Siapakah empat orang tokoh hydro yang konsen ini ??

Juga Raja Begal One mengeluarkan ilmu silaman yang mengerikan yang bernama RawaRontok (Candaan Rawa Rontek), badannya yang terluka tiba2 bisa sembuh kembali, dan tangannya yang terpotong tiba2 bisa tersambung kembali. malah sempat telah menewaskan dua orang penonton dengan ketombe-ketombe rambutnya. Tokoh konsen dari lembah hitam ini hanya berdiri te­gak, kepalanya digerak-gerakkan dan ketombe-ketombe dari rambutnya melayang-layang di sekitar tubuhnya, menangkis senjata dan meng­hantam lawan. Jangan dipandang rendah ketombe rambut ini, karena ketika menghantam lawan, ketombe rambut halus dan berbau apek itu seakan-akan telah berubah menjadi butiran butiran pasir yang amat kuat dan beracun.

Jali Jengki (Raja Gila Gembel bermuka aneh), meludah-ludah dan memaki-maki. Ludahnya membikin buta seorang lawan dan menimbulkan asap berlubang bagi yang terkena ludahnya, yang terus ditusuk tongkat kepalanya sehingga mati seketika.

Tiga tokoh konsen lembah hitam seperti penjagal di pemotongan hewan ternak, membunuh membabi buta sambil tertawa-tawa seakan akan berlomba-lomba untuk mendapatkan juara siapa yang bisa membunuh manusia lebih banyak.
"Sugih tanpo bondho,pintar tanpo ngeguru, menang tanpo ngasorake, nglurug tanpo bala, mangan tanpo mbayar."

hidup

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 532
  • Reputation: 17
  • Hanya Ingin Daur Ulang Pisaneuy
    • Email
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #48 on: 14/11/2008 09:06 »
Wah, wah aku juga diikutin casting nih!

Gimana kalo Cerita Silat seperti ini dibukukan, paling tidak dalam bentuk e-book?
Habis Manis, Sepah Masih Bisa Diklamuti
(The Philosophy of Recycle)

Dolly Maylissa

  • Moderator
  • Calon Pendekar
  • **
  • Thank You
  • -Given: 9
  • -Receive: 12
  • Posts: 519
  • Reputation: 49
  • silat itu ya salaman bukan gebuk2an,,,
    • d01ly's blog
    • Email
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #49 on: 14/11/2008 14:06 »
gile bener dah...pake ketombe aja dah pad mampus deh tuh orang-orang,hehehehe :D


nasibku kok naas yah,hiks... :'(
baru belajar nulis

srdananjaya

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 16
  • -Receive: 4
  • Posts: 658
  • Reputation: 31
  • http://www.simpleather.com
    • Sedia Peralatan Beladiri
    • Email
  • Perguruan: Perisai Diri
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #50 on: 14/11/2008 15:10 »
 [lucu] ampunn.. sampe sakit perut bacanya.. dikira in orang gila ama temen2 kantor  [lucu]
maaf bang Alam, baru merhati in sekarang threadthnya.. topp bgt dah.. kocak tapi sadis  :D  [top] [top] [top]
grp dulu buat abang  [top]
martial art equipment:
http://www.wisanggeni-martialgear.com
Jaket Kulit (Leather Jacket):
www.simpleather.com

srdananjaya

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 16
  • -Receive: 4
  • Posts: 658
  • Reputation: 31
  • http://www.simpleather.com
    • Sedia Peralatan Beladiri
    • Email
  • Perguruan: Perisai Diri
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #51 on: 14/11/2008 15:12 »
oya.. kelupaan.. turut berduka cita atas gugurnya mbak dolly, bang tangan awan, dan mas sosrobirowo   :D
martial art equipment:
http://www.wisanggeni-martialgear.com
Jaket Kulit (Leather Jacket):
www.simpleather.com

Putra Petir

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 15
  • Posts: 1.359
  • Reputation: 63
    • Email
  • Perguruan: Balerante
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #52 on: 17/11/2008 16:51 »
oh iya..

nanti kang srdananjaya ikut casting dah... mau yang cepat tapi jagoan apa lama tapi penjahat... soalnya biasanya penjahat matinya lama...
huahuahhahhahahha....
"Sugih tanpo bondho,pintar tanpo ngeguru, menang tanpo ngasorake, nglurug tanpo bala, mangan tanpo mbayar."

srdananjaya

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 16
  • -Receive: 4
  • Posts: 658
  • Reputation: 31
  • http://www.simpleather.com
    • Sedia Peralatan Beladiri
    • Email
  • Perguruan: Perisai Diri
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #53 on: 17/11/2008 16:54 »
hahaha.. jangan dah.. sy kontraknya mahal.. tar ga sanggup bayarnya.. lebih baik saya nonton aja ketawa-ketiwian  [lucu]
martial art equipment:
http://www.wisanggeni-martialgear.com
Jaket Kulit (Leather Jacket):
www.simpleather.com

hidup

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 532
  • Reputation: 17
  • Hanya Ingin Daur Ulang Pisaneuy
    • Email
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #54 on: 17/11/2008 18:07 »
Mana lanjutan ceritanya?

Makasih sudah buat orang-orang tertawa terkekeh!
GRP melayang menuju sampeyan!

Tapi kasihan itu Mbak Dolly, baru main udah langsung koit!
Habis Manis, Sepah Masih Bisa Diklamuti
(The Philosophy of Recycle)

Unknown

  • Moderator
  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 65
  • -Receive: 41
  • Posts: 1.486
  • Reputation: 95
  • I'm no longer a member of this forum
    • FORUM SILAT
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #55 on: 17/11/2008 18:11 »
nanti bakalan muncul tokoh sakti mandraguna
yang ga bakalan mati..
coba siapa yang bisa nebak??? ;D

clue :
sesuai namanya di SS

hidup

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 532
  • Reputation: 17
  • Hanya Ingin Daur Ulang Pisaneuy
    • Email
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #56 on: 17/11/2008 18:14 »
Sarung Sampret (SS)  [lucu] [run]
Habis Manis, Sepah Masih Bisa Diklamuti
(The Philosophy of Recycle)

Unknown

  • Moderator
  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 65
  • -Receive: 41
  • Posts: 1.486
  • Reputation: 95
  • I'm no longer a member of this forum
    • FORUM SILAT
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #57 on: 17/11/2008 18:18 »
  [lucu] [lucu] [lucu]
hahahahaaa....salah om..
lawan kata dari mati kan....

Putra Petir

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 15
  • Posts: 1.359
  • Reputation: 63
    • Email
  • Perguruan: Balerante
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #58 on: 17/11/2008 18:27 »
-Sambungan Cerita Kong Nizam sang Jawara-

Namun mereka sekarang mulai keliatan kewalahan karena setiap satu orang tokoh konsen dari aliran hitam ini di keroyok oleh beberapa orang pesilat tingkat tinggi.

Melihat ini si kakek Jali jengki mengeluarkan bubuk beracun dari saku celananya yang bau apek. Lalu bungkusan merah berisi bubuk beracun disebarkan ke arah lawan-lawannya. Pendekar Dbulls, Putri Teratai dan Black Widow langsung mundur jumpalitan menjauh. Gerakan ketiga tokoh konsen ini seperti tiga ekor naga yang berbalik mundur melihat semburan api dari gunung merapi. Karena rasa takut akan kelicikan kakek si Jali Jengki mereka berjumpalitan mundur melewati mayat-mayat yang bergelimpangan.

Lalu kakek gila Jali Jengki mulai komat kamit dari mulutnya yang bau jigong, karena gak pernah gosok gigi.
Kemudian tanggannya bergerak ke atas menari-nari seperti orang gila sedang mabuk naik kapal laut.
 
    "Bangun lah !!!", seru kakek gila Jali Jengki.

Tiba-tiba mayat bergelimpangan yang terkena serbuk merah beracun itu bergerak bangun !! gerakan mereka patah patah seperti sebuah zombie-zombie yang berjalan.

Semua penonton dan pendekar yang berada disana kaget bukan kepalang melihat apa yang sedang terjadi. Mereka setengah ngeri melihat ilmu hitam yang dikeluarkan penjahat kelas berat Jali Jengki.

Karena beberapa mayat yang bangun langsung menyerang Pendekar Dbulls, Putri Teratai  dan Black widow, mereka mundur karena merasa jijik dan ngeri melihat mayat hidup nberjalan menyerang mereka.

" Hehehehehhe", terbersit cahaya kuning mentereng dari sela-sela gigi Jali jengki melihat musuh mereka yang ketakutan.

Beberapa penonton yang tadi membantu dan rata mempunyai kesaktian yang tinggi sebagian lari pontang-panting ke arah yang berlainan. menjadi terlihat seperti semut-semut yang berlainan di terpa rasa ketakutan karena ada air hujan di taman.

Sarung kampret yang melihat ini teriak ke kakek gila Jali Jengki, " Wooiii jangan enak sendiri bantuin dong !!". katanya, lalu terdengar sumpah serapah dari sarung kampret yang dikeroyok oleh para pesilat yang semakin waktu berjalan semakin banyak yang mengeroyoknya.

Jali Jengki bergerak kesana kemari sambil menyebarkan bubuk warna merah. Gerakannya lincah seperti burung walet yang berak disana sini. Maka puluhan pendekar di alun alun depan rumah bek Rudyh telah menggeletak menjadi mayat menjadi bangun menyerang mereka.
Kini kedudukan berbalik para pendekar yang tadi mengeroyok tiga tokoh konsen kini mulai di keroyok oleh mayat-mayat hidup.

Terseok seok mayat-mayat ini mulai menyerang para pengeroyok tuannya. Gerakan mayat yang membabi buta sebenarnya bukan masalah bagi para pendekar tetapi karena mayat-mayat ini rata adalah teman sendiri mereka jadi sungkan. Dan mayat yang jatuh bangun terus menyerang walaiu mereka terseok-seok. Rasa sungkan bercampur ngeri melihat mayat yang tadi bergelimpangan kini mulai menyerang membuat mereka terpukul mundur. Selain para pendekar yang terpukul mundur, empat orang tokoh konsen yang tadi mengeroyok Raja Begal One juga mulai mundur teratur karena ada keroyokan mayat yang mengerikan dikala mereka sedang mengeroyok Raja Begal One.

Kegelapan malam yang seperti memakan waktu karena perkelahian yang ramai di rumah bek rudyh membuat beberapa penonton tidak mengetahui wajah siapa empat orang tokoh konsen ini yang mengeroyok Raja Begal One. Namun hanya bersitan dan cahaya-cahaya terang yang ditimbulkan dari salah satu anggota tubuh si penyerang dan gerakan-gerakan mereka yang menimbulkan ledakan-ledakan halilitar efek dari dahsyatnya serangan serangan mereka.

siapakah Empat orang tokoh konsen yang menyerang Raja Begal One ? mereka tiada lain :"Uda Parewa, Kong Nizam, Baruklinting, dan Gan Eko"

Kong Nizam berseru,"Sahabat-sahabat beri aku waktu sedikit , tahan mereka !" lalu kong nizam beranjak pergi di kegelapan malam.

Tiba tiba dari sudut lain pertempuran bergerak seorang tua mulai menaburi ampas kelapa sambil komat kamit ke arah mayat-mayat hidup yang mulai berguguran bila terkena ampas kelapa.

Melihat ada kesempatan emas saat para pendekar semua sibuk menghadapi mayat-mayat hidup. Tiga orang tokoh konsen dari lembah hitam ini memberi kode dari pandangan mata masing-masing. Mereka semua maklum bahwa bantuan dari ilmu Jali Jengki terlihat tak berlangsung lama bahwa kalau dilanjutkan, mereka semua pasti akan tewas. Lagian terlihat ada bala bantuan yang mampu menangkal para mayat-mayat hdup buatan Jali Jengki. Seperti ada yang memberi koman­do, Raja Begal one, Jali Jengki, dan Sarung kampret melompat pergi mening­galkan para korbannya yang sudah tewas dan menjadi mayat hidup.

Puluhan pendekar di alun alun depan rumah bek Rudyh telah menggeletak menjadi mayat, sebagian penonton yang yang tidak berdosa dan tidak mempunyai ilmu silat pun jadi korban kini ramai bergerak hidup menyerang yang masih hidup.Mereka pun menderita luka-luka berat tak mampu menyelamatkan diri menjadi korban dari mayat-mayat hidup.

 “Ha-ha-ho-ho! Sarung Kampret, Jali Jengki, biarkan kita pergi untuk memberi waktu bagi mereka buat belajar menandingi akan kehebatan kita dan memberi tahu kepada perguruan atau partai masing-masing!”

   "Hai Ki Sawung kau telah berani mencampuri urusanku !! tunggu pembalasan ku !!" teriak Jali Jengki kepada kakek kakek tua yang berpenampilan seperti dukun kampung berbadan tinggi besar. Kakek tua penampilan dukun kampung yang ternyata ompong ini hanya terkekeh mendengar ancaman Jali Jengki.

    "Hehehehhehe, biar aku ini Ki sawung gak benar di dunia tapi gak pernah berbuat keji dan zholim kayak dirimu, Jali Jengki", balas Ki Sawung.

    "Woiii Nizam !! Walau rambutmu gak seperti semur daging lagi dan mulai memutih, aku masih kenal kau !! Tunggu pembalasan ku ", Sahut Raja Begal One gak mau kalah.

Dua orang tokoh konsen hitam ini melesat kabur laksana batang panah. Dari gerakan mereka terlihat ginkang dua orang ini diatas rata-rata seorang pendekar kawakan.

    Sarung Kampret mulai melihat gelagat kawan-kawannya kabur sambil mengucapkan kepada musuh-musuh besarnya. terlihat dia gak mau kalah kata dari pada  kawan-kawannya.

    " Woiiii !! musuhin aku dooooong !!Dan tunggu pembalasan aku ya....", kata Sarung Kampret dari gayanya yang seperti anak kecil gak bersalah. Orang setengah idiot ini mulai mengangkat sarungnya hingga hampir terlihat kampretnya sambil beranjak pergi melsat terbang menyusul mereka.
"Sugih tanpo bondho,pintar tanpo ngeguru, menang tanpo ngasorake, nglurug tanpo bala, mangan tanpo mbayar."

hidup

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 532
  • Reputation: 17
  • Hanya Ingin Daur Ulang Pisaneuy
    • Email
Re: Kong Nizam sang Jawara
« Reply #59 on: 17/11/2008 18:38 »
Buat Ochid :
Saya sudah tau jawabnya, namun karena "empunya" cerita kang Alam, tentu dia .............


Hebat baru di minta sudah jadi, ceritanya. Kalau GRP boleh dikasih berkali-kali dalam waktu 1 jam. Saya beri dech ente!
Habis Manis, Sepah Masih Bisa Diklamuti
(The Philosophy of Recycle)

 

Powered by EzPortal