Seminar Tactical knife fighting

[Mantrijeron14]

Sodara2 sebangsa dan seforum SS...
FYI ade seminar menarik nih hari sabtu besok di gedung tetrapack mampang.
Seminar ttg knife fighting oleh Glen Gardiner, Ret. Capt. Australian Army diadakan oleh CMAA hari sabtu tgl 2 agustus besok.
Pendaftaran dikelola sahabat SERUNAI, silakan cek disini: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=983486


Wassalam,

Be hunting or you won't be divided
(buruan atau nanti ga kebagian.. )

[HartCone]

Sayang karena sesuatu hal saya ga bisa hadir disana...

Sukses...
Mas Mantri jangan lupa bagi ilmunya...

Salam,
HC

[HartCone]

Denger2, Mas Mantri dan Mas Antara ikut seminar tersebut...

Laporannya donk....


Salam,
Hartcone

[Antara]

Siapa yang punya minyak pencak? Tangan kanan saya biru lebam di tiga tempat

Seperti sudah saya antisipasi sebelumnya -saya sebelumnya bertemu dengan Glen di akhir 2007-, saya menyukai gaya pengajaran Bang Kapten (ret.). Keep your mouth shut and your knife moving

Beliau mengajari beberapa pola grip, slashing dan thrust. Alih-alih menyebut itu basic, saya lebih suka menyebutnya pragmatis. The simpler it is, the more useful it is in reality. Memang beliau ada mengajari beberapa drill, tapi dengan penekanan kuat bahwa drill hanya digunakan untuk meningkatkan koordinasi, keseimbangan dan refleks, bukan sebagai gerak berkelahinya sendiri.

Di akhir materi beliau menutup dengan bahwa gerakan adalah khas untuk masing-masing orang, kita akan mengambil atau mengadakan penyesuaian apa-apa yang cocok bagi kita. Seperti Kang Mantri mengutip JKD, take what is useful. Nggih nopo Mboten, Kang?

All in all, sesi yang sangat menarik, bermanfaat, dan menyenangkan. Kecuali bahwa Glen tiga kali menjadikan saya bulan-bulanan dan dia komentar "how I love teaching soldiers" (sambil melipat saya jadi segitiga di lantai)

Kesimpulannya adalah tidak satupun diantara kita akan pernah menguasai knife fighting, dan cara terbaik menghadapi seorang dengan pisau adalah dari jarak 500 meter dengan menggunakan senapan berteleskop 

Minyak pencaaaaakkkkkk.... minta minyak pencaaaaaaaakkkkkk..... 

[EricB]

eeuuyy terijak amat gue jadi bangun 


gue punya minyak cimande, kalau mau ambil sendiri 

[serunai]

 Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana luar biasanya tiga pendekar dari sahabat silat. Ndoro Mantrijeron, Ndoro Santrikinasih, dan Tuan Antara. kesimpulan saya, emang beda kalau kasta Pendekar jika dapat tambahan ilmu. manteb.Apalagi Saat lagi sparring. Wahhh bener bener terpesona saya.

Kalau ingin lihat tampang tiga pendekar dari Sahabat silat, dan pendekar pendekar lain dari berbagai penjuru dunia lagi latihan pisau, silahkan mapir ke forum tetangga. Threadnya Seminar tactical Knife fighting.

[HartCone]

Ndoro Santrikinasih saya pernah melihat videonya yang masuk Tipi, Kang Ndoro Mantrijeron ada keterangan nya di forum sebelah, orangnya gagah prakoso...

Tapi... yang mana Tuan Antara?

Salam,
HC

Catetan:
Wuiiihhhh ngiri berattt dahhh saya tidak ikutannnn!! 

[f4iz]

Salam Rekans..
Kayaknya seru seminarnya dari cerita rekan-2x.
Pasti banyak dapet pengalaman yg berharga.
Kalau boleh nanya Mr. Glen ini materi ajaran tekhnik pisaunya dari kurikulum militer Australia atau dari beladiri filipina umumnya ?
Kayaknya kalo urusan knife fighting jadi spt. bertinju dgn menggunakan pisau.
Kalo tinju susah nangkis pukulan dan kalo kena bengep ato KO. Kalo knife fighting susah nangkis ato nangkep dan kalo kena ya minimal luka-2x  :'(
Oh iya mo nanya lagi nih..kan umumnya knife fight gitu banyak menggunakan slashing ato thrusting dgn gerakan pendek-2x. Utk yg berhadapan susah menangkis ato menangkap tangan yg memegang senjata. Tetapi lukanya enggak sedalam kalo ditusuk ato dibacok ya ?! Yg saya mau tanya..kalau dalam cuaca dingin dimana orang memakai baju-2x yg tebal, apakah slashing and thrusting itu musti dirubah menjadi stabbing and hacking *maksudnya gerakannya jadi harus lebih commited* supaya bisa penetrasi lapisan-2x baju tsb ?
Kalo perbandingannya dgn pengalaman latihan tekhnik-2x pisau dgn rekan-2x yg punya latar belakang beladiri (Silat, Karate, Aikido, dsb) bagaimana ?

Terima kasih sebelumnya.
Faiz 

[Mantrijeron14]

Sekedar catatan hasil ngikut workshop kemaren nih:
1. Ngiler liat dojo kumplit pake telor , wondering if Silat Dojo could be like that???
2. Konsep pertarungan berpisau hampir pasti sudah diberikan di berbagai cabang beladiri apapun, termasuk di pencak silat apapun alirannya, yg membedakan adalah konsep pengenalan real fight! Seorang praktisi yg tidak dibekali pengetahuan bgmn situasi riil dalam pertarungan bisa jadi akan gegabah menilai dan menangani lawan. Konsep realistis ini yg menurut saya layak di terapkan dalam pelatihan senjata di pencak silat. Dalam pelatihan silat yg pernah saya jalani, latihan menggunakan dummy knife, selanjutnya setelah mulai mengenal pola2 serangan dan cara penanganannya dilanjutkan dengan menghadapi pisau yg memang tajem... but... dilakukan dg serangan yg committed! Jadi walopun cepet, tetep "keliatan". Di jalanan org bisa jadi serampangan (ga punya form/ pattern) slashing, cutting dan tusuk secepat dia bisa. Kecepatan jadi faktor penentu, gerakan tebas dan sabet dengan pisau yg handy di tangan seorg tanpa dasar beladiri tp punya speed bagus pun jadi sangat berbahaya!!
3. ada pelajaran jual beli di pertarungan senjata ginian: Expect to get hurt! Jika piso lawan piso dan lawannya bisa make, maka harus ade nyang dikorbankan dalam dunnia nyata.. misal tangan kena sabet, tp kita bisa nusuk! Thus, kite untung dong!!!
4. Speed drill sangat daripada mangstabh!! , mengasah apa yg didapat di teori dan menjadikannya reflek , kalo di silat yg ginian dikenal sbg latian praktek/aplikasi.
5, terakhir, sparring... nah ini yg wuihh banget, merasakan lagi atmosphere "pertarungan" walopun cuma pake padded knife, (no piso nyang empuk2, tp bisa juga sih bikin lebam ), saat latihan berpasangan saya milih nyang tampangnya sangat street fighter (sangar,tatoo-an, langsing dan sedikit berotot)pengen jajal maenan org jalanan , saat sparring ane milih nyang ude pernah bener2 terlibat di knife fighting jalanan.. huehue.. rasanya assoy bang!!!
6.@Antara: Minyak cimande ane punya bikinan Bude Das slipi,mase ade barang seprapat botol,. Tapi kalo mau nyang brand new bisa kontek uda SK, yg kenal dengan kang Leman, penggemar supranatural dan penyembuh aliran cimande, kenalan deket uda Santri  koprol. Silakeun dicoba..
  Quote ala JKD ane cuplik dr Mas Erry, saya kan penggemar blognya mas Erry entu!! Bole kan mas...dicuplik2

wassalam,

[serunai]

^^^

Yah beginilah kalau seorang pendekar mumpuni habis dapet ilmu baru. Langsung menganalisa dengan passss banget, dan nggak pelit bagi bagi ilmu. Matur nuwun penjabarannya Ndoro.

[HartCone]

Kalau boleh nanya Mr. Glen ini materi ajaran tekhnik pisaunya dari kurikulum militer Australia atau dari beladiri filipina umumnya ?

Master Guro Glen Gardiner, punya banyak sekali disiplin keilmuan...
satu catetan yang pernah saya dapat dari beliau adalah Seni Pisau FMA terlalu fancy untuk diterapkan secara mentah2 (mungkin hal ini yang mewarnai style beliau yang didapatkan dari Oz Army), sudah di jelaskeun dengan jelas oleh Tuan Antara, "Tapi dengan penekanan kuat bahwa drill hanya digunakan untuk meningkatkan koordinasi, keseimbangan dan refleks, bukan sebagai gerak berkelahinya sendiri."

Oh iya mo nanya lagi nih..kan umumnya knife fight gitu banyak menggunakan slashing ato thrusting dgn gerakan pendek-2x. Utk yg berhadapan susah menangkis ato menangkap tangan yg memegang senjata. Tetapi lukanya enggak sedalam kalo ditusuk ato dibacok ya ?!

Ada begitu banyak vital point yang dijadikan sasaran, termasuk anggota badan (baca: tangan) dalam hal ini banyak sekali sasaran yang tidak membutuhkan pisau untuk menjangkau sasaran yang dalam, luka sedalam 2cm - 3cm sudah cukup untuk melumpuhkan. Selanjutnya adalah bentuk pisau, bagaiamana satu praktisi mengenal dan mengetahui bagaimana anatomi satu pisau yang bagus dimana bisa memaksimalkan untuk membuat luka yang diperlukan.

Yg saya mau tanya..kalau dalam cuaca dingin dimana orang memakai baju-2x yg tebal, apakah slashing and thrusting itu musti dirubah menjadi stabbing and hacking *maksudnya gerakannya jadi harus lebih commited* supaya bisa penetrasi lapisan-2x baju tsb ?

Kelengkapan materi gunanya untuk keperluan tersebut, dan bentuk2 kemungkinan seperti inilah yang melahirkan satu disiplin yang namanya Knife Grapling (secara hirarki: ada disarming atau pelucutan senjata diteruskan dengan gerakan2 kunci mengunci dg pisau)   

Kira2 demikian...
buat Ndoro Mantri, trimakasih buat Analisa dan lapurannya...

Salam,
HC
*Anak buah Pak Guru Glen yang waktu itu bolos di Seminar

[Nagapasa]

wah senang sekali bisa menimba ilmu dengan master glen.

kemarin bang serunai SMS saya, untuk bisa join acara ini. namun sayang saya ada acara sehingga engak bisa join.

selamat atas terlaksananya acara ini 

[f4iz]

Salam Rekans,
Terima kasih Mas HC atas penjelasannya.

...satu catetan yang pernah saya dapat dari beliau adalah Seni Pisau FMA terlalu fancy untuk diterapkan secara mentah2 (mungkin hal ini yang mewarnai style beliau yang didapatkan dari Oz Army), sudah di jelaskeun dengan jelas oleh Tuan Antara, "Tapi dengan penekanan kuat bahwa drill hanya digunakan untuk meningkatkan koordinasi, keseimbangan dan refleks, bukan sebagai gerak berkelahinya sendiri."

Mungkin hal ini juga berlaku disiplin lain juga spt. Silat ? Maksudnya jurus atau tekhnik yg dilatih dalam latihan jika dipraktekan harus disesuaikan dgn keadaan/situasi ? Saat mengaplikasi tekhnik-2x ato jurus-2x dalam keadaan sesungguhnya yg diambil prinsipnya bukan diambil gerakannya secara mentah.

Asik dengerin penjelasan Mas HC dan juga rekan-2x yg lain yg ikutan seminarnya.
Ngomong-2x Purnawiran ABRI (RPKAD, Marinir, dsb) yg menguasai ilmu beladiri-2x ada gak yg ingin share diseminar spt. Mr. Glen ?!?! Waktu dulu ada temen saya kakak beradik yg tinggal dideket cijantung mereka sempet belajar silat (kalo gak salah MP) dari anggota Kopassus.

Wasalam,
Faiz

[Antara]

Saya menyukai kutipan yang pernah diberikan oleh Mas Dasaman, bahwa latihan bukan untuk "simulate" tapi untuk "stimulate".

Sewaktu seminar, Pak Guru Glen memeragakan gerakan dan drill untuk kami praktekkan, namun lucunya, gerakan beliau sendiri berubah-ubah. Saya dan pasangan saya waktu itu awalnya jadi bingung, "lha, ini mau mraktekkin yang mana?"

Belakangan, ternyata kami bebas praktek apa saja dan bagaimana saja. Bagi Pak Glen, sejauh pokok dan prinsipnya betul dia selalu bilang "Good... good move... excellent... now you're doing it."

Saya jadi ingat pertanyaan saya sendiri di thread yang lain, Guru Cingkrik saya Pak Bambang tidak pernah ambil pusing dengan detil gerakan kami, akibatnya murid-muridnya satu sama lain punya pola gerakan masing-masing, tapi prinsipnya sama. Sejauh prinsipnya masih sesuai, Pak Bambang ngangguk-angguk saja.

***

Catatan tambahan dari seminar kemarin,
Kang Mantri dan saya jadi mikir-mikir, alangkah asyiknya buat anak-anak latihan dengan fasilitas sebagus dan selengkap CMAA ya? Bisa masuk kurikulum pendidikan usia dini tuh...
He...he...he... 

[HartCone]

Belakangan, ternyata kami bebas praktek apa saja dan bagaimana saja. Bagi Pak Glen, sejauh pokok dan prinsipnya betul dia selalu bilang "Good... good move... excellent... now you're doing it."

Pak Guru Glen, selain berlatar belakang pada banyak beladiri, beliau sendiri juga menekuni beberapa aliran di FMA, dan saat ini kebetulan beliau juga menjadi representative CDP-WF (Cacoy Doce Pares - World Federation) Arnis-Eskrima, untuk wilayah Indonesia.

Salah satu prinsip pelatihan FMA (Filipino Martial Arts) adalah sesuai yang ditulis oleh Mas Antara, jadi ga ada pakem satu detil gerakan yang baku, praktisi dituntut untuk mengerti prinsip dari teknik, hingga pada akhirnya memang yang terjadi pada praktisi adalah sangat individual secara detail tetapi mempunyai satu maksud dan tujuan yang sama. 

"Ada banyak gaya dalam Kali, Arnis, dan Eskrima, dan semua bisa dipisahkan perwilayah, Bagian Utara, Bagian Tengah, dan Bagian Selatan. Tetapi yang menarik untuk diperhatikan semisal dua orang praktisi mengaku gaya Toledo, dalam artian mereka berdua belajar dari GM Santiago Toledo, bisa betul-betul berbeda pada pendekatan secara gerakan dan secara metoda latihan. Style saling meminjam dari satu sama lain, berkembang dan terikat seperti alam semesta, tetapi masing-masing praktisi membuat gaya praktis dan realistis secara individual.

Guru menghilangkan dan menambahkan bagian dari style mereka sendiri kemudian diajarkan pada siswa, tetapi siswa kemungkinan bisa menambahkan hal yang tadinyah dihilangkan oleh guru mereka.
Oleh sebab itu dalam pendapat saya, tidak ada style. Saya lebih suka memakai metode cara-cara atau sistem pelatihan. Style adalah sesuatu yang sangat individual." -Dan Inosanto-

Tetapi tentunya semua model pelatihan yang berbeda dalam system (baca: Beladiri China, Pencak Silat beladiri Jepang, Beladiri Filipina dll) mempunyai konsekuwensi masing2, mempunyai kelebihan tetapi juga ada kekurangannya sendiri2 bila dibandingkan...

Salam,
HC

*btw Mas Antara tuh yang mana toh di dalam foto?