Atlit Aikido dan Judo dalam MMA

[DasaMan]

• Aikido diposisikan sebagai ilmu spiritual, konon butuh waktu lama untuk bisa dipakai sebagai ilmu beladiri efektif <Mas Dasa, you can quote the hadis kan ya?>

Easiest place to start...

http://www.aikidofaq.com/introduction.html

selanjutnya, silakan browse:

http://www.aikiweb.com

[/quote]

• Apakah aikidoka handal yang ditemui Mas Ery sebenarnya beroleh kemampuan mereka dari beladiri lain yang mereka pelajari juga? Atau memang kehandalan itu didapat murni dari Aikido?

[/quote]

Di sini kita perlu melakukan background check lebih jauh lagi. Misal, kita bisa tahu beberapa sensei Aikido di Indonesia ternyata juga adalah pejudo yang handal, dan mereka belajar Judo sebelum belajar Aikido.

Lalu, bila kita lihat lagi pada beberapa aliran beladiri Jepang lainnya (dalam hal ini, Karate), misalnya kita lihat Wado-Ryu (yang kebetulan saya terhubung dekat secara keilmuan), ternyata guru besar Wado-Ryu di Indonesia... mantan Yudansha Judo (konon beliau "menutup" ilmu Judonya setelah jatuh cinta pada Wado-Ryu Karate).

Tapi lalu perlu kita lakukan pengujian lebih lanjut lagi, apakah keilmuan sebelum Aikido/Karate itu mempengaruhi keefektifan mereka pada keilmuan sekarang. Jadi, bagaimana?

Yang jelas, keilmuan dasar saya berupa Kuchi-Waza kurang berpengaruh pada keilmuan saya saat ini (yang berupa... apa yah? kayaknya balik Kuchi-Waza lagi tuch)

[DasaMan]

BTW, ini ada sekelumit kisah dari Minoru Mochizuki:

http://www.aikidojournal.com/article.php?articleID=369

“Sensei, does aikido also have kicking techniques?”

“You fool! What do you mean by such a question? We use kicking techniques or anything else. I even used artillery. Martial arts, guns and artillery are all aikido. What do you think aikido is? Do you think it involves only the twisting of hands? It is a means of war… an act of war! aikido is a fight with real swords. We use the word ‘aiki’ because through it we can feel the mind of the enemy who comes to attack and are thus able to respond immediately. Look at Sumo. After the command is given (“Miatte! Miatte!), they stand up and go at each other in a flash. That’s the same as aiki. When a person suddenly faces his enemy in an mental state free from all ideas and thoughts and is instantly able to deal with him, we call that aiki. In the old days it was called ‘aiki no jutsu’. Therefore, artillery or anything else becomes aiki.”

Jadi aiki sendiri digambarkan sebagai suatu kondisi jiwa, hence aikido adalah jalan menuju kondisi jiwa tersebut, suatu ilmu spiritual.

Teknik hanyalah efek samping dari kondisi jiwa tersebut.

Catatan: aiki, selain bisa diartikan harmoni, juga diartikan sebagai pertemuan 2 pedang dalam pertarungan (ini saya temukan dalam sebuah pembahasan filosofi satu subaliran Daito-Ryu, nanti kucarikan lagi). hence, "aikido is a fight with real swords."

Yang menarik lagi adalah ini:

"When a person suddenly faces his enemy in an mental state free from all ideas and thoughts and is instantly able to deal with him, we call that aiki."

Konsep transcendence? *buka2 buku Prometheus Rising, mulai lagi latihan dari awal*

[DasaMan]

Aikidoka jarang hadir di ajang MMA karena praktisinya lebih cenderung mengaji aspek spiritual daripada ilmu praktisnya (dus MMA).

Ini diperumit oleh pendapat Minoru Mochizuki-sensei, dengan premis fisikalitas adalah efek samping mentalitas... hence, jika seorang Aikidoka turun ke ajang MMA, dengan teknik Aikido, dan menjadi juara, tapi bila kondisi mentalnya bukanlah 'Aiki', maka tidak dikatakan dia menggunakan Aikido?

Hmm... *gaplok kepala sendiri pake buku Prometheus Rising... sebentar, bukunya itu pdf skenan, belum diprint, bacanya pake notbuk, jadi artinya gaplokin notbuk ke kepala sendiri? aaaaah nanti rusak dong notbuknya... lho lebih mikirin notbuk rusak daripada kepala rusak... jadi kepalanya udah rusak duluan?*

Gue jamin nanti kesimpulan akhir diskusi ini adalah:

WHO CARES? DOES IT EVEN MATTER?

[Antara]

Horeee... akhirnya ada juga yang membawa tema: "benturan pedang" Arti Aiki yang satu ini jarang diketahui umum, padahal inilah awal para leluhurnya orang Izu main Aikido...

Monggo Mas Dasaman, silakan dieksplor...

Mengenai Aiki sebagai state of mind, kalau dari deskripsi Mas Dasa berarti akhirnya kita lagi-lagi kembali ke 'Mushin' nih...

Nah... 'Mushin' adalah konsep yang tidak hanya ada di beladiri, bisa dibilang semua ilmu memiliki tataran 'Mushin'. Jadi sehubungan dengan aikido di kancah beladiri praktis, apakah 'Mushin' merupakan sesuatu yang lepas dari ilmu yang dipelajari atau berkaitan erat?

Misalnya, seorang penari kabuki yang sudah mencapai tataran 'Mushin', apakah dia punya kemampuan membela-dirinya ketika di serang? Atau 'Mushin' yang dimaksud harus diperoleh dari latihan beladiri?

Kenapa pertanyaan itu?
Karena kita punya premis awal bahwa secara teknik, aikido modern tidak ditujukan untuk menghadapi perkelahian praktis, jadi 'Mushin' yang didapat kira-kira seperti 'Mushin' seorang penari.

Apakah dengan beroleh 'Mushin' dari Aikido modern seseorang akan sampai pada kemampuan membela diri secara praktis?

Atau, once seseorang mencapai 'Mushin', dia bisa menggunakan kesadarannya untuk tujuan apapun? Lepas dari 'Mushin' itu dicapai lewat ilmu mana?

Oh... sorry...
Buat teman-teman yang belum paham, Mushin ini arti harafiahnya "tanpa jiwa" atau "tanpa pikiran", jadi suatu pemahaman yang sedemikian tinggi sehingga seseorang bisa melakukan ilmunya tanpa dipikir lagi, dan biasanya larut di dalamnya... contoh sederhana kita bisa lihat dari seorang seniman yang tenggelam dalam lukisannya, penari yang luar biasa menghayati gerakannya, atau Albert Einstein yang keasyikan diskusi teori relativitas sehingga tidak sadar bahwa di sekitarnya sedang terjadi gempa bumi...

hikss... they call this internet connection?

[f4iz]

Salam Mas Antara,
Muhsin itu Papanya Yohan dan suaminya Titik Sandora bukan ?!?
Kembali ketopik..Muhsin itu kalau gak salah diadegan The Last Samurai ada disebut "No Mind" pas Tom Cruise sparring pedang dgn Hirayuki Sanada..itu Muhsin bukan ?

[Antara]

He...he...he... itu sih Mushin angkatannya Kang Godam

Ya kira-kira begitu ceritanya... Mu = kosong, tanpa, nir; Shin = Jiwa (kira-kira). Kalau mengutip tulisannya Kang Dasa:

When a person suddenly faces his enemy in an mental state free from all ideas and thoughts and is instantly able to deal with him, we call that aiki

Tapi tentu saja kondisi ini tidak dikuasai secepat yang dilakukan Tom Cruise di film Last Samurai itu.

Dalam buku-nya tentang ilmu pedang 'Go Rin no Sho' (lima cincin), Musashi menempatkan 'Mu' sebagai bab terakhir yang menutup empat bab (cincin) sebelumnya.

Kalau saya, Mushin-nya betul-betul kosong melompong, digetok lawan juga cuma terbengong-bengong 

[DasaMan]

Horeee... akhirnya ada juga yang membawa tema: "benturan pedang" Arti Aiki yang satu ini jarang diketahui umum, padahal inilah awal para leluhurnya orang Izu main Aikido...

Monggo Mas Dasaman, silakan dieksplor...

Walah, kerpekanku soal ilmu pedang adanya ilmu pedang Jerman eh, salah sumber Siapa yang pengalaman kenjutsu/kendo di sini?

Tapi emang main aiki kalo gak sambil menjiwai bahwa seyogyanya sambil bermain pedang itu kurang mantap sih katanya *ini pendapat orang yang lihat pedang dalam sarung saja sudah bergidik ngeri*

Misalnya, seorang penari kabuki yang sudah mencapai tataran 'Mushin', apakah dia punya kemampuan membela-dirinya ketika di serang? Atau 'Mushin' yang dimaksud harus diperoleh dari latihan beladiri?

IMNSHO ketika didapat pertama hanya dalam ranah ilmu yang dipelajari. Tapi, seorang praktisi lalu seyogyanya mengembangkan mushin ini sehingga mencakupi keseluruhan faset hidupnya.

Jadinya kalau orang2 seperti Minoru Mochinzuki-sensei, atau bahkan Geoff Thompson, itu mungkin mereka sudah mencapai heijoshin*, bukan mushin lagi.

Kenapa pertanyaan itu?
Karena kita punya premis awal bahwa secara teknik, aikido modern tidak ditujukan untuk menghadapi perkelahian praktis, jadi 'Mushin' yang didapat kira-kira seperti 'Mushin' seorang penari.

Nggg... lu yang ngomong yah, bukan gue *sembunyi di balik batu*

BTW premis teknik Aikido tidak ditujukan untuk perkelahian praktis juga mungkin kurang tepat, karena orang kebanyakan lupa bahwa secara ditunjukkan oleh Moriteru Ueshiba dalam seri DVD silabus resmi Aikikai, semua teknik Aikido diawali dengan STRAIGHT BLAST (kalo orang JKD bilang mah) TO YO FACE! Kalo tidak percaya, silakan tonton video silabus resmi Aikikai

*heijoshin = keseimbangan dan harmoni total dalam hidup

[Antara]

Yeeee.... sembunyi di balik batuuuu... curaaaannggg... 

Di Jogja dulu memang kita berlatih pedang juga, Sensei Shigekoshi yang ngajarin... maklumlah beliau itu anak murid-nya Nishio-Shihan. Dan setuju sih... dengan menggunakan pedang kita bisa lebih mengapresiasi teknik aikido...

Soal benturan pedang ... ini cuma pengalaman pribadi, bukan kata-kata para Sensei...

Ketika benturan terjadi banyak hal yang terjadi di ranah kejiwaan. Kadang kalau benturannya keras sekali kita kena shock dan terdiam sepersekian detik, saat itu lawan bisa masuk dengan indahnya.
Adakalanya benturannya menghasilkan sedikit perbedaan dari yang diharapkan (ekspektasi) meskipun tidak kerasa, ini juga menghasilkan shock. Misalnya pedang kita tergelincir sedikit...
(IMHO dari sini saya merasa perlunya full-contact spar, karena dengan full contact kita bisa menemukan deviasi-deviasi dari apa yang biasa kita harapkan dari jurus dan membiasakan diri)

Yang licik (gaya Sensei Shigekoshi nih), dia membentur pedang kita dengan sentuhan ringan.. ringan banget... sehingga kita berpikir pedang akan berhenti karena berbenturan dengan pedang beliau tapi ternyata pedang kita terus melaju... benturan itu cuma tipuan yang sebenarnya pedang beliau langsung dengan lentur mengikuti arah pedang kita. Tinggal kita yang tersedot oleh tenaga kita sendiri dan dihabisi dengan mudah <saya yang paling tinggi besar di dojo adalah korban favorit beliyau> .

Banyak mainan psikologisnya.

Ibarat main Cikalong kemarin dulu, saya bolak-balik kena tipu sama Wak Haji Azis

Jadi pertanyaan kita lanjutkan dengan arah yang agak berbeda...
Benarkah beladiri pada akhirnya menuju pada Heishojin?
Apakah kalau niatnya ke Heishojin itu, beladirinya harus yang kurang praktis di MMA?
Apakah beladiri praktis berada pada tataran yang lebih rendah dari yang spiritual?
<ngumpet di balik bunker>

Mas Dasa... minta DVD-nya dunk 

[DasaMan]

Yeeee.... sembunyi di balik batuuuu... curaaaannggg... 

Udah siap pake kostum udang kok bos

Yang licik (gaya Sensei Shigekoshi nih), dia membentur pedang kita dengan sentuhan ringan.. ringan banget... sehingga kita berpikir pedang akan berhenti karena berbenturan dengan pedang beliau tapi ternyata pedang kita terus melaju... benturan itu cuma tipuan yang sebenarnya pedang beliau langsung dengan lentur mengikuti arah pedang kita. Tinggal kita yang tersedot oleh tenaga kita sendiri dan dihabisi dengan mudah <saya yang paling tinggi besar di dojo adalah korban favorit beliyau> .

Gaya pedang klasik mo ala barat atau ala jepang emang gini yah...post, slide, slice!

Benarkah beladiri pada akhirnya menuju pada Heishojin?
Apakah kalau niatnya ke Heishojin itu, beladirinya harus yang kurang praktis di MMA?
Apakah beladiri praktis berada pada tataran yang lebih rendah dari yang spiritual?
<ngumpet di balik bunker>

Heijoshin bukannya memang tujuan hidup? Cuma caranya aja yang beda2, mo lewat MA (kalo emang mo cari itu lewat MA, kalo carinya bakbikbuk kayaknya juga gak sampe situ sih).

Kalo soal praktis nggak praktisnya sih, kayaknya tergantung tujuan dan metode pelatihan tuh. Misal,tuh lihat aja JKD Indonesia, sekarang tujuannya mo mencapai heijoshin. Bukan begitu, bung Ery?

Mas Dasa... minta DVD-nya dunk 

VCD sih... kirim ke mana?

[Antara]

VCD-nya kirim ke Rap1dshare aja gimana?

Soal straightblast, yang saya amati sih saksungguhnya atemi dalam aikido itu sama persis seperti straightblast-nya JKD. Dia bukan teknik tersendiri tapi merupakan satu cara supaya lawan overwhelmed dan kita berada di atas angin.

Konon menurut Ueshiba Morehei sendiri, aikido adalah 100% atemi (ada yang bilang 60, 30 dan 10 persen, tergantung perawinya)

Kalo maknurut Loren W. Christensen dalam bukunya 'Speed in Fighting Art - Street and Competition' keunggulan seseorang itu sangat tergantung pada kemampuannya menangkap keadaan dan bereaksi dengan benar sesuai tuntutan keadaan. Dia menerapkan teori OODA yang diciptakan oleh Angkatan Udara dan juga sudah diaplikasikan di bisnis. Intinya, selama seseorang masih bisa berObservasi, Orientasi, Decision dan Action dengan jernih, maka besar kemungkinan dia bisa bertindak dengan benar dan memenangkan perkelahian. Maka dari itu, latihan bertahun-tahun saksungguhnya adalah melatih juga kemampuan indra dan persepsi kita untuk bisa menghadapi stimulus yang sangat banyak dalam perkelahian (pukulan yang berkelebat, kilatan pisau, teriakan, rasa sakit, takut, dan sebagainya).

Seseorang yang rangkai OODA-nya terputus (mata kemasukan pasir, kaget gara-gara dibentak lawan, shock kena cubit, kepleset, dikedipin cewek dan sebagainya) besar kemungkinan akan kena digiles. Itulah kenapa aikido punya atemi, silat punya kepret, JKD punya straightblast dan sebagainya. (Dalam kasus Cikalong, ada teknik mengelus yang spesial, ampuh menghadapi cowok, apalagi cewek ).

Dari situ untuk sementara ini saya ngambil kesimpulan bahwa aikido saksungguhnyanipun adalah suatu beladiri yang praktis dan layak guna... mengingat prinsip-prinsip di dalamnya sebenarnya berorientasi pada pertarungan sungguhan (shikaku, atemi, hara dan sebagainya), hanya mwemang, beladiri yang sama bisa dilatih untuk tujuan berbeda. Seperti ada yang latihan T.ai Chi untuk berantem, ada juga yang sekedar ngedeketin calon mertua yang sering latihan di taman.

Aikido sesungguhnya bisa digunakan untuk berkelahi, tapi jarang aikidoka yang mau turun di MMA.

Tapi ini cuma pendapat peribadi lo ya? Silaken kalaw ada yang mau menambahkan lagi...

[DasaMan]

VCD-nya kirim ke Rap1dshare aja gimana?

Halah, uplodnya kapaaaaannnnn...

BTW gue juga ngutang ama bos ranggalana 1 DVD Systema, terus ama penghuni forum sebelah 3 buku Judo, lalu.... *orang kebanyakan hutang keilmuan, pantes ilmunya sendiri gak maju2*

Soal straightblast, yang saya amati sih saksungguhnya atemi dalam aikido itu sama persis seperti straightblast-nya JKD. Dia bukan teknik tersendiri tapi merupakan satu cara supaya lawan overwhelmed dan kita berada di atas angin.

Konon menurut Ueshiba Morehei sendiri, aikido adalah 100% atemi (ada yang bilang 60, 30 dan 10 persen, tergantung perawinya)

Dan karena nampaknya straightblast dimaksudkan implisit, jadinya malah tidak diajari dalam kelas. Coba, adanya di kelas diajari nangkep shomen, yokomennya untuk masuk teknik Aikido, padahal kalo lihat di VCD Aikikai, gak peduli lah itu shomen apa yokomen gak urus, potong aja pake tonjokan ke arah muka, kan mo nangkis tuh, nah tangan yang nangkis itu yg lu lipet2...

Kalo kata bos ben haryo: "di-sente (stop hit) aja napa sih?"
Kata gue (sambil terkapar): "lha kayaknya dia levelnya udah sen-sente (stop hitting the stop hit)."
Balas bos ben haryo (sambil ngeloyor): "ya lu sen-sen-sente (stop hitting the stop hit on the stop hit) lagi dong."
Gue (sambil pingsan): "HALAH!"

Cabe deh *pengalaman pedas*

Seseorang yang rangkai OODA-nya terputus (mata kemasukan pasir, kaget gara-gara dibentak lawan, shock kena cubit, kepleset, dikedipin cewek dan sebagainya) besar kemungkinan akan kena digiles. Itulah kenapa aikido punya atemi, silat punya kepret, JKD punya straightblast dan sebagainya. (Dalam kasus Cikalong, ada teknik mengelus yang spesial, ampuh menghadapi cowok, apalagi cewek ).

Dan Senshido punya shredder, SPEAR punya wedge?

Aikido sesungguhnya bisa digunakan untuk berkelahi, tapi jarang aikidoka yang mau turun di MMA.

Tapi ini cuma pendapat peribadi lo ya? Silaken kalaw ada yang mau menambahkan lagi...

Kalo jarang, mungkin nggak juga. Mungkin kayak gue kali, nggak pede ajah

[m.uci]

nimbrung aah...meski teerlambat.. praktisi judo yg ngetop ada..Karo Parisyan ,sering tarung di UFC (http://en.wikipedia.org/wiki/Karo_Parisyan) , walau belum pegang champion belt ybs cukup disegani..dia banyak sekali pake teknik throwing..coba cek di you tube, Hayato Sakurai (ini mantan champion di Shooto)sama spt Karo..sering menggunakan bantingan kalau tarung.

jadi teknik judo jelas bisa digunakan di MMA tentunya tergantung kondisi saat itu, coba cek pertarungan Karo vs Strasser di UFC 44 ada bbrp bantingan dia pake disana.

[DasaMan]

jadi teknik judo jelas bisa digunakan di MMA tentunya tergantung kondisi saat itu, coba cek pertarungan Karo vs Strasser di UFC 44 ada bbrp bantingan dia pake disana.

Itu sudah jelas mas, tapi thread ini kan soal Aikido di MMA. Yang diharapkan adalah perkataan:

"jadi teknik Aikido jelas bisa digunakan di MMA tentunya tergantung kondisi saat itu, coba cek pertarungan si anu vs si ono di situ ada bbrp teknik dia pake disana."

Gitchu

[m.uci]

kalau ttg aikido-nya saya ga tau..krn saya cuma tau aikido dr clip2. Tp sebagai orang awam yg melihat aikido banyak menggunakan wrist lock..saya yakin kalau teknik punya banyak peluang digunakan saat bertarung (MMA) di ground fighting. Saya sendiri pernah kena wrist lock waktu mencoba escape saat lawan melakukan pin dari posisi side control (istilah posisi di BJJ dalam ground fighting)saat sparring, it works..

[DasaMan]

Ya, agak mundur sih bahasannya, kalo Aikido masih dilihat sebagai utama wrist lock saja. Lihat post di atas, yang berisi quote dari Minoru Mochizuki Sensei:

“Sensei, does aikido also have kicking techniques?”

“You fool! What do you mean by such a question? We use kicking techniques or anything else. I even used artillery. Martial arts, guns and artillery are all aikido. What do you think aikido is? Do you think it involves only the twisting of hands? It is a means of war… an act of war! aikido is a fight with real swords. We use the word ‘aiki’ because through it we can feel the mind of the enemy who comes to attack and are thus able to respond immediately. Look at Sumo. After the command is given (“Miatte! Miatte!), they stand up and go at each other in a flash. That’s the same as aiki. When a person suddenly faces his enemy in an mental state free from all ideas and thoughts and is instantly able to deal with him, we call that aiki. In the old days it was called ‘aiki no jutsu’. Therefore, artillery or anything else becomes aiki.”

Jadi beberapa post di atas kita sudah berhenti menilai efektivitas Aikido sekedar dari sisi teknikalitas, tapi lebih kepada sisi mentalitas.

Mungkin mas Uci sebagai anggota JKD Indonesia bisa menilai thread ini sejalan dengan perubahan filosofi JKD Indonesia yang kini lebih menekankan pada pengembangan mental dan kepribadian para praktisi, di atas masalah teknikalitas MMA.