+-

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Kejuaraan Pencak Silat Seni Piala Walikota Jakarta Selatan by luri
24/09/2024 15:38

Kejuaraan Pencak Silat Seni Tradisi Open Ke 3 by luri
24/09/2024 15:35

Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Panglima TNI 2024 Se-Jawa Barat by luri
24/09/2024 15:22

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

SilatIndonesia.Com

Author Topic: Sabeni - ente jual ane borong  (Read 21050 times)

BLANK

  • Guest
Sabeni - ente jual ane borong
« on: 11/08/2007 22:28 »
Sabeni - ente jual ane borong :D

Begitu deh khas dari bahase batawi mengenai beladiri maen pukulannye, ane dulu baca di koran tempo mengenai silat ini. dan kenape juga kok tokoh macam sabeni ini nggak di tulis dan dibahas di Forum, kalau ane sih belum puas baca kisahnye apalagi kalo die bisa di angkat jadi pahlawan betawi, banggalah jadinye khan orang betawi.

mengapa tokoh ini tidak di tulis disini, ane penasaran bang entu aje sih, lagian nara sumbernya masih ade kan, yaitu kong Ali bin sabeni, dan cucunya Azul bactiar, Eiitt ane baru liat fotonye di silatbogor bos ame baca di Koran tempo, Gileeee banget nich situs, milis dan ampe forumnya dan juge koran tempo dasyat banget, orang pade nambah ngerti nambah ngilmunye.

ane blon pernah main ke Perpus Padepokan Nemu tulisan yang bagus, rata2 tulisannya lebih Formal dan tentunye ane bosen bacanye.

Intinye nich, bagi siapa aje yang tahu tentang Abang Alm Sabeni dan kisah2nye tulis disini yeeee !!

Air Cadas  :w
« Last Edit: 03/09/2008 13:19 by YwK »

kisawung

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 14
  • Posts: 458
  • Reputation: 73
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #1 on: 11/08/2007 22:33 »
yup.... setuju banget atas usul dari sahabatsilat air cadas  [top]

ayo teman-teman, silahkan share tentang profil Bang Sabeni [top]

kisawung

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 20
  • -Receive: 14
  • Posts: 458
  • Reputation: 73
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #2 on: 11/08/2007 22:51 »
mana neh pendukungnya Bang Izul Sabeni  ^:)^

gehan

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 110
  • Reputation: 4
    • Email
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #3 on: 23/08/2007 16:26 »
ayo...ayo ramein ni bang2 betawi hehee ;D

Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #4 on: 31/10/2007 14:35 »
Halo Aircadas, Gehan dan Kisawung..

Dulu rekan kita Ekohadi pernah nulis soal aliran dan tokoh sabeni ini...berikut ini ku-copy paste-kan lagi:

“ MAEN PUKULAN “ aliran SABENI

Tanah Abang, yang merupakan salah satu sentra perdagangan di Ibukota Jakarta dikenal sebagai salah satu sentra grosir pakaian yang terbesar di Indonesia bahkan ada yang berpendapat terbesar di Asia Tenggara.
Selain terkenal sebagai sentra perdagangan tekstil, Tanah Abang juga dikenal sejak dulu sebagai salah satu tempat yang melahirkan jago-jago silat (“maen pukulan”).

Salah satunya adalah Sabeni yang merupakan tokoh Betawi yang dikenal dengan jurus kelabang nyebrang dan merak ngigel. Jurus-jurus aliran Sabeni terkenal karena kecepatan dan kepraktisannya. Salah satu ciri khasnya adalah permainan yang rapat dan gerak tangan yang sangat cepat. Jurus-jurus aliran Sabeni apabila ditelaah lebih jauh merupakan aliran yang mengutamakan penyerangan dan tidak memiliki kembang dan murni untuk beladiri, berbeda dengan aliran Betawi lainnya yang dapat dipergunakan untuk tarian/ngibing.

Sabeni lahir sekitar tahun 1860 di Kebon Pala Tanah Abang dari orang tua bernama Channam dan Piyah. Sabeni namanya mulai mengemuka setelah Sabeni mampu menghadapi salah satu Jago daerah kemayoran yang berjuluk Macan Kemayoran ketika hendak melamar puteri si Macan Kemayoran untuk dijadikan isteri.

 Selain itu Peristiwa-peristiwa lainnya antara lain pertarungan di Princen Park (saat ini disebut Lokasari) dimana Sabeni berhasil mengalahkan Jago Kuntau dari Cina yang sengaja didatangkan oleh pejabat Belanda bernama Tuan Danu yang tidak menyukai aktivitas Sabeni dalam melatih maen pukulan para pemuda Betawi dan yang sangat fenomenal adalah ketika Sabeni dalam usia lebih dari 83 tahun berhasil mengalahkan jago-jago beladiri Yudo dan Karate yang sengaja didatangkan oleh penjajah Jepang untuk bertarung dengan Sabeni di Kebon Sirih Park (sekarang Gedung DKI) pada tahun 1943 atas kemenangannya Sabeni dibebaskan dan diberi hadiah satu dus kaos singlet satu dus Handuk.

Sampai usia 84 tahun Sabeni masih mengajar maen pukulan (beliau mengajar hampir keseluruh penjuru jakarta bahkan untuk mendatangi tempat mengajar beliau biasanya berjalan kaki), sampai meninggal dunia dengan tenang dan didampingi oleh murid dan anak-anaknya pada hari Jumat tanggal 15 Agustus 1945 atau 2 hari sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dalam usia 85 Tahun, beliau dimakamkan di Jalan Kuburan Lama Tanah Abang, yang lalu atas perjuangan Bapak M. Ali Sabeni salah satu putera beliau oleh pemerintah daerah DKI diganti menjadi Jalan Sabeni.

Saat ini aliran Sabeni dilestarikan oleh anak dan keturunan dari Sabeni dan berpusat di daerah Tanah Abang, salah satunya adalah Bapak M. Ali Sabeni yang merupakan anak ke-7 dari Sabeni yang selain sebagai penerus Silat Sabeni juga seorang tokoh seniman Sambrah Betawi (Orkes Melayu Betawi).

Karena faktor usianya yang sudah 72 tahun lebih, tugas melatih saat ini diserahkan kepada putera laki-lakinya Bang Izul. Dalam salah satu kesempatan Bapak M. Ali Sabeni mengutarakan keinginannya agar Silat Sabeni ini dapat dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi muda agar warisan ini tidak hilang oleh gerusan zaman.

Hormat kami

Eko Hadi
Legal
PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
Gedung TEMPRINT Lt.3
Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta 12210

==

Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #5 on: 31/10/2007 14:39 »
Masih soal SABENI dan masih hasil tulisan berharga
dari sesepuh kita Mas Eko hadi....GRP untuk beliau.

==

PROFIL ALIRAN SABENI TENABANG
By: Eko Hadi S (TEMPO)

Aliran Sabeni Tenabang yang merupakan seni Maen Pukulan (“Pencak Silat”) ciptaan dari Engkong Sabeni (1860-1945), merupakan salah satu aliran Silat Betawi/Maen Pukulan yang berasal dari Betawi Tengah ( Tenabang/ Tanah Abang). Ciri khas dari salah satu seni Pencak Silat Betawi ini adalah permainan yang dekat/rapat serta pada keluwesan gerak dan kecepatan tangan yang disinkronisasikan dengan sabetan kaki untuk membanting.

Kecepatan pada aliran Sabeni merupakan hal penting dan wajib (bahkan saking cepatnya ada cerita yang menyatakan pada waktu Engkong Sabeni menunjukkan jurus-jurus inti, terkesan kakinya tidak menyentuh tanah), tanpa adanya kecepatan sulit untuk mengaplikasikan secara sempurna jurus-jurus serta teknik-teknik sabetan kaki dari Sabeni.

 Kecepatan dan keunikan gerakan aliran Sabeni inilah yang membuat aliran Sabeni merupakan aliran yang sangat disegani dan dihormati pada masa-masa Engkong Sabeni hidup, bahkan beberapa gerakan/jurusnya diaplikasikan oleh aliran lain sebagai pelengkap jurus-jurus aliran tersebut.

Aliran Sabeni memiliki 15 Jurus dasar yang terbagi atas Jalan Jurus dan Jurus Inti. Jurus yang terkenal dan melegenda di seantero Betawi adalah Jurus Kelabang Nyebrang dan Merak Ngigel.

Ciri dari jurus kelabang nyebrang adalah gerakannya yang mengejar lawan dengan cepat seperti kelabang mengejar mangsanya berliku-liku, dengan dikombinasikan permainan tangan yang cepat tanpa henti yang dibarengi sesekali sabetan kaki kanan kiri secara bergantian. Jurus kelabang nyebrang ini apabila dilakukan dengan keluwesan dan kecepatan yang tinggi, memang akan sulit sekali untuk dihadapi karena konsentrasi lawan terpecah dua antara menghadapi serangan dari atas dan menghindari sabetan kaki agar tidak jatuh terbanting.

Selain Jurus Kelabang Nyebrang, Jurus Merak Ngigel juga tidak kalah tenarnya, banyak jago-jago baik dari Betawi maupun luar Betawi dijatuhkan dengan Jurus ini oleh Engkong Sabeni. Jurus Merak Ngigel memang unik, jurus ini meniru gerakan Merak yang sedang menari kasmaran membentangkan bulu-bulu ekornya sambil menggoyang-goyangka n pantatnya (“ngigel”) ke kanan dan ke kiri. Aplikasi pada jurus adalah bulu-bulu ekor merak digantikan oleh tangan yang membentang pendek di depan dada yang lalu menarik kedua tangan lawan ke dekat dada yang diteruskan dengan pukulan siku dan serangan bawah mempergunakan pinggul, apabila dilakukan pada waktu yang tepat dan kecepatan yang tinggi diikuti gerakan memutar dari tubuh seperti putaran per, dapat mengakibatkan lawan terpental cukup jauh.

Jurus Merak Ngigel biasanya dipergunakan untuk pertarungan yang sangat dekat/hampir tanpa ruang, jurus ini memang indah sehingga diaplikasikan oleh anak-anak Institut Kesenian Jakarta (“IKJ”) dalam salah satu seni tari kreasi anak-anak IKJ.

Jurus inti lainnya yang aplikasinya sulit dan menguras tenaga adalah Selat Bumi yaitu penggabungan seluruh jurus dasar yang dimainkan dengan poisi kuda-kuda sangat rendah (hampir jongkok) dengan arah gerakan kaki berdasarkan arah anak mata angin. Jurus ini dimainkan awalnya dengan posisi kuda-kuda rendah lalu setelah selesai rangkaian jurusnya lalu dimainkan diatas setelah selesai kembali turun (naik-turun- naik-turun dst), sehingga sangat menguras tenaga. Jurus ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi selain dari faktor tenaga juga gerakan, karena harus mampu membanting lawan dengan sabetan kaki dalam posisi kuda-kuda sangat rendah.

Walaupun Aliran Sabeni berfokus kepada permainan tangan kosong tetapi aliran Sabeni juga mengenal permainan senjata yang hanya sebagai alat bantu yaitu Golok dan Cukin (kain panjang seperti selendang yang dililitkan di pinggang atau disampirkan di leher, berfungsi untuk menyabet tangan/kaki lawan serta mengambil senjata lawan). Kedua alat bantu ini baru diajarkan pada murid-murid yang sudah memasuki tahap kombinasi jurus.

Aliran Sabeni pada awalnya tidak mengenal adanya tingkatan-tingkatan murid, tetapi untuk lebih mempermudah metode pelatihan dan agar setiap orang yang belajar aliran Sabeni memiliki arah yang jelas, akhirnya ditentukan tingkatan-tingkatan murid seperti berikut:
1.   Tingkat Dasar;
2.   Tingkat Khataman Jurus;
3.   Tingkat Kombinasi;
4.   Tingkat Mualim.

Untuk tingkat dasar s/d tingkat kombinasi, standarnya adalah sekitar 3 tahun untuk pertemuan 2 minggu sekali, sedangkan untuk tingkat mualim (diberi hak untuk mengajar) dibutuhkan tambahan waktu 2 tahun menjadi assisten pelatih ditambah lulus penilaian akhlak dan moral oleh guru.

Penyebaran Aliran Sabeni memang sangat terbatas, karena seni Pencak Silat ini pada awalnya merupakan Pencak Silat Keluarga, tetapi seiring perkembangan zaman dan tuntutan pelestarian, seni Pencak Silat ini akhirnya diajarkan keluar, dimana fokusnya adalah anak-anak muda Tanah Abang.
 
Demikianlah semoga menambah pengetahuan.
 
HK
 
Eko Hadi S
Legal
PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
Telp: 536-0409 ext. 131


Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

Sosro_Birowo

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 336
  • Reputation: 34
  • The best of us is never enough but God's love
    • Email
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #6 on: 31/10/2007 14:42 »
Terus ini satu lagi soal SABENI tulisan dari REZA M(siapa ya?)..
diambil dari :
http://silatindonesia.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=3&artid=216&PHPSESSID=32f3ee372309d0fe6bb4173a82a811e6




==
ENTE JUAL , ANE BELI
(Maen pukulan betawi : Sabeni)

Oleh : REZA M

Rumput di atas tanah makam itu tampak baru. Begitu juga dengan nisan kayunya yang mengacung ke langit. Di sana tertulis: Sabeni bin Canam, lahir 1860, wafat 15-8-1945. Katanya sih tokoh Betawi, ujar seorang penjaga Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat, Rabu lalu.

Tidak banyak orang yang tahu siapa Sabeni. Penjaga kuburan itu hanya tahu bahwa salah satu tokoh Betawi yang kerangkanya baru dipindahkan ke Karet Bivak tersebut diiringi sekitar 200 pengantar.

Jika namanya tidak santer terdengar, berbeda dengan moto hidup Sabeni: ente jual, ane beli. Dialah yang pertama kali ngomong itu, ujar cucu Sabeni, Zulbachtiar, 45 tahun, di rumahnya di Rukun Warga 13, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, selama puluhan tahun, jawara ini dikubur di pekarangan rumahnya di Gang Kubur Lama, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun, para ahli warisnya menjual lahan itu. Pekarangan pun berubah menjadi rumah tinggal. Makamnya berada di bawah ruang tamu pemilik baru, ujar Amron Syafi'ie, 52 tahun, salah seorang anak dari keponakan Sabeni.

Hati Amron miris melihat makam tokoh besar ini ada di ruang tamu orang. Apalagi Islam melarang ada kuburan di dalam rumah, katanya. Dia pun ingin memindahkan kuburan Sabeni ke tempat yang layak. Gayung akhirnya bersambut. Dani Anwar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta, membantu Amron mewujudkan keinginannya.

Pada 20 Mei lalu, keluarga dan segenap warga Tanah Abang mengangkat kerangka Sabeni dari makamnya di Jalan Sabeni, Tanah Abang, untuk dipindahkan ke Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat. Dia dikubur kembali di dekat makam Muhammad Husni Thamrin, pahlawan nasional.

Orang besar seperti Sabeni harus mendapat tempat yang layak di tempat peristirahatannya yang terakhir, ujar Dani, yang juga putra asli Tanah Abang.

Sabeni lahir di Tanah Abang pada 1860. Dia adalah putra ketiga dari bandar kulit Canam dan Piah. Layaknya anak Betawi lain, Sabeni muda belajar ilmu agama dan silat. Mengaji Al-Quran dia pelajari dari seorang ustad bernama Sayyid Alwi Alhabsyi. Sementara itu, bela diri (maen pukulan) dituntutnya dari Bapak Mail dan Haji Suhud. Mereka senang sama Sabeni karena cepat menghafal gerakan, kata Zulbachtiar.

Sebagai balas budi, Sabeni diminta mengurus kuda Haji Suhud dan mengisi bak mandi Bapak Mail. Sepuluh tahun belajar main pukulan, kedua gurunya menyatakan ilmu Sabeni rampung. Akhirnya Sabeni diizinkan mengajar untuk berjuang melawan Belanda.

Belakangan aliran silat ajarannya berkembang pesat. Selain dari Tanah Abang, murid Sabeni berdatangan dari Kebon Sirih, Petojo, Tomang, Slipi, Kemanggisan, Kebon Jeruk, Rawa Belong, Kebayoran, Karet Tengsin, Setiabudi, Manggarai, hingga Rawa Bangke.

Aliran yang bertajuk Maenan Sabeni ini pun membuat kompeni berkeringat dingin. Belanda kebakaran jenggot kalau makin banyak pribumi yang jago maen pukulan, kata Zulbachtiar. Belanda pun ingin menghabisi Sabeni. Sialnya, saat itu pengikut Sabeni sudah sangat banyak. Jadi tiap kali penjajah mengatur siasat untuk menjatuhkan pamornya selalu gagal.

Salah satu cara para pengikut Sabeni menggagalkannya adalah dengan mengatur pertandingan resmi antara Sabeni dan jago dari negeri seberang. Pertarungan yang paling sohor adalah laga di atas ring di Prinsen Park. Pertarungan ini diatur oleh Tuan Danu, seorang kapten kompeni, yang sebenarnya bersiasat untuk membunuh Sabeni. Danu mendatangkan jago-jago dari India, Cina, dan Jepang. Sabeni yang menang. Ini membuat namanya makin harum, kata Zulbachtiar.

Sabeni memang jawara Tanah Abang. Wilayahnya terbentang melebihi Kecamatan Tanah Abang sekarang. Menurut Zulbachtiar, batas utara-selatan mencapai Kwitang-Setiabudi dan barat-timur mencapai Palmerah-Gambir. Tapi jangan samakan dengan jawara sekarang yang kuasai pasar dan tarik duit, ujar Zulbachtiar. Dia malah dikenal sebagai orang yang suka mendamaikan orang yang berkelahi.

Sabeni memiliki tiga istri. Istri pertamanya bernama Siti Khadijah, putri jago pukul yang berjulukan Macan Kemayoran yang bisa ia kalahkan. Dari Siti Khadijah, Sabeni memiliki seorang putra bernama Muhammad Saleh. Namun, ketika Saleh baru berusia 8 tahun, Siti Khadijah meninggal dunia.

Beberapa tahun menduda, Sabeni menikah lagi dengan Maimunah, yang berasal dari Kebon Pala, Tanah Abang. Setelah lima tahun tak punya anak, Sabeni mempersunting Sapi'ah. Pada perkawinan ketiga ini Sabeni dikaruniai 12 anak. Di Kebon Pala, tepatnya di Gang Kubur Lama, sekarang menjadi Jalan Sabeni.

Memasuki usia 85 tahun, Sabeni berhenti mengajar silat. Kepada anak dan muridnya, dia berpesan untuk mengembangkan Maenan Sabeni guna membela kebenaran dan melawan penjajah. Sabeni meninggal hanya dua hari sebelum impiannya tercapai, yaitu merasakan kemerdekaan Indonesia.

Kata-kata terakhir Sabeni adalah, Inget ame yang lima waktu (salat), jangan sampe ditinggalin. Dan juga inget ame firman Allah yang berbunyi, 'Kullu nafsin zaiqotul maut' (setiap yang bernyawa akan mati). Sesaat kemudian dia mengucapkan dua kalimat syahadat. REZA M

Pantang Serang Duluan

Moto Sabeni--ente jual, ane beli--bukan sembarang omong. Sebagai orang yang cinta damai, jawara Tanah Abang ini melarang pengikut ilmu silatnya menyerang musuh terlebih dulu. Kite nggak punya kuda-kuda, ujar pengajar Maenan Sabeni, Zulbachtiar, 45 tahun. Kuda-kuda, dalam semua cabang ilmu bela diri, mencerminkan posisi badan yang paling pas untuk menyerang.

Tidak adanya kuda-kuda inilah yang menjadi ciri Maenan Sabeni di kalangan dunia silat. Menurut dia, semua gerakan berawal dari tangkisan dan elakan. Ada yang pada posisi duduk, bahkan waktu berwudu, ujar cucu Sabeni ini. Setelah mendapat serangan, barulah Sabeni menyerang.

Tempo sempat menyaksikan salah satu jurus andalan Maenan Sabeni, yakni kelabang nyebrang. Serangannya cepat dan bertubi-tubi. Hampir tidak ada celah untuk bernapas. Selain itu, ada jurus lain, seperti cara Cina, merak mangigal, naga ngeram, dan selat bumi.

Cara pandang yang menunggu lawan beraksi lebih dulu ini diturunkan Sabeni dari ajaran gurunya. Setiap habis belajar ngaji dan maen pukulan, guru Sabeni selalu berpesan, 'Musuh jangan dicari. Kalaupun datang, pantang lari. Adepin apa pun yang terjadi', ujar Zulbachtiar.

Selain ketiadaan kuda-kuda, ciri lain Maenan Sabeni adalah posisi kepalan yang unik. Sementara itu, aliran silat lain mengepal atau terbuka, Maenan Sabeni melipat jari tapi membiarkan telapak tangan terbuka. Pukulan menggunakan ujung lipatan jari, ujar Zulbachtiar. Istilahnya nyontok.

Uniknya lagi, aliran ini sama sekali tidak menggunakan kaki untuk menyerang. Semua serangan mengandalkan tangan, kaki pantang meninggalkan tanah, kata Zulbachtiar. Sehingga sepanjang gerakan kaki terus menyeret di permukaan tanah.

Menurut Zulbachtiar, saking banyaknya penerus ajaran Sabeni, sekarang memiliki banyak cabang alirannya. Dia tidak mempermasalahkan perbedaan itu. Tapi Maenan Sabeni yang asli tetap ada di 'Tenabang', ujarnya.
Oleh : REZA M ...
 
« Last Edit: 01/11/2007 11:07 by Sosro_Birowo »
Menguasai Kekuatan/kesaktian adalah untuk belajar rendah hati dan sadar akan adanya Kekuatan MahaTertinggi yaitu Sang Cahaya Kasih Sejati.

Jali Jengki

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 2
  • Posts: 828
  • Reputation: 44
  • Love Pencak Silat, Proud to be Indonesian
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #7 on: 31/10/2007 20:54 »


Mo nanya aje nih buat Mas Eko Hadi ato laennye nyang tau maenan Sabeni. Beberape waktu nyang lalu di Padepokan TMII (abis latian Cingkrik Goning) sodare saye meragaain dua jurus Maenan Ki Jirimin...anak2 nyang kenal ame jurus maenan Sabeni bilang bahwa nyang dimaenin jurus kelabang nyebrang ame Selat Buminye Sabeni. pertanyaannye kire2 ade gak ye hubungannye antare Maenan Ki Jirimin nyang dari Kampung Asem-Kebon Pala(Cililitan),Condet,Kramat jati dsktrnye...ame Maenan Sabeni nyang dari Tenabang...?

Ane tertarik ame Maenan Sabeni, pengennye sih belajar...tapi pas tanya sini sono di Padepokan udeh ga ade lagi tuh...kalo bise sih diadein lagi dah...

Salam,...
Kullu Nafsin Zaaiqatul MAUT

parewa

  • Administrator
  • Calon Pendekar
  • *****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 6
  • Posts: 601
  • Reputation: 50
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #8 on: 01/11/2007 10:54 »
Mas Jalatunda,

Kalau bisa ngumpulin 5 orang yg committed utk belajar Sabeni dg Bang Ijul, cucu kandung Kong Sabeni, pelatihan bisa kita adakan kembali..... [top]

Tetap semangat...

sabeni_kei

  • Guest
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #9 on: 01/11/2007 14:22 »
temens ...

kalo kagak salah, ada latihan SABENI di kebon jahe 7, deket tenabang II, katenye sih deket2 lapangan, tp kontak nye ane lupa, latihanye malem rabu sama malem sabtu, tetep nyang latih bang Izul ...
mohon maaf kalo salah  :'(, coba aje di tlusurin ...


thx

Maheso_Jenar

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 41
  • Reputation: 8
    • Email
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #10 on: 02/11/2007 16:10 »
temens ...

kalo kagak salah, ada latihan SABENI di kebon jahe 7, deket tenabang II, katenye sih deket2 lapangan, tp kontak nye ane lupa, latihanye malem rabu sama malem sabtu, tetep nyang latih bang Izul ...
mohon maaf kalo salah  :'(, coba aje di tlusurin ...


thx

Sahabat Silat ...


Terakhir kontak bang Izul, memang bener ada latihan di kebun jahe setiap malam rabu dan malam sabtu ...ikut aja bagi rekan2 yan ingin gabung...

Menurut saya Informasi mengenai Profil Sabeni cukup dulu dari tulisan saya, mas amal dan mas reza (atau ada yang mau nambahin ...) .....saat ini saya masih dalam proses penyusunan naskah untuk buku tentang sabeni ....sabar ya...karena butuh inspirasi dan riset ...

Kalau latihan dipadepokan sepanjang ada minimal 5 murid sih, akan diadakan kembali..ok siapa yang mau jadi koordinator.

Gitu Aja

TETAP SEMANGAT  [top]

parewa

  • Administrator
  • Calon Pendekar
  • *****
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 6
  • Posts: 601
  • Reputation: 50
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #11 on: 02/11/2007 17:08 »
ane kepikiran nih....

kan silat sabeni melatih koordinasi antara tangan dan kaki, ditambah lagi gerakannya halus dan tidak memaksa, gimana kalau silat sabeni ini kita adakan pelatihan khusus untuk anak2 dan remaja, minimal usia 10 tahun..??? ::)

Mohon tanggapan dari sahabat silat semua.... ^:)^

Tetap semangat boss......

Pemula

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 31
  • Reputation: 4
    • Email
Batas umr
« Reply #12 on: 14/03/2008 13:31 »
Assalamuallaikum,
maap kalo salah, namanya juga pemula,setahu Ane, Babe bilang minimal umur 15 tahun tapi dikebun kacang emang ade yang muda2, mungkin Bang Zul kasih pengecualian asal kenal ama keluarga tuh murid, daripada ngapain gitu,mendingan cari kegiatan positip belajar Silat.

lagi pule apa ngarti anak 10 tahun artinye atribut syarat2 pengangkatan murid? Telor, piso,dll. :-\

 

Jali Jengki

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 2
  • Posts: 828
  • Reputation: 44
  • Love Pencak Silat, Proud to be Indonesian
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #13 on: 14/03/2008 19:16 »

Assalamualaikum,...

Maaf Ane mao numpang tanya kalo "Matjan Kemajoran" yang dimaksud ato yang dikalahin ame Kong Sabeni, terus jadi mertuanye bernama Murtadho. Sebab ane kemarenan nemuin Maenan Kemajoran, asli maenannye Murtadho si Matjan Kemajoran.

Mohon Pencerahannye deh...

Tabik, Jali.
Kullu Nafsin Zaaiqatul MAUT

Jali Jengki

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 2
  • Posts: 828
  • Reputation: 44
  • Love Pencak Silat, Proud to be Indonesian
Re: Sabeni - ente jual ane borong
« Reply #14 on: 14/03/2008 20:35 »
Kisah dari tulisan Abah Alwi di Batavia Tempo Doeloe:

Sabeni adalah pendekar silat Tanah Abang, yang lahir akhir abad ke-19 dan meninggal menjelang proklamasi kemerdekaan (1945). Ada peristiwa menarik yang dialami Sabeni pada masa penjajahan Jepang. Jepang yang tengah berperang melawan Sekutu memerlukan pemuda-pemuda untuk dijadikan Heiho — semacam tenaga sukarelawan untuk membantu para prajurit Jepang.
Salah satu putra Sabeni, bernama Sapi’ie, yang masih belia seperti juga pemuda lainnya, diharuskan menjadi Heiho. Ia pun ditempatkan di Surabaya. Karena tidak tahan menghadapi perlakuan tentara Dai Nippon, Sapi’ie minggat dari Surabaya dan ngumpet di rumah orang
tuanya. Tentu saja pihak Kempetai (Polisi Rahasia Jepang) tidak tinggal diam dan terus mencari keberadaannya. Karena Sapi’ie tidak juga tertangkap, Kempetai menahan Sabeni sebagai jaminan.

Mengetahui Sabeni kesohor sebagai jago silat, Kempetai ingin mengujinya. Komandannya menantang
Sabeni untuk diadu dengan anak buahnya, seorang serdadu jago karate. ‘’Kalau Sabeni menang, bebas dan boleh pulang,’’ kata sang komandan, tulis Bang Thabrani dalam buku Ba-be. Duel berlangsung di Markas Kempetai di Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat. Sabeni berhasil berkelit dari serangan-serangan ahli karate itu. Bahkan, ia kemudian berhasil merobohkan prajurit Jepang itu dengan ilmu pukulan kelabang nyebrang. Sang komandan yang kecewa karena kekalahan anak
buahnya, kemudian menghadapkan seorang jago sumo untuk menundukkan Sabeni. Sabeni siap menghadapinya. Jago Sumo memasang kuda-kuda, kedua kakinya maju kedepan, berdiri ngangkang. Tangan ditaro di atas paha segede paha kuda. Kemudian keluar dari mulutnya suara, ‘’Eeek …!’’ Sambil membentangkan tangannya.

Menghadapi lawan dalam keadaan demikian, Sabeni loncat kodok, ke atas dengkul musuh yang lagi ngeden. Dengkul lawan dianggap talenan, dipakai buat salto ke atas. Untuk kemudian menyambar ubun-ubun si jago sumo, yang langsung terjengkang, ngegeloso, kagak bisa berdiri lagi karena keberatan badan dan akibat pukulan jago silat Tenabang itu. Untuk menghormati Sabeni, jalan di depan kediamannya di Tanah Abang menjadi Jl Sabeni. Sedangkan makamnya dipindahkan dari Gang Kubur ke Karet Bivak berdekatan dengan makam Husni Thamrin.
Kullu Nafsin Zaaiqatul MAUT

 

Powered by EzPortal