+-

Shoutbox

30/12/2023 22:12 anaknaga: Mudik ke Forum ini.
Mampir dulu di penghujung 2023..
07/11/2021 17:43 santri kinasih: Holaaaaas
10/02/2021 10:29 anaknaga: Salam Silat..
Semoga Sadulur sekalian sehat semua di Masa Pandemi Covid-19. semoga olah raga dan rasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. hampur 5 tahun tidak ada yang memberikan komen disini.
23/12/2019 08:32 anaknaga: Tidak bisa masuk thread. dah lama tidak nengok perkembangan forum ini.
salam perguruan dan padepokan silat seluruh nusantara.
02/07/2019 18:01 Putra Petir: Akhirnya masuk jua... wkwkwk
13/12/2016 10:49 Taufan: Yuk ke Festival Kampung Silat Jampang 17-18 Desember 2016!!!
20/09/2016 16:45 Dolly Maylissa: kangen diskusi disini
View Shout History

Recent Topics

Kejuaraan Pencak Silat Seni Piala Walikota Jakarta Selatan by luri
24/09/2024 15:38

Kejuaraan Pencak Silat Seni Tradisi Open Ke 3 by luri
24/09/2024 15:35

Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Panglima TNI 2024 Se-Jawa Barat by luri
24/09/2024 15:22

Berita Duka: Alamsyah bin H Mursyid Bustomi by luri
10/07/2022 09:14

PPS Betako Merpati Putih by acepilot
14/08/2020 10:06

Minta Do`a dan bimbingan para suhu dan sesepuh silat :D. SANDEKALA by zvprakozo
10/04/2019 18:34

On our book: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
13/03/2017 14:37

Siaran Radio ttg. Musik Pencak Silat di Stasiun "BR-Klassik / Musik der Welt" by Ilmu Padi
12/01/2017 16:19

Tentang buku kami: "The Fighting Art of Pencak Silat and its Music" by Ilmu Padi
17/10/2016 20:27

Hoby Miara Jin by anaknaga
19/09/2016 04:50

TALKSHOW SILAT - Silat Untuk Kehidupan by luri
22/06/2016 08:11

Thi Khi I Beng by aki sija
17/08/2015 06:19

[BUKUTAMU] by devil
09/06/2015 21:51

Daftar Aliran dan Perguruan di Indonesia by devil
01/06/2015 14:01

SILAT BERDO'A SELAMAT by devil
01/06/2015 13:59

SilatIndonesia.Com

Author Topic: Pendekar Suparyono  (Read 11624 times)

dsbasuki

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 11
  • -Receive: 24
  • Posts: 528
  • Reputation: 56
    • Who? Me?
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI
Pendekar Suparyono
« on: 29/04/2009 03:53 »
Salam Buat Semuanya,
Kisah tentang Pendekar Suparyono, Ketua Dewan Pendekar Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI, dimuat dalam surat kabar Jawa Pos Selasa 28 April 2009.
Silakan baca di: http://versipdf.jawapos.co.id/index.php?detail=mt_det&file_det=00721260

Komentar:
Mungkin wartawannya salah ketik. Yang dimaksud dengan breeding exercise pada artikel itu barangkali adalah breathing exercise, baru nyambung sama ceritanya.  ;D

Salam...
pssstt... Beliau ini adalah ayahanda dari Mbak Putri Teratai.

Unknown

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 65
  • -Receive: 41
  • Posts: 1.486
  • Reputation: 95
  • I'm no longer a member of this forum
    • FORUM SILAT
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #1 on: 29/04/2009 08:54 »
isi nya kok berita ttg sutohir drakula srimulat, mas?
salah link atao saya yg ga nemuin artikel nya?

Dodol Buluk

  • Moderator
  • Pendekar Madya
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 1
  • Posts: 1.081
  • Reputation: 25
  • Alone but never lonely
    • Email
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #2 on: 29/04/2009 10:46 »
semoga beliau diberikan keberkahan umur, ilmu dan kesehatan untuk terus memperjuangkan dan melestarikan silat.... [top]


debuls
"Jangan pernah bilang kagak kalo kagak pernah bilang jangan"

dsbasuki

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 11
  • -Receive: 24
  • Posts: 528
  • Reputation: 56
    • Who? Me?
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #3 on: 29/04/2009 11:15 »
isi nya kok berita ttg sutohir drakula srimulat, mas?
salah link atao saya yg ga nemuin artikel nya?
Wah Bang Ochid, pas saya buka lagi, bukan artikel yang saya maksud dan bukan artikel yang Bang Ochid lihat, tapi malah halaman kosong.  :-\
Wah, gimana nih Jawa Pos? Maaf... maaf... Untungnya sudah sempat saya unduh artikel PDF-nya.
Gimana caranya masukin ke forum ini PDF-nya?

Salam...

srdananjaya

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 16
  • -Receive: 4
  • Posts: 658
  • Reputation: 31
  • http://www.simpleather.com
    • Sedia Peralatan Beladiri
    • Email
  • Perguruan: Perisai Diri
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #4 on: 29/04/2009 11:32 »
Ternyata.. link pdf nya harian mas don..  barusan sy cari2.. ini linknya, mudah2an ga berubah lagi
http://www.jawapos.com/evergreen/index.php?act=detail&nid=66094
martial art equipment:
http://www.wisanggeni-martialgear.com
Jaket Kulit (Leather Jacket):
www.simpleather.com

dsbasuki

  • Calon Pendekar
  • *
  • Thank You
  • -Given: 11
  • -Receive: 24
  • Posts: 528
  • Reputation: 56
    • Who? Me?
  • Perguruan: Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #5 on: 29/04/2009 11:39 »
Salam Semuanya,
Maaf, ini salah satu artikel yang saya maksud pada posting pertama (artikel 2 dari 3 artikel). Saya copas langsung dari Jawa Pos.
Link yang diberikan oleh Kang Sunan adalah artikel nomor 3. Sayangnya, justru artikel pertamanya belum ketemu.

Salam....

------------
 [ Selasa, 28 April 2009 ]
Hanya Mengajar untuk S-2
SELAIN olahraga bela diri, Suparyono juga menggemari olahraga lain. Yakni, bulu tangkis, tenis, dan golf. Tapi, Paryono -panggilan akrab Suparyono- baru mengenal tenis dan golf ketika memasuki dunia kerja. "Tenis dan golf adalah olahraga pergaulan," sebutnya.

Di antara dua olahraga itu, kata Paryono, hanya tenis yang cocok dengan seleranya. Sedangkan untuk golf, dirinya mengaku tidak terlalu suka. "Dulu main golf juga terpaksa. Kalau tenis, saya bisa menikmatinya," tutur Paryono.

Setelah memasuki pensiun pada 2005, bapak lima anak tersebut masih terus bermain olahraga raket itu. Namun, sejak dua tahun lalu, dia harus meninggalkan olahraga tersebut. Itu dilakukan setelah Paryono mengalami cedera kaki kiri ketika bermain tenis. "Cedera itu juga karena saya terlalu bersemangat ingin bermain, sehingga pemanasan hanya sedikit," kenangnya.

Mantan ketua umum Pengurus Provinsi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) Jatim tersebut menjelaskan, dokter menganjurkan agar dirinya operasi untuk menyembuhkan cederanya. Tapi, Paryono enggan melakukannya. "Saya sudah tua, takut kalau ada apa-apa," alasannya.

Karena itu, dia melakukan pengobatan alternatif meskipun hasilnya tidak maksimal. "Jika kaki kiri ke depan untuk mengambil bola atau shuttlecock masih terasa sakit. Ini yang membuat saya tidak lagi bermain tenis dan bulu tangkis," paparnya.

Olahraga yang dilakukannya kini latihan pernapasan. Menurut Paryono, mereka yang seusia dengan dirinya sebaiknya sudah tidak melakukan olahraga-olahraga yang berisiko cedera. Lebih baik melatih daya tahan tubuh dari faktor internal. "Risiko cedera minim, tapi manfaatnya besar," tuturnya.

Karena itu, mantan asisten III Pemprov Jatim tersebut mulai mengajarkan latihan pernapasan kepada orang umum. Terutama yang telah berusia 50 tahun atau lebih. Aktivitas itu dilakukan setiap Minggu di joglo THR (Taman Hiburan Rakyat), depan gedung Srimulat. "Tapi, latihan ini bisa untuk segala usia," tukasnya.

Aktivitas Suparyono selama memasuki masa pensiun ialah menjadi dosen. Dia tercatat sebagai pengajar di dua universitas, Wijaya Putra dan Stiesia. "Saya mengajar untuk S-2 saja," kata peraih gelar doktor dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Jogjakarta, tersebut.

Mengapa tidak mengajar untuk S-1? Suparyono mengaku terlalu kepayahan jika harus mengajar untuk strata pertama itu. Dengan mengajar S-2, waktu yang diperlukan hanya sedikit. "Saya tidak perlu mengajar dan melakukan persiapan setiap hari. Saya sudah pernah mencoba (mengajar S-1, Red), ternyata gak kuat," ungkapnya.

Dia menyebut usia sebagai faktor yang membuatnya harus membatasi aktivitas. "Tapi, kalau tidak melakukan apa-apa sama sekali, saya cepat pikun dan sakit-sakitan," tandasnya. (dio/nda)

sedyaleksana

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 17
  • -Receive: 7
  • Posts: 417
  • Reputation: 43
    • PD Germany & Swiss
  • Perguruan: Perisai Diri
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #6 on: 29/04/2009 12:42 »
Ini artikel yg pertama.
Salam
Chandrasa

Suparyono, Aktivis Perguruan Silat Perisai Diri

MESKI usia Suparyono menjelang 69 tahun pada 3 November nanti, penampilan
mantan Kadispenda (Kepala Dinas Pendapatan Daerah) Jatim itu jauh dari usia
sesungguhnya. Bahkan, pria yang akrab dipanggil Paryono tersebut masih
menyopiri mobil sendiri.

''Saya bawa mobil sendiri jika sedang berkendara di dalam kota atau dari
Surabaya ke Malang, Jombang, Mojokerto,'' tuturnya saat ditemui di rumahnya
kawasan Penjaringan Sari Minggu malam lalu (26/4). Bapak lima anak itu juga
masih mampu melakukan gerakan kuda-kuda yang sempurna.

Dia mengatakan tidak pernah menghadapi masalah dengan kolesterol, gula, atau
tekanan darah yang tidak normal. "Saat check up, semuanya normal," kata
Paryono yang menambahkan selama hidupnya tidak pernah opname karena
terserang sakit.

Kakek empat cucu itu menyebut, latihan pernapasan (breeding exercise) dari
perguruan silat Perisai Diri (PD) yang membuatnya fit hingga saat ini.
Menurut dia, latihan pernapasan membuat aliran darah lebih lancar. "Jika
latihan dilakukan benar, terasa sekali ada dorongan-dorongan dalam aliran
darah," tuturnya.

Pria yang tercatat sebagai ketua Dewan Pendekar Keluarga Silat Nasional
Indonesia Perisai Diri itu menegaskan, ada dua cara breeding exercise.
Yakni, relaksasi dan power (kekuatan). Untuk relaksasi, jelas dia, dapat
dilakukan setiap saat oleh semua orang. Caranya, posisi badan terlentang,
kemudian tarik, dan keluarkan napas dari hidung, menyesuaikan jumlah denyut
jantung. "Misalkan, menarik napas dua denyut jantung, lantas keluarkan dalam
hitungan yang sama," paparnya.

Jika, dalam lima menit bisa melakukannya dengan baik, aktivitas itu
ditingkatkan. "Kalau melakukan malam terus kebablasan tidur, tidak masalah,"
cetusnya.

Power, tutur suami Titik Sukasmi itu, harus diiringi beberapa gerakan.
Selain itu, teknik pernapasannya berbeda dibandingkan relaksasi. "Pada
relaksasi, hanya tarik dan keluarkan napas melalui hidung tanpa ditahan.
Pada power, tarik dengan hidung, tahan, dan keluarkan lewat mulut,"
jelasnya.

Paryono mengatakan telah melakukan olah napas sejak 1960. Dia melakoninya
pada pagi setelah salat Subuh tanpa pernah absen. "Karena rutin, latihan ini
menjadi kebutuhan. Saya merasa segar sebelum menjalani aktivitas
sehari-hari, " tuturnya.

Sejatinya, Paryono telah merasakan manfaat latihan pernapasan setelah 1,5
tahun berlatih di Perisai Diri. Masalah-masalah kesehatan yang terus
membayanginya selama kecil menghilang. Dia mengaku tergolong gopokan saat
anak-anak. Mulai sinusitis, gangguan pencernaan, dan alergi menghampirinya.
"Dulu liburan sekolah kan dua minggu. Anak-anak yang lain berkesempatan
menikmati liburan, sedangkan saya ya dua minggu di rumah terus karena
sakit," kenangnya.

Pria kelahiran Besuki, Situbondo, tersebut menceritakan, awal mula mengenal
Perisai Diri. Kala itu, dia masuk bangku kuliah di Fakultas Hukum
Universitas Airlangga (Unair) pada 1960. Sebagai mahasiswa baru, dia harus
memilih kegiatan mahasiswa. Paryono langsung bergabung dengan PD. Alasannya,
dia sangat terobsesi dengan cerita-cerita silat komik yang booming pada era
itu. "Saya bayangkan bakal bisa melakukan gerakan-gerakan loncatan yang
indah," ujarnya sambil tersenyum.

Karena itu, Paryono tidak hanya mengandalkan latihan di kampus. Dia langsung
berguru kepada RM. Soebandiman Dirdjoatmodjo, pendiri PD. "Latihannya di
Taman Mayangkara," selorohnya.

Dua kali dalam sepekan, dia mengayuh sepeda dari kampus Unair di kawasan Jl
Dharmawangsa. Paryono makin bersemangat. Sebab, banyak rekan-rekannya
seangkatan yang juga berlatih di Taman Mayangkara. "Sekitar 50 orang. Jadi,
selesai kuliah, kami berangkat beriringan," tegasnya. (dio/nda)

Nagapasa

  • Naga Pasa - Naga Pamanah Rasa
  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 1
  • -Receive: 8
  • Posts: 927
  • Reputation: 48
  • Paku Jagat Ingsun
    • Nagapasa Blogs
  • Perguruan: Suliwa 5 adegan Serong
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #7 on: 29/04/2009 13:18 »
ini profile bapaknya mbak putri ya, salut semoga beliau senantiasa sehat wal afiat
Susulan Liliwatan | Sulaya tina panyangka
visit my Blogs - www.nagapasa.multiply.com

Unknown

  • Pendekar Madya
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 65
  • -Receive: 41
  • Posts: 1.486
  • Reputation: 95
  • I'm no longer a member of this forum
    • FORUM SILAT
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #8 on: 29/04/2009 13:40 »
salute..
ga heran dengan kehebatan mbak PT, bapak nya sekaliber itu.. [top]
semoga tetap diberi kesehatan, kekuatan dan keberkahan oleh Yang Maha Kuasa

putri teratai

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 805
  • Reputation: 20
  • datang kembali datang tuk mencapai kesempurnaan
    • PD-Total Quality Body Management
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #9 on: 29/04/2009 19:43 »
Terimakasih atas do'anya dan akan saya sampaikan kepada beliau..

Wahh..mas Don buka kartunih, anyway thanks ya mas Don juga mas yang lain.

ini artikel yang bisa saya copy dari Jawa post:

[ Selasa, 28 April 2009 ]

Tak Rela Bela Diri Asing Diminati Anak Muda

HAMPIR setengah abad Suparyono berkecimpung dalam dunia persilatan. Karena kecintaan pada budaya asli Indonesia itu, dia berusaha mengembangkan olahraga bela diri pada berbagai kesempatan.

Salah satu yang dia lakukan adalah membuka cabang Perisai Diri (PD) di beberapa kota di Jawa Timur. Sebab, selama berdinas di Dinas Pendapatan Daerah, Paryono juga mendapat tugas memimpin kantor cabang di kota-kota Jawa Timur. ''Ada beberapa kota yang belum mempunyai cabang PD, saya dirikan. Misalnya, Madiun dan Jember,'' katanya.

Selain itu, dia menjajaki menggandeng perguruan-perguruan lain untuk mengembangkan silat. Menurut dia, hal tersebut sangat penting melihat banyaknya seni bela diri asing yang datang ke tanah air. Parahnya, bela diri itu banyak direspons kawula muda. Yang terbaru, kata dia, adalah de capoeira, seni bela diri dari Brazil. ''Kita harus memperkuat diri agar tidak menjadi tamu di rumah sendiri,'' tegasnya.

Dia mengakui, sosialisasi silat di kalangan muda masih minim. Terutama di daerah perkotaan. Sebab, banyak persaingan antar perguruan yang membuat mereka tidak memikirkan masalah eksternal yang mulai menggerogoti budaya Indonesia. ''Masalah internal harus diperkuat untuk mempertahankan silat,'' katanya.

Paryono menyebutkan, fasilitas untuk latihan pun masih kurang. Khususnya di Jawa Timur. Provinsi paling timur Pulau Jawa itu hingga saat ini belum memiliki padepokan silat. Padahal, padepokan tersebut bisa menjadi ajang latihan bersama dan berkumpulnya perguruan silat. ''Dulu sempat ada rencana untuk mendirikan padepokan. Tapi, terkendala lahan,'' tuturnya.

Bukan hanya dalam silat, Paryono juga prihatin atas keadaan negeri Indonesia yang sangat bergantung pada negara lain. Dia mencontohkan kekayaan alam tanah air yang melimpah, tapi tidak bisa dikelola sendiri. ''Harus minta bantuan pihak asing guna mengelolanya,'' cetusnya.

Karena itu, menjelang pensiun, dia telah mempersiapkan diri untuk menjadi dosen. ''Apalagi, saya tidak bisa berdagang dan tani. Satu-satunya cara ya menularkan ilmu,'' ungkapnya.

Misi yang coba disisipkan dalam mengajar adalah sifat kemandirian. Dia merasa perlu memotivasi anak didiknya yang menjadi penentu kebijakan pada masa depan. ''Meskipun mereka kuliah mendapat fasilitas perusahaan, jangan hanya pikirkan perusahaan, tapi juga negara. Kebanggaan menjadi penduduk Indonesia harus ditingkatkan,'' tegasnya.

Sementara itu, Paryono tidak hanya menularkan ilmu bela diri kepada orang lain. Dalam keluarganya, hampir semua orang masuk menjadi anggota PD. Dia mengungkapkan, hanya anak bungsunya, Peni Candrawardani, yang tidak mengikuti jejak dirinya. ''Istri dan empat anak lainnya mempelajari ilmu bela diri juga,'' ucapnya.

Kakek empat cucu itu bahkan sering berlatih bersama keluarga di halaman belakang rumah. ''Yang paling sering bersama cucu, selain berlatih pernapasan sendiri setiap pagi,'' jelasnya
percaya dan cintailah dirimu
(Kita ada di sini bukan untuk saling bersaing. Kita ada di sini untuk saling melengkapi. - Bill Mccartney)

one

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 3
  • -Receive: 24
  • Posts: 845
  • Reputation: 66
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #10 on: 01/05/2009 08:28 »
wah....salutttt  [top] [top] [top] banget  bapaknya mbak PT, pendekar banget !!

eh mbak PTnya kayak gitu gak ya??????

salam,


one

putri teratai

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 805
  • Reputation: 20
  • datang kembali datang tuk mencapai kesempurnaan
    • PD-Total Quality Body Management
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #11 on: 01/05/2009 13:46 »
wah....salutttt  [top] [top] [top] banget  bapaknya mbak PT, pendekar banget !!

eh mbak PTnya kayak gitu gak ya??????

salam,


one


yang jelas ya enggak kayak gitu dong.., saya kan perempuan One...sedangkan babe kan laki-laki. Saya junior beliau senior, saya bukan pendekar dan beliau pendekar..he.he.he.. tetapi semangatnya yang pengen saya tiru...

kemana aja nih lama gak nongol... :)
percaya dan cintailah dirimu
(Kita ada di sini bukan untuk saling bersaing. Kita ada di sini untuk saling melengkapi. - Bill Mccartney)

one

  • Pendekar Muda
  • **
  • Thank You
  • -Given: 3
  • -Receive: 24
  • Posts: 845
  • Reputation: 66
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #12 on: 05/05/2009 11:57 »
saya kena pingit .....malem minggu aje gak sempet maen ame anak-anak yang pada ketemu kuntilanak....

eh, kalo bapak ngelatihnya kayak gimana?  :)

Wahyu Taqwa

  • Anggota Tetap
  • ***
  • Thank You
  • -Given: 0
  • -Receive: 0
  • Posts: 95
  • Reputation: 0
    • Email
Re: Pendekar Suparyono
« Reply #13 on: 19/05/2009 09:37 »
wah....salutttt  [top] [top] [top] banget  bapaknya mbak PT, pendekar banget !!

eh mbak PTnya kayak gitu gak ya??????

salam,


one

idem

sedyaleksana

  • Anggota Senior
  • ****
  • Thank You
  • -Given: 17
  • -Receive: 7
  • Posts: 417
  • Reputation: 43
    • PD Germany & Swiss
  • Perguruan: Perisai Diri
Saya kopikan astikel JawaPos Sabtu, 30 may 2009
Salam
Chandrasa

JENIS OLAHRAGA memang beraneka. Mulai sekadar jalan kaki hingga balap mobil. Di antara sekian banyak olahraga, pilihan untuk kelompok usia lanjut makin sedikit. Apalagi, telah terjadi penurunan kekuatan tulang dan otot. Gerakan low impact sangat dianjurkan untuk kalangan evergreen. Salah satunya senam pernapasan.

Selama ini, banyak senam berasal dari mancanegara. Sejatinya , Indonesia punya senam asli anak bangsa. Di antaranya, senam pernapasan total quality body management. Gerakan dan pernapasan senam itu berlatar belakang perguruan silat Perisai Diri. "Meskipun gerakan silat, melakukannya sangat pelan-pelan. Sehingga, gerakan sesuai untuk mereka yang lansia," tutur Ketua Dewan Pendekar Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri Suparyono.

Pria yang juga tercatat sebagai instruktur senam pernapasan total quality body management itu menjelaskan, ada empat manfaat yang diperoleh dari senam tersebut. Pertama, melancarkan aliran darah dan menyegarkan lagi kondisi tubuh. Kedua, meningkatkan konsentrasi dan ketenangan pikiran sehingga diperoleh kejernihan pikiran maupun keseimbangan atau pengendalian emosional. "Masalah kejiwaan yang mampir ketika memasuki usia lanjut dapat dihindarkan," ujar mantan Kadispenda Jatim itu.

Manfaat lainnya, menguatkan daya tahan tubuh dan otot-otot badan. Sebab, papar dia, jika bergerak dengan benar, otot-otot terasa terlatih. Manfaat keempat, mudah bertemu dengan teman. Sebab, senam itu biasanya dilakukan bersama di lapangan tengah Taman Hiburan Rakyat (THR). "Manula (manusia lanjut usia, Red) butuh sosialisasi. Kegiatan tersebut sangat tepat untuk itu. Meskipun, jika sudah bisa melakukan senam tersebut dengan baik dan benar, mereka dapat melaksanakan sendirian," tuturnya.

Manfaat itu diperoleh ketika seseorang melaksanakan prinsip-prinip senam pernapasan total quality body management dengan tepat. Yakni, mengatur pernapasan perlahan-lahan seirama dengan gerakan tangan atau kaki. Gerakan itu berada dalam rangkaian yang mengalir dan tidak terputus-putus. "Gerakan harus pelan, lemas, dan tidak ditahan," ucapnya.

Selain itu, tambah dia, gerakan harus dilakukan dengan penuh kesabaran dan konsentrasi penuh. "Jangan lupa mengumpulkan energi bagian bawah abdomen (perut, Red) sebagai sumber energi alami," ungkapnya.

Suparyono menyebut, senam itu memiliki tiga bagian. Pertama, stretching dengan pernapasan tiga gelombang. Yakni, tarik, tahan, dan lepas. "Tarik dan keluar napas melalui hidung. Saat bernapas, usahakan posisi lidah menempel di langit-langit," ulasnya.

Gerakan stretching, antara lain, tarik napas dengan bunga sepasang, garuda melutut, dan naga menyelam. Jenis kedua adalah senam pernapasan dengan teknik Perisai Diri (technical gymnastic of Perisai Diri). Gerakan tersebut, antara lain, lingsang dan tendangan gejug teknik burung kuntul. "Terakhir, senam berpasangan," papar Suparyono.

Pria berusia 69 tahun itu menambahkan, total ada 20 gerakan senam tersebut. Gerakan-gerakan itu lebih dinamis. Misalnya garuda melutut, tendangan teknik burung kuntul. "Itu yang membuat gerakannya dinamis. Sehingga, peserta tidak merasa bosan," cetusnya. Dia menuturkan, dibutuhkan waktu sekitar 90 menit untuk melaksanakan gerakan senam tersebut.

Suparyono menyebut, sejatinya Indonesia kaya akan gerakan-gerakan senam milik perguruan silat. Sayang, karena pikiran lama, mereka enggan memublikasikannya. "Perisai Diri saja baru memutuskan untuk mengizinkan senam pernapasannya dipublikasikan pada Desember 2007," tegasnya. (dio/nda)

Naga Menyelam

Kaki kanan melangkah, kaki kiri melebar hingga lurus. Posisi badan merendah dan tegak. Tangan kiri menyentuh tanah, tangan kanan di atas kepala. Tarik kaki kiri dan bersikap tarik napas bunga sepasang. Ambil energi dengan tarik dan buang napas yang dibarengi ganti gerakan arah berlawanan.

Tendang Gejug Teknik Burung Kuntul

Kaki kiri ke samping kanan. Sambil tarik napas, kumpulkan, dan lepas perlahan-lahan. Saat melepas napas bersamaan, lakukan tendangan gejug kaki kanan. Tarik kaki kanan dengan tarik napas, kumpulkan, dan lepas perlahan-lahan. Ganti gerakan arah berlawanan.

Pukul Garuda Kanan, Hindar Putri Berhias

Dua orang saling menyerang dan menghindar. Pria depan adalah penyerang. Yang bertopi menghindar. Penyerang melangkah ke kanan, pukul garuda dengan tangan kanan. Pinggang diputar. Tangan kiri membuka ke atas. Sementara itu, yang menghindar maju kaki kiri. Badan merendah dan bersikap putri hias.

Garuda Melutut

Kaki kiri melangkah, kaki kanan diangkat dengan ditekuk hingga 90 derajat. Tangan kiri ke atas dan tangan kanan di depan dada. Pandangan ke kanan. Tarik kaki kanan dan bersikap tarik napas bunga sepasang. Jangan lupa ambil energi dengan tarik dan buang napas. Ganti gerakan arah berlawanan.

Tarik Napas dengan Bunga Sepasang

Tangan ke atas dengan menempelkan kedua tangan. Posisi telapak tangan kiri di bawah telapak kanan. Posisi badan tegak, kepala melihat ke telapak tangan. Kaki rapat dan lurus. Lakukan gerakan menurunkan tangan ke bawah. Saat tangan turun, hirup udara dan tahan di perut sambil menyatukan energi badan.

Lingsang

Kaki kanan melangkah menyamping sambil lutut ditekuk. Kaki kiri lurus. Badan merendah. Posisi tangan kiri membuka dengan melindungi wajah. Tangan kanan menarik siku ke belakang. Pandangan ke belakang.

Tendang Gejug Teknik Burung Kuntul, Hindar Hempis Sikap Kesatria

Penyerang melangkahkan kaki kiri, tendang gejug dengan kaki kanan yang menggunakan teknik bersikap burung kuntul. Pria bertopi maju kaki kiri, putar badan ke kanan (hempis) dan bersikap kesatria. Lutut kiri ditekuk. Kaki kanan lurus. Kedua tangan berada di depan.

 

Powered by EzPortal