Sharing Teknik

[Nagapasa]

salam lagi,

 

kalau di tanya apakah rapat atau gulat itu efektif ?jawaban saya tergantung teknik. mau pake teknik apa

nah perbedaan teknik nya udah jelas kok, gambarannya ada yang senang balap di jalan lurus ada yang senang main off road. nah masalah feeling ya sama saja sama nyetir mas. kalau udah biasa engak pake bingung lagi kapan harus banting stir ijak gas atau pindah gigi dan kopling. semuanya sudah berjalan tanpa perlu pake pikiran lagi.

sama kaya orang yang ahli berenang masuk ke kolam engak akan panik gimana mengatur napas dan bagai mana berenang

memang pada kenyataannya semua real fighting engak bisa sistematis kok, sistematis hanya bisa dilakukan dengan lawan yang memiliki style bertarung dan teknik yang sama. kalau udah beda aliran dan beda teknik pasti udah main feeling aja.

contoh yang paling gampang, pada umumnya aliran silat jawa (selain jawa barat) lebih cendrung menggunakan teknik permainan serang balas dengan mengandalkan pukulan dan tendangan yang panjang panjang (beberapa didominasi dengan tendangan dan pukulan). ini berbeda dengan permainan penca sunda yang lebih di dominasi dengan teknik pukulan pendek dan jarang sekali mengeluarkan teknik tendangan (kalau pun ada menendang hanya dilakukan tidak melebihi pinggang dengan target serangan bagian pinggang ke bawah).

naha kalau sudah ketemu yang jawabarat (cikalong, cimande, sabandar, cikaret) pasti senangnya pertarungan dengan jarak dekat dengan mengandalkan pukulan pukulan pendek. sedangkan teknik jawa mungkin akan lebih senang dengan teknik serangan jarak jauh dengan mengandalkan serangan yang panjang panjang. CMIIW

nah satu pulau aja udah beda teknik apalagi kalau ketemu capoera? he he he.... pasti kita engak bisa memikirkan secara sistematis lagi bagaimana menghadapinya. yang ada adalah feeling kita ketika kita menghadapi lawan.

terakhir, teknik rapat itu juga sistematis kok, ada jurusnya ada cara latihannya. bukan main rangkul terus gumul. sama halnya dengan yudo di silat beberapa aliran sangat ahli bermain silat jarak dekat. bahkan beberapa malah memiliki teknik yang tidak umum seperti misalnya pada silek minang yang lebih dominan pada pertarungan bawah dengan permainan tangan dan kakinya yang sangat mempesona.

masalah besar atau kecil, lebih tinggi atau lebih rendah level skillnya pada real fighting mungkin bisa menjadi faktor tapi yang paling penting adalah  siapa cepat dan tepat dia dapat

[DasaMan]

masalah besar atau kecil, lebih tinggi atau lebih rendah level skillnya pada real fighting mungkin bisa menjadi faktor tapi yang paling penting adalah  siapa cepat dan tepat dia dapat

Jadi kesimpulan kita harus hidupkan kembali lomba Cepat Tepat TVRI, gituh?

[srdananjaya]

Menurut saya, kalo emang kita nggak yakin menang, mendingan lari aja. Apa yang kita dapatkan dari berkelahi? Membela diri dengan berkelahi itu bagi saya sangat berbeda. Seringkali, ilmu "langkah seribu" lebih berguna daripada "seribu langkah".  Cheesy

emang betul mas... setuju.. tapi ini saya waktu itu konteksnya pertandingan mas.. bebas khusus, kebetulan lawan aku size nya 2 kali aku , tingkatan sama (berarti skill kurang lebih juga sama), dimana yang namanya bertanding ga mungkin lari toh.. mesti dihadapi mau ga mau .. nah disini kita bisa salah satunya mengaplikasikan teknik-teknik kita, termasuk pertarungan jarak dekat dan jarak jauh..

yang saya rasakan sih memang betul bahwa kita bisa saja mengandalkan rasa dan melatih teknik-teknik bantingan dan jarak rapat disamping teknik pukulan dan tendangan yang umum.. tapi, tidak setiap saat kita bisa mengandalkan teknik rapat... situasional saja lah.. saya pernah membanting, menyapu jatuh dan bergulat dibawah dengan orang guede tsb.. dan ternyata tenaga saya langsung terkuras habis loh.. dan selanjutnya ya pertarungan tidak bisa berjalan maksimal lagi..udah lemes 

tp beda waktu lawannya seukuran, mau gulat lama2 an juga ya sanggup aja, apalagi yang lebih kecil, jauh lebih mudah, justru teknik rapat dan bantingan tersebut sangat saya damba2kan  kesulitan yang saya rasakan waktu melawan musuh yang lebih kecil adalah kecepatan gerak mereka dan kelincahan, mereka lebih sulit diatasi kalau mereka tidak bermain rapat..(kalo rapet ya tak tangkep sekalian terus banting aja) dan saya rasa ini pula yang sebaiknya kita lakukan kalo lawan kita lebih besar, menjaga jarak dan menghindari permainan rapat, kalo kira2 mampu diatasi sih .. saya juga sepakat dengan permainan rapat sah2 saja dilakukan..

lagi pula ini kita konteksnya kan sharing teknik mas.. jadi emang saya pertanyaannya yang mancing2 ..

Maaf Mas... Gak bermaksud menggurui kakak seperguruan.... Sekedar mengambil pelajaran dari pengalaman hidup...  Undecided

mas don nyindirr nih  yang senior tuh siapa.. makasih banget mas atas nasihat dan masukannya, tar kalo main ke Bandung aku minta diajarin ya...

[Java]

salam lagi,
 

kalau di tanya apakah rapat atau gulat itu efektif ?jawaban saya tergantung teknik. mau pake teknik apa

Benar sekali. Dalam kondisi lawan rapat maka tehnik serangan dekat akan sangat efektif, tentunya tergantung jarak, tehnik dan kemampuan.

yang saya rasakan sih memang betul bahwa kita bisa saja mengandalkan rasa dan melatih teknik-teknik bantingan dan jarak rapat disamping teknik pukulan dan tendangan yang umum.. tapi, tidak setiap saat kita bisa mengandalkan teknik rapat... situasional saja lah.. saya pernah membanting, menyapu jatuh dan bergulat dibawah dengan orang guede tsb.. dan ternyata tenaga saya langsung terkuras habis loh.. dan selanjutnya ya pertarungan tidak bisa berjalan maksimal lagi..udah lemes 

SBS Kang Sunan,
Main rasa sangat penting dalam pertarungan. Apapun kondisinya jangan sampai hati diliputi kebencian/ emosi karena akan memperbesar energi yg dikeluarkan. Tehnik bantingan/ tendangan/ sapuan akan berhasil optimal bila dilakukan saat kondisi lawan labil. Bila tehnik tsb digunakan saat lawan stabil, hasilnya tidak akan optimal karena memerlukan energi besar bahkan lawan bisa melakukan counter yg akan berakibat fatal pada si penyerang.

Lawan yg lebih besar bukan persoalan asalkan memahami titik berat. Bisa dilihat demo tehnik aikido oleh Shioda. Shioda bertubuh kecil tapi dg penguasaan tehnik body movement & titik berat dia mampu membanting lawan yg lebih besar dg tenaga seminim mungkin.

Pada umumnya tehnik body movement & titik berat dimiliki oleh hampir seluruh jenis bela diri hanya saja penjabaran masing-masing berbeda cara.

   

[DasaMan]

Tehnik bantingan/ tendangan/ sapuan akan berhasil optimal bila dilakukan saat kondisi lawan labil. Bila tehnik tsb digunakan saat lawan stabil, hasilnya tidak akan optimal karena memerlukan energi besar bahkan lawan bisa melakukan counter yg akan berakibat fatal pada si penyerang.

Benar sekali. Pelajaran utama yang didapat oleh Jigoro Kano saat memformulasikan Judo adalah sebelum dapat membanting, maka lawan harus dirusak dulu keseimbangannya. Ini menjadi teori kuzushi. Dan labil/stabil dalam Judo adalah pembahasan yang tidak bisa dipisahkan dari momentum. Sering kita temui posisi yang bila melihat posisi titik pusat berat badan dapat dikatakan stabil, namun karena pergerakan 'korban' dapat digunakan sebagai kelabilan untuk masuk bantingan.

Mencari kelabilan dalam momentum inilah rasa bermain.

[Java]

Dan labil/stabil dalam Judo adalah pembahasan yang tidak bisa dipisahkan dari momentum.
Mencari kelabilan dalam momentum inilah rasa bermain.

100 poin buat mas DasaMan. Momentum satu diantara prinsip-prinsip yg harus dihayati oleh praktisi pencak silat. Tanpa penghayatan tsb biar latihan 30 th tetap saja hasilnya jalan ditempat.

Bicara momentum sama artinya bicara fisika dinamik alias science. Artinya pencak silat = mengaplikasikan science secara konsekuen.

Jadi yg beranggapan pencak silat tidak ilmiah = kasian deh loe....

Bravo mas DasaMan, ente memang jenius.

salam,

[DasaMan]

Bravo mas DasaMan, ente memang jenius.

Yang jenius itu Jigoro Kano. Gue cuma numpang pake prinsip yang sudah dituliskan dan diformulasikan, ngirit otak gak kebanyakan mikir

[Nagapasa]

om dasa boleh donk cerita jigoro kano itu siapa ?

[DasaMan]

om dasa boleh donk cerita jigoro kano itu siapa ?

Pendiri Kodokan Judo

http://en.wikipedia.org/wiki/Jigoro_Kano

[adit joker]

saya mau tanya, bagaimana teknik buat pesilat buat mengalahkan tipe permainan tae kwon do yg sangat jago tendangan?

[DasaMan]

saya mau tanya, bagaimana teknik buat pesilat buat mengalahkan tipe permainan tae kwon do yg sangat jago tendangan?

Tempel dan banting? *shrug* setidaknya, kalo pegulat lawan tae kwon do sih maennya gitu...

[Red Hawk]

sori, saya orang baru, mungkin baru sekali ini masuk topik anda.
kalau menghadapi serangan depan, kita bisa memutar tubuh kita. dalam Kung Fu ada istilah langka 8 mata angin. Dalam Aliran saya kita melangkah untuk mendekati musuh, dan menahannya sebelum ia memulai serangan kedua. setelah kita sudah menemukan daerah Yin nya, maka baru kita serang, yang penting yaitu menghindari adu tenaga di akhir karena kita belum tentu bisa menahan.

[DasaMan]

sori, saya orang baru, mungkin baru sekali ini masuk topik anda.

Atau pake sen-no-sen, menyerang sebelum musuh menyerang, langsung rangsek masuk, tempel, banting! *ngeloyor gak tanggung jawab*

[dodi]

Basic saya silat aliran pencak sinar ciremai, kebetulan sekarang lagi ngrambah ke taekwondo.
Setahu saya posisi orang ketika melakukan tendangan adalah posisi yang labil karena kita hanya bertumpu pada satu kaki. Saya sudah coba beberapa kali, ketika diserang sambil menghindari ujung kaki yang jadi pusat tenaga coba untuk masuk ke dekat kaki yang dijadikan tumpuan. Klo langkah pertama sukses, selanjutnya terserah anda, mo dorong, pukul, jitak juga boleh...asal jangan dipeluk aja, apalagi yang nendang bukan makhramnya, nanti dosa lho.
Hati2 aja, pada level tertentu, seorang taekwondoin bisa menendang seleluasa dan secepat orang memukul, bahkan bisa menendang dengan keras pada jarak sangat dekat.
Met mencoba

[Java]

Atau pake sen-no-sen, menyerang sebelum musuh menyerang, langsung rangsek masuk, tempel, banting! *ngeloyor gak tanggung jawab*

Wah, nih thread enak diterusin. Ternyata banyak simpanan teman-teman pada keluar.
Sy setuju dg menyerang sebelum musuh menyerang (ini satu diantara metode terbaik).

Cuma "ngeloyor gak tanggung jawab" nya itu lho gak tahan.....meski ada benarnya juga, siapa suruh nendang?

Jadi ingat cerita saudara wkt nonton demo beladiri di satu mall. Karena gak sadar senyum2 sendiri  (ingat kejadian lain). Eh, dia ditantang si demonstran yg merasa tersinggung harkat & martabatnya. Biarpun sdh minta maaf, tetap saja diajak pibu. Giliran si demonstran nyerang, langsung aja disamber "bet"..... pingsan!
Sang saudara kebingungan melihat si penantang terkapar dg sukses. Akhirul kata setelah diusap-usap + doa, sukses juga si demonstran siuman. Begitu si demonstran  siuman, sang saudara langsung ambil langkah seribu. Bukan karena takut, tapi malu sdh unjuk kesaktian di depan umum.

Mudah2an eks demonstran itu gak baca thread ini? Tapi sang saudara pasti baca & cengengesan sendiri ingat cerita tsb ha....ha...ha....