Atlit Aikido dan Judo dalam MMA

[DasaMan]

Sampai kemudian Mr. Jigoro Kano bikin distillasi teknik dan prinsip jujutsu (setidaknya dari 3 aliran yg dia pelajari) bernama Judo...

BTW di Eropa ada yang namanya Sport Jujutsu. Mainnya seperti MMA, mulai dari pukul tendang, clinch, dan ground. Tapi 3 fase itu jadi 3 rode, jadi gini:

Pertandingan dimulai dengan adu pukul tendang. Begitu terjadi clinch, maka otomatis masuk ronde kedua. Di sini pertandingan jadi mirip Judo tachiwaza (berdiri), kedua kontestan berusaha adu grip dan mencoba membanting lawan. Begitu ada bantingan sah, otomatis masuk ronde 3, yaitu newaza.

Rada aneh sih kalo gue bilang, kagok pindah rondenya itu loh...

[P_Muda]

Tuh kan ane bilang apa... Kalau ada mas Dasaman jadi seru dech. 

[Cah_Gemblung]

@ Om DasMan :

Mirip sama peraturan-nya IJI ya? ronde pertama Kumite, Ronde kedua Randori, terus ronde ketiga newaza...

[Antara]

Seperti sudah saya tebak, susah cari internet di hutan

Jadi masih ada dua pertanyaan nih...
1. Apa yang membuat aikido aikido (what makes aikido aikido)? Karakter bertarung macam apakah ituuuu??? Apa yang bukan aikido???
2. Mengapa gerakan aikido jauuuuuhhhh sekali dari kenyataan pertarungan sungguhan? Bisakah gerakan-gerakan itu menjadikan seseorang bisa bertarung karena (katanya) yang dipelajari adalah prinsipnya?
3. Benarkah orang ikut aikido karena ingin belajar spiritualnya? Atau karena nonton film Steven Seagal?
4. Tanpa latihan tambahan dari Mas Ery... ... eh... maksutnya, latihan tambahan MMA... bisakah seorang Aikidoka murni berjaya di MMA?

Eh, empat pertanyaan ding

[f4iz]

Salam Rekans..
Sbg orang yg bukan Aikidoka , jadi input saya rada berbobot ringan banget
Tetapi karena negara berdasarkan Bhineka Tunggal Ika *apa coba hubungannya* saya coba kasih pendapat aja deh:
1. Apa yang membuat aikido aikido (what makes aikido aikido)? Karakter bertarung macam apakah ituuuu??? Apa yang bukan aikido???
[Jawab]
Nah ini sulit utk dijawab. Karena perbedaannya adalah antara Konsep dan Tekhnik. Tapi Untuk suatu aliran dinamakan Aikido tentu ada tekhnik-2x yg disepakati sbg tehnik Aikido. Kalau misalnya Aikidoka berantem dgn tekhnik Tinju apakah itu bisa disebut Aikido atau enggak ? Jawabannya mungkin adalah, aikidoka tsb. memakai konsep Aikido tetapi bukan tekhnik Aikido ?
2. Mengapa gerakan aikido jauuuuuhhhh sekali dari kenyataan pertarungan sungguhan? Bisakah gerakan-gerakan itu menjadikan seseorang bisa bertarung karena (katanya) yang dipelajari adalah prinsipnya?
[Jawab]
Kalo ini juga gak sebatas Aikido aja kok. Karate, Taekwondo, bahkan Silat juga kadang-2x begini. Banyak aliran pas latihan make kuda-2x kokoh, pukulan lurus..tetapi pas sparring jadi loncat-2x dan mukul spt. petinju.
Kalau kata guru Kyokushin dulu "Most movements in Karate are exagerated during practice. The reason is to train the reflex and muscles. Later as you advance the movements become more natural."
3. Benarkah orang ikut aikido karena ingin belajar spiritualnya? Atau karena nonton film Steven Seagal?
[Jawab]
Ada yg begitu alasannya ada juga yg ingin belajar beladiri yg non-competitive.
Saya inget banget waktu filem Steven Seagal "Above The Law" baru keluar. Temen saya ikutan latihan Aikido. Temen saya rambutnya dikuncir. Pas saya dateng ngejenguk dia latihan...kocak banget..yg ban putih disitu semuanya rambutnya pada dikuncir  Korban mode rambut Steven Seagal !!
4. Tanpa latihan tambahan dari Mas Ery... ... eh... maksutnya, latihan tambahan MMA... bisakah seorang Aikidoka murni berjaya di MMA?
[Jawab]
Tergantung level dan latihan mungkin. Kalau sang Aikidoka berlatih menggunakan tekhnik/prinsip Aikido sparring dgn orang-2x dari bermacam-2x aliran mungkin dia akan menemukan tekhnik-2x Aikido yg ampuh utk bertarung di MMA.
Cuman karena membutuhkan waktu yg lama, hal yg sering terjadi adalah atlit MMA mengambil yg langsung dapat digunakan dibanding mencari yg ampuh dari alirannya. Misalnya di MMA seorang dari Kenpo karate biasanya memilih utk belajar BJJ dibanding bereksperimen mencari tekhnik-2x Kenpo Karate yg dpt. digunakan utk menetralisir mainan bawah.
Ya gitu aja deh udah kepanjangan.
Ditunggu terusan diskusinya .
Wasalam,
Faiz

[ery]

Walaupun sejauh ini diskusinya masih sangat sangat sehat, tapi karena membicarakan suatu aliran senibeladiri tertentu, sebagai peserta diskusi saya melihat pentingnya kita untuk saling mengingatkan agar terus berusaha akurat dan obyektif dengan menyebutkan referensi buku, link, ucapan/pelajaran/pengalaman dari orang dlsb. Sebetulnya akan lebih sehat lagi kalau ada sahabat yang mumpuni dalam aikido. Hal ini penting untuk terus konsisten dengan semangat "Sahabat Silat" dimana banyak sahabat dari berbagai senibeladiri yang peduli dan mencintai silat.

Tetap semangat dan tetap berdiskusi dengan sehat! 

[f4iz]

@Mas Ery, terima kasih atas nasehat/sarannya.

[DasaMan]

Walaupun sejauh ini diskusinya masih sangat sangat sehat, tapi karena membicarakan suatu aliran senibeladiri tertentu, sebagai peserta diskusi saya melihat pentingnya kita untuk saling mengingatkan agar terus berusaha akurat dan obyektif dengan menyebutkan referensi buku, link, ucapan/pelajaran/pengalaman dari orang dlsb.

The Art of Peace, Morihei Ueshiba
The Essence of Aikido, Morihei Ueshiba

Bisa diunduh dari http://www.avaxhome.ws/

[DasaMan]

@ Om DasaMan :

Mirip sama peraturan-nya IJI ya? ronde pertama Kumite, Ronde kedua Randori, terus ronde ketiga newaza...

Ada isu bahwa IJI memang mengikuti model peraturan Sport Jujutsu, tapi gak tahu deh bener apa kagak.

[DasaMan]

Jadi masih ada dua pertanyaan nih...
1. Apa yang membuat aikido aikido (what makes aikido aikido)? Karakter bertarung macam apakah ituuuu??? Apa yang bukan aikido???

Ya, kalo ente percaya ama omongan Morihei Ueshiba, ya baca saja The Art of Peace sama The Essence of Aikido. Itulah Aikido menurut sang O'Sensei. Kalo menurut orang lain, ya itu menurut orang lain.

NB: Sudah baca tumpahan pikiran O'Sensei saja dijamin masih sulit menentukan Aikido itu apa, karena belum tentu pikiran kita klop dengan pikiran O'Sensei sewaktu nulis... Udah gitu yg dibaca terjemahan pula, walah...

2. Mengapa gerakan aikido jauuuuuhhhh sekali dari kenyataan pertarungan sungguhan? Bisakah gerakan-gerakan itu menjadikan seseorang bisa bertarung karena (katanya) yang dipelajari adalah prinsipnya?

Itu sih tergantung operational conditionnya. Semua jujutsu tua (sebelum Judo naik daun) tekniknya mirip2 kok, dan proliferasi teknik yg mirip2 gitu berarti terbukti efektif dalam tarung dong.

Tapi kita lihat gini deh: yg namanya ilmu beladiri, dulu itu dibuat tertutup maksudnya agar teknik2nya tidak ketahuan, sehingga bisa menghadapi lawan dan lawan tidak tahu cara counter teknik kita. Jadi, operational conditionnya adalah: gue tahu cara bertarung, elu kagak. Ya gue menang, bego aja kalo kagak.

Sekarang ilmu beladiri sudah banyak yang terbuka, jadinya sekarang kasusnya banyak yg gue tahu cara bertarung, elu juga, tapi beda. Siapa yg menang? Makanya sekarang muncul paradigma kalo belajar tarung harus siap lawan yang tahu tarung juga, sehingga konsep dan teknik MMA sekarang menjadi common denominator menentukan layak atau tidaknya suatu ilmu beladiri dipakai 'bertarung.' Tapi ya apa begitu?

Ya sekarang operational condition macam apa yang akan ditemui dalam hidup?

3. Benarkah orang ikut aikido karena ingin belajar spiritualnya? Atau karena nonton film Steven Seagal?

Kayaknya orang kebanyakan ikut MA itu karena pengen jadi 'perkasa.'

4. Tanpa latihan tambahan dari Mas Ery... ... eh... maksutnya, latihan tambahan MMA... bisakah seorang Aikidoka murni berjaya di MMA?

Operational conditionnya gimana?

Tapi yang jelas, melihat kasus lain... ada orang namanya Scott Sonnon, basicnya SAMBO/ROSS/FlowFighting, gak pernah latihan Sanshou sedikitpun, cuma persiapan 6 minggu... jadi juara kejuaraan Sanshou di Amerika untuk ajang pengumpulan dana bantuan bencana Tsunami. Gue yakin dia banyak ketemu orang Fairtex di sana. Sinting.

[Antara]

Sambil berdo'a moga-moga internetnya gak drop...
... dan tidak mati lampu jugak... Kalsel dan kaltim sebagai penghasil batubara justru adalah propinsi yang tidak menikmati listrik dari pembakaran batubara-nya di PLTU terdekat... mati lampu tiap hari...

Pertama-tama, tentu saja terima kasih pada Kang Ery yang sudah mengingatkan kita untuk tetap merujuk pada hadis Aikido yang shahih dan hasan.... 

Kedua, terima kasih pada Mas Dasaman yang sudah memberikan link ke domain bajakan yang selama beberapa bulan ini hilang dan membuat account rap1dshare premium saya menganggur 


Soal orang yang ikut aikido, pengalaman saya sendiri ada dua jenis.
1. Praktisi beladiri yang somehow tertarik pada aikido.
2. Non praktisi beladiri yang tidak mau latihan yang ada push-up-nyah

Sementara kita bisa kesampingkan yang kedua, karena saya tertarik pada yang pertama. It is true bahwa banyak sekali murid aikido yang sebelumnya berasal dari beladiri lain. Ketika dulu saya latihan di Jogja, kami semua ada enam orang generasi pertama yang latihan... belakangan saya tahu bahwa teman-teman saya adalah pemegang sabuk hitam di beladiri lain.

Ini terus berlanjut sampai saya meninggalkan Jogja... sebagian besar yang mendaftar dan kemudian berlatih untuk waktu lama adalah mereka yang punya latar belakang beladiri lain... dan rata-rata sudah mencapai tingkat yang senior di beladirinya itu.

Pesona apa yang ada di beladiri yang jauh dari ajang MMA dan realisme ini? Mengapa banyak yang betah?

[Antara]

Touh Kannnn!!!! Baru juga dibilanginnn...

Kalau gitu silakan dilanjut dulu deh... Insya Allah Sabtu besok sudah kembali ke Jakarta dan bisa posting lebih panjang (Tapi hari minggunya sudah ditendang lagi ke Sultra... di sana sama aja mati lampunyahh)
 

[DasaMan]

Sepertinya orang suka aikido karena ini beladiri yang tidak seperti beladiri bakbikbuk yang sudah dikenal, yang sudah bosen banget. Arah yang lebih kepada spiritualisme itu seperti menghidupkan kembali sel-sel otak, istilahnya, "reinvigorating the mind"

Sama seperti misalnya ngilernya saya dengan Cikalong, yang apesnya kok ya latihan di padepokan TMII-nya setelah saya mengasingkan diri dari rumah ortu jauh2 ke serpong, padahal rumah ortu pas cuma 500 meter dari tembok belakang padepokan...

Atau seperti kata seorang sensei saya, Ben Haryo, "Gue gak peduli apa ini aikijutsu bisa dipake buat berantem, yang penting gue suka!" Lah?

[P_Muda]

Seperti kata Bung Dasaman bilang.

Saya pernah tertarik ikut aikido (walau akhirnya gak pernah ikutan sama sekali), karena saya bosan main bak, bik, buk... Jadi akhirnya tertarik dengan yg "terlihat" lebih santai kayak akido ini.

[Antara]

Nah... sekarang kita kerucutkan apa yang sudah kita diskusikan sejauh ini...

• Aikidoka yang namu di paguron Mas Ery adalah petarung yang handal.
• Banyak aikidoka(/deshi) yang sebelumnya sudah jadi pendekar senior di beladiri lain
• Aikido diposisikan sebagai ilmu spiritual, konon butuh waktu lama untuk bisa dipakai sebagai ilmu beladiri efektif <Mas Dasa, you can quote the hadis kan ya?>

Jadi....

• Apakah aikidoka handal yang ditemui Mas Ery sebenarnya beroleh kemampuan mereka dari beladiri lain yang mereka pelajari juga? Atau memang kehandalan itu didapat murni dari Aikido?

Pada akhirnya, kita bisa menguji premise pertama kita, yang bunyinya:
Aikidoka jarang hadir di ajang MMA karena praktisinya lebih cenderung mengaji aspek spiritual daripada ilmu praktisnya (dus MMA).

Silakan dilanjut... saya mau balik lagi gali-gali tanah dulu