Tidak diungkap dengan jelas tentang siapakah Nyai Bojong ini sebenarnya.
hanya saja diceritakan bahwa pada masa itu sekitar tahun 18..
terkenal di daerah Bojong Cianjur ada seorang Pendekar Wanita kenamaan.
Lalu diadakan sayembara dan tantangan kepada semua Pendekar yg berminat untuk dapat mengalahkannya, dan yg menang akan diberikan hadiah dan menjadi suaminya
menurut informasi dari Bapak HM Taufik Ismail (Ketua MUI Wanayasa),
akhirnya banyaklah Pendekar yg tepar dan menyerah ketika menerima dan menyambut tantangan dari Nyai Bojong
tinggallah seseorang yg berperawakan tinggi besar , akhirnya maju dan menjajal kemampuan Nyai Bojong.
memang sungguh luar biasa Nyai Bojong, entah apakah aliran silat yg beliau hayati, pertarungan berjalan dengan seimbang, yg ada selanjutnya ialah pertarungan batin dalam arti "kesabaran".
Nyai Bojong tampaknya jadi hilang kesabarannya dan emosi jadi memuncak.
itulah yg menurut Bapak HM Taufik Ismail menjadi sebab kekalahannya.
Nyai Bojong mengajukan syarat yg unik dalam melakukan pertarungan dengannya. bahwa barang siapa yg sanggup memegang "teteknya" , maka dia rela untuk menjadi suaminya
begitulah yg terjadi dalam dongeng bombastis, dikatakan terjadi pertarungan antara Ama Sabandar melawan Nyai Bojong ialag berlangsung 3 hari
(mungkin ini istilah orang dahulu dalam memberikan nilai "sangat sulit" atas pertarungan yg luar biasa)
sehingga saat emosi Nyai Bojong terpancing amarahnya,
Ama Syahbandar berhasil memegang tetek Nyai...
sama-sama kita ketahuilah apa hasil akhir kisah ini