Dengan mengucap bismillahirrahmaanirrahiim, dan atas izin dari seluruh kawan-kawan Merpati Putih Cabang Jakarta Selatan, dengan ini kami umumkan bahwa program silat praktis ala Merpati Putih sudah tersedia untuk umum dan dibuka untuk umum.
Program ini dinamakan "USMP", singkatan dari "Urban Survival Merpati Putih". Merupakan pemodelan silat yang lebih aplikatif, praktis, self defense, dapat dipelajari secara singkat, dengan tidak meninggalkan sifat dan ciri khas dari silat itu sendiri (khususnya Merpati Putih).
Gerakan-gerakan diramu dari gerakan, rangkaian gerak, dan teknik-teknik aplikatif Merpati Putih, disusun sedemikian rupa agar dapat mudah dipelajari oleh masyarakat umum.
Izinkan kami memberikan gambaran bagaimana pola latihan ini, barangkali dapat diambil manfaatnya oleh pembaca sekalian.
A. Aspek Mentalitas
Sebelum dan sesudah acara selalui dimulai dengan berdoa dan ditutup dengan doa. Doa disesuaikan dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Di akhir pelatihan dilakukan sesi meditasi sebagai self controlling untuk jiwa serta diskusi.
B. Aspek Pelatihan
Aspek ini merupakan gabungan, kombinasi, dari standar gymnastic modern dan pakem Merpati Putih yang ada. Kami menggunakan 5 (lima) jenis metode pelatihan yakni Core Strength Training, Isometric Exercize, Dynamic Tension Exercise, Plyometric Exercize, dan Breathing Exercize. Beberapa dari bentuk pelatihan ala Merpati Putih juga dapat digolongkan pada keempat jenis metode tersebut. Sehingga penggolongannya menjadi lebih mudah. Kelima jenis metode tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Core Strength Training, latihan yg bertujuan meningkatkan kekuatan Core Muscle Group. Core Muscle Group adalah kumpulan otot yg berpusat sekitar tulang panggul manusia yaitu otot perut, otot pinggul, otot pinggang dan otot tulang belakang yg menyatukan tulang panggul dgn tulang belakang manusia.
Core muscle group memiliki fungsi penting di dalam transfer energi antara bagian atas tubuh dan bagian bawah tubuh. Ia merupakan suatu area yang menjadi jembatan penghubung antara tubuh atas dan tubuh bawah. Semakin kuat, maka kemampuan sinergi antara kedua bagian tubuh ini akan semakin baik. Core strength ini sangat esensial untuk semua jenis beladiri.
2.
Isometric Exercise, digunakan untuk melatih otot bagian atas dan bagian bawah sekaligus. Metode pemanasan tradisional umumnya melatih otot bagian atas saja atau bagian bawah saja. Dengan isometric exercise, pelatihan pada kedua bagian akan menyebabkan core muscle group menjadi lebih kuat.
Beberapa contoh dari isometric:



Aslinya memang "senam banget", kemudian kami kembangkan sehingga menjadi "beladiri banget".
3.
Dynamic Tension Exercise, digunakan untuk melakukan pelatihan berupa pengenduran dan pengerasan otot. Dalam metode pelatihan modern, Isometric dan Dynamic Tension bertujuan meningkatkan kekuatan otot secara cepat. Penelitian John Little and Pete Sisco menunjukan kenaikan kekuatan otot bisa mencapai 5% seminggunya.
4.
Plyometric Exercize, digunakan untuk membangun kecepatan dan kekuatan. Di dalam ilmu kedokteran modern, didefinisikan sebagai "exercises that enable a muscle to reach maximum strength in as short a time as possible. This speed-strength ability is known as power.".
5.
Breathing exercize, digunakan sebagai latihan olah nafas yang memang sudah menjadi pakem dari Merpati Putih. Beberapa nafas diajarkan kepada peserta, tetapi tidak secara utuh. Dipilih bentuk-bentuk nafas tertentu yang memang mengarah pada tujuan dari USMP ini. Plus diberikan Nafas Pengendapan sebagai bentuk Meditasi untuk kontrol jiwa dan pikiran sekaligus juga untuk membuat tubuh kembali menjadi bugar setelah berlatih.
Gerakan-gerakan standar gym ini, yang awalnya bersifat senam banget (karena memang lahir sebagai standar gym internasional), kami kembangkan dengan memasukkan unsur gerakan Merpati Putih. Sehingga peserta mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah mendapatkan kesehatan sesuai standar yang dipersyaratkan dan dapat diukur, keuntungan kedua adalah mendapatkan memory otot pada gerakan Merpati Putih yang dilatih sebagai aspek beladirinya.
Sebagai contoh, pada metode plyometric exercize, beberapa gerakannya adalah seperti berikut ini:

Gerakan tersebut sangat "senam banget". Kami ubah sedemikian rupa sehingga menjadi "beladiri banget". Sehingga keuntungan metode bisa didapat, plus keuntungan beladiri juga bisa didapat.
Dengan menggunakan kelima metode tersebut, maka pola pelatihan USMP akan berada pada standar gym internasional, sesuai dengan kaidah keilmuan kedokteran modern, dan memudahkan untuk melakukan pengukuran, serta melatih self defense.
C. Aspek Pengukuran
Setiap peserta yang mengikuti latihan USMP ini akan akan mengalami pengukuran pada:
a. Moral dan mental, meliputi keberanian menghadapi serangan, kemampuan menghindari lawan, kecepatan berpikir untuk memutuskan sesuatu, sifat ksatria, berani menolong, pemberani rasional, dan karakteristik lain yang sudah kami definisikan plus termasuk di dalamnya sentuhan-sentuhan filosofi.
b. Kesehatan, meliputi Cardio, Tensi darah, dan Berat badan. Diukur setiap kali latihan dan dicatat sebagai grafik perkembangan kesehatan peserta. Bagi yang ingin ikut program penurunan berat badan, maka peserta dapat dengan mudah melakukan kontrol. Demikian juga bagi yang ingin ikut program cardio, peserta dapat dengan mudah melakukan kontrol.
c. Beladiri, meliputi pengetahuan gerakan, pengetahuan teknik, penggunaan teknik. Di dalamnya diajarkan bagaimana teknik jatuhan, teknik kunci-buka kunci-jatuhan, teknik mekanika otot, sistem syaraf, teknik penguncian sendi, dsb. Disusun secara bertingkat dan disesuaikan dengan paket latihan.
D. Aspek Prestasi
USMP akan "disebar" pada beberapa mall besar sebagai bagian dari "unit latihan". Dalam periode tertentu, akan diadakan kejuaraan antara "unit latihan" USMP. Kejuaraan ini bersifat MMA (mixed martial arts) karena tidak mungkin masuk pada aspek kejuaraan ala IPSI. Sehingga diharapkan Merpati Putih akan memiliki jangkauan pasar yang lebih luas. Sejauh ini, Merpati Putih sudah memiliki 2 jenis tingkatan prestasi. Pertama, prestasi berbasis IPSI. Yakni pesilat mengikuti jenjang kejuaraan IPSI (lokal, daerah, nasional, internasional). Kedua, prestasi berbasis Merpati Putih. Yakni pesilat mengikuti kejuaraan internal Merpati Putih (kejurlat, kejurda, dan kejurnas). Dan sekarang jenjang prestasi akan diupayakan menjadi 3 yakni dengan tambahan jenjang MMA (mixed martial arts).
Demikian gambaran singkat USMP seperti apa. Aspek-aspek lain yang belum bisa saya babar disini, dapat ditanyakan pada latihan USMP setiap hari Minggu di FX Plaza Senayan.

Semoga bermanfaat.
Salam.